NovelToon NovelToon
Di Nafkahi Berondong Ku.

Di Nafkahi Berondong Ku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: tami chan

Devina adalah seorang mahasiswi miskin yang harus bekerja sampingan untuk membiayai kuliahnya dan biaya hidupnya sendiri. Suatu ketika dia di tawari dosennya untuk menjadi guru privat seorang anak yang duduk di bangku SMP kelas 3 untuk persiapan masuk ke SMA. Ternyata anak lelaki yang dia ajar adalah seorang model dan aktor yang terkenal. Dan ternyata anak lelaki itu jatuh cinta pada Devina dan terang-terangan menyatakan rasa sukanya.
Apakah yang akan Devina lakukan? apakah dia akan menerima cinta bocah ingusan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tami chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti kencan.

Setelah sampai di mall, Devan segera melepas kaca mata hitamnya, lalu memakai topi baseball warna putih, namun tetap memakai masker untuk menutupi separuh wajahnya. Karena pandemi beberapa waktu lalu, menggunakan masker sepanjang hari bukanlah hal aneh lagi, sehingga memudahkan Devan untuk menyembunyikan wajahnya.

"Emangnya kamu nggak pengap?" tanya Devi sambil menatap Devan.

"Ya pengap, lah! tapi mau bagaimana lagi, dari pada kita nggak bisa having fun!" ucap Devan sambil berjalan mendahului Devi.

"Ayo," ajaknya sambil menarik tangan Devi untuk mengikutinya.

Devi tersenyum senyum sendiri dengan sikap Devan, eh! kenapa? dia malu-malu kucing hanya karena gandengan tangan sama bocah 15 tahun?! Ingat Devi, usiamu tahun ini 20, dan itu tinggal beberapa bulan lagi!

Buru-buru Devi menarik kembali tangannya.

Setelah masuk ke arena timeson, Devan kembali menarik tangan Devi.

"Apaan?" tanya Devi kaget.

"Kamu yang isi kartu," bisiknya sambil memberikan kartu yang biasa di gunakan untuk bermain.

"Oh, oke," Devi mengambil kartu yang di beri Devan lalu berjalan menuju tempat isi ulang. Di sana memang lumayan ramai, mungkin Devan enggan ikut mengantri.

"Oh iya, mau di isi berapa?" tanya Devi.

"Lima ratus, cukup? atau satu juta?"

"Ebuset! lu mau main apa mau sewa tempat ini, sih!" kejut Devi. Jiwa miskin Devi meronta mendengar nominal yang di sebutkan Devan. Emangnya mau main berapa hari, isi ulang sampai satu juta!

"Seratus ribu aja, ya?"

"Seratus ribu? mau main apa seratus? palingan lima menit habis!" kesal Devan.

"Ya udah, lima ratus deh!"

"Ck!" Devi berdecih sambil melirik sinis.

Gaji partime dua minggu, cuma buat main di timeson! gila!

"Mbak, isi lima ratus," ucap Devi sambil menyerahkan kartunya.

Si karyawan tersenyum ramah pada Devi, namun beberapa kali dia terus melirik ke arah Devan. Ya, walaupun jidatnya tertutup topi, separuh hidung dan mulutnya tertutup masker, mata Devan yang sangat memikat sudah cukup menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

Devi kesal karena pelayanan itu terus melirik Devan, sampai tak memperhatikan tombol-tombol yang dia tekan. Jangan sampai ya, dia tekan 100 padahal Devi isi 500!

Devi mendengus sambil bergeser ke arah Devan, sekarang tubuh mungil Devi menghalangi pandangan si pelayanan centil pada Devan.

"Bayarnya cash atau qris?" tanya si pelayanan dengan sedikit ketus karena kesal pada Devi.

Devan menunjukan ponselnya, mengarahkannya pada barkot yang tersedia di atas meja kasir.

"Ya, oke. Terima kasih. Sudah terisi 500. silahkan menikmati per... " Devi tak menunggu si karyawan itu menyelesaikan ucapannya. Dia langsung menarik Devan dan menuju area bermain.

"Oke mau main apa, kita?"

"Basket!" Devan langsung ngeloyor ke area lempar bola basket.

Devi memutar bola matanya malas, dasar cowok! ke Timezone juga tetep main basket!

"Dev, kamu nggak pengen main yang lain gitu?" tanya Devi sambil memasukan bola basket ke dalam ringan, namun semuanya zonk, tak ada yang masuk sama sekali.

Devan menatap Devi, "oke, ayo!" Devan mengajak Devi masuk ke sebuah kotak yang di dalamnya ada dua pistol.

"Waow? kita mau tembak zombie?" pekik Devi girang.

"Cepat, ambil posisi!" Devan sudah bersiap dengan pistolnya dan mulai menembakan zombi yang bermunculan di layar besar yang ada di depannya. Sedang Devi terus berteriak ketakutan sambil menembaki ke segala arah.

