NovelToon NovelToon
Hello, Salsha

Hello, Salsha

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: zennatyas21

Kisah seorang gadis pembenci geng motor yang dipertemukan dengan banyak anggota gangster terkocak dalam pengalaman seumur hidupnya. Bagaimana dirinya harus menghadapi segala hal tingkah yang ia rasa sungguh garing dan lawak. Sebuah kehidupan rasa garing, kocak dan asin atau asing.

Garing tapi juga mengandung bawang.

Tak hanya tentang dunia anak jalanan, si gadis tersebut pun selain terjebak friendzone di masa lalu, kini juga tertimbun hubungan HTS (Hanya Teman Saja).

Katanya sih mereka dijodohkan, tetapi entah bagaimana kelanjutannya. Maka dari itu, ikuti terus kisah mereka. Akankah mereka berjodoh atau akan tetap bertahan pada lingkaran HTRS (Hubungan Tanpa Rasa Suka).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zennatyas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Menjawab Pertanyaan

Setelah ditinggal sendiri oleh Salsha, Zidan pun menyendiri di tepi lapangan ikut melihat penampilan dari generasi junior. Sebagai mantan ketua, ia tak lagi heran saat menatap Eja begitu terlihat lelah di tengah lapangan.

Senyum tipis terukir di bibir Zidan. Sebelum akhirnya ada seorang gadis remaja mengamuk pada dirinya. Memukul bahkan sampai teriak-teriak, hingga mengalihkan pandangan Salsha.

"Oh, kamu yang namanya Zidan ya?! Kamu yang ketua Andaran itu 'kan!? Kamu kok di sini sih? Bukannya kamu tuh pernah ngebunuh orang ya?!" amarah gadis berumuran seperti masih SMP, seketika membuat Salsha yang tak jauh posisinya menoleh.

"Ngebunuh orang? Bener, Zid?" tanya Salsha sedikit langsung kecewa.

Zidan justru menatap gadis kecil itu. Karena merasa tidak kenal, laki-laki tersebut terlihat pendiam dan tak bertingkah aneh, malahan Zidan jauh lebih kalem.

"Enggak lah, kapan aku gitu? Mbaknya liat saya di mana? Emangnya bener kalo yang ngebunuh saya? Soalnya gak pernah berbuat sekejam itu sih," sahut Zidan menatap gadis itu yang tingginya hanya sepundaknya.

Salsha mengernyit. "Oh iya, emangnya kamu pernah liat Zidan bertingkah kejam?"

Gadis tersebut pun seketika menyodorkan ponselnya di hadapan Salsha dan Zidan. Usai melihat isinya, Zidan langsung meraup wajah dengan satu tangannya. Menahan bibir yanga hampir tak kuat ingin tersenyum.

"Aduh, susah ini jelasinnya." lirih Zidan mengalihkan pandangan.

Salsha pun tak berbeda dengan Zidan. Karena ia juga menahan senyum akibat melihat apa yang gadis itu perlihatkan.

"Itu cuma film aja, Dek. Gak beneran saya bunuh orang tersebut, dan mungkin kamu belum lihat kelanjutannya ya?" ujar Zidan lembut.

"Emang mana kelanjutannya?" tanya gadis itu masih dengan tatapan sinis.

Salsha pun menyodorkan ponselnya ke gadis tersebut.

"Ini, coba lihat kelanjutannya."

"Aku benci sama kamu, Zidan!" teriak Salsha marah.

"Sal, aku gak bunuh dia, Sal ... Aku cuma pukul dia dari belakang aja dan gak sampai terluka parah. Kamu percaya kan sama aku? Plis, Sal, aku gak sejahat itu."

"Enggak! Aku gak mau liat kamu lagi! Kamu kejam! Ternyata kamu anak motor yang berandalan, aku nyesel kenal kamu!!"

Salsha pergi meninggalkan Zidan, sementara Zidan yang hendak menyusul tiba-tiba dipatuk ular. Karena memang mereka sedang berada di hutan. Setelah tawuran, kini tersisa Salsha dan Zidan yang sedang bertengkar hebat.

"Sal, maafin aku, Sal ... Aku gak sejahat itu bunuh Aldy, bahkan aku lebih memilih mati daripada harus membuat orang mati, Sal."

"Ah, aku gak peduli! Sekarang, kamu rasain sendiri sakitnya. Aku gak akan bantuin kamu."

Mati-matian Zidan menahan rasa sakit di kaki kirinya. Ketika Salsha berjalan pergi, laki-laki itu pun mencoba mengejarnya meski dengan keadaan menyeret satu kakinya yang sakit.

"Salsha, tunggu sebentar. Aku pengen ngomong sama kamu, yang terakhir kalinya."

Salsha yang mendengar seketika berhenti berjalan lalu berbalik badan.

"Cepat ngomong!"

"Maaf, kalo kehadiran aku buat kamu risih. Maaf, kalo kamu harus kenal anak motor brengsek sepertiku, dan maaf karena aku selalu salah dimatamu. Aku gak akan ganggu kamu lagi, setelah ini."

Posisi Zidan sudah tengkurap dalam keadaan sangat lemah.

"Yaudah! Pegang omongan kamu!"

"Arghh ... Yaudah, aku pamit dulu ya, assalamualaikum."

