NovelToon NovelToon
Mahligaimu Dari Air Mataku

Mahligaimu Dari Air Mataku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:12M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu Andila

Ayundya Nadira adalah seorang istri dan ibu yang bahagia. Pernikahan yang sudah lebih dari 20 tahun mengikat dirinya dengan suami dengan erat.

Pada suatu sore yang biasa, dia menemukan fakta bahwa suaminya memiliki anak dengan wanita lain.
Ternyata banyak kebenaran dibalik perselingkuhan suaminya.

Dengan gelembung kebahagiaan yang pecah, kemana arah pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Menggantikan Peran Ayah.

Keesokan harinya, Ayun terbangun saat samar-samar mendengar suara adzan. Dia beranjak duduk sambil merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku.

Ayun lalu melihat ke arah ranjang di mana Adel masih terlelap dengan nyenyak, lalu matanya menangkap Ezra yang duduk di samping ranjang masih tetap bermain dengan ponselnya.

Ayun beranjak dari sofa untuk menghampiri Ezra, membuat putranya menoleh ke arah belakang karena mendengar suara langkahnya.

"Loh, Ibu sudah bangun?" tanya Ezra sambil mengulas senyum tipis. Dia lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku celana, dan bertopang dagu sambil menatap sang ibu.

"Kau tidak tidur, Ezra?" tanya Ayun dengan tajam. Matanya melotot marah dengan apa yang putranya lakukan.

"Tidur kok, tapi cuma sebentar," jawab Ezra sambil beranjak bangun dari kursi, dia berjalan ke sofa di mana menjadi tempat ibunya tidur.

"Kau mau membohongi ibu?" Ayun menatap kesal. Keningnya mengernyit dengan kedua mata menyipit karena menahan geram.

"Aku mau tidur sebentar, Bu." Ezra memutar tubuhnya dan miring ke kiri, membelakangi sang ibu.

Ayun menghela napas kasar. Padahal dia sudah mengatakan pada Ezra untuk tidur, tetapi anak zaman sekarang pasti akan lupa waktu jika sudah bermain ponsel.

Ayun lalu memutuskan untuk membersihkan diri. Dia membawa pakaian ganti yang sudah diambil dari dalam tas, lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai, Ayun segera mengerjakan shalat untuk memohon ampunan dan kesembuhan untuk buah hatinya. Lama dia duduk di atas sajadah setelah menumpahkan segala rasa dan kepedihan. Ayun mencoba untuk menenangkan diri, dan memikirkan apa yang harus dia kerjakan untuk menghidupi kedua anaknya di masa depan.

Diumur yang sudah memasuki kepala empat, jelas Ayun tidak bisa bekerja di suatu perusahaan atau badan usaha. Apalagi pendidikannya hanya sebatas sekolah menengah atas saja, yang tidak mungkin bisa bersaing dengan yang lainnya.

"Hah, susah juga yah."

Ayun menghela napas kasar. Jika memulai semuanya dari nol, jelas butuh kekuatan dan kesabaran yang luar biasa. Dia sendiri sudah pernah merasakannya, bagaimana perjuangan membangun usaha yang dimulai dari nol.

"Ibu."

Ayun tersentak kaget saat mendengar suara Adel. Dengan cepat dia membuka mukenah yang masih dia pakai dan melipat sajadah, setelah itu segera menghampiri sang putri.

"Iya, Nak. Ibu di sini," ucap Ayun dengan tersenyum lebar. Dia merasa bersyukur karena putrinya sudah bangun.

"Aku haus." Lirih Adel dengan tatapan sayu dan lemas.

"Sebentar, biar ibu ambilkan minum." Ayun bergegas mengambilkan minuman untuk Adel, lalu membantu putrinya itu untuk minum.

"Kenapa kita di rumah sakit?" tanya Adel dengan heran. Dia memperhatikan seisi ruangan itu, dan melihat kalau kakaknya juga ada di sana.

"Kau sedang tidak enak badan, Nak. Tapi Dokter udah memeriksanya, setelah ini pasti akan sembuh," jawab Hyuna membuat Adel mengangguk-anggukkan kepala.

"Di mana Ayah?" tanya Adel membuat Ayun langsung terdiam. Biasanya, jika sedang sakit seperti ini, Adel pasti akan ditemani oleh ayahnya.

"Memangnya Adel mau ngapain, hem?" tanya Ayun, dia mencoba untuk tetap bersikap tenang seperti mana biasanya.

"Bu, aku mau sama ayah," ucap Adel dengan sendu. Entah kenapa dia ingin bersama ayahnya, dan merasakan usapan tangan hangat sang ayah dikeningnya.

"Ayah tidak ada, hanya ada kakak dan ibu di sini."

Ayun mengernyitkan keningnya sambil berbalik dan melihat ke arah Ezra. "Loh, kok udah bangun? Kau 'kan baru aja tidur, Ezra." Dia menatap dengan heran.

