NovelToon NovelToon
Gelora Hasrat Atasanku

Gelora Hasrat Atasanku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor
Popularitas:210.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: Madumanis

Tidak pernah Alana menyangka, pria yang sengaja dihindari selama lima tahun ternyata adalah atasannya.
Karena rasa benci jika pria tersebut menikah lima tahun yang lalu membuat Alana merasa kecewa dan berniat pergi. Tapi, semua itu sia-sia karena Silas menjadi Atasannya.

Silas yang memang masih mencari Alana karena rasa cinta tentu saja suka melihat wanita itu berada disekitarnya. Tanpa sengaja mereka melakukan malam panas bersama disaat Alana sedang dikuasai oleh pengaruh alkohol.

Lalu, bagaimana dengan kisah mereka selanjutnya? apakah Alana akan tetap bekerja di bawah Silas atau malah tetap menjadi simpanan pria yang sudah menikah lagi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

Alana sedikit berjongkok dibawah tidak lupa tangannya perlahan menurunkan resleting celana yang Silas kenakan. Kali ini Alana lebih memimpin sebuah permainan jenguk pola pikirnya tentang hasrat siang ini. Padahal diluar sana cuaca sedang sangat panas tapi sepertinya gairah antara Silas dan Alana lebih panas lebih apapun.

Tangan Silas meraih remote AC di meja menambahkan suhu agar suasana lebih hot lagi. Terus memperhatikan Alana yang mulai menurunkan pakaian bagian dalamnya. Sebenarnya pergerakan tangan Alana sangat lamban, Silas sudah sangat tidak sabar.

"Sayang, bisa lebih cepat lagi?" Silas memberanikan diri bertanya disaat tangan Alana sudah berhasil memegang junior miliknya.

Tentu saja Alana langsung memberikan tatapan mata yang sangat tajam padanya. Bahkan meremas sangat kuat junior milik Silas hingga menjerit kesakitan.

"Awwwsssssss!" Rintihnya sampai wajah tampan Silas memerah semuanya. "Sakit, sayang.. sumpah sakit banget.."

"Makannya jangan banyak protes! Duduk santai biarkan aku aja yang bekerja, ngerti?" Alana mengomel bahkan sampai memberikan tatapan super maut kepada Silas.

Siapa sangka Alana yang biasa bersikap manis berubah menjadi anak singa sekarang. "Baiklah, sayang. Maafkan aku, lakukan saja sesukamu." Silas mengalah saja karena tidak mau mendapatkan amukan lagi dari sang istri tercinta.

Sebenarnya Alana tidak tahu harus apa hanya saja ia mencoba mengikuti puing-puing ingatan. Alana pernah menonton film biru, soal memuaskan junior pria dan Alana sedikit mengingatnya.

"Aku pasti bisa!" Alana terus meremas junior Silas sehingga terdengar suara desis seperti kesakitan dari pria itu.

"Apa sakit?" Tanya Alana disaat mendengar suara Silas yang seperti ular itu, spontan tangannya menjauh dari sana.

"Tidak, sayang. Sama sekali nggak sakit, cuma tolong.. lebih cepat, jangan siksa aku seperti ini." Silas memohon, ia susah mati menahan hasrat untuk terus menguasai tubuh Alana sekarang.

Alana terkekeh saja, ia kira kalau sang suami kesakitan karna ulahnya. Kembali Alana memegang junior tersebut ukurannya juga besar, terkadang Alana berpikir bagaimana bentuk ular piton yang Silas miliki bisa memasuki area liang miliknya.

"Duhh.. besar banget, apa cukup didalam mulutku?" Alana jadi ragu tapi ia terlanjur penasaran rasanya akan seperti apa.

Meskipun penuh keraguan kembali Alana mencoba memasukkan junior Silas kedalam mulutnya. Silas langsung terdengar mendes** keenakan, memuji betapa nikmatnya yang telah Alana lakukan.

"Ohh.. luar biasa, Ana.." Silas sampai mendongakkan kepala karena rasa yang sangat luar biasa.

