NovelToon NovelToon
Jodoh Tuan Muda Kidal

Jodoh Tuan Muda Kidal

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:250.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: mardalena

Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.

Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.

yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

Setelah selesai mencuci tangannya, Devita kembali bersiap untuk kembali pulang kerumahnya karena kasian adiknya sendirian di rumah pasti sudah menunggunya.

Devita keluar dari rumah sakit itu melajukan kendaraannya menuju rumah rumahnya.15 menit kemudian,dia sampai juga di rumahnya.Devita membuka pintu kemudian masuk kedalam dan segera menuju Dapur untuk meyimpan makanan yang di pesan adiknya.

"Dika...,kakak sudah Pulang Dika.."

Dika yang mendengar suara kakaknya lansung keluar dari kamarnya,menemui kakaknya.

"kakak kenapa telat pulang?" Ucap Dika duduk menghadap meja makan melihat kakaknya tengah menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

"Tadi kakak masih menolong orang yang sedang sakit saat di jalan,jadi kakak balik lagi kerumah sakit mengantarnya." Jelas Devita selesai menyimpan semua makanan yang dia bawa tadi kedalam mangkuk.

"Makanlah..,kakak beli Ayam bakar pesanan kamu.." Devita mengambil ayam bakar itu kemudian meletakan ayam itu kepiring lalu memberikan kepada Adiknya.

"Makasih kak.."Ucap Dika menerima piring yang sudah berisikan makanan dari kakanya.Devita tersenyum dengan mengusap kepala adiknya.

"Sama-sama.." Devita pun duduk berhadapan dengan adiknya lalu ikut makan juga bersama adiknya.tidak lama tiba-tiba Dika menghentikan makannya, membuat Devita menautkan kedua alisnya.

"Kenapa ngak di terusin makannya..?" Tanya Devita juga menghentikan makannya.Dika turun dari tempat duduknya lansung mendekati kakaknya dan memeluk tubuh kakaknya lalu menangis.

"Aku rindu Bunda kak..."Lirihnya. Hati Devita kembali berdesir mendengar ucapan adiknya.Dia mengusap lembut belakang adiknya dan memberikan ciuman di kepala adiknya.

"Bunda hanya berbeda tempat dengan kita dek,tapi Dika harus tau kalau bunda selalu bersama kita dan melihat apa yang Dika sama kakak lakukan sekarang.jangan sedih,ingat Bunda akan sedih juga kalau melihat Dika sedih seperti ini.." Ucap Devita menenangkan Adiknya yang merindukan Bunda mereka yang tiga bulan lalu sudah meninggal karena sakit.

"Kenapa ayah jahat dengan kita kak,aku sangat membenci ayah..!" Ucap Dika yang lagi-lagi membuat Hati Devita berdesir sakit,sakitnya bukan seperti mengingat kepergian bundanya melainkan sakitnya begitu membenci ayah mereka.belum kering tanah di kuburan bunda mereka,Ayah mereka lansung menikah lagi dengan sekertarisnya yang ternyata itulah yang membuat Bunda perlahan jatuh sakit dan ahkirnya meninggal karena bunda sudah sejak lama mengetahui perselingkuhan Ayah.

"Kita makan lagi ya,jangan pikirkan tentang Ayah.kamu masih punya kakak bersama kamu.." Devita memegang kedua pipi adiknya lalu mencium seluruh wajah adiknya.

"Selama kakak masih ada,kakak tidak akan membiarkan kamu di sakiti siapa pun." Dika lansung memeluk tubuh kakaknya kembali.

"Dika juga kak,Dika akan menjaga kakak .."sahutnya.

"Ia..,kita makan lagi ya,biar kamu cepat besar,sekolah yang pintar jadi adik,kakak yang membanggakan. okey...!" Dika menguraikan pelukan dari kakaknya lalu menganggukan kepalanya.

