NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Kaisar Dewa Pedang

Kisah Cinta Kaisar Dewa Pedang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Raja Tentara/Dewa Perang / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:736
Nilai: 5
Nama Author: Aang Albasia

Novel ini adalah novel fiktif yang dipenugi cerita kocak, serius, peperangan, perebutan kekuasaan, penuh misteri, kalimat-kalimat bijak dengan alur cerita yang akan membuka misteri satu persatu.
Tokoh Utama bernama Satriya dan Permata yang keduanya adalah ahli pedang tak terkalahkan.
Bagaimana cerita lengkapnya?
Siapa Satriya itu?
Seberapa besar kekuatan Satriya dan Permata?
Jangan sampai ketinggalan untuk selalu membaca novel ini
Novel ini akan di update setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aang Albasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zuria melawan ratusan pendekar sembari mengamankan Satriya dan menari

“Panggil seluruh pendekar yang sudah membaca pengumuman dikerajaan ini”. kata salah satu dari kedua pendekar yang sepertinya ragu untuk melawan Satriya dan Zuria

Terlihat salah satu dari mereka berdua menyalakan kembang api yang menjulang kelangit, membuat para pendekar penasaran untuk mendatangi lokasi kembang api itu.

Beberapa lama kemudian diluar Goa sudah berkumpul ratusan pendekar yang ranah spiritual mereka rata-rata sudah ditingkat Dewa Langit.

“Ada apa kalian berkumpul disini”.

“Aku menemukan jejak kaki dua orang yang masuk kedalam goa ini, sepertinya orang yang sedang kita cari berada didalam goa ini”.

“Baguslah, kalian semua berkumpul diluar sana, jadi tak perlu lagi aku bertemu satu persatu dengan kalian”. gumam Zuria yang sudah mengetahui kedatangan para pendekar yang sedang memburunya dan Satriya.

“Mau kemana kau Zuria?”.

“Ada ratusan pendekar yang ingin setor nyawa mereka tuan, mereka sudah berkumpul diluar goa ini”. jawab Zuria yang sudah melangkahkan kakinya keluar goa.

“Apakah kalian semua mencariku?”. tanya Zuria dengan santainya dihadapan para pendekar yang sudah siap berebut untuk mendapatkan Zuria.

“Benar, dia adalah wanita yang ada diposter itu!”. teriak salah seorang pendekar yang langsung melesat dengan aura yang mengerikan, mata berwarna merah, tubuh diselimuti asap merah.

Zuria menjentikkan jarinya dan mementalkan orang itu yang langsung menghantam batu dan koit seketika.

“Kau tak akan mungkin bisa mengalahkan kami semua, menyerahlah dan menurutlah, kami akan mengampunimu!”. bentak salah satu pendekar.

“Zuria, hati-hati ketika melawan mereka”. kata Satriya yang sudah berada dibelakang Zuria.

“Tuan, lihatlah aku menari”. Zuria langsung melesat dengan gerakan menari yang sangat indah dan menghempaskan satu persatu dari ratusan pendekar yang secara bersama-sama menyerangnya.

“Hyat!”. teriakan sepuluh orang pendekar yang melesat ke arah Satriya yang kekuatannya saat ini belum pulih sama sekali.

Melihat itu, Zuria langsung menarik Satriya dan memeluknya terbang diatas goa.

Para pendekar itu langsung dengan serentak menyeranga Zuria yang sedang memeluk tuannya sambil menari diatas goa.

Bug! Dwar! Bug! Dwar! suara hantaman dari Zuria ke setiap pendekar yang mendekatinya dan menghempaskan mereka satu persatu.

“Sepertinya sudah cukup pemanasanku, aku akan menghadapi kalian dengan serius kali ini!”. kata Zuria menantang.

Ribuan pedang dengan berbagai macam warna melesat keara Zuria yang sudah mulai serius akan menghadapi ratusan pendekar itu

“Hap”. Zuria meraih satu pedang yang mengarah kehadapannya Tring!, Tring!, Trang!, Tring! Zuria menangkis seluruh pedang yang sedang melesat dari semua arah Trarangrangtrangtrang suara-suara pedang yang ditangkis oleh Zuria mengiringi tariannya yang sangat indah.

“Keluarkan kekuatanmu zuria, aku ingin melihatnya”. gumam Satriya yang belum mau mengatakan keinginannya itu.

Dwar!, Dwar!, Dwar! ledakan demi ledakan juga terdengar karena benturan dua kekuatan yang sangat besar, terlihat gunung itu mulai gundul karena banyak pohon yang terhempas oleh kekuatan yangs aling berbenturan.

“Lihat gunung itu, sepertinya sedang terjadi pertarungan hebat disana”. kata salah satu pendekar yang ranah spiritualnya sudah di dewa penguasa.

“Benar, kita kesana sekarang!”. jawab pendekar yang ranahnya sama dan langsung melesat kearah dimana Zuria sedang bertarung melawan ratusan pendekar.

