NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Mafia Jenius

Reinkarnasi Mafia Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:183.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: lady_ma97

Alexa Geovany, seorang jenius dan berbakat. Ia merupakan lulusan terbaik dari Universitas Harvard. Gadis berusia 20 tahun yang memiliki skor IQ 200 dan sudah menyelesaikan gelar Doctornya diusia 17 tahun.

Karena kejeniusannya, Alexa berhasil menjadi pemimpin Mafia besar dan ditakuti. Namun, nasib tragis menimpanya saat pesawat yang ia tumpangi meledak di udara dan ia tewas dalam kejadian itu.

Saat Alexa membuka matanya, ia mendapati dirinya berada di zaman kuno dan bereinkarnasi ke tubuh seorang putri Jendral Besar yang lumpuh sejak lahir dan mati karena kejadian tragis yang menimpanya, gadis itu bernama Wang Chun Ying. Setelah Alexa mulai menjalani kehidupannya sebagai Wang Chun Ying, perlahan-lahan orang-orang mulai menyadari perubahan pada gadis itu.

Wang Chun Ying tiba-tiba bisa berjalan, menguasai bela diri, hingga membuat senjata!

Perubahan drastis yang dialami gadis itu, ternyata menarik perhatian Dewa Perang, sosok tirani yang berada dibalik kekuatan Kerajaan Elang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Yoga

Aula Pertemuan, Istana Kerajaan.

Jendral Wang yang pagi ini sudah berada di Istana, tampak sedang menghadiri sebuah pertemuan dengan para mentri dan jajarannya.

"Bagaimana Jendral Wang, apa nada setuju dengan rencananya?" Tanya Raja Zhang pada Jendral nya.

Jendral Wang dengan sigap menjawab, "Saya akan mengikuti segala perintah Yang Mulia Raja, hanya saja saya tetap akan mengikuti instruksi Dewa Perang!"

Raja Zhang mengangguk, menyetujui ucapan Jendral Wang. Raja Zhang tiba-tiba menoleh pada adik laki-lakinya yang duduk di sebelah kanannya, "Bagaimana Han, apa kau setuju dengan rencana ini?"

Zhang Yu Han yang duduk diatas kursi roda, dengan santai mengetuk-ngetuk kan jarinya pada kursi rodanya. Tanpa memandang semua orang di ruangan itu, ia menyeringai kecil, "Selagi tidak merugikan siapapun, terutama rakyat kecil, aku tidak memiliki keberatan apapun."

Raja Zhang mengangguk puas, "Baiklah, itu artinya semua sudah setuju dan sepakat dengan rencana yang telah kita susun untuk menyerang Kerajaan musuh yang telah membuat kerusuhan dan menimbulkan banyak kerugian bagi Kerajaan kita!"

"Han, apa kau ingin bergabung dalam perang ini?" Lanjut Raja Zhang sambil menatap adiknya.

Semua orang di ruangan mendadak membeku, mereka tidak menyangka jika Raja Zhang akan menanyakan pertanyaan tabu tersebut pada adiknya. Jelas sekali, bahwa sejak Dewa Perang duduk di kursi roda, ia tidak pernah mau terlibat secara langsung dalam peperangan, pria itu hanya akan mengawasi dan menyusun strategi terbaik demi memenangkan peperangan.

Menyadari kebodohan yang telah dirinya lakukan, Raja Zhang segera berdehem untuk menetralkan suasana aneh di ruangan itu, "Ehem, maksud Zhen, apa kau ingin mengurus bagian strategi perang seperti biasa?"

Dewa Perang yang tidak tersinggung sama sekali dengan ucapan kakaknya, hanya menyeringai kecil, "Aku akan melakukan semuanya seperti biasa, kakak tidak perlu khawatir."

Raja Zhang mengangguk lega, mengetahui adiknya tidak menyinggung ucapannya tadi.

"Kalau begitu pertemuan kali ini cukup sampai di sini, detail lain akan Zhen perintah pada kasim untuk mengantarkan gulungannya pada kalian semua." Ujar Raja Zhang penuh wibawa. Dirasa sudah selesai, Raja Zhang segera pergi meninggalkan Aula bersama dua kasim pribadinya.

Setelah kepergian Raja Zhang, orang-orang juga mulai meninggalkan Aula, hanya tersisa Jendral Wang dan Dewa Perang yang masih di tempat.

Zhang Yu Han tersenyum kecil saat teman baiknya itu mendekatinya, "Ada apa Huan? Kenapa kau masih di sini dan tidak kembali ke Kediamanmu?"

Jendral Wang tidak menggubris pertanyaan pria itu, ia justru berdiri di belakang temannya dan mendorong kursi rodanya keluar dari Aula. Tanpa sepatah katapun, Jendral Wang membawa temannya itu ke Taman Istana.

Setelah beberapa saat mereka sampai di Taman Istana, Jendral Wang baru membuka mulutnya, "Aku tahu kau merasa kesepian dan suasana hatimu sedang buruk, jadi aku akan mengobrol denganmu di sini."

Zhang Yu Han kembali tersenyum, temannya itu memang selalu tahu dan peka mengenai dirinya, "Aku sedang tidak ingin membicarakan apapun tentang diriku, aku saja yang bertanya tentangmu, kudengar putri bungsumu sudah sembuh dan bisa berjalan, benarkah itu?"

Melihat temannya mencoba mengalihkan pembicaraan, Jendral Wang hanya bisa menatap jengah, ia sudah hafal dengan tabiat pria itu, "Benar, ia memang sudah bisa berjalan sejak beberapa hari yang lalu, tapi kondisinya tidak begitu baik karena ia kehilangan ingatannya."

