NovelToon NovelToon
Love For The Last

Love For The Last

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Cinta Murni / Angst / Cinta Lansia
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Aruni sudah sangat pasrah dengan hidupnya, berpikir dia tak akan memiliki masa depan lagi jadi terus bertahan di kehidupan yang menyakitkan.
"Dasar wanita bodoh, tidak berguna! mati saja kamu!" makian kejam itu bahkan keluar langsung dari mulut suami Aruni, diiringi oleh pukulan yang tak mampu Aruni hindari.
Padahal selama 20 tahun pernikahan mereka Arunilah sang tulang punggung keluarga. Tapi untuk apa bercerai? Aruni merasa dia sudah terlalu tua, usianya 45 tahun. Jadi daripada pergi lebih baik dia jalani saja hidup ini.
Sampai suatu ketika pertemuannya dengan seseorang dari masa lalu seperti menawarkan angin surga.
"Aku akan membantu mu untuk terlepas dari suamimu. Tapi setelah itu menikahlah denganku." Gionino.
"Maaf Gio, aku tidak bisa. Daripada menikah lagi, bukankah kematian lebih baik?" jawab Runi yang sudah begitu trauma.
"Kamu juga butuh seseorang untuk menguburkan mu Runi, ku pastikan kamu akan meninggal dalam keadaan yang baik."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LFTL Bab 26 - Satu-satunya Orang

"Kamu bohong," ucap Gio setelah beberapa saat butuh waktu untuk mengendalikan perasaannya sendiri. Tak ingin terlalu hanyut dalam rasa kecewa, sebab kini bukan lagi usianya untuk terus terus meratapi.

Gio justru menilai semuanya dengan pemikiran yang lebih jernih. "Aku sangat mengenalmu Aruni, kamu tidak akan semudah itu mencintai seseorang. Sementara saat menikah dengan Hendra, hubungan kita belum sepenuhnya berakhir," jelas Gionino.

Yang mengakhiri hubungan mereka adalah Aruni, sementara Gio tidak.

Gio menoleh dan menatap Aruni yang duduk di sampingnya, dilihatnya Aruni yang menurunkan pandangan, juga jarak yang tercipta diantara mereka berdua, jarak yang mungkin sekitar 2 jengkal tangan Gionino, namun rasanya jauh sekali.

Kursi kayu sederhana itu kini jadi salah satu tempat penuh makna bagi Gionino.

"Maaf tentang apa yang terjadi di masa lalu, aku pasti memiliki kesalahan padamu," ucap Gio, "Maaf juga karena aku tidak menyadarinya, tidak sadar jika menyakitimu," timpal Gionino lagi.

Seluas itu hatinya jika menyangkut tentang Aruni. Sampai sekarang Gio masih yakin betul bahwa dialah yang dikhianati, namun bukan hal sulit baginya untuk meminta maaf lebih dulu. Setidaknya untuk melebur semua kesalahpahaman yang selama ini tercipta.

Berharap sekarang hubungan mereka jadi lebih baik. Tak ada marah ataupun dendam yang berhubungan dengan masa lalu.

Namun semua ketulusan itu benar-benar tak mampu menembus hati Aruni. Sejak dulu hingga sekarang dia telah menutup hati dengan semua keluarga Abraham, termasuk Gionino.

Apalagi sekarang Aruni tidak sendiri, ada Adrian yang harus dia lindungi.

Aruni tak ingin keluarga itu menghancurkan Adrian seperti mereka telah menghancurkan hidupnya.

"Maafkan aku juga," ucap Aruni, lalu menghela nafasnya dengan kasar. Sampai Gionino pun mampu mendengar dengan jelas helaan nafas tersebut.

"Tapi sekarang aku benar-benar tidak ingin kita terhubung lagi, aku mohon hargai keputusan ku," pinta Aruni.

Gio sampai tak mampu berkata-kata, kenapa sekeras ini hati Aruni? padahal yang membuat hidupnya hancur adalah Hendra, tapi kenapa malah dia yang seolah dibenci?

"Tidak mau," balas Gio singkat, dia juga langsung bangkit dari duduknya dan berdiri menatap ke arah Aruni. "Kamu lakukan apapun yang kamu mau, aku juga akan melakukan apapun yang aku mau," timpal Gionino.

"Apa kamu tau Aruni? dulu aku menyesal karena tidak memperjuangkan mu dengan sekuat tenaga, sekarang aku tidak ingin menyesal lagi. Jika begitu sulit untuk mendekati kamu, aku akan mendekati Adrian," kata Gionino blak-blakan.