"Ia kak" Dika kembali ketempat duduknya dan melanjutkan lagi makannya.melihat Itu Devita tersenyum dan dia juga melanjutkan makannya.

Bunda tenang saja,aku akan menjaga Dika sesuai janjiku padamu Bund.aku akan menjadi kakak yang siaga untuk Adikku bunda.

Ungkapan dalam hati Devita sambil dia menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

Mereka berdua pindah dari rumah ayah karena tidak setuju dengan pernikahan ayah mereka.bagaimana Devita bisa menerimanya,baru 1 bulan kepergian Bunda mereka,Ayahnya datang membawa sekertarisnya dan mengatakan kalau mereka akan menikah karena sekertaris ayahnya itu sedang hamil.Hal itu membuat Devita sangat Marah besar dan bertengkar hebat dengan ayahnya.melihat ayahnya membela istri barunya bukan mereka, Devita lansung memutuskan keluar dari rumah itu dengan membawa adiknya bersamanya,yang baru berusia 6 tahun. Devita tidak mau membiarkan adiknya bersama ibu tiri mereka,takut nanti adiknya akan sama nasipnya dengan saudara temannya yang di siksa oleh ibu tiri mereka.

Sebelum kematian Bundanya,Bunda memberitahukan kepadanya kalau Bunda memiliki tabungan dan di berikan kepadanya.syukurnya juga Devita sudah bekerja di rumah sakit ternama di Kotanya yang tidak lain rumah sakit milik keluarga Willen,3 bulan sebelum Bundanya meninggal.

Dia membawa adiknya mencari Rumah yang tidak jauh dari tempatnya bekerja dan tempat adiknya bersekolah.berkat tabungan yang Bundanya simpan untuknya dan adiknya,ahkirnya Devita dan adiknya bisa membeli rumah yang sekarang mereka tinggali.

"Owh ya kak,Aku hampir saja lupa...lusa ada lomba beryanyi di sekolahku.kata ibu Guru orangtua di suruh mengikuti acara itu kak.." Ucapnya memberitahu kakaknya.

"Oh ya..?,Jam berapa acaranya?" Tanya Devita sambil mengunyah makanannya.

"Jam 8 kak mulainya..kakak bisakan' ikut aku kesekolah..?" Ucap Dika meminta kakaknya ikut kesekolah saat lombanya nanti.

"Tantu saja,kakak akan datang.nanti kakak akan ijin tidak masuk pagi untuk menemani kamu ya.." Usap Devita mengusap kepala adiknya dengan tersenyum.

"Yey asik...ia kak..." Ucap Dika senang, melihat keriangan adiknya,Devita ikut bahagia juga.

Lima menit kemudian mereka berdua menyelesaikan makan malam mereka.

Dika sekarang sedang menonton di ruangan tamu,sedangkan Devita masih mencuci piring mangkuk kotor dan juga membersihkan pakaian mereka berdua yang kotor.Devita mengerjakan semuanya selalu malam karena pagi dia harus awal pergi kerumah sakit,dan juga mengantar adik sekolah.

"Tugas sekolah kamu sudah di kerjakan belum Dek..?" Tanya Devita kepada adiknya.

"Sudah kak..." Jawabnya dengan matanya serius menonton flm Karton kesukaannya.

"Baguslah kalau sudah,kakak mandi dulu ya.."

"Ia kak.." sahut Dika posisinya masih seperti tadi.

Devita masuk kedalam kamarnya, kemudian menuju kamar mandinya.

Devita baru saja menyelesaikan mandinya dan lansung memakai pakaiannya.bersamaan dengan itu, ponselnya berdering.

"Hallo nat..?" Jawab Devita sambil memakaikan cream malamnya.

"Kamu nggak Dinas malam...?" Tanya nata teman sesama Dokter.

"Nggak nat,minggu ini aku kena pagi sampai sore,oh ya mumpung kamu nelepon.lusa kita tukaran ya,paginya aku masih mau ikut acara lomba adikku di sekolahnya Nat..bisakan...?" Ucap Devita meminta bantuan kepada temannya itu.