Alana senang karena caranya berhasil jadi kembali Alana menikmati junior Silas selayaknya eskrim. Menjilat terkadang juga melakukan gigitan hingga Silas merasa kenikmatan, semua ini murni Alana lakukan sebagai ucapan terimakasihnya.

"Aku mau_"

"Ahh, capek!" Alana menghentikan semuanya padahal Silas sudah hampir mendapatkan pelepasannya.

Bahkan Alana bangkit dari duduknya, ia melepaskan Silas begitu saja disaat belum mendapatkan inti dari semua yang terjadi. Silas ternganga menatap Alana yang malah merapikan pakaiannya.

"Sudah?" Tanya Silas masih dengan keterkejutannya.

Dengan sangat polosnya Alana menjawab dengan anggukan kepala. "Iya, aku lapar.."

"Tapi, aku belum mendapatkan apapun, sayang. Kau tidak bisa meninggalkan ditengah jalan seperti ini, kepalaku bisa sakit jika_"

"Aku capek, Kak. Aku lapar, tega banget biarin aku kelaparan begini." Alana menampilkan wajah sedihnya, ia membantu Silas menaikan kembali celananya.

Junior Silas saja masih mengeras tidak bisa ditenangkan jika belum mendapatkan pelepasan. "Kok masih tegang begini?"

"Ahhhh!" Silas sebal sekali rasanya, ia bangkit meninggalkan Alana untuk menuju toilet dengan wajah yang cemberut. Alana sampai bingung harus apa, ia sedikit merasa bersalah. "Lain kali jangan sok memimpin kalau jadinya nanggung begini. Aku benci dipermainkan!" Katanya lalu menutup pintu dengan sangat kuat sampai Alana terkejut.

BRAK

"Astaga!" Alana berjalan cepat menuju pintu toilet, ingin mengetuk pintu sebagai bentuk rasa protesnya akan apa yang Silas lakukan. Tapi, semua niat itu Alana urungkan. Ia merasa bersalah sekali, sebenarnya selain lapar Alana juga tidak tahu harus apa lagi.

"Aduh.. bagaimana ini? Sebenarnya aku malu mengaku kalau tidak tahu harus apa, pasti Silas akan menertawakan nanti." Alana berlalu pergi sembari sesekali melihat kearah pintu toilet yang tidak kunjung terbuka.

Dari pada menunggu Silas yang tengah bermain solo maka Alana lebih memilih untuk membeli makanan diluar. Pastinya Silas belum makan siang kali ini Alana mencoba meminta maaf dengan cara bersikap manis seperti ini.

"Aku bahkan tidak tahu makanan apa yang Silas sukai.." Alana menatap bingung layar ponselnya, disana tertera banyak makanan yang harus Alana pilih untuk makan siang nanti.

"Istri macam apa aku ini, tidak tahu makanan apa yang disukai suami. Sepertinya aku harus melakukan sebuah pendekatan lagi, setidaknya saat memesan makanan tidak bingung." Alana menghela napas panjang disaat lagi dan lagi ia kembali memesan ayam geprek andalan makan siangnya sebelum menikah dengan Silas dulu.

~

Lama menunggu akhirnya makan siang yang Alana pesan datang juga. Langsung Alana membawanya menuju Silas yang ntah sedang apa didalam ruangan kerjanya. Alana mengetuk pintu dahulu sebelum masuk tapi tidak kunjung mendapatkan jawaban.

"Tuan, aku Alana.. ingin mengantarkan makan siang untukmu.." Alana permisi dulu sebelum masuk takutnya ntah apa yang dilakukan pria itu di dalam sana.

Disaat membuka pintu Alana melihat Silas yang tengah duduk santai disofa dengan memangku laptop.

"Aku ingin makan siang dengan suamiku.." Ucap Alana dengan sangat bahagianya, ia sedikit canggung karena ekspresi Silas datar sekali sepertinya masih marah karena hal tadi.