Zidan pun memejamkan matanya dan menghembuskan napas terakhirnya di hutan larangan. Salsha yang melihat hanya menghela napas.

Cut!

Begitu sutradara memberhentikan adegan, Salsha langsung menghampiri Zidan dengan raut khawatir.

"Zid, lo gak papa? Ularnya berbisa banget gak sih? ngegigit beneran loh,"

Zidan beranjak dari adegan meninggalnya. Dirinya segera mengundang tim yang bisa menyembuhkan luka gigitan ular tak berbisa itu.

"Gak papa, Sal. Lo jangan nangis terus ya, kan cuma akting aja. Main film kayak gini tuh harus profesional, Salsha. Hih, gemes banget gue liat lo nangis sampai segitunya. Nanti matanya merah loh, udah cup cup, jangan nangisin lagi ya."

Ctit.

"Jadi? Kamu cuma main film? Tapi, kenapa kayak seolah bukan film?" tanya gadis tersebut masih menyelidiki.

Zidan menghela napas lelah. "Mungkin ada yang bajak sebelum film itu tayang, Dek. Memang dulu ada kejadian itu, makanya mungkin jejaknya sampai sekarang belum hilang."

"Oh, gitu ... kalo gitu aku minta maaf ya, Mas. Saya salah sangka, saya pamit dulu. Assalamualaikum ..."

"Waalaikumsalam."

Kini tersisa Zidan dan Salsha yang bersebelahan. Angin yang cukup membuat Salsha menyipitkan matanya karena takut kelilipan, tiba-tiba membuat Zidan berpindah posisi.

"Kamu mau ke mana?" tanya Zidan lembut.

Salsha menatap penampilan dari para generasi junior ternyata belum selesai.

"Duduk aja lah nunggu itu dulu,"

"Yaudah, aku temenin ya."

"Kamu kenapa kayak sedih gitu?" tanya Salsha, ketika Zidan berdiri menatapnya dengan tatapan tak seperti biasanya.

"Sedih aja kalau liat aku belum bisa jagain kamu. Padahal aku mantan Andaran tapi masih sering buat kamu marah." Zidan menunduk di hadapan Salsha.

Sementara Salsha sendiri justru menenangkan Zidan yang terlihat banyak pikiran.

"Kamu jangan banyak pikiran makanya, udah soal Andaran itu kan udah diurus sama Eja. Pasti gak bakal kenapa-napa kok."

Di sisi lain ada Erlangga dan Meisya yang sedang berada di sebuah warung tepi lapangan tak jauh dari balai desa.

"Penampilan kayak gitu yakin bukan anak motor, Mas?" tanya pemilik warung bakso.

"Oh, iya, Bu. Kami hanya memakai jaket yang ada nama kami. Bukan berarti kami anak motor, kami anak tongkrongan yang biasanya suka duduk sama anak jalanan. Yang suka bertukar cerita sama orang-orang yang tidak punya tempat cerita juga. Yah, memang kami punya motor yang bisa dikatakan seperti gangster, tapi itu semua tidak kami pergunakan untuk hal-hal negatif." jelas Erlangga.

Ibu dan bapak penjual bakso tersebut mengangguk.

"Oh iya, kami boleh berfoto sama Mas dan Mbaknya tidak ya?" tanya si bapak-bapak itu.

Erlan dengan Meisya saling menatap. Kemudian keduanya tersenyum. "Boleh banget, Pak. Ayo foto yang banyak juga boleh, siapa tahu buat kenangan ya." kata Erlangga sambil mendekat ke penjual bakso itu.

"Ehh ... Tapi, Mas. Saya gak punya HP buat foto." ucap bapak itu merendahkan suaranya.

Begitu mendengar, Erlangga menatap Meisya sekilas lalu berjalan mengarah ke salah satu temannya yang juga sedang bersama pasangannya.

"Rel, gue mau pinjam kamera lo dong. Sama sekalian minta tolong fotoin gue sama ibu bapak itu. Bisa langsung cetak kan?" ujarnya.

Farel bersama Friska mengangguk paham.

"Oke, tenang aja ya, Pak, Bu. Kita ada kamera kok, nanti fotonya bisa kalian bawa pulang buat kenangan."

1
Sa'diah Nur M(Sasa)_-ll
sangat pengertian /Cry/(maaf aku lupa komen habis mampir)🙏
Aleana~✯
hai kak aku mampir......yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Diary Sosial
semangat kak jangan lupa mampir
¶•~″♪♪♪″~•¶
mampir,semangat kk
Hyunn Hanni
hai kak, aku udah mampir. semangat ya/Determined/
chipsz🌙
semangat yaaa nulisnya✨❤️‍🔥
Wida_Ast Jcy
aku mampir nih mampir jg yah thor jgn lp like dan coment yah semangat cintaaa
hanzee
semangat thor, jangan lupa mampir yaa💪🥰
Aulia Nur
bagus Kaka 🥰
Aulia Nur
bagus Kaka lanjut 🥰
Dian
Lanjut Thor smngt❤️
Dian
Bunga utk mu biar makin semangat nulisnya❤️
Dian
Semangat thor,💪🏻 ayo saling dukung mampir jg kek karya aku “two times one love.”
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!