NovelToon NovelToon
Rasa, Rana Dan Lara

Rasa, Rana Dan Lara

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Restviani

Ijab qabul yang diucapkan calon suaminya, seketika terhenti saat dirinya pingsan. Pernikahan yang diimpikan, musnah saat dirinya dinyatakan hamil. Terusir, sedih, sepi, merana dan sendirian. Itulah yang dirasakan oleh Safira saat ini.

Dalam keputusasaan yang hampir merenggut nyawanya, Safira dipertemukan dengan sosok malaikat dalam wujud seorang pria paruh baya. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, justru membuat kehidupan Safira berubah drastis. Setelah menghilang hampir 6 tahun, Safira beserta sepasang anak kembarnya kembali untuk membalas orang-orang yang telah membuatnya menderita.

Satu per satu, misteri di balik kehamilan dan penderitaan Safira mulai terkuak. Lalu, siapakah ayah dari si kembar jenius buah hati Safira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba Mengakhiri Hidup

“Fira bersumpah, bu! Demi Tuhan, Fira tidak pernah melakukan hubungan terlarang itu. Fira sendiri tidak tahu, kenapa Fira bisa hamil, bu. Sekarang, apa yang harus Fira lakukan? Fira tidak menginginkan anak ini, bu. Gara-gara anak ini, pernikahan Fira sama mas Adam hancur. Fira membencinya, bu! Fira sangat membenci anak ini!” ucap Safira seraya memukul-mukul perutnya dengan kedua tangannya.

Safira terus menangis di atas pusara kedua orang tuanya. Hingga akhirnya, Safira merasa lelah dan terkulai di samping pusara sang ibu. Tubuhnya mulai lemas. Tiba-tiba saja, perut Safira kembali bergejolak. Wanita bertubuh semampai itu pun segera berlari ke tepi bukit untuk memuntahkan isi perutnya.

"Hoeeek....hoeek....hoeeek"

Tak henti-hentinya Safira muntah. Namun, sebanyak apa pun yang dimuntahkannya, hanya cairan bening saja yang keluar dari mulut Safira. Setelah puas mengeluarkan isi perutnya, Safira kemudian bersandar di bawah sebuah pohon akasia yang cukup besar.

Kedua matanya menatap lurus anak sungai yang mengalir di bawah bukit. Pandangan Safira menyusuri anak sungai tersebut hingga bermuara pada sebuah sungai yang cukup lebar dan panjang. Arus sungai itu terlihat begitu deras.

Entah apa yang merasuki pikiran Safira. Hingga sedetik kemudian, Safira mulai beranjak dari tempat duduknya. Perlahan, Safira berjalan menuruni bukit yang cukup terjal. Tiba di bawah, dia mulai berlari kecil menuju sungai tersebut.

Pergerakan Safira semakin melemah. Dengan langkah terseok-seok karena merasakan lelah di tubuhnya, Safira akhirnya tiba di tepi sungai. Dia menatap riak air yang semakin lama semakin deras dan berbuih.

Sejenak Safira memejamkan kedua matanya. Jantungnya berdegup sangat kencang. Namun, pikirannya benar-benar gelap. Dia merasa sudah tidak memiliki jalan keluar lagi untuk persoalan yang sedang dihadapinya saat ini

“Ayah, ibu ... tunggu Fira,” gumam Safira seraya menjatuhkan tubuhnya di atas riak air yang semakin menggumpal.

“Eh, awas!"

Byur!

Teriakan seseorang tidak mampu mencegah tubuh Safira yang sudah terhanyut dan tergulung riak air sungai.

Sementara, sekitar seratus meter dari tempat Safira menjatuhkan tubuhnya ke sungai, seorang pria paruh baya berteriak keras untuk berusaha mencegah apa yang akan dilakukan Safira.

Namun, sayangnya pikiran Safira telah gelap. Telinganya seakan tuli hingga tak mampu mendengarkan apa pun lagi. Safira pun menceburkan dirinya ke dalam sungai.

"Hup!"

