NovelToon NovelToon
My Lovely MUA

My Lovely MUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:94.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sage Green92

Briana Micella mendadak menjadi seorang MUA (Make Up Artist) idola para model, artis maupun istri pejabat di negaranya. Bukan tanpa alasan Briana menjadi idola, sebelumnya dia terpaksa menggantikan ibunya yang juga berprofesi sebagai MUA senior profesional yang sedang sakit. Banyak sekali kejutan-kejutan menghampiri Briana di saat dia sedang melakukan tugasnya. Termasuk mendapat seorang klien model terkenal, mirisnya model itu adalah calon istri dari masa lalunya yang belum usai; Nevan Xaquil, mantan kekasih Briana saat duduk di bangku SMA.
Akankah Briana goyah kembali setelah Nevan datang kembali di kehidupannya ? Sanggupkah Briana bekerja secara profesional jika selalu berhubungan dengan masa lalunya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sage Green92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3.

Sudah 6 tahun berlalu..

Setelah resmi putus dengan Nevan, Briana memulai kehidupan sekolahnya dengan lancar. Eitss... Tetapi, ia memutuskan kontrak di agensi yang telah menaunginya. Briana ingin fokus dengan kelulusannya. Dan, sedikit-sedikit dia mulai belajar make up bersama Aisha—ibu Briana—. Briana ikut Aisha saat weekend.

Setelah lulus Sma, Briana masuk kuliah jurusan kecantikan. Diikuti oleh Caca dan Syeila, namun berbeda jurusan. Kehidupan kuliah Briana ia lalui dengan cukup lancar. Selain sibuk kuliah, Briana juga nyambi untuk membantu Aisha bekerja. Usaha MUA Aisha pun sudah terkenal seantero Indonesia. Kini, Aisha sudah mendirikan sebuah kantor MUA. Tepatnya di depan rumahnya sendiri. Usaha tidak pernah mengkhianati sebuah hasil, bukan ?

Aisha sampai kewalahan menangani 3 klien seharian. Namun untungnya Aisha selalu sigap membantu mama tersayangnya itu bekerja. Hasil make up Briana tak kalah bagus dari Aisha. Aishapun menjadi salah satu MUA dengan bayaran fantastis dengan sekali make up. Makanya, banyak artis atau model-model yang selalu ingin di makeup i oleh tangan ajaib Aisha.

“Na, mama boleh bicara ?” tanya Aisha sembari merapikan perlengkapan makeupnya ke dalam kotak khusus.

Briana tersenyum manis menoleh ke arah mamanya, “Ada apa, Ma ?”

Aisha berdiri dan ikutan duduk di sebelah putrinya yang asyik nonton tv. “Kamu kan sudah lulus kuliah, mama harap kamu bisa meneruskan usaha mama ini.”

Briana tertawa. “Ya pasti lah, tujuan Briana kuliah kecantikan itu kan emang dasarannya gitu kan ?”

Aisha menowel pipi Briana gemas. “Kamu nggak punya pacar. Udah lama banget jomblo lo kamu, Na.”

“Banyak yang deketin, tapi nggak tahu lagi males aja. Lagian Briana nyaman kok sama status jomblo ini.”

Aisha mengelus rambut Briana yang tergerai rapi, “Atau kamu masih nungguin Nevan ?”

Deg!

Briana melirik Aisha yang matanya membulat, menunggu jawaban sang puteri. “Apaan sih, Ma. Bukan brati Briana jomblo gara-gara cowok itu. Briana udah move on ya, move on itu bukan brati kita kudu cepet-cepet dapetin cowok. Nggak gitu konsepnya.” jelas Briana panjang lebar.

Aisha mencibir, “Ya iya Mama cuman nanya doang, kamu jawabnya panjang banget! Udah, ah mama mau masak buat makan malem.”

Briana memandangi punggung Aisha yang sudah menjauh. Ia menggerutu sedikit, menepis perasaan dalam hatinya. Jelas-jelas dirinya sudah move on.

...****...

Brak bruk! Dug!

“Aduhhhh, Paaaaah, Anaaaa! Tolongin mama.”

Tak ada yang menyaut, Aisha jatuh setelah mengambil kopernya yang berada di atas lemari dan kakinya tergelincir. Sementara tubuhnya kejatuhan koper berukuran jumbo itu.

“Paaaahhhh!” teriakan Aisha menggema sampai ke halaman depan garasi mobilnya.

“Pah, mama manggil tuh.”

“Kamu aja deh kesana, Papa lagi manasin mobil, Na.”

Briana memutar bola matanya malas. Dengan langkah berat, Briana membuka kamar mamanya dengan malas.

“Hahhhh! Mamah! Kenapa bisa begini sih, ya ampun!” Briana teriak-teriak di depan pintu.

“Kok kamu malah bengong disitu, tolongin Mama dong! Pada kemana sih dari tadi teriakin juga!” geram Aisha sambil meringis memegangi mata kakinya yang nyeri.

