Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3 Tetua Zilong
"Terima kasih atas tawarannya, tapi aku ingin mendapatkan kekuatan dengan usahaku sendiri," tolak Erlang Shen dengan sopan.
"jika suatu saat nanti Tuan Muda berubah pikiran, datanglah ke sekte kami, dan tunjukkan lencana ini." pria berambut merah memberikan sebuah lencana kepada Erlang Shen. Setelah lencana itu diterima oleh Erlang Shen, Pria berambut merah itu beserta rekannya yang lain langsung pergi.
"Sekte Dewa Agung lebih baik dari sekte pengguna es itu," gumam Erlang
Di Klan Shen ....
"Apakah kalian menemukan bocah itu?" tanya Patriak Shen Fu kepada seorang tetua yang berlutut dihadapannya.
"Mohon maaf, Patriak! Kami tidak menemukannya. Tetua Gu membawa cucunya itu pergi ke tempat yang jauh," jelas seorang pria yang sedang berlutut dihadapan patriak Shen Fu. Pria itu bernama Shen Guang, orang yang bertugas mengawasi sekaligus mengeksekusi anggota buangan yang berkultivasi.
"Tetua Gu dan juga Shen Duan adalah mantan jenius teratas klan Shen dimasa lalu. Tentu saja mereka akan melahirkan jenius yang sangat berbahaya," jelas Patriak Shen Fu.
"Cari anak itu! Jangan biarkan kultivasinya meningkat!" pinta Patriak Shen Fu.
"Baik!" Shen Guang lalu menghilang.
Patriak Shen Fu lalu mengeluarkan sebuah cermin. Cermin itu ia gunakan untuk melacak keberadaan dari Erlang Shen. Namun, cermin itu tidak menunjukan reaksi apapun.
"Sial, anak itu tidak memakai cincin itu." Patriak Shen Fu menyimpan cermin itu. Untuk pertama kalinya, ada ada anggota buangan yang lolos dari pantauannya.
"Anak itu beruntung, tapi saat aku menemukan, maka itu adalah akhir dari hidupnya," batin Patriak Shen Fu.
Swuuuussss
Sapuan angin dari tombak naga suci menumbangkan pepohonan. Erlang Shen melatih tombak naga suci dengan mata yang tertutup. Erlang Shen sendiri mengikuti orang yang sedang memainkan tombak di alam pikirannya.
Roaaaarrrrggg
Raungan naga yang sangat keras menumbangkan beberapa baris pepohonan. Erlang Shen yang sudah menyelesaikan latihannya membuka matanya. Ia terkejut saat melihat pepohonan disekitarnya tumbang. Bahkan, area seluas 1 km berubah menjadi kawah.
"Jurus yang sangat dahsyat." Erlang Shen ambruk ke tanah karena kelelahan dan kehabisan Qi. Tadinya, ia terlalu bersemangat, sehingga ia lupa jika kultivasinya masih sangat rendah.
"Tahap 1 ranah pemurnian qi, hampir saja aku mati," ucap Erlang Shen dengan tubuh yang masih lemah.
Erlang Shen mengabaikan rasa lelahnya. Ia mengambil sikap lotus kemudian ia mempraktekkan teknik kultivasi milik dewa perang di masa lalu.
Beberapa saat kemudian ....
Boooommmmm
Boooommmmm
Boooommmmm
Tiga kali ledakan teredam terdengar dari dalam tubuh Erlang Shen. Itu menandakan jika kultivasinya menembus tahap 4 ranah pemurnian Qi. Erlang Shen membuka matanya, prioritas utama sekarang adalah mencari sumber daya sebanyak-banyaknya.
Saat sedang menjelajahi hutan, sekelabat bayangan melintas dihadapan Erlang Shen. Sebelum Erlang Shen bereaksi, sebuah serangan menghantamnya dengan keras. Hantaman dari serangan tersebut membuat Erlang Shen terjatuh dan menghantam tanah dengan keras.
"Lemah! Bisa-bisanya tombak naga suci memilih orang lemah sepertimu," ujar seseorang yang memakai topeng.
"Kalau aku membunuhmu, maka tombak itu akan menjadi milikku." Orang yang memakai topeng itu menciptakan puluhan tombak angin di udara. Puluhan tombak angin itu melesat kearah Erlang Shen dengan sangat cepat.
Wuuuussssss
Wuuuussssss
Wuuuussssss
Puluhan tombak itu dihindari oleh Erlang Shen, tapi karena dia tidak memiliki pengalaman bertarung, sebuah tombak akhirnya menembus tubuhnya.
"Dasar lemah!" seru orang bertopeng tersebut.
"Tombak naga suci akan menjadi milikku." Orang yang memakai topeng itu menghampiri Erlang Shen. Orang itu mencabut tombak angin yang menembus tubuh Erlang Shen. Saat itu juga, Erlang Shen ambruk ke tanah.
"Orang lemah sepertimu tidak pantas memegang tombak itu." Saat orang bertopeng itu hendak mengambil tombak naga suci yang melingkar dipergelangan tangan Erlang Shen, seseorang tiba-tiba saja muncul dan menyerangnya. Serangan tiba-tiba itu membuat orang itu terpental.
