NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Seorang Istri Yang Di Hianati

Ketulusan Hati Seorang Istri Yang Di Hianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:748
Nilai: 5
Nama Author: Mei Indriyani

novel ini karya Mei Indriyani
bercerita tentang Hasan dan wati. menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka. ketika pernikahan mereka berusia 10 tahun, mereka diuji. hasan jatuh cinta kepada seorang gadis yang berkenalan dengannya di bus pada usia pernikahan mereka 1 tahun. dan bertemu kembali pada usia pernikahan mereka sudah 10 tahun. hati sudah tidak memperhatikan penampilan nya yang membuat Hasan jadi ilfeel. sehingga ketika bertemu dengan angel dia jatuh cinta. Hasan dan angel berbeda agama. tetapi cinta yang mempertemukan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Indriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prosesi Adat Mobotulo Bele Bohu

Ngadi Salawati (Doa Salawat) terdapat pada kata Bismillahirrahmanirrahim menandakan bahwa kita selalu menyerahkan diri kepada sang khalik, dengan adanya penyerahan diri inilah maka sang khalik akan menjaga kita.

Assalamualaikum memiliki makna selalu meminta ridho serta perlindungan dari Allah SWT, segala sesuatu yang terjadi tidak terlepas dari kuasa Allah SWT sehingga berserah dirilah kepada sang khalik. Memohon dijauhkan dari mara bahaya dan diberikan keselamatan oleh-Nya. Bermunajat kepada sang khalik kiranya rumah baru yang akan ditempati mendapatkan keberkahan dan rezeki bagi keluarga yang tidak terputus-putus.

Ukali diakali dalam bahasa Gorontalo memiliki arti yang batil dijauhkan memiliki makna simbol dijauhkan dari segala hal yang buruk, meminta perlindungan, kehidupan yang tentram dalam menjalani rumah tangganya.

Walipun diamali dalam bahasa Gorontalo memiliki arti keturunan selalu mengamalkan yang memiliki makna simbol memohon curahan rahmat dari Allah SWT dalam menjalani kehidupan, semoga selalu diberikan hati yang lapang, kesejahteraan, serta keturunan yang baik.

Taluhe didina dalam bahasa Gorontalo memiliki arti air harum semerbak memiliki makna simbol sebagaimana dengan air kebaikan, maka akan selalu tercurah kebaikan pula, dilimpahkan kesehatan, ketentraman dan kesejahteraan rumah tangga.

Pohamamayi Tinelo yang berarti ambilkan cahaya dan dimaknai sebagai cahaya atau sinar kehidupan, cahaya adalah sesuatu yang menyinari suatu objek sehingga objek tersebut menjadi jelas dan terang, sebagai petunjuk dari jalan yang gelap menuju jalan yang benar yaitu jalan kebaikan.

Pongaata duhelo yang berarti menyapu dada dimaknai sebagai kelapangan hati, artinya adalah menerima segala macam keputusan Allah SWT dengan ikhlas, diberikan hati yang lapang, senantiasa dipenuhi dengan kesabaran yang agar senantiasa tenang, tenteram dalam hidupnya.

Sholawat ini secara khusus ditujukan kepada keluarga yang sedang melakukan hajatan naik rumah baru, sehingga tempat tersebut menjadi ketenteraman bagi seluruh keluarga. Sholawat dijadikan sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah diperoleh, makna yang lebih luas dapat diterjemahkan bahwa kedamaian, ketenteraman, perlindungan, kemudahan rezeki, maupun kesehatan diperuntukan kepada seluruh tamu undangan yang hadir dalam prosesi adat mobotulo bele bohu. Seluruh rangkaian prosesi adat mobotulo bele bohu mempunyai sarat makna yang terkandung di dalamnya, konsep sebuah kehidupan berlandaskan atas akidah Islam diajarkan secara jelas oleh tokoh agama dan budaya di Gorontalo.

Prosesi Adat Mobotulo Bele Bohu pada Masyarakat Gorontalo yang disediakan nasi kuning. Nasi kuning dapat disajikan sebagai tanda karena warna nasi kuning yang berwarna emas disimbolkan sebagai kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Sehingga dalam prosesi ini nasi kuning dimaknai sebagai kekayaan, kemakmuran serta akan memiliki moral yang luhur, dimana diharapkan pemilik rumah beserta keluarga nantinya memperoleh rezeki berlimpah, memperoleh kemakmuran serta dapat memiliki moral yang luhur. Nasi kuning diletakkan dalam piring kemudian diletakkan di atas titihe. Nasi kuning adalah makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit, santan dan rempah-rempah. Dengan ditambahkannya bumbu-bumbu sebagai penguat rasa. Nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih. Nasi kuning adalah salah satu variasi dari nasi putih yang sering digunakan sebagai hidangan acara-acara tertentu. Dalam tradisi di Gorontalo nasi kuning sering disajikan sebagai sajian dalam peristiwa penting seperti syukuran, do’a tahlilan, kelahiran, pernikahan, dan lain sebagainya, termasuk juga dalam prosesi mobotulo bele bohu ini nasi kuning juga merupakan bahan yang harus disiapkan.