Briana memapah tubuh Aisha ke ranjang, dan menyentuh pergelangan kakinya.

“Duh, jangan dipegangin sakit, Na!”

Bibir Briana mengerucut maju, “Ya Briana nggak tahu, Mah. Jangan marah-marah aja napa, makin sakit loh.”

“Rapihin tuh kopernya, mama tadi jatuh gara-gara koper sialan itu!” mata Aisha melotot ke arah koper jumbo itu.

Steven tergopoh-gopoh masuk ke dalam kamar. “Ada apa sih berisik banget kedengeran dari luar.”

Steven lalu mendelik melihat istrinya yang meringis kesakitan. “Mana mah yang sakit!”

“Tuh kaki kiri, ceklek gitu bunyinya pah. Kayaknya patah tulang deh.”

“Dih lebay ih mamah, palingan juga terkilir biasa. Bawa aja ke dokter Pah.” sahut Briana kesal sambil beberes.

Steven memijit pelipisnya pening, dan mengelus-elus kaki istrinya yang terkilir.

Aisha menggeram kesal, “Nggak bisa hari ini mama ada job makeup in model internasional besutan William Entertainment.”

Briana terperangah dari bawah lantai. William Entertainment ? Sudah lama sekali Briana tak mendengar nama itu. Sudah jelas sekali teman-teman dan seniornya makin sukses.

“Cancel aja udah, Mah. Papa anterin ke dokter sekarang.” sahut Steven yang berniat akan menggendong Aisha keluar kamar.

Aisha mengangkat kelima jarinya ke udara. “Job ini penting banget. Si model ini kalo bukan mama yang pegang, nangis dia nggak mau jalan.”

Briana berdecak menyilangkan kedua tangannya ke dada. “Mama ke dokter, biar aku yang handle job mama. Tinggal bawa Kak Nabila aja kan ?”

Aisha mengernyitkan dahinya. Bukannya tak percaya kepada puterinya itu. Bagaimana jika model itu tak puas dengan hasil tangan Briana ? Ya meskipun Briana juga sudah pro. Tapi, tetap saja Aisha khawatir. “Kamu yakin ?”

“Yakin!” jawab Steven dan Briana kompak.

Aisha terkekeh pelan, tiba-tiba tubuhnya sudah melayang diudara. Steven sudah menggendong mesra istrinya keluar kamar.

“Naaaaa, jangan lupa ntar mama video call kamu. Ntar mama pandu ya. Mama takut dia nggak percaya sama kamu.”

Briana menggeram kesal. “Ck, ribet banget. Belagu banget pake sok-sok an ngga percaya.”

Setengah jam berlalu, Nabila—Asisten Makeup Mama Aisha— dan Briana sudah siap. Ia memesan taksi online dan membawa koper dan perlengkapan yang lain.

“Parah nggak kak kakinya, Na?”

Briana mengerjapkan matanya dibalik kacamata tebalnya itu. Dimulai semenjak kuliah, gadis itu ternyata mempunyai mata minus yang cukup parah.

“Siapa ?”

“Nyokap lo, Na. Lo nggak fokus napa ?”

“Oh, nggak tahu.” Briana tertawa lebar.

“Gue aduin ke nyokap lo ntar.”

“Aduin aja, gue nggak takut kak.” sahut Briana tertawa renyah.

Ya begitulah Nabila dan Briana. Nabila sudah menganggap Briana sebagai adiknya sendiri. Begitupun sebaliknya Briana.

...****...

“Selamat pagi Mbak, kami berdua sebagai Mua model Adreilla Floreta. Kira-kira ada di lantai berapa ya ?” tanya Nabila kepada recepsionist hotel.

Sementara Briana masih sibuk dengan ponsel yang menghubungkan dirinya dengan mamanya.

“Gimana Mah ? Dia nggak mau menor-menor ? Mama kirimin aja deh foto hasil jadinya sekarang ya Briana tungguin nggak pake lama,” ujar Briana kepada mamanya lewat telpon.

Nabila menepuk pundak Briana yang terlihat sangat sibuk dengan ponselnya. “Lantai 3, Na. Yuk jalan.”

“Oke-oke bentar kak, ini lagi nungguin balesan dari Mama.”

Nabila mendengus kesal. Ia sudah sangat hafal dengan tabiat Adriella. Bisa-bisa dia kena damprat  jika terlambat sedikit. Apa lagi Aisha bukan MUAnya pagi ini. Tak bisa Nabila bayangkan betapa murkanya Adriella.

“Ish, gue nggak mau kita kena damprat Adriella, Na.” ucap lirih Nabila di telinga Briana samar-samar.

“Hah ? Oke deh kak.”

Namanya seperti tidak asing di telinga Briana. Sambil terus memegangi ponselnya. Briana sedikit gusar lalu menghubungi mamanya lagi.

Ting!

Mereka sudah sampai di lantai 3. Sementara Briana masih sibuk bertelpon ria dengan mamanya.