Gio mundur satu langkah namun dengan tatapan yang masih terus mengikat Aruni. "Hendra tidak mungkin menceraikanmu dengan mudah, hubungi aku jika kamu butuh bantuan," ucap Gionino lagi.

Dia lantas masuk ke dalam rumah dan menghabiskan teh miliknya.

"Pak, benar tidak mau makan?" tawar Adrian, dia baru saja selesai makan. Makanan yang dibawa sang ibu tadi enak sekali, ingin juga tuan Gionino mencicipinya. Sesaat lupa bahwa makanan yang dibawa ibu juga berasal dari rumah beliau.

"Tidak Adrian, bujuk ibumu untuk tinggal di paviliun," bisik Gionino.

Adrian terkekeh, rasanya ingin berteriak saking senangnya. Bersama tuan Gio, Adrian benar-benar merasa mendapatkan sosok ayah. Bekerja sama untuk mendapatkan hati ibunya.

"Papamu pasti akan terus mencari kalian berdua, tinggal bersama ibumu di sana adalah tempat yang paling aman," ucap Gio lagi dan Adrian mengangguk paham.

Ketika Aruni mulai mendekat, Gionino langsung diam seribu bahasa. "Aku pamit sekarang," ucap Gio kemudian.

Aruni mengangguk saja, sementara Adrian ikut keluar untuk mengantarkan tuan Gionino sampai ke dekat mobil.

Di saat Aruni hendak membereskan gelas teh milik Gio, ponsel miliknya berdering ada panggilan masuk.

Aruni jadi lebih dulu mengambil ponselnya yang berada di kamar, takut jika yang menghubungi adalah bibi Jema. Mungkin ada permintaan mendesak dan memintanya untuk datang lebih awal sore ini.

Tapi ternyata bukan, ternyata panggilan itu dari pihak catatan sipil.

"Halo," jawab Aruni.

"Selamat siang ibu Aruni, saya ingin memberi kabar bahwa pak Hendra menolak untuk menandatangani surat perceraiannya. Kata pak Hendra, beliau akan membuat anda mencabut gugatan ini."

Kemudian dijelaskan pula bagaimana kedepannya nanti jika perceraian ini tak kunjung menemukan kesepakatan. Di pengadilan jelas akan ada perseteruan diantara pihak suami dan istri, pihak yang satu memojokkan pihak yang lainnya.

Aruni tertegun, kenapa tiba-tiba jadi susah lagi. Sementara keinginannya berpisah dengan Hendra sudah bulat. Keputusan yang juga sangat disetujui oleh sang anak.

"Ada apa Bu?" tanya Adrian, dia baru kembali dan melihat ibunya yang nampak cemas.

"Hanya itu yang ingin saya sampaikan, Bu."

"Terima kasih, Pak." jawab Aruni dan panggilan ini berakhir.

Aruni lantas menatap Adrian yang berdiri di hadapannya. "Dari pihak catatan sipil Nak. Papa menolak untuk menandatangani surat perceraiannya," jelas Aruni apa adanya.

"Sudah ku duga, papa tidak mungkin semudah itu menceraikan ibu. Tanpa ibu, papa tidak bisa apa-apa," jawab Adrian, sedikitpun dia tidak merasa terkejut dengan pemberitahuan dari ibunya tersebut.

"Pasti karena itulah tadi papa ingin menemui kita, papa pasti ingin tahu tempat kita tinggal sekarang," jelas Adrian, "Jika papa tahu, dia pasti akan kembali memukul Ibu," timpalnya yang juga sudah merasa lelah.

Aruni lantas mengelus lengan sang anak dengan lembut. Meski dia yang mendapatkan pukulan, tapi Aruni tahu Adrian juga merasa terluka.

Dan jika masalah perceraian ini semakin berkepanjangan, jelas Adrian yang lagi-lagi akan jadi korban.

Diantara semua masalah itu sialnya Aruni malah teringat ucapan Gionino. 'Hendra tidak mungkin menceraikanmu dengan mudah, hubungi aku jika kamu butuh bantuan.'

'Ya Tuhan,' lirih Aruni di dalam hati. Kenapa dari banyaknya manusia di dunia ini, hanya Gio seolah satu-satunya orang yang bisa membantunya.

"Bu, bagaimana jika kita tinggal di paviliun saja? Papa tidak mungkin menemukan kita di sana," ucap Adrian, membujuk sang ibu sesuai kesepakatannya dengan tuan Gionino.

Dilihat oleh Adrian sang ibu yang menganggukkan kepalanya kecil.

