Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.
INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cabang Asosiasi Bulan Perak
Wajah Ming serta warga Desa Guzhou memucat, mereka tidak menyangka Fang Wei berani membuat keributan lebih jauh.
"Beraninya kau belagak sombong dengan kekuatan kecilmu!" Penjaga gerbang mengepung Fang Wei yang sedang memeriksa tubuh Ming.
Rupanya penjaga tadi melayangkan sebuah pukulan pada Ming hingga membuat pemuda itu tersungkur memuntahkan darah, Fang Wei jelas tidak terima dengan perlakuan kasar itu dan membalasnya juga.
"Kalian boleh memukul sementara aku tidak? Aturan mana pula itu." Ucap Fang Wei dengan nada mencibir, ia juga baru saja memberi buah pemulihan untuk Ming dan membantunya dengan tenaga dalamnya.
"Kau pikir orang Desa sepertimu punya hak menyinggung Klan Nie?!" Penjaga meneriaki Fang Wei.
Fang Wei nyatanya tidak peduli, ia membantu Ming berdiri dan menyerahkannya ke Mei sebelum menatap dingin para penjaga yang masih mengepungnya. Luo Huang buru buru mendekati Fang Wei sebelum memberi hormat kepada para penjaga.
"Tuan tuan, maafkan kami. Kami tentu tidak berani menyinggung Klan Nie yang terhormat." Luo Huang membungkuk, hatinya sendiri gelisah mengingat tempramen Nie Lian yang pastinya akan mempersulit nantinya.
"Kakek tak usah meminta maaf, merekalah yang seharusnya!" Fang Wei ingin menarik Luo Huang dari hormatnya namun ia hanya menggeleng meminta Fang Wei tidak berbuat lebih jauh lagi.
Para penjaga memandang mereka dengan tatapan masih tidak terima namun tidak mempermasalahkannya lagi, lagipula masih ada rasa hormat untuk orang yang lebih tua dari mereka. Sementara penjaga yang di pukul Fang Wei memandangnya benci, Fang Wei tersenyum dingin membalas tatapannya.
Keributan itu ternyata menarik perhatian salah satu pengawal di Klan Nie, ia merasa kagum dengan dengan Fang Wei yang masih berbelas kasih tidak membunuh penjaga tadi. Ia bisa melihat jika pukulan itu tidak mengandung tenaga dalam, andaikan iya maka penjaga tadi bisa saja kehilangan nyawanya. Dari itulah juga ia menebak jika Fang Wei adalah Pendekar Suci walau nampak masih muda.
Nie Lian sudah protes sejak tadi jika ia tidak dihentikan oleh pengawalnya mungkin ia sudah turun dan memberi pelajaran pada Fang Wei dan rombongannya. Nie Lian tidak terima karena merasa dianggap tidak penting.
"Walikota Hu, berapa lama lagi aku harus berada disini? Bau pengemis hampir membuatku mati!" Nie Lian akhirnya melampiaskan amarahnya kepada Walikota Nanjing.
Walikota Hu berulang kali meminta maaf lalu menyuruh rombongan Nie untuk segera masuk, sementara Nie Lian tidak berhenti mengomel. Sebetulnya ia juga kesal karena harus menikah dengan anak Walikota yang menurutnya tidak sepadan dengan status keluarganya sebagai penguasa sebenarnya wilayah itu.
Sepeninggal Klan Nie, antrian kembali normal serta barulah rombongan Fang Wei memasuki Kota. Fang Wei mengembalikkan barang barang warga Desa dan hendak berpisah saat itu juga. Fang Wei memberi hormatnya pada Luo Huang sebelum pergi, Ming berkaca kaca namun terlalu malu untuk menangis. Fang Wei hanya mengatakan jika ditakdirkan mereka pasti akan bertemu lagi.
Kemegahan Kota Nanjing membuat Fang Wei takjub bahkan bisa disamakan dengan kemegahan Ibu Kota Luoyang sementara Kota Nanjing hanyalah sebuah Kota kecil menurut perkataan Ming tadi.
Sebetulnya Ming menawarkan diri untuk membawanya menjelajahi Kota karena Ming sudah beberapa kali pergi ke Kota ini untuk menjual herbal Desa Guzhou menjadikan ia tahu lebih banyak tempat namun, Fang Wei menolak dan menagatakan sedang buru buru.
Memang Fang Wei tidak berencana berlama lama di Kota, ia hanya akan menjual sebagian permata silumannya sebagai biaya hidupnya dan beristirahat selama semalam sebelum pergi. Fang Wei tidak bisa menunda terlalu lama untuk kembali ke Kekaisaran Han yang bisa jadi ketika ia kembali akan lebih banyak hambatan untuk membalaskan dendam Sektenya.
Di sepanjang jalan Kota sangat banyak restauran serta bangunan mewah yang bahkan di Luoyang jarang ditemui. Bukan hanya itu, tidak terhitung jumlah banyaknya pendekar bebas maupun memiliki Sekte dari lambang pakaian mereka, kemampuan mereka rata rata tinggi terlepas dari usia yang terlihat muda.
