Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
"ma sudah berapa kali Dami bilag, aku belum memikirkan kesana, masih sibuk dengan masalah kantor. lagian sudah ada Ale yang akan mewarisi semuanya untuk apa kalian berharap kepadaku lagi" ucap Damian dengan raut wajah malas. ya, Adelia selalu menyuruhnya menikah dengan alasan sudah dewasa dan ingin cucu
"tapi Dami mau sampai kapan kamu akan terus begini, kamu mau sampai tua sendirian?, kamu bakal diurus sama siapa Dami?"ucap Adelia dengan raut wajah yang sudah diambang batas kesabarannya, Damian adalah putranya satu-satunya dan dia tidak mau menikah, membuat Adelia dan suaminya stres sendiri
"Ale bilangin sama daddy mu biar tau umur sekarang dia sudah memasuki kepala tiga, tapi masih sendiri, kamu mau kan sayang punya mama baru?' ucap Adelia memeluk cucunya sambil tersenyum
namun bukannya senang, Alexa bahkan mengubah raut wajahnya mendengar apa yang dikatakan oleh omanya, ia bahkan tidak mau kalau sampai daddynya menikah dan memiliki anak lagi dari wanita lain, nanti bisa-bisa ia dilupakan dan tidak disayang lagi
"tidak usah oma, untuk apa daddy menikah lagi kan sudah ada Ale yang jadi anak dady dan akan mengurus dady jika sudah tua nanti" ucap Alexa dengan nada yang sedikit memohon namun raut wajahnya terlihat kesal ketik a menatap Damian
"kenapa sayang, memangnya kamu gak mau punya mama baru?, kan kalau ada adik kalian bisa semakin ramai dan kamu ada teman sayang" ucap Adelia namun Alexa menggeleng dan tetap tidak mau punya mama baru
"sudahlah ma.. mama dengar sendiri kan apa yang dikatakan Ale, lagian aku juga tidak memikirkan hal itu sekarang" ucap Damian membuat Adelia menghembuskan nafasnya pelan, lagi dan lagi ia mendapatkan jawaban yang membuatnya kecewa
"ya sudah kalau begitu, kali ini saja kamu mau ikuin apa yang mama minta. besok kamu harus menemui gadis yang datang kerumah, mama mau kalian kenalan dulu, mama tidak akan memaksa kamu untuk menikahinya tapi kalau kalian cocok mama sangat senang" ucap Adelia dan berdiri dari tempatnya
"oma langsung mau balik?" tanya Alexa ketika melihat omanya berdiri sambil membuat raut wajah yang tidak bersahabat
"oma mau pulang saja, kamu harus rajin kuliahnya sayang mana tau daddymu akan melajang sampai tua kamu yang akan meneruskan perusahaan kita" ucap Adelia sambil mencium pipi Alexa, wanita itu berjalan sambil diikuti oleh Alexa dibelakang
"hati-hati oma" cicit Alexa kala melihat Adelia yang pergi begitu saja tanpa sepatah kata lagi, Alexa tau kalau omanya itu kesal dengan daddynya dan juga dirinya
setelah mengantarkan omanya sampai depan pintu rumah, Alexa kembali masuk dan menatap daddynya dengan tatapan tajam, ia teringat dengan perkataan oma Dahlia yang menyuruh daddynya besok menemui wanita, entah apa yang dirasakan oleh Alexa, ia tidak suka jika Damian sampai menikah lagi dan melupakan dirinya
"kenapa sayang?, kenapa menatap daddy seperti itu?" tanya Damian menatap putrinya, entah kenapa Alexa menatapnya solah hendak menikam dirinya
"daddy apakah kamu akan pergi kesana besok?, apakah kamu akan menikah lagi dengan wanita itu?, apakah kamu akan meninggalkanku sendiri disini?" tanya Alexa sambil menatap Damian dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"sayang... dengarkan daddyy, jangan pernah berfikir seperti itu, kamu sangat penting untuk daddy melebihi apapun jadi jangan pernah berfikir daddy akan meninggalkanmu dan akan menikah dengan wanita itu"ucap Damian memeluk putrinya, entah mengapa ia tidak suka melihat Alxa menangis karna dirinya
"daddy janji kan?, daddy bakalan tetap bersama Ale?" ucap gadis itu ditengah pelukan mereka sambil mendonggakkan kepalanya menatap Damian