Dengan sigap, pria paruh baya itu berlari mengikuti arus sungai yang tengah membawa tubuh Safira menjauh. Setelah beberapa meter terseret arus, tiba-tiba tubuh Safira tersangkut di dahan pohon tumbang yang mengarah ke sungai.

Pria paruh baya itutu segera melompat dan berenang ke tengah untuk menarik tubuh Safira. Setengah jam berjuang melawan arus air sungai, akhirnya pria tua itu berhasil menarik tubuh Safira ke tepi sungai.

Perawakannya yang masih tegap, tentunya tidak merasa kesulitan untuk menggendong tubuh semampai Safira. Dengan sekali angkat, Pria itu pun memangku Safira ala bridal Style dan membawanya ke rumah.

Tiba di rumahnya, pria paruh baya itu merebahkan tubuh Safira di atas kasur kecil. Setelah itu, dia keluar untuk menemui tetangganya.

Tok-tok-tok!

"Iya, sebentar!"

Terdengar teriakan seorang wanita dari dalam rumah yang pintunya sedang diketuk oleh pria paruh baya tersebut. Tak lama kemudian, pintu rumah sederhana itu terbuka lebar.

"Bapak?" seru seorang wanita yang usianya sudah memasuki setengah abad. "Kenapa Bapak basah kuyup begitu?" tanyanya.

"Ceritanya panjang, Cum. Datanglah ke rumah dan bawalah salah satu pakaian terbaik kamu. Seseorang sedang membutuhkan bantuan kamu di rumahku!" titah pria paruh baya itu.

"Baik, Pak."

Sesaat setelah orang yang diperintahkan menyanggupi perintahnya, pria itu pun kembali ke rumah.

Di dalam kamar, Bik Cucum mengambil salah satu pakaian terbagus yang dia miliki. meskipun merasa heran dengan perintah majikannya tapi Bik Cucum tetap pergi ke rumah majikannya.

Tiba di rumah, Bik Cucum diperintahkan untuk memasuki kamar. Sejenak, dia terpaku melihat seorang gadis terbaring dengan pakaian yang basah kuyup. Sedetik kemudian, Bik Cucum pun mulai bisa mencerna apa yang diperintahkan majikannya tadi.

"Tolong ganti pakaiannya, Cum!"

🌷🌷🌷

Tengah malam, Safira mulai membuka matanya. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang tampak asing. Kedua matanya menangkap bayangan seorang pria yang tengah tertidur dengan posisi duduk di atas sofa kecil.

Safira pun mulai bergerak. Sayangnya, pergerakannya menimbulkan bunyi decitan ranjang yang baut-bautnya mulai longgar. Hingga pria paruh baya itu pun mengerjapkan matanya.

“Kau sudah sadar, Nak?” tanyanya penuh kelembutan.

“Si-siapa Anda?” tanya Safira, cemas. “Di-di mana aku? A-apa yang terjadi padaku?” imbuhnya.

“Namaku Rahadi, tapi kamu bisa memanggilku Pak Hadi. Saat ini, kamu sedang berada di rumahku. Tadi siang, aku menyelamatkan kamu dari tindakan bodoh yang ingin mengakhiri hidupmu,” jawab Pak Hadi.

“Kenapa kau menyelamatkan aku? Kau tidak berhak menyelamatkan hidupku! Aku mau mati! Akuu tidak ingin hidup lagi! Aku ingin bertemu dengan kedua orang tuaku. Biarkan aku mati!” teriak Safira, histeris. Dia mulai bangun dan beranjak dari atas ranjang.

"Cukup, Nak! Tenanglah!" kata Pak Hadi mencoba menekan kedua bahu Safira agar Safira kembali duduk di ranjangnya.

"Tidak! Aku tidak mau hidup lagi! aku ingin mati saja!" Kembali Safira berteriak sembari terus meronta.

"Apa kamu pikir, mati bisa menyelesaikan permasalah yang kamu hadapi, hah!" teriak Pak Hadi.

"Lepaskan aku! Biarkan aku mati! Biarkan aku menyusul kedua orang tuaku, setidaknya hidupku tidak akan menjadi gunjingan orang jika aku mati!"

Plak!

Karena tidak bisa menenangkan Safira, pria paruh baya itu pun menampar gadis muda yang tengah histeris.