"Jika tidak disibukkan dengan serangan siluman bukan tidak mungkin Kekaisaran ini sudah menginvasi negara lain." Fang Wei lagi lagi berdecak kagum setelah melihat kemampuan para pendekar itu lebih jauh.
Kekaisaran Tang memang terkenal dengan banyaknya Pendekar berkemampuan tinggi serta lebih kaya sumber daya daripada dua Kekaisaran lainnya, hal itu juga menjadikan aturan dunia persilatan mereka lebih ekstrim dimana yang kuat memangsa yang lemah. Atura itu menjadikan Kaisar Tang memberi hak hak pada Klan bela diri Bangsawan untuk mengelola wilayah masing masing. Namun, sayangnya Negara itu selalu disibukkan oleh serangan siluman dari waktu ke waktu.
Tidak lama Fang Wei tiba di depan sebuah gedung megah dengan papan nama bertuliskan Asosiasi Bulan Perak, Fang Wei memang sempat bertanya kepada pendekar yang ditemuinya tentang tempat ini. Ia berencana menjual permata silumannya disini.
Asosiasi Bulan Perak bukan hanya terkenal dengan jual beli informasi serta sumber daya mereka yang melimpah, Asosiasi juga membeli permata siluman untuk diolah sebagai obat bahkan senjata bernilai tinggi.
Fang Wei sendiri mengetahui jika Asosiasi Bulan Perak sudah berdiri selama ribuan tahun lamanya dengan mendirikan cabang mereka di seluruh dua Negara terlepas pusat mereka berada di Kekaisaran Tang di Kota Chang'an, Ibu Kota Kekaisaran Tang. Selama itu juga, Asosiasi terus dikelola oleh Bangsawan Yuan sejak dulu.
Fang Wei merapikan jubahnya lalu berjalan hendak masuk ke Asosiasi namun dua penjaga di pintu masuknya menghentikannya.
"Ini Asosiasi Bulan Perak, apa kau yakin tidak salah tempat?" salah satu penjaga bertanya keheranan, bukan tampa alasan melihat penampilan Fang Wei yang lusuh.
Fang Wei menggaruk kepalanya heran, "Tujuanku memang Asosiasi ini, karena kudengar Asosiasi membeli barang berharga." Katanya.
Penjaga itu mengerutkan keningnya di mata mereka selain tubuh serta pakaian Fang Wei tidak terlihat membawa barang berharga.
"Aku membawa barangnya bersamaku, jadi bolehkah aku masuk?" Fang Wei tersenyum tipis, ia jelas mengetahui pemikiran mereka.
"Aku tidak melihatmu punya cincin Samudra, apa kau menipu?" Penjaga itu justru menjadi curiga, biasanya orang yang berkata seperti itu jelas memiliki Cincin Samudra. Pusaka ruang yang dikenal dapat menyimpan apapun selagi tidak bernyawa di dalamnya, namun tidak semua orang memilikinya.
Fang Wei batuk pelan sebelum menarik satu buah permata siluman dari kantong ruangnya, tindakannya itu mengejutkan penjaga karena tahu Fang Wei tidak mempunyai pusaka ruang.
"Apa bukti ini cukup? Aku sedang buru buru."
Penjaga tidak mempersulit lagi setelah melihat bukti itu, mereka mempersilahkan Fang Wei memasuki Asosiasi.
Di dalam gedung itu lebih mewah lagi, banyak benda berharga berkualitas tinggi serta sebagian sumber daya dan botol pil yang terusun rapi.
"Orang Desa mana lagi ini?"
"Aku cukup yakin dia hanya datang melihat."
"Tapi, bukankah dia terlalu tampan untuk sekedar orang Desa?"
Penampilan Fang Wei langsung menarik perhatian setelah ia masuk dan mengamati barang berharga Asosiasi. Jubahnya yang lusuh membuat banyak pengunjung memandangnya remeh namun, tidak sedikit gadis yang memandangnya tampa berkedip.
"Berhenti menatapku, sial!" Batin Fang Wei menjerit, ia merasa wajahnya bisa berlubang karena tatapan itu.
Fang Wei tidak membuang waktu lagi, ia bergegas menuju meja kasir. Seorang wanita muda dengan senyum ramah menyambutnya dan menanyakan keperluannya, ia memperkenalkan diri sebagai pengurus cabang Asosiasi, Wen Qing.
"Kudengar Asosiasi ini membeli permata siluman juga, bena?" Fang Wei memastikan dan Wen Qing mengangguk.
Fang Wei mengeluarkan satu permata siluman babi berusia lima ratus dan menyerahkannya, wajah Wen Qing memeriksanya sebelum menawarkan lima ratus keping emas untuk harganya.
"Nona Qing, bagaimana dengan ini?" Fang Wei mengeluarkan satu permata siluman lagi kali ini usianya seribu tahun.
