Untuk mendapatkan kekuatan, Yu Huang Pageran dari kerajaan Huang Tai Yi harus menyamar sebagai seorang perempuan dan berguru pada Dewi Xuanwu, putri dari Dewa Perang.
Kekuatan Yu Huang meningkat dan menguasai kekuatan pengendali Kipas Zonggua (kipas besi). Saat usianya sudah cukup, dia kemudian jatuh hati kepada Dewi Xuanwu dan saat itu Dewi Xuanwu sudah mengorbankan dirinya untuk menutup gerbang dunia Iblis yang terbuka.
Yu Huang sedih dan menghabiskan waktunya untuk berkelana hingga dia di jodohkan dengan Putri Langit Guan Yin, cucu Kaisar Langit yang akan menjadi penerusnya.
Yu Huang menolak pernikahan itu, begitupun dengan Putri Langit Guan Yi karena mereka berdua sudah mencintai seseorang dan menyimpannya nama mereka dalam hati.
Mereka adalah takdir yang harus bertemu dengan melewati banyak cobaan takdir. Untuk menambah Kultivasi mereka berdua hingga menduduki puncak tahta tetinggi langit dan akhirnya saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Chang Luo meninggalkan kamar tersebut, membuat Xian Tian geram. Dia berjanji akan membalas semuanya. Walau dia tidak memiliki kekuatan yang besar dan tidak mampu berkultivasi, dia akan menggunakan otaknya untuk membalas semuanya.
Di depan Istananya, Chang Luo berjalan tertatih. Tiba-tiba pangeran pertama muncul di hadapannya membuat Chang Luo tertawa begitu keras.
“Ha ha ha, Chang Hui, aku tidak menyangka jika kau akan menjagaku di malam pertama, Apakah kau tidak memiliki pekerjaaan lain?” ucap Chang Luo.
Chang Hui tersenyum iblis, dia menjelaskan jika bukan karena Xian Tian, kepalanya sudah pasti sudah dipenggal oleh ayah mereka sendiri. Tapi dia memiliki suami yang cerdas, karena itu dia selamat.
Chang Luo mendengar itu berdecih dan menjelaskan jika mereka bertiga bisa saja dibunuh oleh Raja Chow, tapi Chang Luo yakin, mereka bertiga masih akan digunakan untuk kepentingannya sendiri, karena itu selama ini dia masih meloloskan semuanya.
“Kau pikir, diantara kita bertiga, ada yang sudah sesuai apa yang ayah inginkan? Tidak. Tapi dia memiliki rencana yang membutuhkan kita bertiga, karena itu dia belum membunuh kita. Dia Raja Klan Iblis, dia bisa membunuh anaknya sendiri, kau harus ingat itu,” jelas Chang Luo.
Chang Hui kemudian tidak menghiraukan apa pun penjelasan Chang Luo, Dia kemudian memerintahkan prajurit bayangannya untuk menangkap Chang Luo dan masuk dalam penjara bawah tanah kembali.
“Ingat! Jangan sampai dia bisa lepas setelah peperangan selesai,” ucap Chang Hui.
Para prajurit kemudian mendekat dan memegang tangan Chang Luo yang tidak meronta sama sekali. Dia setuju untuk perintah tersebut, dia memilih mendekam di dalam penjara tersebut dibanding harus kembali bersama Xian Tian di dalam kamar pengantin mereka.
Chang Hui kemudian melanjutkan langkahnya untuk memasuki kamar pengantin di mana Xian Tian berada.
“Pangeran pertama,” ucap Xian Tian dengan memberi hormat terlebih dulu.
Dia kemudian melangkah dan menjelaskan kepada Chang Hui tentang ruangan yang berantakan itu. Xian Tian berusaha membuat Chang Hui bisa membantunya untuk membujuk adiknya itu, tapi Xian Tian salah. Justru Chang Hui menjelaskan jika saat ini Chang Hui diperintah menghadap kepada Raja Chow.
“Untuk apa pangeran?” tanya Xian Tian.
“Aku tidak tahu tapi bagaimana kalau sebelum menghadap kau menuntaskan nafsumu itu bersamaku,” ucap Chang Hui dengan tatapan yang aneh.
Xian Tian melangkah mundur, dia merasa ada yang aneh dengan tatapan Chang Hui. Dia dengan cepat ingin meninggalkan ruangan tersebut dengan mencari jalan. Chang Hui yang melihat itu hanya tertawa dengan keras. Dengan kekuatannya, tubuh Xian Tian terangkat dan segera berada di hadapan Chang Hui tanpa bisa menggerakan tubuhnya.
“Pangeran pertama, apa yang kau lakukan. Lepaskan!!” ucap Xian Tian.
“Jika Chang Luo tidak ingin tidur bersamamu, bagaimana kalau aku yang menggantikannya untuk memuaskanmu?” ucap Chang Hui.
Chang Hui mulai menyentuh tubuh Xian Tian dengan membuka ikatan jubah yang digunakannya.
“Pangeran, apa yang kau lakukan!!” teriak Xian Tian.