Ezra berjalan gontai untuk menghampiri adiknya, padahal saat ini dia sedang menahan ngantuk setengah mati. "Kau mau apa? Kakak bisa melakukan apapun yang dulu ayahmu lakukan." Dia menatap sang adik dengan sayu.

"Kakak 'kan, bukan papa," bantah Adel sambil mencebikkan bibirnya.

"Sama aja. Aku keturunannya, tapi aku tidak akan menjadi sepertinya," ucap Ezra ke mana-mana. Entah karena pengaruh ngantuk atau apa, yang pasti ucapannya sudah melantur.

"Kau sudah SMP, Adel. Umurmu sudah 13 tahun, masak masih sibuk mencari ayah, sih?" Hardik Ezra. "Di mana-mana seorang adik itu bersama kakaknya, bukan ayah." Dia berucap dengan penuh penekanan, padahal apa yang dia katakan sama sekali tidak benar.

Adel terdiam memikirkan ucapan kakaknya. Memang sih, teman-temannya sudah tidak ada lagi yang terlalu dekat dengan ayah mereka.

"Kalau gitu usap-usap kepalaku, ayah selalu kayak gitu kalau aku sakit," ucap Adel cepat dengan nada rengekan, membuat Ezra mulai naik darah.

"Ya sudah. Tutup matamu, kalau cuma ngusap-ngusap aja, kakak juaranya." Ezra lalu menyuruh ibunya untuk pindah ke sofa, biar dia bisa duduk dikursi itu. Dia akan menunjukkan kemampuan pada Adel dengan mengusap-usap kepala adiknya itu, sampai keluar jin sekalian bila perlu.

Pada saat yang sama, terlihat Evan baru saja sampai di rumahnya. Dia sengaja pulang subuh supaya kedua orang tuanya tidak tahu, dan menghindari pertengkaran dengan Ezra.

Evan lalu membuka pintu rumah itu. Dia memang memegang kunci cadangan, karena untuk berjaga-jaga saat pulang malam atau pagi seperti ini.

Evan segera masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamar. Tumben sekali dia tidak melihat keberadaan Ayun di dapur, biasanya jam segini wanita itu pasti sudah bangun untuk memasak menu sarapan.

Langkah Evan terhenti saat tidak melihat Ayun di dalam kamar. Dia lalu mencari wanita itu di dalam kamar mandi, dan hasilnya juga tidak ada.

"Ayun, Ayun!" panggil Evan membuat suaranya menggema di tempat itu. Dia bergegas mencari istrinya ke semua tempat, dan dia sama sekali tidak menemukan.

Evan lalu beranjak ke kamar Adel, dia lalu tersentak kaget saat tidak melihat keberadaan putrinya. "Se-sebenarnya mereka ke mana?" Dia merasa bingung dan bertanya-tanya.

Evan segera memeriksa ke kamar Ezra, dan hasilnya juga sama. Sepertinya rumah mereka sedang kosong, karena sejak tadi tidak ada yang menemuinya walau dia sudah berteriak.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa-"

Deg

Evan terdiam kaku saat baru menyadari apa yang terjadi. "Dasar wanita licik! Apa dia membawa anak-anakku kabur?"

Tbc.

1
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Aether
mampus Lo kentot
Ruzita Ismail
Luar biasa
Athallah Linggar
Ya Allah jgn cuek kya gitu adel,kammmu masih butuuh ayahmu nnt saat nikah. Tnp ayahmu kamu ga akan ada nak,kasih sedikit ruang dihatimu bwt ayahmu adel Sejatinya anak yg solekha anak yg seelalu mghormati ke 2 orang tuanya. Tak lepas dr ayah/ibu kamu pny masalalu yg menyakitkan.
Athallah Linggar
lahhh ni orang amnesia yaa,? dia aja lupa daratan smpe anak istri diusir🙄🙄
Khairul Azam
yaaaa benar sekingkuh itu seperti hewan, krn mereka cuman mengedepankan nafsu hasrat
Athallah Linggar
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Athallah Linggar
lah adel jg putrinya evan,helloo pelakorr siyu waras maunya enak sendiri. Karma berlaku yaa,selamaaattttttt
Athaya Rifqie Khalfany Chaniago
mau tanya umur pemeran novel ini berapa ya??
Afini Smart
😭😭😭😭
?
sherly belagu,, gk punya hati gk punya otak,.
?
Ezra,, semangat masa depan dan Setia,, jangan kek bapak lu
nadira ST
bicara apaan ujung2nya bentak2kan pengen menang sendiri
Santy
Ni masih harta didapat bersama ayun bsa memilikinya ' andai y ni di di alam nyataq'tak kn sesakit ni' jerih payah sendri tak bsa dinikmati lg krn sudah berpisah 'Hrus iklas
Santy
Bkinnnn mewekkkkkk suerr
Santy
Ank dn ibu sm2 egois sih cm memikirkan dirinya sendri salut sm kakek abbas tegassss
puji indari
mantap oak abbas. kanjut
SyauQiya Adam Hikmah
bguus gak terlalu berbelit2 alurnya
?
alhamdulillah.. semangat thor
?
mampir lagi dah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!