“Dengar, Nak! Aku memang tidak pernah tahu apa yang menjadi masalahmu, tapi aku tanya satu hal padamu. Apa dengan kematianmu, kamu bisa menyelesaikan masalah? Apa Tuhan akan meridhoi orang yang bunuh diri, hah ?” tanya Pak Hadi penuh penekanan.

Safira menangis. Dia sudah tidak punya kekuatan untuk melawan dan memberontak. Mungkin memang benar apa yang telah dikatakan pria paruh baya itu. Mengakhiri hidup bukanlah jalan yang terbaik.

"Aaargh!"

Tiba-tiba Safira berteriak keras. Sedetik kemudian, dia mulai menangis meraung-raung. Pak Hadi yang menyadari jika gadis yang ditolongnya tengah menghadapi beban berat, seketika merangkul tubuh gadis itu. Jiwa mulai tergelitik untuk memberikan perlindungan terhadap gadis itu.

"Menangislah, Nak! Tumpahkan semua beban di dalam hatimu. Bapak percaya, selalu ada jalan untuk setiap kesulitan," ucap Pak Hadi, mencoba memberikan kekuatan untuk gadis yang tidak berdaya itu.

Safira terus menangis. Dia memang tidak mengenal pria paruh baya itu. Namun, entah kenapa pelukannya terasa begitu hangat. Seperti pelukan seorang ayah yang selalu ingin melindungi putrinya. Cukup lama Safira menangis, hingga kumandang azan magrib menguraikan pelukan mereka.

"Ingatlah, semuanya pasti akan baik-baik saja," tegas Pak Hadi.

1
Yuni Martopo
Luar biasa
Ayu
trs kisah cinta rana sm mey gimana. kok cuma lara nikah sm antara aja. kelanjutan nya rana nikah sm mey atau anna thor. lanjut dong crita nya
مي زين الش
safira idiot...
مي زين الش
sama" bodoh Mutia da Safira. gak tau berterima kasih sdh ditolong opa Adrian...
مي زين الش
Safira bodoh...
مي زين الش
Safira dan Mutia bikin gedek...
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Ayu
si antara kan jht tuh thor. di buat meninggal aja gimana. biar lara sm reno hidup bhgia
Ayu
kasihan lara harus mengalami nasib sama bunda nya. coba jangan di buat hamil lara nya thor. biar kluarga nya bhgia trs
Khusnul Fatonah
Kecewa
Khusnul Fatonah
Buruk
Ayu
sepertinya anak safina di suruh kakeknya bls dendam sama safira lewat lara ni
Ayu
crita nya kok jadi berbelit belit ya. tokoh utama jadi tersingkir sm crita hidup safina yg gak tau dr awal nya bisa punya anak trs bisa nikah sm adam jg.. huuu jadi bingung jg
Ayu
crita nya kok jadi membingungkan ya.. ada tokoh baru lagi. pemeran utama jadi bisa tersingkir lg. ada mahardika. ada casandra. siapa lg mereka
Ayu
kurang suka sama safira. sdh di tolong opa hadi. di angkat jadi anak sampai bertahun tahun malah bela ibu penggantinya yg blm lama di temukan. kurang puas jg sm mutia. melunjak tidak punnya perasaan buat orang yg sdh menolong nya. jadi sebel bgt ya
Ayu
opa hadi yg tk lain adrian gk bisa jujur sm mutia klau sebenar nya dia adrian. payah opa hadi ini(adrian)
Ayu
gimana sih.. kok bu mutia bisa ngomong klau safira bkn keturunan nya. pdhl ibu mutia yg mengandung selama 9 bln jg menyusui selama 6 bln.
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita pasal rana lagi
Ayu
yg meninggal hadi adik adrian. mgkn demi keselmtn adrian yg suami dr clara ayah kenzo. jadi yg meninggl di ganti nm adrian. skrg nm hadi di pkai kk nya yaitu adrian. mgkn gitu crita nya ya
Ayu
mungkin kenzo ayah biologisnya twin.mgkn safina yg menjebak nya karena diam2 safina cinta sm adam. btl gk ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!