kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kemarahan arkana
**
Layla tengah duduk diam dengan wajah pucat , tangannya bergetar setiap kali mengingat cemoohan dari semua penghuni sekolah.
"Berisik ! " wajah arga menggelap ,rahangnya mengeras tatapannya tajam . Arga tidak suka dengan pembicaraan teman-temannya .
Rasanya seperti mendengar mereka semua mengejeknya secara tidak langsung . Arga semakin menahan marah , ini semua gara-gara alesya yang sudah berani mempermalukan dirinya.
Semuanya tertegun dan dengan patuh langsung saja menutup mulutnya rapat-rapat , mereka tidak mau terkena amukan arga lebih memilih diam.
"Gak usah di dengerin apa kata orang . Lo gk salah , alesya yang salah " ucap nisa menenangkan layla sahabatnya .
Layla tersenyum tipis sebagai tanggapan , untuk sekedar mengeluarkan suara pun layla rasanya malas.
Suasana didalam kelas memang terasa hening , selain jam kosong , murid lainnya yang masih berada di kelas memilih diam ,tidak berani mengeluarkan suara sepatah kata pun karna mereka takut dengan tatapan arga .
Tiba-tiba , suara tawa mengejek memecahkan keheningan
Semua pasang mata menatap gala yang ada di ambang pintu dengan bersedekap dada .
Ekspresi semua penghuni kelas nampak bingung , ada apa dengan gala ? Begitulah kira-kira yang ada di pikiran mereka semua .
Gala melangkah maju dengan santai mendudukkan tubuhnya di sebelah fazri yang sedang menatapnya heran .
Tawa mengejek masih terdengar di mulutnya.
"gala ! " arga menatap gala dengan tatapan menusuk .
Gala mengedikan bahunya acuh , dengan dingin ia menatap nisa.
"ucapan ,Lo lucu " sarkas gala
"Maksud lo apa ? " nisa menatap gala , ia menekan rasa gugup di hatinya .
Nisa memang menyukai gala , dari tatapannya terlihat berbinar setiap kali melihat gala siapapun bisa melihat itu .
gala berdecak , ia jijik dengan tatapan penuh arti dari nisa .
"Lo bilang , semua ini salah alesya? Really? Se enggak menerima fakta itukan kalian ? cibir gala
"Lo ngomong apa sih ,ga ? Lo jadi aneh sekarang dan sejak kapan lo jadi belain cewek menjijikan itu ? Lo lupa bagaimana angkuhnya sikap cewek itu ? " dengus edo , ia tidak suka dengan semua ucapan gala seakan membela alesya .
"semua orang tau siapa yang jahat disini ! Mereka berdua ! Dan lo masih menganggap alesya yang salah ! Apa gak bergeser tuh otak dari tempatnya ? " gala menatap arga dan layla bergantian .
"Gala ! " arga menatap gala tajam .
" maksud lo apa, ! Ngomong kaya gitu ?
Gala tersenyum tipis . " Kenapa ? Mau marah ? Memang faktanya begitu , kan ? Kalian pasangan perselingkuhan! " sarkas gala dengan senyum penuh arti.
"ucapan gw salah yah ? Ups sorry! " lanjut gala dengan tawanya .
"gala ! " layla menatap gala dengan mata berkaca-kaca.
"K-kamu salah paham , aku sama arga gak selingkuh , aku juga gak tau kenapa alesya bisa berbicara seperti itu " jelas layla dengan raut menyedihkan .
"oh ,yah ? Yakin gk selingkuh ? " ejek gala menatap layla dengan senyum simpulnya .
" kalau emang gk selingkuh , kenapa sering jalan bareng ? Gak selingkuh tapi sering makan bareng ! Gak selingkuh tapi sering gandengan tangan ! " ucap gala menatap alesya tajam .
" iyah gak selingkuh menurut kalian , tapi gimana menurut alesya yang notabene nya pacar lo arga ? "
" alesya sering liat lo mesra-Mesran di depan dirinya ! Dan lo juga sering belain cewek lain di banding pacar lo sendiri ! Lo sumpah berengsek banget ,Ga " desah gala kecewa .
"Dan , lo ? Gak usah playing victim , gw cuman bicara pakta ! Bukan menyudutkan , lo " gala menatap layla dengan jijik.
Layla menatap gala seolah dirinya terzolimi ,gala memutar matanya malas melihat tatapan layla yang memelas .
"Lo udah keterlaluan ! " arga mengebrak meja dengan kencang , ia berdiri seraya menatap gala dengan tajam , nafasnya memburu .
"Gak ada yang boleh jelekin , layla ! " tekan arga mengingatkan .
"Alesya benar , lo berengsek ! " balas gala sekenanya .
"gala ,lo... "
Brakk!!
Seruan marah arga terhenti , suasana kelas mendadak hening dan juga tegang .
Semua orang tertuju kepada si pelaku yang sudah menendang pintu kelasnya dengan mulut menganga .
Arkana ! Seru semua orang dengan tidak percaya akan kedatangan lelaki kulkas tujuh pintu itu kedalam kelasnya .
Ada apa ini ? Apa yang di lakukan arkana? Mengapa arkana kekelasnya ? Siapa yang berani berurusan dengan arkana ? Begitulah kira-kira yang ada di benak semua murid yang melihat kehadiran arkana di kelasnya.
Arkana , lelaki itu mengabaikan semua orang , netranya menghunus tajam menatap arga.
Dengan langkah lebar , arkana menghampiri arga dengan nafas memburu !
Hingga saat tiba di dekat arga , tanpa aba-aba arkana menarik kerah pakaian arga dengan kasar .
Belum sempat arga mengeluarkan siraman rohani nya , arkana sudah terlebih dahulu memukul wajah arga dengan sangat keras .
Hal tersebut sontak membuat semua orang terkejut , bahkan murid perempuan terpekik kaget sebari menutup mulutnya .
"ar-ka.."
Buggh!!
Belum sempat arga berbicara , arkana sudah kembali melayang kan pukulannya tepat di wajah arga .
Arkana terus saja memukul arga tanpa celah dan tanpa ampun .
Setiap kali arga hendak melawan . Arkana selalu mampu menangkis serangan arga .
"Itu arga tolongin , anjirrr malah pada diem " fazri dengan panik menunjuk arga.
Edo meringkus mundur , dengan melihay wajah dingin dari arkana , nyali edo sudah ciut begitu saja .
"Buruan ,do ! Anak orang itu !" desak fazri sebari mendorong bahu edo .
"G-gue gak berani ,Zri ! Lo ajh " elak edo dengan tangan yang gemetar .
"Anjirrr lah ! modal bacot doang lo mah , giliran kaya gini ajh lemah " dengus fazri kesal .
Pernah dulu , ada seorang kaka kelas yang tidak suka sama sikap angkuh nya arkana , ia mengajak arkana berduel .
hasilnya , kka kelas itu masuk kerumah sakit dengan patah tulang yang cukup banyak berakhir berjalan menggunakan korsi roda .
Saat itu arkana baru masuk menjadi murid ajaran baru , namun namanya sudah terkenal di penjuru sekolah ini .
Bahkan kaka kelas yang sudah berani menantang arkana ,sudah tidak berani lagi menampakan batang hidungnya di depan arkana.
Arkana sangat menakutkan , apalagi ketika marah seperti ini bagaikan iblis yang tanpa kasian dengan lawannya .
"Shitt! " arga berhasil melepaskan diri , ia mengusap bibirnya yang sudah mengeluarkan dar*h. Kemudian kembali menatap arkana dengan nyalang .
"Gw gak ada urusan sama lo " ucap arga.
" sekarang lo musuh gw ! " arkana menyeringai
Kening arga berkerut keheranan , seingatnya ia tidak pernah menyinggung arkana .
Kenapa arkana bisa semarah ini kepada arga ?
Layla sendiri sudah bergetar ketakutan , ia berlindung di belakang tubuh nisa .
Layla sangat takut melihay kemarahan arkana , entah mengapa layla selalu merasa dirinya sedang di awasi oleh arkana .
Arkana kembali mencengkram kerah baju arga " sekali lagi lo sakitin dia , habis lo di tangan gw " bisik arkana penuh ancaman . Setelah nya ia menghempaskan tubuh arga .
Arga yang sudah lemah langsung terjatuh tersungkur , sesekali ringisan keluar dari mulut manis arga .
Melihat arga sudah tidak berdaya ,membuat arkana menyeringai puas . Kemarahan di hatinya sedikit mereda
Kemudian tanpa sepatah kata , ia keluar di sana begitu saja melewati orang-orang yang menatapnya penuh dengan ketakutan .
Langkah kaki arkana terhenti saat berhadapan dengan alesya , arkana tersenyum tipis , ia mengusap kepala alesya dengan lembut kemudian menggenggam tangan alesya .
"Kita obati luka kamu ,yah " ujar arkana sembari menarik tangan alesya dengan lembut .
Alesya sendiri dengan patuh ,mengikuti langkah kaki lebar arkana , kepalanya terus mendongkak menatap arkana dengan rumit .
buat alesya sukses thor n gak butuh keluarganya. malah lebih sukses dr keluarganya