Luna Amanda, seorang aktris terkenal dengan pesona yang menawan, dan Dafa Donofan, seorang dokter genius yang acuh tak acuh, dipaksa menjalani perjodohan oleh keluarga masing-masing. Keduanya awalnya menolak keras, percaya bahwa cinta sejati tidak bisa dipaksakan. Luna, yang terbiasa menjadi pusat perhatian, selalu gagal dalam menjalin hubungan meski banyak pria yang mendekatinya. Sementara itu, Dafa yang perfeksionis tidak pernah benar-benar tertarik pada cinta, meski dikelilingi banyak wanita.
Namun, ketika Luna dan Dafa dipertemukan dalam situasi yang tidak terduga, mereka mulai melihat sisi lain dari satu sama lain. Akankah Luna yang memulai mengejar cinta sang dokter? Atau justru Dafa yang perlahan membuka hati pada aktris yang penuh kontroversi itu? Di balik ketenaran dan profesionalisme, apakah mereka bisa menemukan takdir cinta yang sejati?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di balik layar gosip
Elvin tertawa kecil, lalu melangkah lebih dekat, hampir terlalu dekat. “Oh, aku yakin akan sangat lancar. Aku sudah membaca skripnya, dan sepertinya kita akan banyak adegan bersama. Aku harap kau tidak keberatan kalau aku menambahkan sedikit improvisasi.”Luna merasa nadanya mengarah pada sesuatu yang tidak ia inginkan. Ia menegakkan tubuhnya, menjaga jarak. “Lebih baik kita ikuti arahan sutradara, Elvin. Aku yakin dia sudah punya visi yang jelas untuk iklan ini.”
Elvin tersenyum, tapi ada kilatan di matanya yang membuat Luna tidak nyaman. “Tentu saja. Tapi, bukankah lebih baik jika kita membuatnya lebih hidup? Aku ingin menunjukkan chemistry yang lebih kuat antara kita.”Aurel, yang sedari tadi berdiri di belakang, segera melangkah maju. “Elvin, Luna perlu fokus. Mungkin kau bisa mendiskusikan ide-ide improvisasimu dengan sutradara terlebih dahulu. “Oh, tentu, Aurel. Aku hanya ingin memastikan Luna merasa nyaman,” kata Elvin sambil melirik Luna dengan pandangan yang sulit diartikan.
Setelah Elvin pergi, Luna menghela napas lega. “Terima kasih, Aur. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau tidak ada. “Tenang saja, aku akan terus mengawasi. Kita tidak akan membiarkan dia melewati batas,” jawab Aurel dengan nada menenangkan.
Syuting dimulai beberapa saat kemudian. Luna dan Elvin berdiri di depan kamera, bersiap untuk adegan pertama. Tema iklan kali ini adalah tentang energi dan semangat hidup yang didapat dari minuman isotonik, dengan latar belakang lapangan olahraga yang megah. Adegan pertama cukup sederhana: Luna dan Elvin berlari bersama, kemudian menikmati minuman isotonik tersebut sambil berbincang dengan penuh semangat
Namun, ketika syuting berlangsung, Elvin mulai menambahkan sentuhan pribadi yang tidak ada dalam skrip. Saat mereka berlari bersama, Elvin mencoba meraih tangan Luna. Ketika Luna menyesap minuman, Elvin mendekatkan tubuhnya terlalu dekat, seolah-olah ingin menyentuh wajahnya.
Luna merasa tidak nyaman. Dia mencoba menjaga jarak, tetapi Elvin tampak tidak peduli. Bahkan saat sutradara berteriak “Cut!” Elvin masih berusaha mendekat dan berbicara padanya.
“Luna, aku benar-benar ingin kita bisa lebih dekat. Mungkin setelah ini kita bisa makan malam bersama?” tanyanya dengan nada suara yang tidak menyisakan ruang untuk penolakan. Luna mengeraskan hati. “Maaf, Elvin. Aku sudah ada janji lain malam ini. Mungkin lain kali.”
Ekspresi Elvin berubah sedikit kecewa, tapi ia masih tersenyum. “Aku akan terus mencoba, Luna. Kau tahu, aku benar-benar serius.”
Sebelum Luna sempat merespons, Aurel segera mendekat, memberi isyarat pada Elvin bahwa mereka perlu waktu sendiri. “Luna perlu beristirahat sejenak, Elvin. Kita lanjutkan syuting sebentar lagi, ya.”Elvin mengangguk dan melangkah mundur dengan enggan. Setelah dia pergi, Luna berbalik ke arah Aurel dengan mata yang sedikit gelisah. “Aku tidak bisa terus seperti ini, Rel. Aku merasa tertekan,” kata Luna lirih.