"Gampang...,tenang aja deh..,Oh..aku mau nanyain kamu sesuatu.kalau nggak salah,ada salah satu Dokter tempat kita ini nolongin Omanya dari Tuan Muda Willen pemilik rumah sakit ini Dev..." Deg! Devita lansung teringat dirinya tadi yang sempat juga menolong seorang nenek.memang terlihat dari pakaian mereka memang bukan orang biasa. Apa jangan-jangan yang aku tolongin tadi orang yang sama ya,pikir Devita dalam hatinya.

"Devitaaa!!"

"Aaa..maaf-maaf.." Devita tersadar dari lamunannya mendengar teriakan Nata.

"Ih kamu..!,kebiasaan deh..kamu dengar nggak yang aku ceritain barusan..?" kesal Nata karena Devita suka lama lodingnya.

"Itu aku!" Jawab Devita membuat Nata yang tengah meminum minumannya tersedak disana.

"Apa kamu bilang tadi Dev...?"

"Aku yang menolong Oma itu nata,tadi aku mau pulang,nggak sengaja lihatin beberapa mobil mewah gitu singgah di jalanan,aku mendengar ada yang nangis kan',ya sebagai Dokter hati aku tergerakan,jadi aku tolongin lalu kemudian lansung bawa kerumah sakit. Ruangan VVIP 1 kan??"Terang Devita kepada temannya itu.

"Gila kau Dev..,bangga aku sama kau, mereka itu,keluarga pemilik rumah sakit tempat kita kerja Dev." Ucap Nata bangga kepada temannya yang begitu cepat tanggap sebagai Dokter.

"Sebagai dokter kalau pun ada seorang pemulung sakit,aku pun akan menolongnya kalau sudah sakit begitu.." Ucap Devita.

"Kamu benar Dev..,Udah dulu ya aku mau kerja dulu.bye.." ucap Nata mematikan telepon bersama Devita. Devita menyelesaikan memakai handbodynya kemudian dia keluar menuju tempat mencuci pakaian untuk mengantungkan pakaian mereka berdua disitu.setelah selesai,dia mendekati adiknya kemudian ikut menonton sambil mengobrol bersama adiknya.

1
Osie
lah kekasih bukan bilik apalagi kenapa mesti eeesssmosiii dafaaaa..goblok
Osie
sdh end sih ya..andai blm aku mau bilang..kenapa derita g ganti no hp aja biar g bs dihubungi lelaki yg ngaku ayah..trs itu si songong tino..kok bs msk ke halaman rmh devita.. bknnya udah dikunci ya pagarnya or cm kunci tp g digembok
Monica Amanda
geregetan sama si devita🙄
Moza Zulfan
koq 50 th sih, aku baca bab 1 umurnya 70 th. apa yg kubaca sudah direvisi ?
Dwi Ning
gunakan ejaan yang benar thor jangan triak tapi tulis yang benar teriak
Juprianto
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
ayolah devita itu udah kwajiban istri jg lama2 kasian dafa
Suyudana Arta
oma baru 50thn, andaikan cucunya 20thn, anaknya kemungkinan 35thn.
jadi oma punya anak pada saat usia 15thn, dan anaknya melahirkan cucu oma di usia 15thn juga😱😱😱
Juna Dong
luar biasa
Wiyanti Yanti
kasihan devita dan dika yah
Wiyanti Yanti
sama"gengsi ternyata /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hartati
Luar biasa
Hartati
Lumayan
Wiyanti Yanti
lanjut thor
Edralina Violita
Luar biasa
FHR
Showroom
Ai Maswah
Luar biasa
MARWAN ERMADI
sapa nama pria itu
FHR
Omanya masih muda ya baru 50 tahun...
FHR
Mungkin maksudnya.. untuk menyuruh Tino tidak bicara omong kosongnya lagi..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!