NovelToon NovelToon
Mencintaimu Bu, Dokter!

Mencintaimu Bu, Dokter!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Dendam Kesumat
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Naga Rahsyafi

Fariq Atlas Renandra seorang pria yang berprofesi sebagai mandor bangunan sekaligus arsitektur yang sudah memiliki jam terbang kemana-mana. Bertemu dengan seorang dokter muda bernama Rachel Diandra yang memiliki paras cantik rupawan. Keduanya dijodohkan oleh orangtuanya masing-masing, mengingat Fariq dan Rachel sama-sama sendiri.

Pernikahan mereka berjalan seperti yang diharapkan oleh orang tua mereka. Walaupun ada saja tantangan yang mereka hadapi. Mulai dari mantan Fariq hingga saudara tiri Rachel yang mencoba menghancurkan hubungan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Rahsyafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Delapan

Betapa bahagianya Rachel ketika mengetahui bahwa ia sedang hamil. Dia sudah tidak sabar untuk memberitahu kepada Fariq bahwa ia sedang mengandung.

Hari mulai malam namun tanda-tanda mobil Fariq belum juga belum terlihat datang. Dari tadi Rachel juga sudah menghubungi pria itu namun telponnya sama sekali tidak dijawab.

"Rachel."

Rachel berdecak kesal, tidak ada obrolan penting selain pertengkaran yang akan dilakukan oleh Vina kepadanya.

"Lagi nungguin suami ya?"

Rachel tidak menjawab, bahkan ia menghindari wanita itu karena tidak ingin berdebat.

"Mas Ariq nggak akan jemput kamu saudara ku. Dia lagi marah sama kamu."

"Maksud kamu?" tanya Rachel menatap anak dari selingkuhan ayahnya.

"Mau numpang nggak? Kasian 'kan lagi hamil. Ayo aku antar."

"Kamu tau dari mana aku hamil?"

"Harusnya kamu bersyukur. Aku yang membantu kamu saat kamu pingsan tadi."

Rachel tersenyum dengan ikhlas. "Makasih ya udah bantu aku."

"Sama-sama!" ketus wanita itu.

Rachel tersenyum gembira. "Itu suami aku."

"Jangan seneng dulu kamu. Mas Ariq pasti terpaksa jemput kamu," ucap Vina.

Wanita seumuran Rachel itu langsung berlalu pergi. Ada rasa kesal dalam dirinya karena Fariq tetap menjemput wanita itu.

[] [] []

Perjalanan di mulai dari rumah sakit, tidak ada kata-kata apapun yang diucapkan oleh Fariq kepada istrinya. Hal itu membuat Rachel heran karena yang ia tau Fariq akan bermanja-manja ketika sudah bersamanya.

"Mas Ariq banyak kerjaan ya?"

"Enggak!" pria itu fokus menyetir mobil tanpa menoleh Rachel.

"Mas Ariq kok udah ganti baju?"

Tidak ada jawaban dari Fariq. Perlahan Rachel menghembuskan napasnya. Dia tau pasti Vina sudah melakukan sesuatu untuk membuat Fariq marah.

"Berarti Mas Ariq dari tadi udah pulang ya?" tanyanya. "Atau istirahat dulu karena capek."

"Iya."

"Mas Ariq kenapa?" tanya Rachel.

Pria itu sama sekali tidak menjawab apapun. Saat ini sikapnya begitu dingin pada istrinya.

"Rachel punya kabar gembira buat Mas. Mas mau tau nggak?"

"Nggak!"

"Rachel punya salah?" tanya wanita itu.

Masih sama seperti tadi, Fariq sangat irit dalam berbicara. "Mas."

Wanita itu mengusap punggung suaminya, siapa sangka Fariq malah menjauhkan tangan Rachel.

"Mau di kecup hm?"

"Nggak!"

Rachel memutuskan untuk diam sambil memperhatikan suaminya. Kali ini dugaan wanita itu tidak salah bahwa saudaranya sudah melakukan sesuatu.

[] [] []

Lama mereka di jalan dan akhirnya sampai di rumah mertua Fariq. Terlihat lelaki itu membukakan seatbelt sang istri. "Kamu tidur di sini ya. Mas tidur di rumah Mami."

"Lho ... Kok gitu?"

"Ya enggak apa, Mas mau pengen aja tidur di sana."

"Mas kenapa sih? Aneh banget."

"Kamu yang kenapa?" tanya Fariq. "Kita memang beda tempat kerja. Tapi bukan berarti kamu bisa berduaan dengan laki-laki lain."

"Maksud Mas apa?"

"Kamu nggak usah mengelak lagi. Mas tau tadi kamu berduaan di ruangan bersama laki-laki 'kan!"

