Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 3 Memilih Mobil
"Jadi ini putri pak Cristian" gumam Reyhan.
Tidak terasa pintu lift terbuka, Reyhan kembali keruang kerjanya.
Seperti biasa ketiga sahabat Reyhan itu ingin tau.
Begitu Reyhan masuk kedalam ruang kerjanya Adam langsung memberikan pertanyaan.
"Apa yang pak Cristian katakan?" tanya Adam.
"Beliau hanya meminta tolong padaku untuk menjemput putrinya jam 8 malam dibandara" jawab Reyhan.
"What!" Ucap ketiga sahabat Reyhan mereka terkejut.
"Pak Cristian minta kamu untuk menjemput putrinya dibandara?" tanya Edwin mengulangi ucapan Reyhan tadi.
"Iya, dan nanti sepulang kerja aku minta tolong padamu Win untuk mengantarkan aku kerumah pak Cristian mengambil mobil yang hendak dipakai menjemput putrinya" ucap Reyhan sembari melihat Edwin.
"Pasti kawan" ucap Edwin sembari menyenggol bahu Reyhan.
"Apa putri pak Cristian cantik?" tanya Satria.
"Dari foto yang aku lihat diponsel dia sangat cantik" jawab Reyhan jujur.
"Apa kamu punya fotonya?" tanya Adam.
"Iya, tadi pak Cristian mengirimkan fotonya keponselku" jawab Reyhan.
"Mana fotonya aku ingin lihat" ucap Edwin.
"Iya Rey mana fotonya, kasih lihat kami" ucap Satria.
"Sabar. Sabar. Ini aku carikan dulu diponselku" ucap Reyhan.
Reyhan mengeluarkan ponselndari dalam saku celannya kemudian membuka riwayat chat dengan pak Cristian.
"Ini Foto anaknya pak Cristian" ucap Reyhan.
"What!" ketiga sahabat Reyhan terkejut.
"Ini cantik sekali Rey" ucap Adam.
"Dapat rejeki nomplok kamu Rey" ucap Edwin.
"Mimpi apa kamu semalam Rey?" tanya Satria.
"Apaan si, kalian semua itu berlebihan. Aku hanya diminta menjemputnya saja" ucap Reyhan kemudian berjalan menuju kubikel kerjanya.
Reyhan kesal dengan teman-temannya yang menurut dia berlebihan.
"Ini tandanya sinyal Rey. Masa kamu tidak sadar kalau pak Cristian memintamu untuk menjemput putrinya itu agar kalian bisa lebih dekat" ucap Edwin asal.
"Hush. Kamu ini Win kalau bicara jangan sembarangan, gimana kalau ucapanmu itu salah dan didengar oleh pak Cristian itu akan menjadi bencana untukmu bisa-bisa kamu dipecat" ucap Satria.
"Ups. Iya ya Sat, kenapa mulutku ini tidak bisa dijaga ucapannya" ucap Edwin sembari memukul mulutnya.
"Sudah-sudah ayo kita lanjutkan kerjanya" ucap Reyhan.
Mereka kembali fokus pada pekerjaannya.
Jam pulang kerja akhirnya tiba.
Seperti biasa Mereka pulang kerja bersama, namun bedanya saat ini Reyhan meminta Edwin mengantarkan kerumah pak Cristian.
"Kamu tahu alamat rumah pak Cristian?" tanya Edwin pada Reyhan.
"Iya, ini pak Cristian sudah mengirimi aku alamat rumahnya" ucap Reyhan sembari memperlihatkan ponselnya.
"Jl. Kenanga no.30, wah itu perumah orang-orang kaya Rey" ucap Edwin melihat singkat alamat rumah pak Cristian.
"Kamu tahu alamatnya?" tanya Reyhan.
"Iya tahu, aku pernah jalan-jalan kesana kerumah Monalisa" ucap Edwin.
"Ah iya aku baru ingat kamukan pernah dekat dengan anak orang kaya" ucap Reyhan.
"Ya sudah ayo Rey aku antar kesana, ngobrolnya sambil jalan saja" ucap Edwin.
"Iya Win" ucap Reyhan.
Reyhan dan Edwin pergi kerumah pak Cristian, mereka mengobrol sepanjang perjalanan hinga tiba didepan gerbang rumah mewah milik pak Cristian barulah mereka menyudahi obrolannya.
"Waahh rumahnya besar sekali" ucap Reyhan tecengan, dia kagum dengan rumah Cristian yang sangat besar.
"Rey" panggil Edwin sembari menyenggol bahu Reyhan.
"Iya Win" ucap Reyhan tersadar.
"Sana masuk aku tunggu disini saja, kita pulang kekost nanti sama-sama" titah Edwin.
"Ayolah kita masuk sama-sama" ucap Reyhan.
"Ya sudah ayo" ucap Edwin.
Reyhan dan Edwin berjalan menuju pos satpam.
"Permisi pak saya hendak bertemu pak Cristian" ucap Reyhan pada satpam yang bernama Herman.