Dia mulai meneriakkan untuk meminta pertolongan, sedangkan Chang Hui mendengar itu hanya tertawa dengan keras. Xian Tian tidak bisa melakukan apapun. Dia menerima semua perlakuan Chang Hui yang memiliki kelainan menyukai sesama je***.
...----------------...
Berselang lama, kini Xian Tian terikat di depan Istana Zhing Ming. Di hadapan Raja Chow, Pangeran Pertama dan Pangeran Chang Moi. Para jenderal dan dikelilingi banyak prajurit. Xian Tian tersadar, tubuhnya dipenuhi dengan memar, dan wajahnya dipenuhi bekas pukulan dan juga baju yang dikenakannya sudah tercabik habis.
“Buang dia ke Lembah Lotus sebagai undangan perang dari Klan Iblis,” teriak Raja Chow.
Semua orang kemudian bersorak menyambut ucapan Raja Chow untuk segera berperang dengan Klan Langit.
...----------------...
Di tempat lain, Dewi Xuanwu dan Fengyi berkunjung ke Istana Naga Kerajaan Langit. Mereka berdua datang atas undangan Dewa Bai untuk berdiskusi tentang Kitab ajaran Tao.
Fengyi dan Dewi Xuanwu memasuki Istana Langit, di jalan mereka berpapasan dengan seorang dewa yang sudah hidup cukup lama, rambut dan jenggotnya sudah memutih, dia adalah Dewa Bai yang terkenal suka belajar kitab, dia memegang kitab Tao.
“Xuanwu…” sapanya.
Dewi Xuanwu dan Fengyi kemudian segera memberi salam dan hormat kepada Dewa Bai. Xuanwu menjelaskan jika baru saja mereka akan menemui Dewa Bai, karena itu Dewa Bai tersenyum dan meminta mereka ikut dengannya. Dia akan berdiskusi dengan Xuanwu di taman bunga Istana Langit.
“Baiklah…” timpal Dewi Xuanwu.
Tiba-tiba Dewa He Jing dan juga Putri Nuwa pun berada di jalan menuju Istana Naga. Mereka semua saling menyapa.
“Dewi Xuanwu, aku baru melihatmu,” ucap Dewa He Jing yang dijadikan salah satu Menteri di kerajaan langit.
“Salam Dewa He Jing, aku baru saja menyelesaikan meditasiku, jadi aku baru akan menemui undangan Dewa Bai dan setelahnya menemui Yang Mulia Kaisar,” jelas Xuanwu.
“Bagaimana dengan anda sendiri?”
He Jing menjelaskan jika baru saja dia menemui Kaisar langit dan berdiskusi tentang rencana pernikahan Putri Nuwa dengan Putra Mahkota Kerajaan Huang. Penjelasan Dewa He Jing membuat Fengyi tiba-tiba tersendak ludahnya sendiri.
Hok…
Hok..
Hok…
“Siapa dia?”
Dewi Xuanwu kemudian memperkenalkan Fengyi sebagai murid ke 16 nya di Lembah Lotus. Dia membawanya ke Istana Naga untuk belajar banyak hal dari Dewa Bai.
“Apakah kau baik-baik saja?” tanya Xuanwu.
“Iya guru,” timpal Fengyi memberi hormat.
“Apakah kau mengenal Putra Mahkota Kerajaan Huang?” tanya He Jing.
Mendapatkan pertanyaan itu, Fengyi memberi hormat kemudian menjawab pertanyaan Dewa He Jing.
“Iya Menteri He Jing, saya sering bermain dengannya sewaktu di istana, saya adalah pelayan permaisuri dan orang kepercayaannya diminta untuk belajar kepada Dewi Xuanwu agar mampu menjaga kerajaan di masa depan,” jelas Fengyi dengan berpikir keras mencari jawabannya.
“Baiklah, kami akan bertemu dengan tamu Kerajaan Huang terlebih dulu,” jelas Dewa He Jing.
Dia dan Putri Nuwa akhirnya meninggalkan tempat tersebut, sedangkan Fengyi sudah sibuk dengan pikirannya sendiri. Melirik wanita yang bernama putri Nuwa tersebut membuatnya sangat yakin jika ibunya, permaisuri Huang tidak akan menyetujuinya. Karena Putri Nuwa terlihat sedikit angkuh, dan Fengyi pun tidak menyukainya saat kesan pertama.
Saat mata mereka bertemu, Putri Nuwa memutar jengah bola matanya, membuat Fengyi sudah menebak bagaimana karakter yang sebenarnya dari tuan putri tersebut.
Fengyi ikut diskusi dengan Dewa Bai, dia benar-benar mendapat banyak ilmu untuk menenangkan jiwa dan juga menjadi yang bijaksana.
Xuanwu yang melihat antusias Fengyi belajar dari Dewa Bai, dia meninggalkan mereka berdua. Dewi Xuanwu mengambil kesempatan untuk bertemu dengan Kaisar Langit.
“Dewi Xuanwu, selamat datang…” Ucap Kaisar Langit yang memberi sambutan hangat.
