Konsep Cerita:
Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Bab 33: Strategi Baru dan Lawan yang Misterius
Setelah kemenangan mereka di pertandingan pertama turnamen internasional, tim Seikou High merasa lebih percaya diri. Namun, pelatih Tsubaki mengingatkan mereka bahwa perjalanan menuju puncak masih panjang. Kemenangan melawan tim bertubuh besar dari negara tetangga hanya pembuka. Selanjutnya, mereka akan menghadapi tim-tim yang lebih terorganisasi, lebih strategis, dan mungkin memiliki kemampuan tak terduga.
Selama perjalanan kembali ke penginapan, suasana dalam bus penuh dengan pembicaraan tentang pertandingan. Shinji membahas kecepatan pitcher lawan, sementara Kaito mengkritisi performa tim mereka sendiri.
"Kita terlalu banyak kehilangan peluang di inning kelima," ujar Kaito serius. "Kalau lawan kita berikutnya lebih cerdas, kita tidak akan punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan."
Riku mendengarkan setiap masukan dengan seksama. Sebagai kapten, ia merasa perlu menjadi penyeimbang antara kritik dan motivasi. "Benar," jawabnya. "Tapi kita juga berhasil menunjukkan kekuatan tim kita. Jangan lupa, kita mencetak angka di saat yang paling penting."
Pelatih Tsubaki, yang duduk di depan, berdeham keras untuk menarik perhatian mereka. "Besok pagi, kita akan mengadakan sesi analisis video. Tim berikutnya yang akan kita hadapi punya reputasi sebagai tim yang mengandalkan strategi. Mereka bukan tipe yang akan menyerang dengan kekuatan mentah, tapi dengan otak mereka."
Semua anggota tim saling bertukar pandang. Lawan seperti ini akan menjadi tantangan berbeda.
Analisis dan Latihan
Pagi berikutnya, tim Seikou High berkumpul di ruang pertemuan hotel mereka. Sebuah layar besar menampilkan cuplikan pertandingan tim lawan berikutnya, Triton High dari benua Eropa. Tim ini dikenal dengan permainan yang terencana dan disiplin tinggi. Pelatih Tsubaki memutar video beberapa pertandingan mereka.
"Perhatikan pitcher mereka," kata pelatih sambil menunjuk layar. "Dia tidak hanya melempar dengan kecepatan tinggi, tetapi juga memiliki akurasi luar biasa. Selain itu, tim ini sering menggunakan strategi bunt-and-run, yang sangat efektif untuk mencuri base."
Riku mencatat dalam buku kecilnya. Ia menyadari bahwa pitcher Triton High, seorang pemain jangkung bernama Lucas Klein, memiliki gaya melempar yang berbeda dari pitcher-pitcher lainnya. Gerakan tubuhnya nyaris tanpa cela, membuatnya sulit ditebak.
"Kuncinya ada di waktu," ujar pelatih. "Kalian harus bisa membaca pola pergerakan mereka. Dan Riku, kamu harus mengambil peran lebih besar dalam memimpin serangan."
Riku mengangguk, merasa tekanan di pundaknya semakin besar. Namun, ia tahu bahwa inilah momen yang menentukan.
Latihan hari itu diisi dengan simulasi strategi yang dirancang untuk menghadapi Triton High. Pelatih Tsubaki membagi tim menjadi dua kelompok: satu kelompok berperan sebagai Triton High, sementara kelompok lainnya mencoba menghancurkan pola permainan mereka.
Shinji dan Kaito menunjukkan kecerdikan mereka dalam membaca pola serangan lawan. Mereka berdua berlatih bagaimana mencuri base dengan lebih efektif, sementara Haruto memfokuskan diri pada pertahanan, khususnya menghadapi strategi bunt-and-run.
Riku sendiri menghabiskan waktu ekstra di area batting, mencoba memahami lemparan yang mungkin dihadapi dari Lucas Klein. Ia meminta Haruto untuk melempar bola dengan variasi gaya, memaksanya beradaptasi dengan cepat.
"Riku, kamu terlalu tegang," ujar Haruto sambil melempar bola berikutnya. "Santai sedikit. Kalau kamu terlalu banyak berpikir, kamu tidak akan bisa bereaksi dengan baik."
Riku menarik napas panjang dan mencoba mengendurkan otot-ototnya. Haruto benar. Di level ini, keseimbangan antara fokus dan relaksasi adalah kunci.
