Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 Di fitnah lagi
Jam berlalu begitu lambat perut Rana sudah sedari tadi keroncongan akan tetapi jam istirahat belum juga berbunyi
"Kamu kenapa Ran!? Kok gelisah banget !?" tanya Keyla berbisik
"aku lapar key, perutku sedari tadi sudah berdendang ria" jawab rana ikut berbisik sambil mengelus perutnya yang masih setia berdendang
"sabar ya sebentar lagi bel istirahat berbunyi " ucap Keyla
"oke" jawab Rana
tak berselang lama bell istirahat berbunyi teman-teman sekelas Rana bersorak kegirangan
Setelah guru keluar dari dalam kelas mereka pun ikut berhamburan keluar ada yang berpasangan ada yang bergerombol ada juga yang sendiri sendiri
"Ran kekantin yuk ,tadi katanya sudah lapar" ajak Keyla
"aku di kelas aja ah,aku bawa bekal lagian kalau kekantin keburu aku pingsan karena lapar" Jawab Rana nyengir kuda lumping
"yah kok gitu sih" rana merenggut karena Rana tidak mau ikut kekantin
"kalian kekantin aja, nggak apa-apa kok aku istirahat di kelas Aja"ucap Rana dan akhirnya ketiga sahabatnya pergi kekantin karena mereka juga sudah sangat lapar
Rana memakan bekalnya namun tiba-tiba saja Satria datang menghampirinya
"tumben kamu nggak ikut sama besti - besti kamu kekantin" ucap satria duduk di depan Rana
"malas jalan jauh ke kantin keburu meninggoi akunya kalau nunggu antrian lagi hadeh cacing-cacing dalam perut ku sudah mutilasi ususku" jawab Rana
Satria terkekeh mendengar ucapan abstrud teman sekelasnya itu
"eh ngomong-ngomong kok kamu di sini nggak ikut yang lain kekantin!?" tanya Rana
"Udah dari kantin Tadi "jawab satria
"kapan!?" tanya Rana
"tadi waktu masih jam pelajaran,aku pamit ke toilet sekalian kekantin "jawab satria cengengesan
"Alhamdulillah kenyang "ucap Rana
"eh tapi aku nggak punya air minum" ucap Rana
"mau aku belikan kekantin!?" Satria menawarkan bantuan pada Rana
"nggak usah deh sat,biar aku kantin aja sendiri lagian juga aku sudah punya banyak tenaga nih untuk jalan kekantin "jawab rana menolak bantuan satria dengan halus
satria hanya mengangguk karena tidak ingin memaksa Rana menerima bantuannya
"aku kekantin dulu ya Sat, makasih karena udah nemenin aku makan ua sat" ucap Rana
"sama-sama Ran, yang penting kamu bahagia " jawab Satria
Satria memang sudah lama suka pada Rana tapi satria malu untuk mendekati Rana karena Ketiga sahabatnya selalu bersama Rana dan baru kali ini satria bisa ngobrol berdua dengan Rana tapi satria masih Takut untuk menyatakan perasaannya pada Rana karena satria tidak ingin Rana menjauhinya
Rana berjalan keluar dari Dalam kelasnya tujuannya menuju kantin untuk membeli air minum
Satria mengikuti Rana dari belakang karena dia juga ingin kekantin membeli cemilan
"hei bro mau kemana !?" tanya salah satu teman futsal satria saat akan sampai di tangga
"mau kekantin beli cemilan sepet ni lidah nggak ngemil " jawab satria terkekeh
"wah kalo gitu kita barengan aja kering nih tenggorokan " Jawab Azwan temen satria
satria dan Azwan terkejut saat mendengar sebuah teriakan di tangga
Saat mereka melihat kebawah Rana terduduk ditangga sedangkan salwa sudah terguling kebawah
Satria dan Azwan bergegas turun dari tangga ingin menolong mereka berdua tapi belum dua anak tangga mereka pijak Raka dan teman-temannya datang begitu juga dengan teman-temannya yang lain
Sudah berdatangan
