NovelToon NovelToon
HANYA INGIN KAU TAU

HANYA INGIN KAU TAU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: KEZHIA ZHOU

SINOPSIS :

Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.

Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.

Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TANDING BASKET

#BAB 33 - TANDING BASKET

Kini kakak ku sedang berhadap hadapan dengan Alex. Saat ini bola masih di bawa Alex, dia masih menghindari tubuh tinggi kakak ku, ke kanan dan ke kiri, mendekati ring.

Dengan satu hentakan tangan, langsung bisa membuat bola tersebut berpindah tangan. Kini bola di bawah tangan kakak ku. Dengan gigih kak Victor mengiring bola melewati Alex, dan dilemparkan nya bola itu dari jarak cukup jauh.

"Yesss, masuk Vic.." kata Mira

Setelah mengetahui kakak ku akan bertanding basket satu lawan satu dengan Alex, aku, Leni dan Mira pun mengurungkan niat untuk ke kantin, dan berbalik arah ke lapangan untuk menyaksikan mereka bermain basket.

Dan tepat seperti dugaan ku, Alex tidak begitu pandai dalam bermain. Baru beberapa menit saja kakak ku sudah unggul 11 - 0.

Kami memberi semangat kepada nya. Terutama teman teman ku ini yang memang sejak dulu mengagumi kak Victor, apalagi ketika dia bermain basket.

Kulihat sekeliling, tanpa kusadari ternyata banyak sekali yang menonton pertandingan mereka.

Tidak sedikit yang kudengar memanggil nama kakak ku. Dan tidak sedikit juga yang bertanya nama pria yang sedang bertanding dengan kakak ku itu. Karena memang Alex adalah anak baru di kampus kami.

Dari mulut ke mulut, kemudian mereka tahu kalau Alex adalah kakak tiri ku. Saudara kak Victor.

Kulihat Alex tengah kewalahan menghadapi kakak ku. Beberapa kali dia mengusap keringat nya.

"Sudah lama banget rasa nya tidak melihat si tampan itu berada di lapangan basket. Keren banget" kata seseorang yang lain.

"Akhirnya bisa melihat nya bermain basket lagi" kata Leni.

Aku hanya mengangguk mengiyakan. Memang aku sendiri bisa melihat bakat yang kakak ku miliki ketika dia sedang memegang bola basket nya.

Karena itu aku tidak habis pikir mengapa kakak ku memutuskan untuk meninggalkan area basket. Sedih sih, tapi mau bagaimana lagi. Itu adalah pilihan nya. Meski aku pun tidak tahu apa yang menjadi alasan nya.

Tapi aku yakin, dia pasti sudah memikirkan nya dengan matang matang.

Tidak terasa mereka sudah bermain selama 5 menit. Kemudian kak Leo, salah satu teman kakak, memberi kode untuk menghentikan permainan.

Kak Victor dan Alex pun berhenti. Dan berjalan mendekati aku dan teman teman yang lain.

"Ini kak, air putih mu" kataku.

"Ini aku juga belikan kamu air mineral" kata Leni.

Kemudian air mineral yang diberikan Leni dia terima. Kemudian kakak ku berjalan mendekati Alex, dan menyodorkan air minum tersebut.

"Sudah terbukti kan Lex, kalau ini orang memang dewa dalam bermain basket" kata kak Leo sambil merangkul bahu kakak ku.

Karena sudah terbukti bahwa kak Victor jauh lebih unggul. Alex hanya melihat nya sinis.

"Minum lah" kata kakak ku menyodorkan air mineral nya lagi.

Tapi air mineral itu pun di hempaskan nya keras, yang membuat botol itu terlempar ke lantai.

"Jangan bangga Vic. Hari ini kamu hanya beruntung saja. Lain kali aku tidak akan mengalah" kata nya. Kemudian dia pergi meninggalkan lapangan.

Membuat kak Leo bingung melihat apa yang sudah di lakukan Alex.

"Kenapa sih tu anak baru?" kata kak Leo.

Kak Victor hanya terdiam, dan mengambil botol air mineral yang tadi terlempar.

Putri mendekati kakak ku dan kak Leo, lalu menyodorkan tissue.

"Vic, pakai ini untuk mengeringkan keringat mu" kata nya.

Kak Victor menerima pemberian Putri.

"Terimakasih" kata nya singkat. Kemudian membuka tissue itu dan mulai menyeka wajah nya yang kini basah dengan keringat.

Dan baju nya pun juga basah dengan keringat. Seketika tanpa pikir panjang dan tanpa memperhatikan banyak gadis disana, dia langsung membuka baju nya. Dan duduk sambil meminum air mineral nya.