"Mas, tadi Rachel–"

"Rachel ... Mas nggak mau berdebat sama kamu. Mas takut akan menyakiti hati kamu."

"Mas dengerin penjelasan Rachel dulu."

"Kamu keluar ya, tidur di sini aja ... Lagian kalau ikut Mas pulang, nanti kamu nggak nyaman. Mas beneran lagi nggak mau diganggu."

"Rachel ikut kemana pun Mas pergi."

"Mas nggak kemana-mana, cuma di rumah aja."

"Rachel ikut. Mas Ariq suami Rachel. Rachel nggak akan biarin Mas kesepian."

"Rachel ... Please jangan bandel."

"Pokoknya ikut! Dari pada Rachel jauh dari suami."

Kembali Fariq menancap gas, pria itu segera membawa Rachel ke rumah orangtuanya. Memaksa wanita itu untuk pulang ke rumah Indi akan menimbulkan pertengkaran di dalam mobil.

[] [] []

Setelah beberapa saat kemudian mereka berdua sudah sampai di rumah, Rachel kesal karena Fariq langsung keluar begitu saja tanpa memperdulikan dirinya.

"Mas, Ariq."

"Mas!" Rachel segera menyusul pria itu.

"Mas."

Ketika di dalam rumah, Fariq tetap berlalu pergi.

"Alda."

"Kalian dari mana aja? Kok baru jam segini kamu pulang! Tadi Mas Ariq juga pergi."

Rachel menghembuskan napasnya dengan kasar. "Aku baru selesai kerja." Jawabnya.

"Mas Ariq kenapa? Kalian bertengkar."

"Mas Ariq salah paham tau."

"Salah paham gimana?"

"Tadi aku pingsan di rumah sakit, yang memeriksa aku dokter laki-laki. Kayaknya ada yang memantau kegiatan ku deh. Terus dia kirim ke Mas Ariq."

"Harusnya kamu juga menjaga batasan Rachel. Kasian Mas Ariq. Dia pasti cemburu."

"Tapi 'kan nggak sadar ... Aku 'kan pingsan."

"Makanya sebelum kerja makan, biar fokus."

"Tadi aku pikir memang karena belum makan. Nyatanya bukan Alda ... Aku lemes karena kandungan ku lemah."

"Kamu hamil?"

"Iya."

Alda menarik lengan wanita itu membawa Rachel untuk duduk di sofa. "Duduk kamu."

"Kamu mau kemana?" tanya Rachel.

"Tunggu di situ."

Rachel dalam keadaan posisi yang serba salah. Dia ingin sekali mengobrol bersama suaminya namun Alda malah menyuruhnya untuk duduk di sofa.

Alda kembali datang menghampiri Rachel. "Kamu makan dulu. Biar aku suapin."

"Eh, nggak usah repot-repot. Aku–"

"Mau aku marah?" tanya Alda.

"Tapi–"

"Makan!"

Dalam hatinya Rachel sangat senang, Alda begitu perhatian kepadanya. Dia merasa memiliki saudara perempuan tidak seperti Vina.

Saat dia sedang disuapi oleh Alda, Fariq lewat memperhatikan mereka. Pria itu mengernyitkan dahinya menatap tajam kearah sang istri.

"Mas Ariq sini dulu deh."

"Nggak Alda."

"Mas Ariq mau kemana?" tanya Rachel.

"Mas mau keluar sebentar Alda."

Rachel merasa kecewa, dia yang bertanya tapi malah Alda yang ditatap.

"Mas jangan pergi."

"Mas cuma sebentar Alda."

"Mas Ariq." Panggil Rachel.

"Mas keluar ya."

"Mas Ariq belum tau kamu hamil?"

"Belum ... Mas Ariq nggak biarin Rachel ngomong. Dia marah."

"Nanti aku dan Bibi yang kasih pelajaran sama dia. Biar dia nggak mengabaikan kamu lagi."

1
ay Susie
kenapa gak bilang lgsg kl dia sodara tiri , bikin mulek
Khusnul Khotimah
ayah yg goblok,,,,,
Buaya Darat: kak🥲 mohon bersabar
total 1 replies
Khusnul Khotimah
pria bertanggung jwb apaan,,,,,KLO tahu batasan ada perempuan disampingmu za biarin yg nolong calonmulah toh cuman jatuh doang,,,,,,bilang aja tebar pesona,,,,,g masuk akal bgt
Naga Rahsyafi: sabar kak🥲 kena ke penulisnya lagi
total 1 replies
Naga Rahsyafi
Jangan lupa tinggalkan jejak jari sebelum pergi
Buaya Darat
🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!