Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hana yang malang
Setelah acara makan siang dengan tuan Himura selesai, kini mereka melanjutkan agenda selanjutnya yakni melakukan meeting di antara kedua belah pihak tentang kerjasama pembangunan hotel baru di daerah Lembang Bandung.
Samudera pun menjelaskan semua rencana tentang pembangunan hotel tersebut, dimana menurut Samudera, kota Bandung merupakan tujuan utama wisata masyarakat jabodetabek, dan memiliki nilai pasar yang bagus, sehingga bisa mendapatkan banyak keuntungan, di lain sisi jika di kota ini terdapat banyak pemandangan alam yang masih asri, Samudera dan himura akan membangun hotel dengan nuansa dua negara yakni indonesia dan jepang,sebagian kawasan hotel akan di tanam banyak bunga sakura yang bibitnya di datangkan langsung dari negeri matahari terbit itu.
"Ide anda sangatlah bagus tuan Samudera, saya sangat menyetujuinya!" kata tuan Himura merasa kagum terhadap Samudera
"terima kasih tuan Himura, senang bisa bekerja sama dengan anda!" jawab Samudera
lalu mereka berdua kembali berjabat tangan.
"Saya harap proyek kita bisa berjalan dengan lancar, tidak ada kendala apapun!"kata tuan Himura penuh harap
"Saya juga demikian tuan Himura, senang bisa bekerja sama dengan anda!" jawab Samudera
Hana yang berada di samping Samudera merasa kagum atas kemampuan bosnya itu, Samudera sendiri selalu bisa menempatkan diri, ada kalanya dia harus bersikap killer dan menakutkan, adakalanya juga ia bersikap ramah dan juga sopan.
kemudian dengan ramahnya tuan Himura mengajak Hana berbicara, sontak Hana malah menjadi gugup.
"Siapakah nama anda nona?" tanya tuan himura
Dengan tenangnya, Hana langsung menjawab pertanyaan dari tuan Himura.
"Nama saya Hana Aziza ,tuan. Senang bisa berjumpa dengan anda di sini!" jawab Hana sembari membungkuk.
"Namamu sangat indah, kamu tahu jika Hana itu adalah bahasa jepang yang memiliki arti BUNGA!" puji seorang Himura kepada Hana.
"Terima kasih atas pujian anda tuan Himura, saya sangat menghargai anda!" sahut Hana dengan wajah tersipu malu
Samudera pun tidak percaya jika hana bisa berbahasa jepang, tadinya Samudera takut Hana tidak bisa menjawabnya.
"Baiklah kalau begitu saya permisi untuk segera beristirahat, senang bisa berjumpa dengan anda nona Hana!" sahut kembali tuan Himura sembari membungkukkan tubuhnya.
"silahkan tuan Himura, saya juga sangat senang bisa berjumpa dengan anda!" sambung Hana
Akhirnya tuan Himura segera pergi dari ruang meeting dan langsung beristirahat di kamar yang sudah disediakan oleh pihak hotel.
......................
Bbuuuggghhhh!!!!
Hana menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur, ia mendapatkan waktu selama dua jam untuk beristirahat, sedangkan Frans kini berada di kamar tuan Samudera, keduanya sedang membicarakan hal yang cukup penting.
"saya gak habis fikir tuan, jika nona Hana pandai juga berbahasa jepang!" puji Frans.
"ya baguslah Frans, jadi wanita itu cocok untuk menjadi sekertaris ku, oh iya, apa kau menemukan sesuatu mengenai Hana?" tanya Samudera menjadi penasaran.
Kemudian Frans menarik nafasnya perlahan.
"Ternyata feeling anda sangat tepat tuan, nona Hana tadi sempat di kerjain oleh karyawan sini."
Mendengar penjelasan dari Frans, tiba-tiba saja Samudera beranjak dari tempat duduknya, sungguh ekspresi yang tidak biasanya Samudera lakukan hanya untuk seorang Hana aziza.
"Apa, siapa yang berani berbuat seperti itu hah?" tanya Samudera tersulut emosi
'Tuan, apakah saya tidak salah lihat dengan sikap anda saat ini? Kenapa anda bersikap berlebihan jika ada kaitannya dengan nona Hana? Sungguh aneh sekali anda ini tuan.' Frans.
"Setelah saya selidiki, ternyata ini adalah ulah dari manager Nabila, tuan. Ia yang memerintahkan karyawan di bagian banquet yang biasa mengurus ruang meeting, tiba-tiba saja di perintahkan untuk beristirahat, dan saat itu tidak ada satu orang pun yang membantu nona Hana, yang lebih parahnya lagi, AC di ruangan tersebut telah dimatikan, otomatis nona Hana berkeringat sangat banyak, soalnya posisi ruang meeting cukup tertutup dan minim jendela ataupun ventilasi!" tutur Frans yang menjelaskan kronologi kejadiannya secara terperinci.
