NovelToon NovelToon
Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:10.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Reni mardiana

Adelia cahya kinanti, seorang wanita barbar yang terpaksa menikah dengan pria lumpuh dan juga depresi akibat kecelakaan yang menimpanya. Adelia menerima semua perlakuan kasar dari pria yang di nikahinya.


Albert satya wiguna, seorang pria malang harus menerima kondisinya yang dinyatakan lumpuh oleh dokter akibat kecelakaan yang membuatnya trauma berat selain kakinya yang lumpuh mentalnya juga terganggu akibat rasa bersalahnya yang membekas di ingatan, kecelakaan terjadi saat dia mengendarai mobil bersama kedua orangtuanya namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sengaja menghantam mobil miliknya, Albert berusaha menghindari mobil tersebut namun rem mobilnya blong hingga akhirnya mobil yang di tumpanginya berguling-guling di jalanan yang sepi beruntung dia dan ibunya selamat namun ayahnya meninggal di tempat akibat terhimpit sehingga kehabisan nafas.


akankah Albert sembuh dari sakitnya? apakah Adel mampu mempertahankan rumah tangganya bersama pria lumpuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

melawan trauma

Adel membereskan bekas piring Al, dia mengangkat tubuh Al dan mendudukkannya di atas kasur. Adel duduk menatap serius pada Al, banyak pertanyaan yang ingin ia utarakan namun dia harus tetap menjaga kestabilan emosi suaminya jangan sampai pertanyaannya menyakitinya.

"mana obatku?" tanya Al.

"mulai hari ini kau tidak perlu lagi minum obat, jika kau terus meminumnya penyakitmu tidak akan sembuh dan kau akan terus ketergantungan obat, disini bukanlah obat yang kau butuhkan tapi kebranianmu melawan rasa takutmu mengerti!" tegas Adel.

"apa aku bisa?" taya Al ragu pada dirinya sendiri.

Sebelum menjawab pertanyaan Al Adel menelisik wajahnya, dia memikirkan sesuatu yang hanya dialah yang tau. Al bingung melihat Adel yang diam saja, dia melambaikan tangannya ke arah Adel memeriksa apakah istrinya itu melamun atau tidak.

"tuh tangan diem dulu napa? Jangan ganggu dulu lagi mikir nih." omel Adel.

"kirain kesambet." ucap Al dengan nada datarnya.

"wajar juga kalo kesambet orang bapa dedemitnya lagi duduk di depan noh" celetuk Adel memajukan wajahnya ke arah Al.

Al memelototkan wajahnya dia tidak terima di bilang bagian dari syaitonnirrozim oleh Adel, Al menjitak kening Adel sampai si empu meringis.

pletak..

Sshhh.. Aww

"dasar laki durhakim, maen jitak aja." protes Adel mengusap keningnya.

"menyebalkan" ucap Al dingin.

"sebenarnya kau bisa sembuh dari trauma mu dan juga dari kelumpuhanmu, asal kau mau berjuang keluar dari bayang-bayang rasa bersalahmu." ucap Adel.

"bagaimana caranya?" tanya Albert.

"caranya adalah kau tidak boleh melamun, lawan rasa traumamu selebihnya aku akan membantumu, kau percaya padaku bukan?" ucap Adel.

Al merasa ragu pada dirinya sendiri, selama ini benar adanya jika dia tak bisa melawan traumannya hanya mengandalkan obat-obatan saja. Bagaimana dengan setiap mimpi yang muncul dari tidurnya? Apakah dirinya juga yang harus melawan semuanya.

"kenapa kau melakukan semua ini? Apa karena kasihan padaku?" tanya Al.

"aku membantumu karena statusmu sekarang adalah suamiku, ayahku bilang aku harus menerima segala segala kekurangan dan kelebihan suamiku. aku tidak melakukan semuanya atas dasar kasihan, aku ikhlas dengan sepenuh hati aku mengurusmu dan merawatmu , mempersiapkan segala keperluanmu itu adalah pahala bagiku jiiaahh .. Sle'meewww ahh." jelas Adel.

Albert mendengus kesal, dia sudah menanggapi serius ucapan Adel namun istrinya itu berbeda dari wanita pada umumnya, ada saja tingkahnya yang bisa membuat darahnya naik, bibirnya terangkat, jantungnya berdebar dan perutnya keram menahan suara agar tidak tertawa secara bersamaan ingin sekali dia menenggelamkan Adel ke dalam sumur jika dia bisa.

"dasar menyebalkan" geram Al.

Adel tertawa lepas melihat ekspresi Al yang sudah sangat serius memperhatikan semua ucapannya layaknya seorang murid memperhatikan pelajaran yang di sampaikan oleh gurunya. meskipun kesal namun di balik semua itu Al merasa terhibur oleh kehadiran Adel, sudah lama senyumnya hilang bersamaan dengan orang yang dia sayangi pergi untuk selamanya.

"aduh komuknya lucu banget" ucap Adel mengusap sudut matanya yang mengeleuarkan air mata karena tertawa.

Al memasang wajah datarnya, senyum yang di perlihatkan Adel membuat pandangannya terkunci.

'manis' batin Al.

"apa kau sering bermimpi buruk?" tanya Adel mulai kembalk serius.