Sontak hampir smeua gadis di lapangan itu berteriak.

"Aaaaaaaa....... aduh mata ku Kes......" kata Mira sambil membelalakkan mata nya.

"Aduh ini nih yang ku tunggu setiap kali kakak mu bermain basket" kata Leni.

"Hih apa sih kalian ini" kata ku risih mendengar kan kata kata mereka.

Kemudian aku berjalan mendekati kakak ku. Lalu kuberikan kaos nya yang dia lepas.

"Dia ini tidak sadar apa, kalau jadi bahan tontonan mahasiswi, dasar" kata ku menggerutu sambil kudekati pria itu.

"Pakai!" kata ku ketus. Sambil ku berikan kaos nya yang memang sebenar nya basah karena keringat.

"Apa? gak mau ah, masih basah" katanya.

"Kamu tidak lihat, kamu sedang jadi tontonan gadis gadis?" kata ku lagi.

Kemudian mata nya melihat ke segala arah. Kemudian kembali menatap ku.

"Iya iya" Kemudian dia memakai baju nya lagi.

"Aku lapar, aku mau makan" kata nya menyebalkan.

Kemudian di tertawakan oleh teman teman nya termasuk kak Leo. Yang kemudian berjalan bersama nya menuju ke kantin.

"Hih, menyebal kan sekali" kata ku kepada diri ku sendiri.

Kemudian aku dan kawan kawan ku pun berjalan di belakang mereka untuk makan.

Drrttt.....drttt...... ada telepon masuk di ponsel kak victor.

Diambil nya ponsel itu, lalu dimati kan kembali, dan dimasuk kan ke kantong celana nya lagi.

"Siapa kak? kenapa tidak di jawab?" kata ku. Kemudian ku ambil ponsel nya. Ternyata telepon masuk dari kak Valeri.

Drtttt...... drtttt...... kini giliran ponsel ku yang bergetar.

"Ih kakak. Karena tidak kamu angkat nih, jadi telepon ke ponsel ku" kata ku kesal.

Lalu kuangkat telepon dari calon kakak ipar ku itu.

"Halo kak Vale, oh iya kak, kakak lagi pesan makan di kantin, iya kak, sebentar ya" kata ku yang kemudian ku letakkan ponsel ku tepat di telinga kiri kakak ku yang sekarang sedang duduk menunggu pesanan nya sambil bermain game di ponsel nya.

Di jauh kan nya kepala nya dari ponsel ku.

"Kak Valeri mau bicara" kata ku lirih sambil kupelototi kakak ku.

Lalu dipegang nya ponsel ku.

"Kenapa? iya baru mau makan. Iya. Besok lusa. Iya. Iya. Iya. Ok" kemudian di matikan nya ponsel ku. Diletak kan nya diatas meja, dan dia melanjutkan game nya.

"Kenapa kak?' tanya ku penasaran dengan apa yang mereka katakan.

"Gak ngerti" kata nya sambil terus di tatap nya layar ponsel nya itu.

"Kok gak ngerti sih? tadi kak Vale bilang apa?" kata ku sedikit kesal.

"Gak ngerti. Gak jelas" kata nya lagi.

"Terserah deh kak. Sebel" kata ku yang kemudian aku beranjak dari hadapan nya dan berjalan mendekati teman teman ku.

"Hahaha Kes, seperti baru kenal kakak kamu sehari dua hari saja. Dia kan memang seperti itu kan kalau dengan wanita" kata Putri menghibur ku.

Aku duduk sambil ku manyun kan bibir ku.

****

"Kak, aku ada janji dengan Putri, mau ke mall, mau mengantar Putri mencari sepatu" kata ku kepada kakak ku.

"Jangan lupa telepon mama dulu" kata kakak ku mengingatkan.

"Sudah" kata ku.

Kemudian aku berjalan menjauh dari tempat kakak ku berdiri.

Lalu dia berjalan menuju ke parkiran mobil. Di lihat nya sudah ada pria yang sedang berdiri sambil memegang rokok nya. Kak Victor mendekati pria itu.

"Sudah menunggu lama?" tanya nya.

"Sudah. Tapi aku tahu kamu itu lambat" kata pria itu. Yang kemudian masuk ke dalam mobil. Disusul kakak ku.

"Aku ada janji sebentar" kata kakak ku.

Pria itu masih asik merokok di dalam mobil. Di buka nya kaca jendela mobil oleh kakak ku. Kemudian menyalakan mesin mobil, dan melajukan mobil nya.