"kurang ajar, wanita itu sepertinya sudah bosan bekerja di sini, berikan dia surat pemecatan, aku tidak sudi melihat wajah wanita itu lagi, Faham kau Frans?" sungut Samudera mulai tersulut emosi dengan rahang yang sudah mengeras.
"Siap laksanakan tuan Samudera!"sahut Frans dan kemudian membungkuk.
Akhirnya Frans bergegas menuju ke ruangan HRD, untuk memberitahukan pemecatan salah seorang karyawan hotel Samudera secara tidak hormat atas nama Nabila salsabila, jabatan sebagai manager di SAMUDERA HOTEL.
Sekitar satu jam Hana merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, rencananya ia ingin pergi untuk sekedar mencari udara segar, namun sebelum pergi, Hana hampir saja lupa melaksanakan kewajiban sholatnya, ia pun bergegas untuk mengambil air wudhu,setelah selesai Hana akhirnya memutuskan untuk sekedar berjalan-jalan di sekitar hotel, apalagi di sekitar hotel ini masih banyak pepohonan dan pemandangan yang masih asri.
"mumpung masih ada waktu satu jam lagi, lebih baik aku manfaatkan untuk sekedar refreshing, biar otakku gak mumet." cetusnya sembari melihat pemandangan sekitar Hotel.
Hana pun mengayunkan kedua kakinya menuju arah belakang hotel, dimana di sana terdapat bukit-bukit kecil yang sangat indah.
"Wah, melihat pemandangan seperti ini, jadi teringat kampung halaman, heemmm..sebentar lagi seratus harinya almarhum mas Adit,itu tandanya aku sudah bebas masa iddah dengan almarhum suamiku, aku kangen kamu mas! Semoga kamu bahagia di sana!" gumam Hana sembari memandang ke arah langit di siang hari, dan siang itu cuacanya tidak begitu terik dan sedikit mendung, namun udara di sini sangatlah sejuk, Hana pun terus menghirup udara di sekitar bukit sambil menikmati pemandangan indah di atas bukit kecil.
'Andaikan Al bisa ikut!, pasti dia sangat senang sekali.' batin Hana yang tiba-tiba saja merindukan putranya
Saat hatna sedang menikmati suasana sekita sembari memejamkan kedua matanya, tiba-tiba saja ada seseorang tepat berada di belakang tubuh Hana.
Bbbbrruuggghhhhh
"Aarrrrkkhhhhhh, tolong aku!!" teriak Hana yang telah terperosok dan jatuh ke dalam jurang yang cukup curam.
Ternyata Hana telah di dorong dari atas bukit, hingga jatuh terperosok.
"Ha..ha..ha, rasakan kau Hana, dasar perempuan si*lan, gara-gara kamu aku kehilangan pekerjaanku, semoga tidak ada yang menemukanmu di dasar jurang itu, biar kau mati membusuk di sana!" sungut Nabila begitu puasnya, ia pun segera berlari meninggalkan tempat tersebut.
Sedangkan Hana, ia tergeletak di antara semak belukar dengan tubuh penuh luka serta kaki kirinya terkilir saat tadi mencoba untuk bisa menyelamatkan diri.
'kenapa anda tega melakukan ini mba Nabila? Apa salahku padamu.' batinnya yang saat ini sudah terjatuh dan terkulai lemas, penglihatannya pun sudah mulai kabur, dan akhirnya Hana pingsan di dasar jurang.
Saat samudera mencoba menghubungi nomor ponsel Hana, yang menjawabnya adalah seorang operator seluler, Samudera pun kesal di buatnya.
"kemana perginya wanita itu? Arrkkkh sungguh menyebalkan sekali dia, di kasih waktu istirahat selama dua jam malah ngaret seperti ini!!" gerutu Samudera.
Kemudian Frans segera menemui Samudera.
"Maaf tuan, ternyata nona Hana tidak berada di kamarnya, tadi ada yang lihat jika nona Hana telah keluar dari kamar hotel dan ada juga yang melihat nona Hana keluar dari hotel ini!" tegas Frans.
"Aaarrkkkh!" Samudera malah memukul meja tepat di hadapannya dan cukup kencang.
"Rupanya wanita itu sudah bosan hidup, berani-beraninya membuat seorang SAMUDERA ARGA WINATA marah! Awas saja nanti kalau ketemu, akan ku cincang habis tubuhnya." ancam Samudera dengan darah yang sudah mendidih.
'Tuan, tahanlah emosimu, apakah anda yakin akan mencincang tubuh nona Hana? aku meragukan ucapanmu itu tuan, Kau tidak akan berani melakukannya, kau hanya menggertak saja tuan!' batin Frans meragukan tuannya.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