Pertandingan Dimulai
Hari pertandingan kedua tiba. Stadion dipenuhi dengan penonton dari berbagai negara, menciptakan suasana yang penuh semangat sekaligus menegangkan. Tim Triton High sudah berada di lapangan, melakukan pemanasan dengan disiplin tinggi.
Riku dan timnya mengamati mereka dari bangku cadangan. Lucas Klein berdiri di tengah lapangan, melempar bola dengan presisi yang mengesankan. Gerakan tangannya cepat, namun tetap terlihat tenang dan terukur.
Ketika pertandingan dimulai, Triton High langsung menunjukkan kekuatan mereka. Lemparan pertama dari Lucas berhasil membuat Kaito, yang menjadi pemukul pertama Seikou High, melakukan strike out. Lemparan berikutnya membuat Haruto gagal memukul bola dengan akurat.
Riku maju sebagai pemukul ketiga. Ia tahu bahwa ini adalah kesempatan untuk memecahkan ritme Lucas. Pitcher lawan meluncurkan bola dengan kecepatan tinggi, namun Riku berhasil membaca gerakannya. Dengan ayunan yang kuat, ia memukul bola ke arah luar lapangan.
Sorakan dari penonton menggema ketika Riku berhasil mencapai base kedua. Itu adalah pukulan yang sangat dibutuhkan untuk membangkitkan semangat timnya.
Namun, Triton High tidak tinggal diam. Mereka segera menggunakan strategi bunt-and-run, yang membuat pemain Seikou High kewalahan dalam beberapa inning berikutnya. Pertahanan mereka diuji, dan Haruto harus bekerja keras untuk menghentikan serangan lawan.
Perubahan Strategi
Di tengah pertandingan, Pelatih Tsubaki memanggil tim untuk diskusi singkat. "Kita tidak bisa terus bermain dengan pola yang sama," ujarnya. "Mereka sudah membaca taktik kita. Riku, aku ingin kamu mengambil risiko lebih besar di inning berikutnya."
Riku mengangguk, meskipun ia tahu bahwa itu adalah keputusan yang berisiko. Ketika giliran Seikou High untuk menyerang lagi, Riku memimpin timnya dengan strategi yang lebih agresif. Ia menginstruksikan Shinji untuk mencuri base, sementara Kaito mencoba memancing kesalahan dari pitcher lawan.
Strategi ini mulai membuahkan hasil. Shinji berhasil mencuri base kedua, dan Kaito memukul bola dengan tepat, memungkinkan tim mereka mencetak angka tambahan. Skor kini 3-2 untuk keunggulan Seikou High.
Namun, Triton High tidak menyerah. Mereka terus menekan dengan serangan balik yang terorganisasi. Di inning kedelapan, mereka berhasil menyamakan skor menjadi 3-3.
Momen Penentuan
Inning terakhir menjadi momen yang paling menegangkan. Dengan skor imbang, kedua tim tahu bahwa satu kesalahan kecil bisa menentukan hasil pertandingan.
Riku kembali ke lapangan sebagai pemukul terakhir. Penonton menahan napas ketika Lucas Klein bersiap melempar bola terakhirnya. Lemparan itu cepat dan tajam, tetapi Riku tetap tenang. Ia mengingat semua latihan dan analisis yang telah dilakukannya.
Dengan ayunan sempurna, Riku memukul bola ke sudut paling jauh lapangan. Bola itu melayang melewati pemain bertahan Triton High, memberikan kesempatan bagi Shinji dan Haruto untuk berlari menuju home plate.
Sorakan meledak ketika Seikou High berhasil mencetak dua angka tambahan, mengunci kemenangan mereka dengan skor akhir 5-3.
Kemenangan yang Berarti
Setelah pertandingan berakhir, tim Seikou High merayakan kemenangan mereka dengan penuh kegembiraan. Riku, yang menjadi pahlawan pertandingan, mengangkat tangannya ke udara, menyadari bahwa perjalanan mereka masih panjang.
"Kita telah membuktikan bahwa kita bisa menghadapi siapa saja," ujar Riku kepada timnya. "Tapi ini baru permulaan. Masih ada lawan yang lebih kuat di depan."
Dengan semangat yang kembali menyala, Seikou High melangkah ke pertandingan berikutnya, membawa harapan dan tekad untuk menjadi juara internasional.