"kamu kenapa sal!?" tanya Raka
"kak Raka Hiks hiks hiks,Rana mendorongku dari Tangga" ucap Salwa menunjuk Rana yang masih duduk di salah satu anak tangga karena masih syok
Hampir saja dirinya juga terjatuh terguling sama seperti salwa tapi rana cepat berpegangan pada pegangan tangga sehingga Salwa yang menyenggol rana salah pijakan hingga dia terjatuh dan berguling jatuh dari Atas tangga
Untung saja mereka sudah tidak lagi di ujung tangga paling atas sehingga hanya kepala salwa saja yang benjol tidak sampai patah tulang
"kami tidak sengaja berpapasan di tangga kak tapi aku tidak tau jika aku salah apa sama Rana hingga di menyenggolku Hingga terjatuh Hiks hiks hiks
Sakit kak hiks hiks hiks " ucap Salwa memfitnah Rana dan memutar balikkan Fakta
"tega kamu ya" ucap Raka Dengan suara yang besar
"iya rana tega ya sama salwa" ucap teman-temannya yang lain
"iya ,Mungkin Rana iri pada pada Salwa kan selama ini Salwa yang dekat dengan kak raka dan teman-temannya sedangkan dia selalu ditolak oleh kak Raka dan teman-temannya " ucap yang lainnya
Rana berjalan perlahan turun dari atas tangga tempatnya tadi duduk
"aku tidak melakukan itu kak,dia yang menyenggolku dan Aku hampir jatuh tapi aku cepat berpegangan tapi salwa langsung Terjatuh " Ucap rana mencoba menjelaskan saat sudah berada Di dekat Raka
"tidak usah ngeles kamu, kamu memang biang onar " ucap Raka
"beneran kak aku tidak melakukan apa-apa pada Salwa " ucap Rana mencoba menyakinkan kakaknya itu
"cuih mana ada maling mau ngaku jika maling ngaku penuh tuh penjara sama maling" bentak Raka
"beneran kak aku....."
Plak
plak
Suara tamparan begitu keras mengenai kedua pipi Rana sehingga membuat sudut bibir Rana robek dan mengeluarkan darah
Tubuh Rana terhuyung hingga terjatuh dan kepalanya terbentur pada sudut anak tangga
Kepala rana berdarah tapi Tak Ada seorang pun yang membela Rana mereka hanya menatap Rana Dengan tatapan tak dapat di artikan
Ketiga sahabat Rana pun hanya diam saja begitu pun dengan Satria dan Azwan yang masih berdiri di atas tangga menatap Rana
Rana menatap Satu persatu sahabatnya juga teman-teman sekelasnya yang ada di sana tapi mereka membuang muka seolah tak mengenal Rana
Rana merasa kecewa pada mereka semua karena seakan-akan Rana memang sengaja ingin mencelakakan Salwa
Tak lama rana pingsan dengan wajahnya yang semakin pucat baju putih Rana tidak lagi berwarna putih tapi sudah berwarna merah karena darah dari kepala Rana yang terluka
"kalian ini apa-apaan sih" ucap Kenan teman Sekelas Raka
Kenan mengangkat Rana lalu melarikannya ke arah parkiran
Ratih,susi dan Jesika teman Sekelas Raka juga mengikuti langkah kenan
Kenan memasukkan Rana kedalam mobilnya di ikuti oleh ketiga temannya itu
"Ratih susi kalian ikut aku kerumah sakit sedangkan kamu jes ambil Tas Rana di kelasnya lalu menyusul kami kerumah sakit milik papiku kamu tau kan!?" ucap kenan pada ketiga temannya itu
Jesika hanya mengangguk lalu berlari cepat kekelas Rana karena jesika salah satu pelanggan tetap Rana dalam memesan kue kue yang rana jual jadi dia sangat tau di mana kelas Rana dan letak tempat duduk Rana
tanpa menjawab pertanyaan teman-teman sekelas Rana jesika langsung mengambil tas milik rana dan Keluar dari sana menuju parkiran dimana mobilnya berada
Tak menunggu waktu jesika menuju rumah sakit yang kenan katakan