“Mah buruan kirimin fotonya.“

“Udah mama kirimin, buruan cek. Udah ya mama lagi mau masuk ke dalam.”

Klik!

Briana dan Nabila sudah berada tepat di depan pintu hotel bernomorkan 120.

Tok.. Tok.. Tok..

Ceklek!

Senyum indah merekah asisten Adriella menyambut kedatangan kedua manusia tersebut. “Oh.. siapa ya ?”

Nabila menggigit bibir bawahnya, “Saya asisten MUA dari Nyonya Aisha. Nabila, dan ini Briana MUA pengganti.” jawab Nabila menyengir ketakutan.

Sementara Briana terpekik ketika membuka foto wa dari mamanya. “What the—” teriakannya membuat Nabila dan juga asisten Adriella menatap tajam Briana.

Briana berdecak kesal, ingin sekali dia menghilang dari hotel ini.

“Ehmm, jadi Nyonya Aisha nggak bisa datang ? Diganti sama mbak ini ya.” asisten itu menatap tampilan Briana dari atas sampai ke bawah. Hari itu Briana memakai blazer dan rok selutut dan sepatu bermerk keds berwarna putih tulang. Rambutnya ia gerai, tak lupa kacamata tebalnya itu setia menemaninya. Tapi, tunggu. Bukan image culun yang Briana tunjukkan sebagai MUA. Tapi, entah mengapa wajahnya itu mirip artis. Tak kalah cantik dari Adriella.

“Kenapa ? Takut kalo modelmu kalah saingan sama aku ?” tiba-tiba nada bicara Briana menjadi ketus.

Nabila seraya mencubit lengan Briana kencang. “Shh.. tolong disampaikan dulu ke Adriella ya.”

Briana memekik pelan.

Setelah itu, asistennya muncul kembali dan menyilahkan Nabila dan Briana masuk.

Langkah kaki Briana mendadak lemas, ketika kedua bola matanya menangkap bayangan seseorang yang 6 tahun lalu yang ia jambak rambutnya hanya demi Nevan si cowok brengsek itu. Sampai membuat dirinya hampir mati.

Terlihat dari pantulan kaca Adriella sudah duduk berwibawa di depan meja rias. Dan melirik sekilas dua gadis yang sudah hadir di belakangnya.

“Pagi, Mbak. Maaf Nyonya Aisha tidak bisa datang, karena terjatuh. Sebagai gantinya, saya membawa putrinya yang tidak kalah jauh pro dengan beliau.” jelas Nabila panjang lebar.

Ekspresi Adriella datar. Melirik ke arah Briana yang nampak gugup di belakangnya.

“Its Ok. Buru makeup in gue sekarang.” titah Adriella tak sabar.

Nabila memberi kode agar Briana cepat melaksanakan tugasnya. Briana mulai membongkar peralatan make up yang akan ia gunakan nanti.

“Lo nggak inget sama gue ?!” tanya Adriella sudah berdiri di depannya sambil melipat kedua tangan di dada secara tiba-tiba.

Briana mencoba tetap tenang. “Ah, iya. Gimana kabarnya ?” balas Briana sambil menyodorkan tangannya mencoba bersikap ramah.

1
Lies Atikah
dielus dulu dcium dulu d i nikmatin dulu baru marah yah van tiap ketemu isyana pasti begitu bagaimana Bri mau percaya banyak modus nya
Lies Atikah
ah cangkeul thor kapan bersamanya
Lies Atikah
jangan lembek bri melawan lah
Imam Kambali S. Ped
yup cepat lanjut
Lies Atikah
yang tegas atuh Bri sama Nepan kok mau aja dileceh kan udah gak punya harga diri yah s nevan ingat si nevan udah tunangan coba buka hati sama Reno kalau ga bisa berteman aja buat si natan cemburu jangan jadi lembek
Imam Kambali S. Ped
tenang dibawa nevan
Herlina
Luar biasa
Surati
bagus
Fidia K.R ✨
Aku udah mampir di ceritanya ka thor yaa😉 Overalls aku suka jalan cerita nya👍🏻
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
maaf kak baru mampir, awal cerita yg luar biasa semoga seterusnya ceweknya gak melow jgn mau ditindas trs sm cwok 👍👍👍😍😍😍😍😍
վմղíα | HV💕
nyimak thor mampir juga keceritaku
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Jangan lupa baca karya terbaru Author dengan judul Cinta Yang Lain ya... 🥰
©h♦©♦
Otw ikut kak!
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
kak ak mampir ya
tina yusuf
akur ceritanya bagus ,suka
tina yusuf
briana jangan mau di perlakukan begitu putusin aja
Widya Tutik
keren
🌕🌊🍁🪷
jangan lupa minta daddy nevan belikan pabriknya sekalian boy
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐: Pabrik thomas and friends 😅😅
total 1 replies
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Hi kak Elna, akan ada extra chapter dan next ada kejutan lagi..

Jangan lupa subscribe supaya kalau aku update bisa kelihatan di kakak. ☺😘
Elna Nur
ini serius end thor🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!