Blendwung!! sebuah ledakan besar terjadi, kepulan asap terlihat sangat jelas dari kerajaan Sono Keling dan kerajaan Biru Langit, membuat raja baru dari kerajaan biru langit langsung mengutus ketua aliran hitam tingkat bawah untuk menuju ke lokasi ledakan itu.

Didepan goa terlihat tersisa hanya lima belas orang saja yang masih bertahan dengan luka yang sangat parah ditubuh mereka.

“Tuan, apakah tuan baik-baik saja?”. Zuria menanyakan keadaan Satriya yang malah tertidur nyenyak di pelukan Zuria.

Didalam mimpi Satriya, dia bertemu dengan dirinya yang sedang bermeditasi diatas batu besar.

“Kenapa aku menjadi dua orang? apakah aku punya saudara kembar?”. gumam Satriya.

Terlihat sosok dirinya yang sedang bermeditasi berdiri dan memperagakan sebuah gerakan ilmu pedang yang sangat indah dengan aura kekuatan yang begitu besar, dan membuat sebuah formasi pedang berwarna biru dikelilingi kobaran api dan mengeluarkan cahaya keemasan yang sangat besar.

Satriya mengikuti gerakan-gerakan yang diperagakan oleh sosoknya yang berada didepannya itu.

Di depan goa, tubuh satriya mengeluarkan cahaya kuning keemasan.

“Tuan, apa kau sedang memperbaiki titik cakramu?”. gumam Zuria yang akan segera menghabisi kelima belas orang yang tersisa, dengan jentikan tangan Zuria, kelima belas orang yang terisisa kini sudah tak bernyawa lagi.

“Sepertinya kita harus segera meninggalkan goa ini agar tak banyak lagi korban yang ku habisi malam ini”. Gumam Zuria yang langsung menghilang, pergi meninggalkan gunung itu.

“Sepertinya kita terlambat sampai disini”. kata salah satu pendekar yang tadinya ingin ikut melawan zuria.

“Benar, kemana perginya mereka?”.

Di kerajaan sono keling

“Tuan, dia gunung itu tadi ada ledakan yang sangat besar, sepertinya para pendekar sudah mulai menemukan jejak kedua orang itu”. lapor salah satu pasukan dari kerajaan sono keling kepada Wurawari

“Hm.... baiklah, laporkan apa yang terjadi disana nanti”.

“Baik tuan”.

Tiga ketua aliran hitam yang sampai di goa juga telah kehilangan jejak Zuria dan Satriya yang sudah berpindah tempat ke goa di pegunungan yang lebih jauh lagi.

Zuria membaringkan tubuh Satriya diatas batu besar didalam goa, tubuh Satriya mengeluarkan cajaya yang semakin terang, Zuria langsung membuat sebuah penghalang agar cahaya itu tak keluar dari goa.

“Dimana aku sekarang?”. pertanyaan yang sama kembali keluar dari mulut Satriya

“Tuan, kau sudah bangun?”.

“Bagaimana para pendekar yang tadi menyerangmu?”.

“Semua sudah aku habisi, pendekar kroco seperti mereka, manamungkin bisa menyentuh tubuhku”. jawab Zuria.

“Hahahaha, padahal tadi aku ingin sekali melihatmu bertarung, tapi mendadak mataku sangat ngantuk sekali, tubuhmu benar-benar terasa hangat Zuria”.

“Ah, tuan!”. Zuria terlihat malu mendengar perkataan Satriya.

Di kerajaan Biru Langit

“Raja, kami kehilangan jejak, disana hanya ada ratusan mayat bergelimpangan”.

“Menurutmu ada apa sebelumnya?”.

“Sepertinya baru ada peperangan antar perguruan, raja”.

“Oooo, baiklah, tetap waspadai semua gerakan-gerakan yang mencurigakan!”.

Dikerajaan Sono keling

“Lapor raja, duang orang buronan berhasil kabur, ratusan pendekar juga ditemukan sudah tak bernyawa disana”.

“Benarkah begitu?”.

“Bahkan ada dua utusan ketua aliran hitam dari kerajaan biru langit datang kesana, sudah tidak menemukan jejak siapapun lagi”.

“Baiklah, perkuat penjagaan!”.

“Baik tuan”.

“Kemana perginya muridku yang satu ini? tiba-tiba menghilang dan belum kembali lagi”. ki gede mulai mengkhawatirkan keadaan Satriya

“Tapi sepertinya dia tak mungkin mudah dikalahkan, ranah spiritual anak itu tinggal satu langkah lagi akan menjadi kaisar dewa”. gumamnya dalam hati.

Didalam Goa

“Tuan, sepertinya titik cakra tuan sudah terbuka kembali, tapi baru dua titik cakra yang terbuka, sekarang tuan sudah bisa berlatih kekuatan fisik bersamaku”. kata Zuria

“Benarkah, kapan kita akan mulai berlatih, zuria?”.

“Besok kita akan memulai latihan kita, tapi akan lumayan berat tuan, tuan harus kuat berlatih denganku”.

“Tenang saja, kau tak mungkin membunuhku juga kan?”.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!