Wen Qing menaruh harga seribu keping emas dengan mengatakan jika permata siluman dihargai seratus keping emas setiap seratus tahun usianya. Fang Wei setuju tampa masalah, Wen Qing tersenyum cerah setelahnya dan menyuruh pelayan untuk membawakan uangnya.
"Tuan, anda butuh sesuatu lagi?" Tanya Wen Qing setelah melihat Fang Wei yang masih belum pergi.
Fang Wei berpikir sejenak sebelum mengeluarkan satu buah permata siluman berukuran besar hingga sepuruh meja kasir, Wen Qing menahan nafasnya, sekali lihat saja ia tahu ia itu adalah permata Raja siluman kura kura kuno.
Para pengunjung Asosiasi menatap ke meja kasir serta Fang Wei, tidak sedikit dari mereka terkejut hingga bereaksi setelah melihat hal itu. Terlebih menurut mereka Fang Wei seperti orang Desa.
"Ini kali pertamanya aku melihat permata siluman sekelas Raja siluman!"
"Tidak mungkin, darimana dia mendapatkannya?"
Para pengunjung ribut, Wen Qing menyuruh penjaga untuk mengendalikan situasi. Setelah itu tidak ada lagi yang bersuara namun mereka tetap memandang Fang Wei, sebagian berpikir hendak merampoknya nanti.
Fang Wei sendiri menganalisa kemampuan para penjaga serta Wen Qing lebih jauh, ada tiga Pendekar Raja yang berjaga saat ini sementara Wen Qing jelas Pendekar Bergelar. Kemampuan yang tak buruk diusianya. Tidak lama ada satu orang lagi datang dan berdiri mengawasi Wen Qing, Fang Wei melihat jika dia adalah Pendekar Suci lima gerbang.
Wen Qing mengatur nafasnya lalu menaruh harga lima ratus ribu keping emas untuk permata itu, Fang Wei meminta menaikkan harganya dan puncak kesepakatan itu akhirnya enam ratus ribu keping emas.
"Tuan, ini adalah cincin Samudra kualitasnya memang sedikit rendah tapi tenang saja semua uang Tuan aman di dalamnya." Wen Qing menyerahkannya ke Fang Wei.
Fang Wei menerima itu tampa protes, ia tersenyum puas dengan hasil penjualannya. Ia kemudian beranjak pergi. Wen Qing mengantarnya hingga pintu kelua lalu berterima kasih.
Fang Wei kemudian mencari sebuah toko pakaiannya untuk mengganti jubahnya, dari perlakuan para pengunjung Asosiasi tadi ia menarik kesimpulan jika orang dengan penampilan sepertinya dipandang rendah.
Tidak lama Fang Wei memasuki sebuah toko yang lumayan besar, setelah membayar dua koin emas sebagai biaya masuk. Fang Wei membeli beberapa set pakaian dan mengganti pakaiannya.
"Tuanku, terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan datang lagi lain kali..."
Gadis di kasir memberikan hormatnya setelah Fang Wei membayar seluruh belanjaannya, Fang Wei bergegas meninggalkan tempat itu setelah merasakan tatapan kagum dari banyak orang.
"Ah, aku lupa menanyakan namanya!" Gadis kasir tadi tersadar dari lamunannya, ia menutupi wajahnya yang terasa panas. Ia tidak menyangka pemuda lusuh yang tadi masuk berubah menjadi sangat menawan setelah mengganti bajunya.
Fang Wei mengeluarkan Seruling Kematian setelah selesai membeli sebuah topeng untuk menutupi sebagian wajahnya, Fang Wei merasa tak nyaman setelah banyak gadis Kota yang menghentikannya untuk sekedar berbasa basi. Tatapan mereka membuatnya serasa ingin dilahap hidup hidup.
***
Hai, Terima kasih telah meninggalkan like dan komentarmu yang berharga... itu sangat berarti bagiku ;)
Nantikan terus kisah LPPN ya dan jangan lupa jejaknya, saya akan menulis kisah ini hingga tamat. Saya hanya berharap usaha saya nanti sepadan ;)
LPPN memang tidak sebagus karya Kak Ron namun saya akan berusaha lebih keras untuk karya pertama ini. Ah, setelah saya merenung beberapa waktu, saya rasa LPPN akan sangat panjang hingga terkait sepunuhnya dengan LPN. Saya akan berusaha membuatnya terhubung seiring petualangan Fang Wei nantinya.
LPPN akan up setiap hari~
Jamnya tidak menentu, tergantung dari waktu luang saya terlebih saya beberapa waktu ini jatuh sakit namun saya akan usahakan tetap up. Terima Kasih...
semangat
menurut yg saya fahami iyalah dunia luas yg di gambarkan kak Ron seperti tata Surya pada kehidupan nyata,ada bumi,mars Jupiter DLL,bedanya setiap dunia yg di gambarkan kak Ron ini memiliki kehidupan, misalkan fang Wei di bumi di huni manusia biasa-pendekar,nah di mars di huni oleh para kultivator, kemudian di Jupiter atau Venus di huni para demon (bangsa ye Wang,chi Yue,long nue DLL).