NovelToon NovelToon
HIDDEN DEVIL

HIDDEN DEVIL

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Oming32

Seorang model cantik bernama Emilia Karmila memilih melajang selama 15 tahun lamanya demi mencari sosok cinta pertama di masa kecilnya yaitu Damian Vernandez.

Namun penantian selama 15 tahun terbilang sia-sia karena ketika mereka dipertemukan,Emilia harus menelan pil pahit mengetahui fakta bahwa sosok cinta pertamanya merupakan seorang iblis dengan paras malaikat.

“Apakah dengan kematianku bisa membuatmu merasa senang?”emilia

“Tentu saja”Damian

“Maka akan ku wujudkan semua itu untuk mu”

DDDOORRRR!!!!!!

Mampir yuk
Siapa tahu suka😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

✨Happy Reading✨

Kicauan burung di pagi hari terdengar merdu di telinga sebagian orang,namun tidak dengan wanita yang tengah asik menggulung tubuhnya dengan selimut tebal.

Ia berdecak kesal karena tidurnya menjadi terganggu.Bukan tanpa alasan,ia baru bisa tertidur nyenyak di jam 2 pagi akibat menahan sakit di sekujur tubuhnya.Tak ada satu pun bagian tubuhnya yang terabsen dari rasa sakit yang semakin menjadi akibat obat bius yang disuntikkan sudah hilang.

“Bahkan burung pun tak membiarkan ku hidup dengan tenang”gerutu Emilia dengan mata terpejam.

Dengan sangat terpaksa ia harus menyudahi tidurnya dengan menggeliat perlahan meregangkan otot-ototnya yang kaku.

“Aku seperti kembali ke 15 tahun yang lalu”gumamnya ketika mengingat masa kelam dirinya.

Hal pertama yang ia lakukan ketika bangun tidur adalah pergi ke meja rias yang terdapat sebuah cermin besar.Ia sedikit terkejut melihat pantulan dirinya di dalam cermin.

“Ternyata sedikit lebam..pantas saja terasa sedikit nyeri”gumam Emilia sembari menyentuh luka lebam yang ada di pipinya.

Setelah puas menelisik bagian pipinya,ia beralih menatap luka bakar yang ada di bagian lengannya.Luka itu membentuk sebuah gambar dan terdapat nama di bawahnya.

“Lukas?....kenapa Damian menyebut dirinya Lukas?”dibalik rasa takutnya kemarin,ada rasa penasaran yang terselip di dalam hatinya.

Tak ingin terlalu lama meratapi nasibnya saat ini,ia beralih mengambil sebuah sisir dan merapikan rambutnya yang sudah berantakan.

Dengan perlahan ia menyisir rambut panjang yang sedikit lengket karena sisa makanan yang ditumpahkan oleh Damian.

“Lebih baik aku membersihkannya menggunakan air sebelum rambutku akan habis karena tercabut”gerutunya lalu beranjak menuju ruangan yang ada di sudut kamar.

Emilia menanggalkan semua pakaian yang ia kenakan,mendekat ke arah shower untuk memulai kegiatannya membersihkan diri.

Ia mulai memutar knop berwarna merah untuk menyalakan shower dengan air yang sedikit lebih hangat.

“Aauuu...aaauu...”

Segera ia menjauh dari guyuran air shower karena luka yang ada di beberapa bagian tubuhnya terasa perih akibat terkena air.

“Ssshhhh...kenapa perih sekali”gerutu nya.

Namun ia tak menyerah,sisi kelam masa kecilnya membangkitkan Emilia untuk melawan rasa sakit itu.Bahkan rasa sakit itu tak bisa ia lupakan meskipun bekas luka fisiknya sudah hilang.

20 menit adalah waktu yang cukup untuknya membersihkan seluruh badannya.Ia keluar dengan sehelai handuk yang melilit tubuh indahnya.

Ceklek....

Pintu kamarnya terbuka dan masuklah seseorang yang membuatnya sedikit terkejut.

“Selamat pagi nona”sapa Michelle

“Aakkhhh...”pekik Emilia yang langsung menutup rapat tubuhnya dengan kedua tangan.

“Maaf nona jika membuatmu terkejut”ucap Michelle merasa tak enak hati.

“Tak apa..aku hanya tidak fokus”jawab Emilia

“Kebetulan sekali nona..saya membawakan nona satu stel baju baru untuk nona”Michelle menyodorkan satu stel baju berwarna pastel kepada Emilia.

“Hhmmm bolehkah aku meminta sesuatu”tanya Emilia yang masih berdiri didepan pintu.

“Tentu saja..katakan nona”

“Aku meminta maaf sebelumnya..aku bukannya menolak pemberianmu..tapi bisakah kau memberi kU satu stel pakaian berwarna serba hitam”ucap Emilia merasa tak enak hati.

“Tentu nona..saya akan mengambilkannya untuk nona”Michelle bergegas keluar untuk mengambilkan baju untuk Emilia.

Sembari menunggu,ia duduk di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya dengan sebuah handuk kecil.

Ceklek...

Pintu kamarnya kembali terbuka,Emilia tak menoleh ke arah pintu karena mengira jika yang masuk adalah Michelle.Ia tetap fokus mengeringkan rambutnya.

“Sepertinya kau terlalu nyaman tinggal di mansion ini”suara bariton itu seperti tak asing di telinganya.

Spontan ia menoleh ke arah pintu dan sedikit terkejut karena Damian sudah berada di hadapannya.

“Ma..maaf aku tidak tahu jika yang masuk dirimu..”ucap Emilia gugup dan langsung berdiri sembari memegang erat handuk yang melilit tubuhnya.