"Apa kamu Reyhan?" tanya Herman.
"Iya pak saya Reyhan" jawab Reyhan.
"Kalau begitu silahkan masuk, pak Cristian sudah menunggu didalam" ucap Herman kemudian membukakan pintu gerbang.
"Terimakasih pak" ucap Reyhan dan Edwin bersamaan dan Herman hanya mengangguk.
Reyhan dan Edwin masuk, kedatangannya sudah ditunggu oleh Cristian.
"Silahkan masuk Reyhan dan_ " ucapan Cristan terpotong saat sadar dirinya tidak tahu nama teman Reyhan.
"Edwin pak. Nama saya Edwin" ucap Edwin memperkenalkan diri.
"Oh Edwin ya. Ayo silahkan masuk dulu" ucap Cristian.
"Maaf pak tapi sebaiknya saya langsung saja ambil mobilnya, mengingat waktunya mepet jadi saya harus segera bersiap takut terlambat menjemput putri bapak" ucap Reyhan menolak secara halus.
"Baiklah, ayo kita kegarasi" ucap Cristian.
Cristian, Reyhan dan Edwin masuk kedalam garasi mewah milik Cristian. Reyhan dan Edwin tercengang melihat begitu banyak mobil mewah yang berjejer disana.
"Kamu pilih saja Reyhan mobilbmana yang akan kamu gunakan untuk menjemput Larissa" Ucap Cristian.
Reyhan bingung memilih mobil mana yang akan ia gunakan, semua mobil-mobil digarasi itu mewah dan mahal.
"Apa tidak ada mobil yang biasa saja pak? Mobil-mobil ini terlalu mewah, saya takut akan merusaknya pasti biaya perbaikannya juga mahal" tanya Reyhan.
"Biasa seperti apa yang kamu maksud? Pakai saja mobilnya, tidak perlu memikirkan biaya perbaikian" ucap
Cristian.
"Ya sudah pak, saya pakai mobil ini saja" ucap Reyhan.
Pada akhirnya ia memilih mobil Fortuner hitam.
"Yakin kamu pilih mobil itu?" tanya Reyhan.
"Iya pak ini saja" jawab Reyhan.
"Ya sudah kalau begitu ini pegang kuncinya" ucap Cristian.
"Baik pak" ucap Reyhan sembari menerima kunci mobil dari Cristian.
Edwin disana hanya diam memperhatikan Reyan dan Cristian memilih mobil.
Reyhan masuk kedalam mobil kemudian mencoba mengemudi mengeluarkan mobil dari garasi kehalaman rumah Cristian merasa tidak ada kesulitan mengemudikan mobil itu Reyhan turun dan berpamit pada Cristian.
Reyhan membawa mobil Cristian kerumah kostnya yang diikuti oleh Edwin dibelakang mobil dengan mengendarai sepeda motornya.
Reyhan dan Edwin tiba dirumah kost pukul setengah tujuh malam.
"Rejekimu Rey bisa naik mobil mewah" ucap Adam.
"Ini juga karena aku diminta menjemput putri pak Cristian. Ya sudah aku hendak bersiap dulu" ucap Reyhan kemudian masuk kedalam rumah kost.
Reyhan segera bersiap.
Pukul 7 malam ia selesai bersiap dan pamit pada ketiga sahabatnya untuk pergi menjemput putri Cristian.
Ditengah-tengah perjalanan Reyhan mampir diminimarket untuk membeli kertas karton, spidol dan air mineral.
Kertas karton tersebut Reyhan beri tulisan "LARISSA DARWIN" untuk memudahkan Larissa menemukan orang yang akan menjemputnya.
Perjalanan dari rumah kost menuju bandara memakan waktu 45 menit.
Reyhan tiba dibandara 15 menit sebelum pesawat yang dinaiki Larissa landing.
Reyhan segera masuk kedalam bandara dan menunggu Larissa di lobi bandara.
Tepat pukul 8 pesawat yang dinaiki Larissa mendarat.
Reyhan masih setia menunggu Larrisa dilobi sembari berdiri dan membentangkan kertas karton bertulisan "LARISSA DARWIN" didadanya.
Lama Reyhan menunggu Larissa namun tidak ada seorang pun yang menghampirinya.
Reyhan bergegas menghampiri rombongan penumpang yang baru saja turun dari pesawat sembari berucap.
"LARISSA DARWIN"
"LARISSA DARWIN"
"LARISSA DARWIN"
Namun tidak ada yang merasakan namanya dipanggil.
Reyhan kemudian membuka ponselnya untuk melihat foto Larissa Darwin, namun tidak ada seseorangpun dari rombongan itu yang mirip dengan foto gadis diponselnya.
"Huhh" Reyhan menghela nafasnya kasar.
"Yang mana namanya Larissa?" tanya Reyhan pada dirinya sendiri.
"Rupanya mencari seseorang yang tidak pernah dilihat akan sesulit ini" gumam Reyhan pelan.
...****************...