"Yah setidaknya putrimu sudah kembali dari ambang kematian meskipun kehilangan ingatannya, kau pasti sangat senang bukan dengan kesembuhan putri kesayanganmu, seingatku dulu putrimu masih sangat kecil saat pertama kali kau membawanya bertemu denganku, sekarang putrimu pasti sudah dewasa." Ujar Zhang Yu Han sambil menatap hamparan bunga yang sedang mekar indah.

Jendral Wang mengangguk samar, "Datanglah ke tempatku sesekali, putriku sudah dewasa dan sepertinya ia juga sudah melupakanmu."

"Tentu saja ia sudah melupakanku, kau membawanya untuk bertemu denganku saat usia putrimu baru sekitar 5 tahun." Ujar Zhang Yu Han santai.

"Lain kali aku akan datang ke Kediaman Wang untuk menengok putrimu, ia mungkin akan terkejut melihat ketampananku." Lanjut Zhang Yu Han penuh percaya diri.

Jendral Wang menatap malas temannya itu, "Kurangi sikap percaya dirimu itu, putriku tidak akan peduli dengan wajah tampanmu!"

"Ha ha kau benar, putrimu masih terlalu muda untuk memikirkan pria tampan." Ujar Zhang Yu Han sambil terkekeh geli.

"Kembali lah ke Kediamanmu, putrimu mungkin sudah menunggumu. Lagipula aku harus kembali ke tempat tinggalku untuk beristirahat, kau tahu bukan jika kakiku tidak bisa terlalu lama terkena udara dingin." Lanjut Zhang Yu Han serius.

Jendral Wang mengangguk, ia mengerti dengan kondisi kesehatan temannya, "kalau begitu aku akan mengantarmu kembali ke Paviliunmu sebelum aku meninggalkan Istana."

Zhang Yu Han tidak menolak tawaran teman baiknya dan membiarkan pria yang telah menduda selama 15 tahun itu untuk mengantarnya kembali ke tempat tinggalnya.

...----------------...

Paviliun Bulan, Kediaman Wang.

Di halaman Paviliun, Wang Chun Ying tampak sedang melatih tubuhnya dengan melakukan yoga selama hampir dua jam lamanya. Gadis itu seakan lupa dengan lingkungan sekitar dan terus fokus pada latihan tubuhnya.

Di sisi lain, Shu Yi yang setia menemani majikannya terus memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan majikannya dengan ekspresi bingung yang terlihat jelas diwajahnya.

Sebenarnya Nona sedang melakukan apa? Kenapa gerakannya aneh sekali, seperti kuda-kuda tapi bukan kuda-kuda.

Wang Chun Ying yang merasa waktu latihannya sudah lebih dari cukup, ia segera meluruskan kakinya dan berbaring menghadap langit dengan nafas tidak beraturan.

"Hah, tubuh ini benar-benar tidak pernah digerakkan, membuat seluruh tulangku terasa remuk setelah melakukan yoga selama dua jam!" Gumam Wang Chun Ying lelah.

Tapi selelah dan sesakit apapun yang kurasakan, aku tetap harus melakukannya demi diriku sendiri supaya orang lain tahu bahwa aku bukan lagi Wang Chun Ying yang mudah ditindas!

"Nona, apa anda ingin Nubi ambilkan air dingin untuk minum?" Tanya Shu Yi sedikit khawatir, saat melihat majikannya tampak sangat kelelahan.

Wang Chun Ying menggeleng, "Tidak perlu, siapkan saja air untuk mandi, tubuhku rasanya lengket sekali. Eh tunggu, aku tiba-tiba ingin berendam di kolam air dingin yang ada di belakang, jadi siapakan semua yang kubutuhkan untuk berendam."

"Baik Nona."

Shu Yi bergegas menyiapkan semua keperluan majikannya yang ingin berendam.

Sementara itu, Wang Chun Ying yang masih berbaring di tanah tanpa alas apapun dikejutkan dengan suara langkah kaki dari kejauhan, instingnya benar-benar masih sangat tajam meskipun jiwanya sudah berpindah tubuh. Gadis itu tiba-tiba menjadi waspada.

Menyadari bahwa yang datang adalah kakak pertamanya, Wang Chun Ying menghela nafas lega.

Sialan, aku pikir ada penyusup!

.

.

.

Zhang Yu Han / Dewa Perang 👇

Wang Chun Ying 👇

1
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okkk
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Biva Nurhuda
bagus menurut mu tapi petaka buat nona Gu
Biva Nurhuda
jangan heran mulai saat ini tuanmu akan mulai hadir di pesta asalkan ada sang gadis kecilnya
Biva Nurhuda
haha
jendral kamu akan semakin shock saat tahu dewa perang adalah calon menantu mu
Biva Nurhuda
wah 3 gadis manja akan ketakutan
nacho
Luar biasa
nacho
Lumayan
Biva Nurhuda
apa sudah pergi ke desa lain tukang besinya
nacho
lelaki 30 tahun girl 15 tahun masih muda juga keduanya
Biva Nurhuda
semakin penasaran
xixi
crazy up up up
Fransiska Husun
up up lagiiiii semangat thor
Retno Putri
up kak.... baru beberapa hari udah rinduuuu🥺🥺
Indah Permatasari
Sumpah sampe sini cerita nya bener² kocak banget nih si paman Han sama takdir jodohnyaaa, next aku kasih gift sama vote thor kalo makin sering up terus tiap hari nya. Cerita nya bagus banget, jangan sampe putus ya thor up nya
Cak Umar
tumben thour kog lama g update lg/Cry/
Eva Sitha
ator suka sekali menghilang
Yurniati
tetap semangat terus
Yurniati
terus update nya thorr
Leha
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!