NovelToon NovelToon
Hello, Salsha

Hello, Salsha

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa / Bad Boy
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: zennatyas21

Kisah seorang gadis pembenci geng motor yang dipertemukan dengan banyak anggota gangster terkocak dalam pengalaman seumur hidupnya. Bagaimana dirinya harus menghadapi segala hal tingkah yang ia rasa sungguh garing dan lawak. Sebuah kehidupan rasa garing, kocak dan asin atau asing.

Garing tapi juga mengandung bawang.

Tak hanya tentang dunia anak jalanan, si gadis tersebut pun selain terjebak friendzone di masa lalu, kini juga tertimbun hubungan HTS (Hanya Teman Saja).

Katanya sih mereka dijodohkan, tetapi entah bagaimana kelanjutannya. Maka dari itu, ikuti terus kisah mereka. Akankah mereka berjodoh atau akan tetap bertahan pada lingkaran HTRS (Hubungan Tanpa Rasa Suka).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zennatyas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Sangar Tapi Baik

Langit masih gelap dengan bintang-bintang yang gemerlap terang. Pukul 5 subuh anak-anak Geoxsa Andaran baru saja pulang sehabis melaksanakan ibadah shalat subuh berjamaah di mushola terdekat.

Meski dikenal selalu memakai jaket kebanggaan mereka, anak-anak dari mulai datang ke mushola hingga pulang menjadi pusat perhatian para warga setempat.

"Maasya Allah, kalian ini ternyata anak muda yang baik ya. Padahal kemarin saya liat kalian ini banyak yang pakai celana panjang robek-robek gitu loh, tapi sekarang pada pakai baju dan celana sopan sekali." ucap salah satu warga ibu-ibu.

Jumlah anggota GEAN yang ikut sekitar dua puluh lima orang pun tersenyum ramah.

"Alhamdulillah, Bu. Kami gak berandalan jadi kalau sudah waktunya beribadah ya langsung melaksanakan. Mungkin setengah dari yang Ibu lihat pakai celana robek itu teman-teman kita yang berbeda keyakinan. Tapi kita saling menghargai satu sama lain, dan GEAN juga tidak semua orang kota. Ada beberapa juga yang asli orang desa gitu, dan kami senang bisa bersaudara menjadi keluarga di GEAN ini." jawab Eja.

Mereka saat ini sedang di depan gerbang kontrakan yang menjadi tempat penginapan mereka.

"Ohh, begitu ya. Tapi, kok yang bawa pasangan sepertinya hanya beberapa ya?" tanya si ibu itu lagi.

Zidan terkekeh. "Sebenarnya saya dengan Mas Haikal juga tidak melarang anak-anak untuk berpacaran, karena itu hak mereka. Tapi, kami juga tidak tahu mengapa setelah mereka gabung, selang beberapa hari mereka langsung menyatakan putus dengan pacarnya." jawab Zidan merasa heran.

"Karena sebenarnya kalau disebut geng motor itu bukan, malah lebih ke arah komunitas yang isinya cukup banyak pelajaran. Dari mulai menghindari kenakalan masa remaja, seperti misal jalan berdua sambil gandengan terus ... Ya gitu lah." sahut Alfian.

Sang warga seorang ibu-ibu itu manggut-manggut, kemudian mereka pun berpamitan untuk masuk ke kontrakan karena hari ini mereka akan pulang ke kota.

"Bu, maaf ya kalau kami tidak bisa mengobrol lama, karena kami harus masuk untuk persiapan pulang ke kota." ucap Salsha dengan sopan.

Ibu tersebut mengangguk, tetapi seketika mengambil ponsel dari tasnya.

"Mbak, boleh foto bentar gak? Pengen banget foto sama kalian semua." tanya beliau, Salsha langsung tersenyum.

"Boleh banget, Bu. Ayo, mau foto bareng sama semuanya atau satu-satu?"

"Kalau barengan dulu sama semua anak-anak, terus foto satu-satu boleh gak, Mbak?"

Zidan mengangguk pelan. "Boleh, Bu. Tapi, tunggu kita taruh sarung dan mukena dulu ya? Soalnya anak-anak yang lain juga ada yang di dalam kontrakan." sahut Zidan ramah.

"Oh, iya-iya. Silakan, Mas. Gak papa kok, saya tunggu ya."

Anak-anak kota itu pun masuk ke kontrakan lebih dulu, sementara si ibu-ibu tersebut menunggu di halaman depan.

"Guys, kita keluar dulu yuk. Di depan ada satu ibu-ibu pengen foto sama kita semua, abis itu foto satu-satu. Pada mau kan?" tanya Haikal.

Anak generasi baru dan generasi lama yang tidak ikut ke mushola mulai menghampiri Haikal di ruang tamu.

"Oh, ya ayo. Tapi, itu kayaknya gak cuma satu deh, Bang. Ada sekitar sepuluh orang, ada anak kecilnya juga." jawab Reyza yang melihat dari jendela.

Haikal berbalik badan. Keningnya mengkerut bingung. "Lah, iya, ya. Tadi satu orang doang, aduh banyak juga. Kalau sarapannya kita nanti gak papa kan? Atau sarapan dulu?" tanya Haikal bingung.

"Keluar foto dulu aja, Bang. Soal sarapan mah bisa ditahan, kasihan yang di depan udah nunggu." ujar Alfian.

"Iya, keluar aja, Kal. Gue sama Putra bisa atur kok, gampang nanti gue atur. Kebetulan gue sama Putra juga bawa kamera, bisa langsung jadi hasilnya." celetuk Vano, Revano Aldiansyah.

"Jadi gini, kita semua foto bareng mereka dulu. Abis itu, mereka suruh baris. Biar urutan aja sesuai keinginan mau foto berapa kali dan gayanya gimana. Oh iya, saran gue kalo ada yang minta foto kok gayanya agak aneh, misal kayak minta peluk atau kayak adegan bikin video semacam itu, jangan ditolak." ucap Putra — teman seperjuangan juga wakil ketua Geoxsa generasi pertama.

Semuanya mengangguk mengerti.

"Firasat gue udah gak enak nih, ada yang udah bawa tripod begitu. Mana bawa figura pake foto gue." Kali ini yang angkat bicara adalah Zidan.

Dirinya melihat dari jendela dengan jelas. Ada salah satu gadis sekitar umur 17 tahun sedang memegang sebuah figura terbuat dari bahan bambu kecil-kecil dan tertempel di kardus.

Salsha turut melihat, kemudian tersenyum ke arah Zidan. Dimana laki-laki itu merasa butuh semangat. Tentunya semangat agar tidak menghindari keramaian itu.

"Yaudah, ayo lah. Jangan kelamaan, itu udah ditunggu dari tadi. Buat kamu Zid, kalo mereka ada ngajak buat video, kamu terima gak?" ledek Salsha.

Zidan menunduk sekilas lalu mendongak. Melirik Salsha dengan penuh kesabaran.

"Ya mau gimana lagi, mereka udah se-berjuang itu buat ketemu kita. Apalagi yang bawa figura tuh, effort nya bukan main. Curiga sih bakal diajak buat video."

"Udah, ayo gaskeun! Udah ditunggu malah kelamaan." kata Andi.

...ΩΩΩΩ...

Andaran dan Geoxsa keluar dari kontrakan dengan sambutan yang sangat meriah. Padahal mereka sedang berkunjung ke desa, namun ramainya tak kalah dari hebohnya penggemar di kota.

"Halo, semuanya." sapa Zidan melambaikan tangan kepada orang-orang yang sudah berkumpul.

"Huaahh! Ihh, ganteng banget! Mas Zidan ternyata tinggi banget, Kak! Wangi juga woi! Arghh!!"

Baru juga keluar, berbagai teriakan seolah orang-orang yang melihat mereka seketika salah tingkah sendiri.

"Duh, jangan teriak-teriak ya. Nanti warga lain keganggu pagi-pagi gini, dimohon semuanya tertib ya. Kalau mau foto bareng kita langsung foto sekarang ya, nanti buat satu-satunya bakal diatur oleh Mas Vano dan Mas Putra." ucap Haikal meredakan suasana yang penuh kebisingan.

Acara dadakan foto bareng pun terlaksana dengan baik. Kini tinggal foto satu-satu. Artinya setiap warga bebas mau foto dengan siapa saja dan meminta memakai gaya seperti apa.

Salsha mendapat fans seorang lelaki seumuran dengan Eja yang mengajaknya foto menggunakan gaya seperti pasangan. Ketika si lelaki itu meminta foto bergandengan tangan, tiba-tiba Salsha memberikan kode terlebih dahulu.

"Eh, kalau mau gandengan tangan boleh gak untuk tidak bersentuhan kulit? Bukannya aku gak mau nyentuh kamu atau merasa jijik itu enggak, tapi aku menghargai Mas Zidan. Gimana?" ujar Salsha merasa tidak enak jika Zidan melihatnya.

Sang fans pun memahami. Ia mengangguk. "Gak papa kok, Mbak. Berarti ini gak bergandengan?"

"Ah, boleh aja, Mas. Tapi jangan nyentuh kulit aja, jadi kalau gandengan dengan posisi kamu nyentuh baju aku gak papa. Kan aku pakai cardigan lengan panjang, jadi tanganku gak harus nyentuh tanganmu gak papa?"

Lagi-lagi lelaki itu mengangguk.

"Oke, berarti kakak yang—"

"Gandengan aja Mas, gak papa. Salsha, gak papa kalo kamu mau nyentuh dia. Asalkan masih batas wajar." kata Zidan membuat Salsha menyengir.

"Mas gak marah?" tanya Salsha waspada.

Zidan menggeleng. "Enggak, kan tahu kalau dia juga udah punya pacar."

"Hah?" Salsha mengernyit terkejut.

"Lah iya, Sal. Ini ceweknya yang nempel ke aku, gak papa kan?"

Salsha dan Zidan terkekeh geli begitu penggemar yang menyukai mereka ternyata juga memiliki pasangan.

"Mas Zidan, aku boleh gak ya minta buat video yang—"

"Wih, minta aja Mbak! Gak papa kok si Zidan, dia kan udah pernah main film tuh, bisa diajak buat video sesuai selera kamu!" Salsha main nyeletuk aja, sedangkan Zidan sedikit mendelik karena merasa tidak enak.

1
Serenarara
Loh orang kaya kok baik? Biasa arogan...
zennatyas: Emang sengaja dibuat agak laen, Kak😂
total 1 replies
Serenarara
Halo Author, aku mampir yah.
Semangat nulisnya.
Maulidiah (⁠ー⁠_⁠ー⁠゛⁠)
sangat pengertian /Cry/(maaf aku lupa komen habis mampir)🙏
lunaa~✯
hai kak aku mampir......yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Diary Sosial
semangat kak jangan lupa mampir
➹arvaen➹
mampir,semangat kk
Hanniiiii
hai kak, aku udah mampir. semangat ya/Determined/
Carmenita🌴 [HIATUS, JGN BACA!]
semangat yaaa nulisnya✨❤️‍🔥
Wida_Ast Jcy
aku mampir nih mampir jg yah thor jgn lp like dan coment yah semangat cintaaa
hanzee
semangat thor, jangan lupa mampir yaa💪🥰
Aulia Nur
bagus Kaka 🥰
Aulia Nur
bagus Kaka lanjut 🥰
Dian
Lanjut Thor smngt❤️
Dian
Bunga utk mu biar makin semangat nulisnya❤️
Dian
Semangat thor,💪🏻 ayo saling dukung mampir jg kek karya aku “two times one love.”
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!