"iya sayang, sampai kapanpun dady akan tetap bersama kamu, jangan pernah berfikir macam-macam lagi oke?" ucap Damian meyakinkan putrinya agar tidak terlalu berfikir terllau jauh, lagi pula iajuga tidak tertarik dengan wanita manapun, hanya untuk melampiaskan naf*sunya semata
"ya sudah kalau begitu kita sarapan dulu dad, aku sudah masak adi" ucap Alexa dan menarik tangan Damian menuju meja makan, sudah tersedia mie goreng seafood buatan tangannya sendiri
"kamu suapin daddy boleh ya?" ucap Damian sambil tersenyum dan menyuruh Aleexa duduk dipangkuannya sambari menerima suapan demi suapan dari putirnya
"tumben banget daddy minta disuapin, biasanya juga makan sendiri" ucap Alexa ketika sudah selesai menyuapin Damian dan kini giliran dirinya yang menghabiskan makanan diatas meja, karna ia masak sediit dan memberikan jus untuk Damian
"daddy hanya ingin merasakan suapan dari tangan putri daddy,memangnya tidak boleh?" ucap Damian dan membuat Alexa menggeleng sambil tersenyum
"tiap hari juga boleh dad, oh ya nanti sore aku kekator daddy ya, aku bosan kalau langsung pulang kerumah" ucap Alexa menatap Damian
"terserah kamu saja sayang, daddy tidak pernah melarang kamu untuk datang kapanpun itu" ucap Damian tersenyum sambil mengacak rambut putrinya
"ya sudah kalau begitu kita siap-siap dad, aku tidak mau telat seperti kemarin" ucap Alexa dan diangguki oleh Damian, keduanya naik keatas dan masuk kekamar masing-masing
**
Alexa mengikuti kuliahnya pagi ini dengan semanagt, karna nanti siang kelas mereka ditunda dan ia bisa kekantor dadynya siang nanti, ia juga sudah lama tidak pernah kesana lagi, rindu dengan suasana kantor dan orang-orang yang ada disana
"Ale tunggu dulu" ucap seseorang yang memanggil nama Alexa sambil berlari mengahampiri gadis itu, seorang pria yang tak lain dari teman kelas Alexa datang dan ingin bicara padanya
"ada apa Mic?" ucap Alexa sambil menatap Michel yang berlari sampai nafasnya tersegal-segal, padahal jika sesuatu ingin dikatakan bisa dikelas saja, toh juga mereka akan kekelas sebentar lagi
"ummm... aku hanya ingin kekelas bareng sama kamu, boleh kan?" ucap Michel dengan ambigu mmebuat Alexa mengerutkan keningnya dan berjalan lebih dulu, sungguh pria yang sanagt tidak jelas
"Ale.. apa kamu sudah punya pacar?" tanya Michel disela langkah kaki mereka menuju kelas, ini adalah kelas terakhir hari ini sebelum nanti Alexa akan kekantor daddynya
"tidak urusanmu Mic.. lagipula aku tidak tertarik dengan pembahasanmu" ucap Alexa dengan acuh dan sangat cuek, sama seperti sebelumnya Alexa memang tidak terlalu tertarik dengan siapapun dan sellau dingin sama siapapun
"aku hanya bertanya Ale, ya sudah aku inta maaf kalau membuatmu tidak nyaman dengan pertanyaanku" ucap Michel dan mereka sama-sama terdiam sampai akhirnya masuk kedalam kelas dan mengikuti mata kuliah hari ini
Alexa merasa tidak nyaman dengan keberadaan Michel yang duduk disampingnya, ia sedari tadi dilihat oleh beberapa wanita dikelasnya karna Michel adalah cowok yang diincar oleh gadis-gadis dikampus mereka, Michle lumayan populer dikalangan ciwi-ciwi kampus
"jangan terlalu fokus melihatku Mic.. nanti biji matamu sampai keluar karna mentapku terlalu dalam" ucap Alexa menatap tajam kepada Michel yang hanya tersenyum mendengar perkatannya
"tidak apa-apa kalau mataku keluar karna melihatmu Ale, karna kecantikanmu terllau indah untuk dilewatkan" ucap pria itu dengan seribu kata manis kleuar dari mulut buayanya, hal itu membuat Alexa menatap Michel tajam dan mengikut tangan Michel
"jangan mendekatiku Mic, kau tidak tau saja daddyku jika marah bisa memakan orang, juga aku tidak ingin dilihat tajam atau diancam oleh cewek-cewek yang menyukaimu" ucap Alexa dan meninggalkan Michel disana sendiri, ia lebih baik pindah tenpat duduk dari pada duduk bersama Michel dengan mata yang menatapnya tajam
tidak ada hidup jika tidak ada masalah
#fid.nch
#MDIS
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu