seorang gadis yang berusia 19 tahun terpaksa menjadi pengantin pengganti demi membalas Budi. tumbuh tanpa kedua orang tua dan sering di tindas oleh tante dan juga anak tantenya. membuat Aara tumbuh menjadi gadis yang tahan banting dan tangguh.
Author mau kasih tau ya. di Novel ini. ada dua cerita di dalamnya. Satu berada di ke 118 bab dengan Judul PELANGI SETELAH HUJAN. (genrenya pernikahan kilat) kisah (Bima & Ayuna)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18
"Ya... aku baru saja tiba... kau dari mana saja.." manja Rossa memeluk Aggam.
"Aku baru siap rapat."kata Aggam mengecup dahi Rossa.
"Untuk apa kau memanggilku ke sini sayang."tanya Rossa dengan tangannya yang mulai nakal
"Aku ingin mengajak mu ke panti AL Amin untuk menggantikan Ayah ke acara itu"
" Tidak ah... aku malas ke panti." monyong Rossa
"Sebentar saja sayang... Ayah tidak dapat datang ke acara yang ingin di adakan di panti itu.jadi Ayah memintaku untuk datang walau sebentar"jelas Aggam membujuk Rossa
"Emang tidak bisa jika tidak hadir"
"No baby... kyai Amri Itu sahabat Ayah... tidak enak jika tidak hadir.. karna kyai mengundang Ayah" Lembut Aggam mencoba membuat Rossa mengerti dan mahu ikut dengannya
" Baik lah... pukul berapa kita berangkat."
"Gitu dong sayang" Aggam mencubit ujung hidung Rossa."sekarang saja.. karna acaranya satu jam lagi.
"Ya sudah ayo"
Rossa dan Aggam melangkah turun dari kantor dan langsung naik ke mobil berangkat ke panti asuhan Al Amin.
,,,,,,,,,,
"Ma, apa ada Aara ya di dalam toko itu. kok sunyi sekali." kata Fadilah yang sudah berdiri di depan toko bunga tempat Aara bekerja.
"Kita masuk dulu saja. nanti kita lihat apa ada Aaranya atau enggak." jawab Difa
" Ya udah. yuk mah." Fadillah dan mamanya melangkah masuk ke dalam toko bunga Elina.
Tiba di dalam toko, mereka berdua hanya melihat Elina. Elina mengalihkan pandangannya pada Fadilah dan Difa.
"Eh, Tante, Fadilah... " kata Elina
"Kemana Aara..."tanya Tante Difa sambil celingak celinguk mencari Aara.
Elina tersenyum pada Tante Difa" Aara pergi ke panti asuhan Al Amin. ada apa Tante? "tanya Elina.
"Kapan dia pulang." Fadilah memotong pertanyaan Elina pada mamanya.
"Mungkin setelah selesai urusannya di panti. "jawab Elina
"Ya sudah. kita pulang saja ma.." kata Fadilah pada mamanya.
Tante Difa dan Fadilah akhirnya pulang. Elina menggeleng melihat mereka berdua. "mau apa lagi ya dia datang mencari Aara.. mereka berdua itu ada ada saja." gumam Elina yang tahu sikap mereka berdua.
,,,,,,,,,
Kembali ke panti asuhan Al Amin
Aggam dan Rossa sudah tiba. turun dari mobil dengan wajah Rossa yang cemberut karna Aggam terus membujuknya tadi mengganti pakaiannya yang lebih sopan dan tertutup.
"Ayo." ajak Aggam masuk ke dalam panti menggenggam pergelangan tangan Rossa.
"Assalamualaikum" salam Aggam pada pak kyai Amri yang berada di luar.
"Waalaikumussalam.. eh Aggam... kamu sudah tiba.. " mari masuk.
"Ya kyai.apa Ayah ada menghubungi kyai jika dia tidak bisa datang" kata. Aggam menyalam pak kyai.
"Iya ada... katanya kamu yang akan datang. " jawab pak kyai.
"Aggam.. "sapa ustazah Amelia menghampiri Aggam dan Rossa
"Umi." Aggam menyalami ustazah Amelia
"Kau baru tiba Aggam."
"Iya Umi. ini istri mu?" tanya ustazah Amelia. melihat ke arah Rossa
Aggam tidak menjawab Umi Amelia. dia hanya tersenyum menanggapi ucapan ustazah Amelia.
"Maafkan Umi dan suami Umi Aggam.. di hari pernikahan mu kami tidak sempat untuk hadir." tambah Umi Amelia.
Karna dia dan suaminya memang tidak hadir sewaktu pernikahan Aggam. karna saat itu mereka sedang umrah dan baru tiba beberapa hari yang lalu. mereka belum tahu jika pernikahan Aggam batal dengan Fadilah dan di gantikan oleh Aara.
"Tidak apa Umi. ada acara apa di panti Umi"tanya Aggam
"Umi mengadakan syukuran Aggam. dan sedikit ceramah nanti"
Aggam mengangguk dan memperhatikan orang orang yang sudah lumayan ramai. bola mata Aggam tidak sengaja menangkap seorang gadis yang sedang bermain dengan anak kecil berusia tiga tahun di gendongannya sambil tertawa bersama ustadz Sulaiman.
Aara dan ustadz Sulaiman bercanda dengan anak kecil itu sambil tertawa. mereka berdua terlihat seperti sepasang keluarga kecil yang bahagia. bahkan Aggam mendengar suara merdua Aara yang tertawa bersama ustadz Sulaiman.
u bisa sekesal itu, tapi u tidak pernah merasa bersalah😌😌😌