Kasubi diletakkan dalam piring lemudian diletakkan lagi di atas titihe bersamaan dengan nasi kuning. Kasubi (singkong) adalah salah satu tanaman umbi- umbian sebagai pengganti makanan pokok. Kasubi sebagai simbol kesederhanaan. Orang yang sering makan singkong harusnya jauh dari sifat riya, bermegah-megahan, sombong dan lain sebagainya. Sehingga dalam prosesi ini. Kasubi dimaknai sebagai sifat rendah hati, diharapkan agar pemilik rumah dan seluruh anggota keluarga nantinya akan memiliki sifat rendah hati, tidak sombong terhadap sesamanya dan dapat saling membantu satu sama lain.

Batata (umbi jalar ) dapat disajikan sebagai simbol kekuatan dan optimis, yaitu agar pasangan suami istri selalu diberikan pikiran yang optimis dalam masalah akan datang silih berganti sehingga diperlukan dalam maenyelesaikan masalah dengan elegan dan luwes agar kehidupan rumah tangga mereka bisa selalu bahagia dan abadi. Batata diletakkan di dalam piring kemudian diletakkan di atas titihe. Batata (umbi jalar) merupakan organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk sebagai akibat perubahan fungsinya. Dalam masyarakat Gorontalo sama halnya juga dengan kasubi, batata juga sebagai bahan pokok utama yang penting pengganti beras.

Binthe (Jagung) dapat disajikan sebagai simbol kekuatan luhur, diharapkan agar keluarga nantinya dapat memiliki keturunan yang sehat, baik dan berbudi pekerti yang luhur. Makna lainnya juga diyakini bahwa kelak keluarga dalam rumah tersebut dapat berguna bagi sesamanya. Seperti halnya dengan makanan sebelumnya masih diletakkan di dalam piring kemudian juga diletakkan di atas titihe. Binthe (jagung) merupakan sumber mata pencaharian dan sebagai makanan pokok bagi masyarakat Gorontalo.

Lambi (pisang) dapat disajikan sebagai simbol kehidupan ini bermakna bahwasanya pisang merupakan makanan dari awal sampai akhir dalam kehidupan manusia, dengan istilah “donggo unge hepo’alola lo lutu, sambe ma panggola bolo hemonga lutu” mulai dari bayi makan pisang, sampai tua hanya akan makan pisang. Makna lainnya Diharapkan agar keluarga yang melaksanakan prosesi selalu bersyukur atas segala nikmat dan rezeki yang Allah SWT berikan, selalu merasa cukup dan sabar bagaimanapun nantinya bentuk rezeki yang akan diperoleh.

Uponula lo bulalo (ikan air tawar) dapat disajikan sebagai simbol murah rezeki, ikan air tawar memiliki makna simbol sebagai kelancaran rezeki, enteng rezeki.

Dalam hal ini diharapkan agar seluruh anggota keluarga dalam rumah tersebut, di mudahkan rezekinya oleh Allah SWT dalam segala hal. Ikan air tawar ini diletakkan dalam piring kemudian diletakkan di atas titihe sama seperti makanan sebelumnya. Uponula lo bulalo (ikan air tawar) adalah ikan yang menghabiskan sebagain atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau.

Bongo (kelapa) disajikan sebagai simbol dari jiwa yang kokoh, kuat dan kaya manfaat. Dalam hidup kita harus bisa mencontohi kelapa, yaitu “jadilah pribadi bijaksana seperti pohon kelapa” karena, ia bisa bermanfaat bagi orang lain dari daun hingga akarnya. Sehingganya dalam prosesi ini kelapa dimaknai sebagai jiwa yang kokoh, mudah beradaptasi dengan seiring berjalannya zaman dan perubahan sosial di masyarakat. Pahangga (gula merah) dapat disajikan sebagai simbol segala kebaikan, bahwasanya manusia sebagai sosok yang dapat mendatangkan kebaikan dalam segala keadaan, dan juga sebgai manfaat bagi sesamanya. Begitupun keluarga yang melakukan prosesi tersebut, agar senantiasa dapat menjadi sumber kebaikan bagi setiap orang yang ada di sekelilingnya, baik itu keluarga, kerabat maupun masyarakat sekitar. Pisang satu tandan tersebut digantung di depan pintu utama oleh hatibi (imam), hal tersebut dilakukan agar setiap orang yang datang berkunjung langsung mencicipinya. Pada saat pengambilan pisang oleh para tamu tidak boleh diambil dengan kulitnya, tetapi dikupas dan kulitnya tetap ditinggalkan tergantung ditandannya.

---

Bersambung

1
Mila Mahira
Terima kasih sudah mampir
Silviaulia
semangat kak ,aku mampir 👣
sutiasih kasih
laki2 egois.... untuk kbutuhan keluarga aja pelitnya minta ampun...
tpi klo buat selirnya.... g ada pelit2nya...
Mila Mahira: benar sekali..
mohon masukan kedepannya
total 1 replies
Martin victoriano Nava villalba
Aku suka gaya penulisanmu, jangan berhenti menulis ya thor!
Mila Mahira: butuh saran dan kritikan 🙏🙏
Mila Mahira: siap kak, masih banyak belajar jadi penulis.
maklum masih pemula.
total 2 replies
kanaikocho
Terima kasih, thor, sudah menghidupkan kisah yang indah.
Mila Mahira: butuh saran dan kritikan dari kakak🙏🙏🙏
Mila Mahira: Terima kasih..
masih belajar jadi penulis..
maklum masih pemula..
total 2 replies
lapilotita12
Buat gak bisa berhenti baca!
Mila Mahira: butuh saran dan kritikan dari kakak..
🙏🙏🙏
Mila Mahira: Terima kasih..
maaf masih pemula dan baru belajar jadi penulis..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!