“Lalu kenapa jika kau tahu aku yang akan masuk?...apa kau akan bersembunyi?”Damian semakin mendekat,mengikis jarak antara dirinya dan Emilia

“Bu..bukan seperti itu...hanya saja aku belum siap..”mata nya ia alihkan agar tidak bertatapan langsung dengan manik hitam milik Damian

“Aku lebih suka kau seperti ini”tatapan mata Damian seperti seseorang yang lapar.

“A..apa mak..sudmu”Emilia memundurkan tubuhnya karena Damian semakin dekat dengan diri nya

“Hey..diamlah ditempatmu”tegurnya ketika melihat gadis di depannya terus melangkah mundur.

“Mmm..bisakah kau keluar sebentar..aku ingin berganti baju”jantung Emilia berdetak kencang kala mata nya menatap wajah tampan laki-laki yang ia cintai selama ini.

“Kau mengusirku?..berganti lah,aku tidak akan mengintip”ujarnya santai

“Aku tidak bisa”tolaknya

Namun bukannya mendengar permintaan Emilia,Damian tetap melangkahkan kakinya semakin mendekat ke arah Emilia.

Emilia sudah berada di pojok ruangan dan tak bisa melangkah mundur untuk menghindari Damian.

Deg...deg...deg...

Jantung Emilia benar-benar berpacu lebih cepat bahkan ia bisa mendengar sendiri detak jantungnya saat ini.

“Astaga jantungku”gumamnya dalam hati.

Damian menyeringai tipis melihat wajah Emilia yang merona merah dan terlihat gugup karena beberapa kali ia memalingkan wajah ketika tatapan mereka bertemu.

“Kenapa kau terlihat gugup?”bisik Damian ketika ia berhasil meraih tubuh Emilia.

Nafas Emilia terasa tercekat dengan detak kantuk yang tak beraturan.

Wajah mereka benar-benar sangat dekat,wangi maskulin dari lelaki itu benar-benar menelisik ke dalam Indra penciuman Emilia.

“To..tolong..men..jauh..”hanya kalimat itu yang bisa ia ucapkan.

“Bukankah kau menyukai adegan seperti ini?”kembali Damian berbisik di telinga Emilia.

Emilia tak mampu berkata lagi ketika tangan kekar Damian meraih pinggangnya dengan posesif.

“Bukankah kau suka bermesraan seperti ini bersama lelaki di luar sana”Damian berucap sembari menyeringai tipis.

“Apa maksudmu?”emilia mencoba menepis pikiran buruknya.

“Ya..bukankah kau memang di lahirkan untuk menggoda pria diluar sana dan juga bukankah kau sudah terbiasa dengan adegan seperti ini”

Emilia membulatkan matanya mendengar kalimat yang terucap dari mulut Damian.Dia tidak menyangka laki-laku yang ia cintai memandangnya begitu hina.

Plakkk...

Sebuah tamparan ia hadiahkan ke pipi mulus milik Damian.Sungguh ia tak bisa menerima penghinaan seperti ini.

“Jaga bicara mu tuan Damian..aku seorang model bukan wanita j*lang seperti wanita-wanita yang kau temui”ada nada kesal yang terselip dari kalimat yang ia ucapkan.

Damian tersenyum sembari menyentuh bagian pipi nya yang terkena tamparan.

“Hah..benarkah..tapi aku rasa semua wanita sama saja,melakukan apapun untuk mencapai tujuannya..terlebih kau adalah seorang model..pasti kau menjual tubuhmu demi keberhasilanmu di dunia model”ucap Damian menatap ke arah Emilia

Emilia benar-benar terkejut dengan pernyataan Damian dan dia hendak melayangkan tamparan lagi,namun segera ia urungkan dan mencoba menahan emosinya.

““Maaf tapi semua yang kau katakan itu tidak benar adanya..aku memang seorang model tapi aku bekerja keras untuk mendapatkan semua itu dengan mengasah kemampuanku..dan lagi tidak semua wanita seperti itu karena di luar sana masih banyak wanita yang mengejar mimpi mereka dengan prestasi dan kemampuan yang mereka punya seperti diriku saat ini...”

“oh aku tahu...mungkin selama ini kau hanya bertemu dengan wanita yang kau ucapkan tadi..menjual diri untuk impian mereka..atau mungkin kau pernah hidup bersama wanita seperti itu”

Entah ia mendapat keberanian dari Ana sehingga ia berani mengucapkan kata-kata itu.

Damian mengepalkan tangannya mendengar setiap kalimat yang terucap dari bibir Emilia.

“Sepertinya kau mulai berani menjawab..dan aku akan membuktikan bahwa semua ucapanku benar adanya”

Bersambung...

1
nunnxyz
Haii aku dari masa depan terimakasih telah membuat cerita yg menyenangkan, aku suka membaca karya yang kau ketik terimakasih banyak telah membuatt hari²ku yg membosankan sedikit lebih ringan☺️
Lena Lena
Luar biasa
Afisza Ghassani
part yg ini sudah Thor
Anonymous
kasihan km
Anonymous
ada mujizat buat damian
Anonymous
ada mujizat nih
Anonymous
masa damian dak tau kalau musuh mengintainya
Anonymous
🤣🤣
ovi Putriminang
serasa punya dua suami
ovi Putriminang
💪💪
ovi Putriminang
😁😁😁😁🤦‍♀️
ovi Putriminang
gigit smua nya emilia
ovi Putriminang
lanjut lah Thor,, semangat thor
ovi Putriminang
💪💪💪💪thor
ovi Putriminang
lhooooo
💞my heart💞
benggek 🤣🤣🤣🤣
ovi Putriminang
mantap
💞my heart💞
kenapa sad ending Thor 😭😭😭😭😭
nyonya
damian,albert sama saja
ovi Putriminang
😃lanjut thor..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!