Tidak ada apapun yang Silas katakan malah tetap asyik dengan aktivitasnya. Alana memberanikan diri duduk disamping Silas, melihat apa yang tengah dilakukan pria itu.

"Jangan bekerja dulu, kita makan siang dulu ya, Kak." Ucap Alana, ia merebut laptop Silas meletakkannya di meja.

Silap tidak ada sama sekali menoleh kearah Alana, tetap diam menatap lurus kedepan. Membuat Alana menjadi canggung sendiri, seumur hidupnya baru kali ini mendapatkan seorang pria marah.

"Kakak suka ayam geprek level pedas?" Tanya Alana sembari membuka bungkus makanannya.

Bukannya menjawab pertanyaan Alana malah Silas merebut bungkus makanan tersebut dari Alana. Membawanya pergi menuju bangku kerja, duduk santai dan makan disana tanpa menghiraukan Alana yang bingung.

"Aku mengajakmu makan bersama, Kak. Bukannya makan ditempat yang sama tapi_"

"Aku tidak suka ada yang bicara disaat tengah makan."

"Apa?" Alana menatap Silas dengan mulut yang ternganga, siapa sangka pria dingin dan selalu bersikap manis kepada Alana seperti inilah kalau sedang marah. "Kak, kau marah hanya karna hal tadi?"

"Hanya?" Silas semakin kesal, ia menatap tajam Alana yang memang sepertinya tidak akan pernah merasa bersalah dalam hal apapun. "Kau mempermainkan hasratku dan kau bilang hanya?"

Alana terdiam sebentar, ia tahu memang ulahnya tadi sangat salah. "Makanlah, jangan katakan apapun soal tadi. Malah membuatku semakin marah saja," Silas tidak menghiraukan lagi, berusaha fokus untuk makan membiarkan Alana memikirkan sendiri apa kesalahannya.

1
Elmi Varida
lah...emang kelakuanmu mines Bella.Hadeeeeuh...nggak nyadar diri.😤
Elmi Varida
lah...serem banget, ada ya?? seorang ibu dan abang seneng diatas penderitaan adiknya??
ada sih di novel hahahaha...
Siti Amyati
ibu ngga punya hati smoga 2 manusia biadab itu dapat balasan yg setimpal
Anonymous
Piye toh ki, kiara gak ada yang nolong 🥺
Deasy Dahlan
Lanjut
Deasy Dahlan
Semakin alana menolak semakin silas... Mengejar mu alana
Deasy Dahlan
Dimana ada alana... Disitu ada silas
Deasy Dahlan
Berharap Bella bs dpt menerima alana...
Yuliana Dewi in
kiara masih bocil ibunya lajang.kurang ajar
mbok Darmi
kalian yg bodoh silas udah mahir yg diberikan flashdisk kosong dan kalian percaya saja tdk di cek lsg lempar dibakar berani kalian macam2 bukti ajan menyebar langsung
Deasy Dahlan
Biar tau Bella.... Silas punya istri Simpanan
Deasy Dahlan
Pantesan aja hubungan Bella silas.... Seperti itu.. Memang silas gk cinta bella
Myra Myra
mne kau tahu kalau si sila BG bukti tu Jew mana tahu dia simpan bukit semua dkt tmpt aman...
Deasy Dahlan
Rapopo thor... Hiburan jg
Deasy Dahlan
Alana.... Singa kau tantang
Deasy Dahlan
Aneh nih.. Bella
adning iza
streeeess
Deasy Dahlan
Bisa bisa clbk...
mbok Darmi
knp nyalahin Alana dan Kiara disini yg salah kamu Bella suruh siapa jd jalang murahan kalau pengen silas melirik kamu hrs nya kamu jd perempuan baik2 udah punya anak dgn siapa yg suruh tanggung jawab siapa hbs itu selingkuhan nya ngeriiii dari brondong, sopir, zero jgn lupakan jajek wicaksono juga doyan menjijikan
Nur Din
saya suka cerita nya 😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!