Orang itu langsung melarikan diri sebelum identitasnya dibongkar. Sementara orang yang menggagalkan aksi dari orang bertopeng adalah salah satu Tetua pelindung tombak naga suci, Tetua Yang Zilong.
Tetua Yang Zilong membawa Erlang Shen ke sekte Dewa Agung. Di sana, Tetua Zilong mengobati luka Erlang Shen yang cukup parah.
Tetua Zilong yang juga merupakan seorang alkemis langsung membuat ramuan untuk mempercepat penyembuhan luka Erlang Shen. Ramuan yang sudah dibuatnya itu langsung dioleskan ke luka Erlang Shen.
Setelah mengobati luka Erlang Shen, Tetua Zilong pergi ke aula dan melapor kepada Patriak Sekte, Bing Zhang. Untuk pertama kalinya, Patriak Bing Zhang terlihat begitu bersemangat.
"Dimana dia sekarang?" tanya Patriak Bing Zhang kepada Tetua Zilong.
"Ada di balai pengobatan. Aku sengaja mengawasinya saat sedang berlatih, tapi saat ia diserang oleh orang bertopeng, aku tidak ada di sana," jelas Tetua Zilong.
"Jaga dia dengan baik!" pinta Patriak Bing Zhang.
"Baik, Patriak." Tetua Zilong memberi hormat, kemudian dia kembali di balai pengobatan.
"Aku tidak tahu siapa yang menyerangmu, tapi aku mencurigai seseorang," gumam Tetua Zilong.
"Walaupun begitu, aku harus memastikannya terlebih dahulu," sambungnya.
Tetua Zilong membuat formasi untuk melindungi Erlang Shen. Setelah itu, ia meninggalkan balai pengobatan. Sesaat setelah Tetua Zilong pergi, Erlang Shen membuka matanya.
"Orang itu memakai gelang tombak hijau. Aku yakin, orang itu berasal dari sekte Dewa Agung," batin Erlang Shen.
"Penjaga tombak." Erlang Shen teringat dengan tiga orang yang menemuinya sesaat setelah tombak naga suci muncul di depannya.
"Salah satu dari ketiganya memakai gelang berwarna hijau," batin Erlang Shen.
Erlang Shen mencoba mengeluarkan elemen cahayanya. Setelah berhasil, ia mengalirkan elemen cahaya tersebut ke bagian tubuhnya yang terluka.
Ukkkhuuuukkk
Erlang Shen memuntahkan beberapa teguk darah hitam. Darah itu adalah sisa-sisa racun yang tidak dikeluarkan oleh Tetua Zilong sebelumnya. Selain itu, lukanya juga mulai menutup dan pulih seperti sebelumnya.
"Kau sudah sadar?" tanya Tetua Zilong kepada Erlang Shen.
Erlang Shen mengangguk. Untuk saat ini, ia tidak bisa mempercayai siapapun, termasuk tetua Zilong. Tetua Zilong lalu memeriksa kondisi Erlang Shen. Ia terkejut saat mengetahui luka Erlang Shen sudah sembuh dan tak ada bekas tusukan tombak di punggungnya.
"Jangan kemana-mana, aku akan melapor dulu." Tetua Zilong menemui patriak di aula sekte. Sementara itu, tombak naga suci bersinar. Sinar dari tombak itu memasuki kepala Erlang Shen.
"Teknik kultivasi naga suci." Shen Long bermonolog sembari membandingkan teknik tersebut dengan teknik kultivasi milik dewa perang.
"Lebih baik aku menggabungkannya." Erlang Shen duduk bersila diatas kasur. Ia menggunakan dua teknik kultivasi sekaligus.
Boooommmmm
Erlang Shen terpental hingga menghantam dinding. Menyatukan dua teknik kultivasi yang bertolak belakang adalah sesuatu yang mustahil, tapi Erlang Shen tak mau menyerah begitu saja.
Boooommmmm
Ledakan terdengar. Ledakan itu membuat Erlang Shen terpental hingga menghantam dinding untuk yang kedua kalinya. Kali ini, ia memuntahkan beberapa teguk darah.
"Aku tidak akan pernah berhenti mencoba sebelum aku berhasil." Erlang Shen kembali mengambil sikap lotus. Ia kembali menggunakan dua teknik kultivasi sekaligus. Perlahan-lahan, kedua teknik kultivasi menyatu dengan sendirinya. Disaat yang sama, tubuh Erlang Shen melayang di langit. Aura dewa perang dan aura naga suci terpancar dari tubuhnya. Aura itu membuat balai pengobatan bergetar.
Boooommmmm
Ledakan terdengar. Kultivasi Erlang Shen menembus tahap 5 ranah pemurnian qi. Selain itu, penyatuan teknik kultivasi dewa perang dan juga teknik kultivasi naga suci berhasil ia satukan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ranah kultivasi
Pemurnian Qi
Perunggu
Perak
Emas
Bumi
Langit
suci
Raja
Kaisar
Leluhur
Dewa
(★1-★9)