Sepanjang perjalanan mereka tidak mengobrol, karena Alex asik dengan rokok nya. Tidak begitu lama sampai lah mereka di depan sebuat restauran mewah. Ya. Itu adalah restauran tante Hans.

Kemudian mereka turun, dan berjalan menuju ke dalam.

Sesampai nya di dalam mereka sudah di sambut oleh tante Hans dan kak Valeri. Kemudian mereke berjalan mendekati kak Valeri.

"Vic.. kamu sudah sampai ya? hehe. Aku kangen banget sama kamu" kata kak Valeri yang kemudian memeluk nya. Dan disaksikan oleh Alex.

Kemudian kak Valeri dan tante Hans memandang ke pria di samping kakak ku.

"Oh ini pasti Alex ya?" kata tante Hans.

Alex pun mengangguk dan tersenyum sambil mata nya berkeliling melihat betapa megah nya restauran itu.

"Oh, anak dari calon suami mama kamu ya Vic?" kata kak Valeri. Yang aku tahu pasti mama sudah cerita mengenai pernikahan nya dengan tante Hans.

Kak Victor hanya mengangguk membenarkan.

"Ini adalah Valeri, calon isteri Victor" kata tante Hans memperkenal kan.

"Kamu pasti sudah pernah mendengar rencana pernikahan Victor dari mama kamu kan?" tanya tante Hans lagi.

"Sudah tante waktu di Singapura" kata Alex.

Kemudian kak Valeri tersenyum dan mengangguk.

"Kenapa menyuruh ku datang ke mari?" tanya kakak ku kepada kak Valeri.

"Aku hanya mau menitip kan ini buat tante Karin, karena akhir akhir ini aku sedikit sibuk, jadi belum bisa main ke rumah mu menemui nya" kata kak Valeri.

Kemudian dia memberikan bingkisan cantik untuk mama.

"Oke. Kalau begitu, aku pamit ya. Masih ada janji dengan Kesy" kata kakak ku membuat alasan supaya tidak terlalu lama berada disana.

"Langsungan Vic?" tanya tante Hans.

"Iya tan. Pamit ya" katanya lagi. Kemudian berjalan menuju ke parkiran mobil.

Sampai di dalam mobil, kakak ku mengambil ponsel nya yang hendak menelepon ku. Kemudian di lihat nya postingan story ku, yang sedang di mall bersama dengan Putri, Mira dan Jessica.

Melihat ada foto gadis itu, dia langsung menelepon ku.

"Kes, dimana? oh oke, kakak ke sana ya" begitu katanya. Singkat, padat dan tidak jelas.

"Apa sih ni maksud kakak ku. Emang ya tu cowok ngeselin banget" kata ku menggerutu.

"Kenapa sih Kes? marah marah mulu" kata Mira.

"Ini loh, kak Victor telepon, cuma tanya aku dimana, dan kata nya dia mau kesini. Tidak biasanya dia mau ke mall" kata ku lagi.

"Hahaha, ya sudah kita tunggu saja si tampan itu datang hehe" kata Mira.

Kemudian aku memberi nya pesan untuk ku tunggu di sebuah restauran jepang. Di dekat pintu masuk.

***

"Aku mau ke mall bertemu dengan Kesy. Kamu mau ikut atau mau ku carikan taxi?" tanya kak Victor kepada Alex.

"Kamu gila menyuruh ku pulang sendiri? aku ikut" kata nya ketus.

Kemudian tanpa menunggu lama kak Victor pun melajukan mobil nya kencang.

Kami menunggu sekitar empat puluh lima menit. Kemudian aku melihat ada dua orang pria datang menemui kami.

"Kak, datang juga akhirnya. Mau pesan apa?" tanya ku kepada kak Victor dan Alex.

"Ini kak Alex, kakak tiri ku" kata ku berbicara kepada Jessica, memperkenalkan Alex.

"Hai, aku Jessica" katanya sambil diulurkan nya tangan nya.

Lalu dengan wajah yang kegirangan, Alex pun menerima tangan itu, menggenggamnya "Alex. Kamu cantik sekali" katanya memuji.

Kak Victor hanya melihat apa yang sedang mereka lakukan.

*************

bersambung~

1
Irha Hussnain
Kakak pendiam vs adik cerewet nih /Smirk/
Maria Ancella
/Whimper/
T3rr0r1st
Terperangkap di dalamnya
Beerus
Aku udah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu. Keep writing! 💕
KEZHIA ZHOU: trimakasi ya buat dukungannya. /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!