"Devi? yang bener dong! mainnya!" kesal Devan.

Devi cemberut, "ah! nggak asyik!" lalu bergegas keluar dan memilih permainan yang lebih santai, yaitu memukuli tikus yang keluar dari lobang.

Tak lama Devan muncul sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Devi, "apa asiknya main itu? kaya anak kecil aja!"

"Suka-suka gue lah!"

"Mana kartunya, aku mau pake!"

Devi menyerahkan kartu akses untuk bermain pada Devan, dan memperhatikan kemana Devan pergi membawa kartu itu. Ternyata Devan menuju permainan pump it, kalau itu Devi juga mau. Dengan cepat Devi berlari menyusul Devan.

"Aku juga! aku juga!" ucap Devi sambil standby di atas mesin yang mengajak pemainnya menari sambil menginjak lampu-lampu yang menyala.

Devan tersenyum lalu mulai memilih lagu dan mereka mulai asik melompat-lompat mengikuti irama.

Devan dan Devi bermain hingga puas, dan tak terasa hari sudah semakin sore. Devan pun memutuskan untuk berhenti bermain.

"Kita pulang?" tanya Devi.

Devan menggeleng, "aku mau ke suatu tempat. Kamu ikut aja," ucap Devan sambil berjalan mendahului Devi.

Devi pun hanya menurut dan mengikuti murid lesnya itu. Tiba-tiba Devan berbelok ke sebuah toko yang menjual baju-baju bermerk. Devi menggigit bibir bawahnya dan mengikuti Devan. Seumur-umur Devi belum pernah masuk ke tempat begini, dan nggak akan pernah mungkin!

Devan tampak memilih-milih baju, Devi pun mendesah sambil berjalan ke arah baju wanita dan melihat-lihat baju yang terpajang. Lihat aja nggak bayar kan? batin Devi.

Devi memegang sebuah blouse putih dengan renda di lengan dan bagian bawahnya, mata nya berkilat-kilat saat melihat baju yang sangat indah itu. karena penasaran, Devi meraih price tag dan membola tak percaya. Buru-buru dia mengembalikan baju tadi ke raknya.

"Astaga! baju satu lembar harganya 250ribu! gila!" gumam Devi.

"Kamu mau beli baju?" tanya Devan yang tiba-tiba muncul di depan Devi.

"Eh? ng-nggak!" ucap Devi gugup, apalagi setelah melihat penampilan Devan. Ternyata Devan ingin berganti baju makanya masuk ke toko ini. Astaga, orang kaya, mau ganti baju tinggal beli di tokonya langsung.

"Ini bagus, kok. Beli aja," ucap Devan sambil menunjukkan baju yang tadi sempat menarik perhatian Devi.

"Nggak, hahaha.. bajuku masih bagus-bagus, kok..."

Devan menatap Devi dari atas ke bawah dengan tatapan yang mengatakan, 'bajumu nggak ada bagus-bagusnya!'

Devan berdecih, lalu mengambil celana jeans warna hitam yang terpajang di dekatnya. Lalu dia berjalan mendekati Devi dan menyerahkan satu stel baju tadi.

"Ganti baju sana!" ucapnya tak mau di bantah. Lalu dia berjalan menuju kasir dan menyerahkan kartunya.

"Saya bayar semuanya."

Devi membola, "ta-tapi, Dev!"

"Buruan! udah sore!" kesal Devan karena Devi tak menurut.

Devi mendesah lalu bergegas ke ruang ganti dan memakai baju baru itu.

"Nah gitu kan bagus!" ucap Devan sambil tersenyum puas melihat penampilan Devi.

"Gatel nih, belom di cuci masa langsung di pake!" bisik Devi sambil menggaruki perutnya.

"Hsssst!" Devan melotot dan Devi pun langsung bungkam.

Devan tampak menawan dengan celana selutut warna hitam dan kaos bigsize warna abu. Devi jadi merasa bersyukur berganti baju sehingga penampilannya nggak terlalu kebanting saat berjalan di samping Devan.

Devi berjalan dengan sangat angkuh, bagaimana tidak baju yang dia pakai totalnya sama dengan gajinya satu bulan, di tambah dia jalan dengan cowok paling kece di negri ini, ya walaupun masih di bawah umur.

Saat melihat pantulan dirinya dan Devan di cermin cermin besar sepanjang dinding di selasar mall, Devi kembali nyengir persis kuda. Vibe nya kaya pasangan yang lagi kencan, pipi Devi Merona malu.

Yaelah, upik abu! bangun dong dari mimpimu!

"Anu, Dev! kita mau ke mana?" tanya Devi.

"Makan, aku laper."

Devi mengangguk setuju, karena perutnya juga sudah keroncongan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!