Aurel memeluk bahu Luna, mencoba menenangkannya. “Aku tahu, sayang. Aku akan berbicara dengan sutradara agar menjaga jarak Elvin. Kita hanya perlu menyelesaikan syuting ini. Setelah itu, kita bisa menghindari proyek yang melibatkan dia.”Luna mengangguk pelan, mencoba menguatkan diri. Ia tahu, pekerjaan ini adalah bagian dari tanggung jawabnya, tapi ada batas yang tidak boleh dilanggar. Dan ia akan memastikan bahwa batas itu tidak pernah terlampaui.
Syuting dilanjutkan, dan kali ini, Aurel benar-benar memastikan bahwa tidak ada adegan yang memungkinkan Elvin untuk terlalu dekat dengan Luna. Meskipun begitu, Luna tetap merasa tertekan sepanjang sesi. Perhatian dan tatapan Elvin yang intens terasa seperti beban yang tidak terlihat namun nyata.
Saat akhirnya mereka menyelesaikan syuting, Luna merasa lega. Ia segera berganti pakaian dan bersiap untuk pulang. Sebelum pergi, ia menatap Aurel dengan pandangan penuh rasa terima kasih.“Terima kasih, Aur. Kau selalu ada untukku. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa dirimu.”Aurel tersenyum lembut. “Itu tugasku, Luna. Dan juga, kau temanku. Aku tidak akan membiarkan siapa pun membuatmu tidak nyaman. Sekarang, ayo kita pulang. Kau perlu istirahat.”
Perjalanan pulang setelah syuting terasa lebih panjang dari biasanya. Luna duduk di kursi belakang mobilnya, mencoba mengalihkan pikiran dengan memandang pemandangan kota yang melintas di luar jendela. Hari ini benar-benar melelahkan, bukan hanya karena pekerjaan, tapi juga tekanan emosional dari interaksinya dengan Elvin. Ponselnya yang tergeletak di pangkuan tiba-tiba bergetar. Luna melihat layar ponselnya yang kini dipenuhi dengan notifikasi pesan masuk dari teman-teman, kolega, bahkan dari penggemar. Alisnya mengernyit bingung, sebelum akhirnya memutuskan membuka salah satu pesan dari Aurel.
“Lun, kamu sudah lihat gosip yang beredar? Mereka bilang kamu dan Elvin punya hubungan spesial. Gosip ini sudah viral!”Luna merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia langsung membuka media sosial dan melihat tagar #LunaElvin menjadi trending. Akun gosip ternama sudah mengunggah foto-foto dari lokasi syuting, memperlihatkan Elvin yang terlihat terlalu dekat dengannya, seolah-olah ada hubungan khusus di antara mereka.
“Apa dia membayar wartawan untuk menaikkan gosip itu?” gumam Luna dengan nada kesal. Dia tahu betul Elvin mampu melakukan hal seperti ini, mengingat obsesi pria itu padanya. Dia benar-benar tidak menyangka Elvin akan mengambil langkah sejauh ini hanya demi meningkatkan citra hubungan mereka di depan publik.“Gila, ini benar-benar di luar batas!” Luna berteriak frustasi, membuat Aurel yang duduk di sebelahnya menoleh khawatir.
“Tenang, Lun. Aku juga baru tahu ini. Gosipnya beredar sangat cepat. Kita perlu menyiapkan pernyataan resmi,” kata Aurel, mencoba menenangkan Luna. Luna memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. “Aku benar-benar tidak ingin berurusan dengan hal seperti ini lagi. Aku muak dengan orang-orang yang mencoba memanfaatkan popularitasku untuk kepentingan mereka sendiri!” Aurel mengangguk. “Aku mengerti. Aku akan bicara dengan tim PR. Kita harus cepat mengeluarkan klarifikasi sebelum gosip ini semakin liar. Jangan khawatir, kita bisa atasi ini.”
Luna hanya mengangguk lemah. Kepalanya terasa penuh. Baru beberapa saat lalu ia berbicara tentang perasaannya yang tulus terhadap Dafa, dan sekarang ia terjebak dalam gosip murahan dengan Elvin, seseorang yang sama sekali tidak ingin ia dekati. Ini benar-benar ironi yang menyakitkan. Sementara itu, di rumah sakit tempat Dafa bekerja, suasana ruang operasi mulai tenang. Dafa baru saja menyelesaikan operasi panjang yang penuh risiko. Ia berjalan keluar dari ruang operasi, masih mengenakan pakaian bedahnya, sambil membuka masker yang menutupi wajahnya. Sesaat, ia merasa lelah tapi juga lega karena operasi berjalan sukses.
gabung yu di Gc Bcm..
kita di sini ada event tertentu dengan reward yg menarik
serta kita akan belajar bersama mentor senior.
Jadi yu gabung untuk bertumbuh bareng.
Terima Kasih
cerita nya bagus thor,kalau dialog nya lebih rapi lagi,pasti tambah seru.../Smile/