"sering" jawab Al singkat.

"jika setelah bermimpi buruk apakah kau tidak mengingat sesuatu lagi?" tanya Adel.

'gue udah kayak wartawan yang nyelidikin kasus kewarasan deh, gapapa dah interogasi suami biar dia cepet sembuh ya kali ganteng tajir di biarin mubazir, barang antik nih kagak boleh di sia-siain.' batin Adel.

"kalo udah mimpi buruk aku tidak mengingat apapun lagi, yang ku tahu aku bangun tidur dan melihat sekelilingku berantakan itu saja." jawab Al.

"boleh aku memeriksa kakimu?" tanya Adel.

"kau mau apa?" tanya balik Al.

Adel mengerlingkan matanya, dia bertanya malah di jawab dengan pertanyaan balik Adel jadi ragu kata orang rumah Al adalah pria genius tapi bagi Adel Albert adalah pria idiot.

"mau per**** suami sendiri" celetuk Adel.

"sembarangan." ucap Al menutup tubuhnya dengan selimut.

Adel menepuk jidatnya lama-lama dia yang stres menghadapi suaminya yang agak polos tapi idiot, Adel menghela nafasnya dengan panjang.

' sabar del maklumlah namanya juga orang sisa ke gluduk (petir)' batin Adel.

"aku mau periksa kakimu sebentar, aku ingin tau apa kakimu masih bisa di sembuhkan atau tidak." ucap Adel.

"oh" Al menurunkan selimutnya.

Adel memeriksa kaki Al, dia menggerakkan jemari kakinya dan memeriksa seluruh bagian kaki lainnya.

"apa kau merasakan sakit?" tanya Adel.

"tidak ada." jawab Al.

" kakimu masih bisa di sembuhkan, aku akan membuat ramuan sakti mandraguna untukmu." ucap Adel kembali duduk.

"ramuan apa?" tanya Al memastikan.

"ayahku juga pernah mengalami patah tulang, ibuku membawanya ke terapis yang biasa menangani masalah pertulangan disana banyak pasien dengan berbagai macam keluhan seperti patah tulang, lumpuh dan lain sebagainya. Setiap hari ayah di berikan ramuan sakti mandraguna yang di racik oleh ibu dengan resep yang di berikan oleh terapis tersebut, jika kau mau aku akan membawamu kesana." jelas Adel.

"nanti aku akan bicarakan dulu pada mommy." ucap Al.

Adel menganggukkan kepalanya. Dia merasa ada yang lupa tapi dia tidak mengingatnya, Adel memperhatikan wajah Albert beberapa saat kemudian dia mengingat sesuatu.

"oh iya aku lupa, Al tunggu sebentar aku mau keluar dulu." ucap Adel.

"hemm"

Adel memutar bola matanya jengah, jawaban singkat Albert membuatnya ingin memakan hidup-hidup suaminya itu kalau tidak ingat dosa.

Adel turun dari lantai atas mencari sosok kepala pelayan yang selalu mendampingi suaminya.

"susah amat nyarinya, dimana ya?" gumam Adel.

Sebuah kebetulan pak Ahmad berjalan hendak keluar namun Adel langsung memanggilnya.

"paman" panggil Adel dengan setengah berteriak.

Adel berjalan menghampiri pak Ahmad, merasa di panggil pak Ahmad pun membalikkan tubuhnya.

"Ada apa nona?" tanya pak Ahmad.

"paman mau kemana?" tanya balik Adel.

"nyonya besar memintaku untuk memeriksa semua tanaman bunga dan juga ikan koki peliharaannya di luar, apa nona butuh sesutu?" ucap Pak Ahmad.

"butuh banget paman, aku nyari paman mau minta gunting cukur buat Al." ucap Adel.

Pak Ahmad mengernyitkan dahinya.

"apa tuan muda ingin mencukur rambutnya?" tanya pak Ahmad.

"bukan rambut, aku meminta gunting cukur buat bersihin jambang sama kumisnya yang sudah seperti hutan rimba, kalo rambutnya mah gampang biar Adel sekalian aja yang cukur biar nanti di bikinin style ala-ala suga BTS." jelas Adel.

Pak Ahmad menahan tawanya, sikap ceplas ceplos Adel sangat serasi di pasangkan dengan manusia kaku seperti anak majikannya.

1
keyy!!
pembaca baru!!^^
hafidah naza
good story
Baried Dwi Prapti
alur cerita bagus dan penokohan kuat, dan sedikit lucu tip buat penulis
Baried Dwi Prapti
makin seru
Baried Dwi Prapti
tambah seru nih
Baried Dwi Prapti
pilihan yang tepat
Murniasih
baru ini yg takut ga dpt jatah olahraga mlm istri nya...😄
Nani Rodiah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Murniasih
mommy indah gimana kbr nya ?
Murniasih
cemburu bilang bos
Harni Suleman
Kecewa
Harni Suleman
Buruk
Tiwi
ok
Mus Rifah
lucu bagus aq sua👍👍👍👍👍
mamah isdal
ingin nangisssss sedihhhhh
mamah isdal
ayo Sindi ayooooo
mamah isdal
Lumayan
mamah isdal
Kecewa
mamah isdal
semakin seru
mamah isdal
trikya oke tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!