Aruni juga tidak memiliki pilihan lain tentang hal ini. Bertahan di sini hanya seperti menunggu Hendra menemukan mereka.

"Sore ini ikut ibu ke tempat kerja, kita temui bibi Jema lebih dulu," jawab Aruni.

Adrian tak mampu mengendalikan kebahagiaannya, dia sampai tersenyum lebar sekali mendengar ucapan ibunya tersebut. Akhirnya dia akan berkunjung ke rumah tuan Gionino.

'Tenang Adrian, tenangkan dirimu. Jangan sampai ibu tahu,' batin Adrian, dia mengigit bibir bawahnya sendiri agar tidak lagi tersenyum lebar.

1
meilanyokey
jangan2 Adrian anaknya gio
herma0ne
Luar biasa
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣ ⏤͟͟͞R •𝕯• Kᵝ⃟ᴸ
pasti Hendra dibayar sama Mamanya Gio
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣ ⏤͟͟͞R •𝕯• Kᵝ⃟ᴸ
ternyataa bener Adrian anaknya Gio. pasti Gio senang ini. Pantes aja Adrian merasa nyaman krn ada ikatan batin dengan Gio
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣ ⏤͟͟͞R •𝕯• Kᵝ⃟ᴸ
yaa ampunn kamu kok masih aja kasihan sama Hendra yg udah sering KDRT sama kamuu
Rahma Srieari
ini macam mana kisah awalnya kenapa Arumi bisa jadi istri lemah kayak gitu.thor tau gak emosi jadinya baca novel mu.haduuuhhhh/Pooh-pooh//Pooh-pooh//Pooh-pooh/
Mustika Ningsih
Selalu keren ceritanya… semoga selalu semnagat menulisnya ya kak biar ada teman d kala gabut.. 😁😁
Makasih & sehat selalu… 😘😘
Ceilda Rihi
ya klo berpikir dari pihak Aruni sih ya sdh g mau lagi dia nikah tapi klo dari Adrian ya haruslah..masa mo hidup bersama tanpa ikatan kan malah jd dosa?mengalah demi kebahagiaan anak..lagian Aruni jg butuh kasih syg jg perhatian Gio kan..plus nya ya kebutuhan biologis nya terpenuhi & g jd dosa
Ceilda Rihi
ada kisah nyata seseorang yg mirip kisah ini Thor..tapi dia nikah trs bercerai karna suaminya selingkuh sampe selirnya hamil.Ditinggal dgn anak semata wayang cwe usia 10 tahun.Pasca cerai sang mantan istri & anaknya tdk dinafkahi sama sekali & bahkan sang anak hilang kontak sama sang papa yg tdk setia ini.
Kisah ini ada happy ending nya karna alurnya memang di tanganmu Thor..pasti jg akan ada happy ending untuk ibu & anak yg dilupakan karna seorang pelakor.Miris memang tapi juga belajar bahwa hidup memang tdk selalu mudah.Ibu itu seorang wanita karir & karirnya makin bagus pasca cerai..doa terbaik buat mrk berdua..happy ending forever amin.
Ttp semangat Thor..suka bgt kisah mu ini yg minim adegan plus 21 walaupun sebenarnya perlu jg sih adegan biru untuk memperjelas 🙏
Ceilda Rihi
segera di sahkan aja Thor..kisah ini bnr2 mengandung bawang plus bikin kepo
kapaloleng
Luar biasa
fitriani
skr ngakuin adrian anak dan aruni istri kmrn2 kmn aja???? dmn2 emang penyesalan selalu datang belakangan y hendra kl d depan namanya pendaftaran
Sri Muryati
Luar biasa
fitriani
manggil sayangnya dr hati terdalam bgt itu kyknya🤭🤭🤭🤭🤭secara udah tertunda 20 tahun
Dayu Eka
Luar biasa
Dayu Eka
Lumayan
fitriani
ternyata ada aja jalan tuhan bwt spill kl ternyata adrian itu anaknya gio
fitriani
aruni asal kamu taw adrian bahkan sangat bersyukur bahwa hendra bkn bapak kandungnya dan ketika kamu mengatakan bahwa gio adalah ayah kandungnya pasti adrian akan merasa sangat bersyukur krn itu adalah harapan dy selama ini
Mustika Ningsih
Nikah dong.. masa’ mau spt itu terus?? Gio pasti lah pngen yg lebih. Wkwkwk… ayo runi raih kebahagianmu.. 😍😍
fitriani
sa ae gio cara minta peluknya🤭🤭🤭🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!