Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Tumbal kelima
Hari tumbal kembali datang untuk Andini, dia mendatangi tempat orang yang dulu pernah memperkosa nya. Yogi sudah di jadwal kan kalau dia di urutan belakang saja karena dia ingin membuat Yogi tersiksa dulu, entah apa yang terjadi pada nya sehingga dalam beberapa bulan terakhir ini dia selalu mengigau tentang seorang wanita yang mendatangi nya, pernah juga Andini melihat dia tidur sambil berteriak teriak minta tolong. awal nya Andini mengira itu hanya lah mimpi buruk semata karen wajar setiap manusia mengalami mimpi buruk, tapi ternyata bukan hanya satu kali saja Yogi begitu sehingga Andini curiga bahwa ada yang sudah terjadi pada adik laki laki nya, walau tidak tahu pasti juga itu karena apa.
Salsa bilang itu bisa jadi pengaruh narkoba sehingga dia mengalami halusinasi yang sangat kuat, maka dari itu setiap malam bila sedang tidur di rumah dia selalu menjerit dan minta tolong seperti orang yang sedang ketakutan. Yogi sekarang juga mulai berubah tubuh nya, dulu dia kekar dan berotot serta segar sekali tubuh nya ini, namun sekarang sudah kurus dan pucat bagai kan mayat hidup. maka nya Salsa mengatakan itu pengatuh narkoba karena biasa nya orang narkoba memang begitu, entah lah Andini juga tidak tahu penyebab nya apa karena dia malas sekali bicara dengan Yogi.
Bahkan sejak kejadian lima tahun yang lalu dia tak pernah bicara atau ngobrol dengan Yogi, hati nya sangat sakit sehingga tidak bisa lagi mau di katakan dengan kata kata. Andini sudah menyimpan sakit hati yang begitu besar, apa lagi dia juga menyalahkan Yogi tentang apa yang sudah terjadi dalam hidup nya. Yogi adalah orang yang sudah membuat hidup dia kocar kacir begini, walau pun banyak uang tapi dia merasa terhina sebenar nya dengan orang orang yang sudah menjamah nya, apa lagi bila ada orang yang sudah tua dan menggauli nya dengan penuh hasrat rakus dan meninggalkan banyak bercak di tubuh nya.
"Menunggu karma dari allah juga lama sekali, bahkan ku rasa bila mereka tidak ku tumbalkan maka mereka pasti tidak mati." batin Andini menatap jalan yang sedang ia tapaki.
Di ujung jalan sana ada Ari yang sedang merokok sendirian, sama hal nya dengan Yogi juga, bahkan yang ini bisa di bilang lebih parah karena Ari sampai berlari lari keluar dari dalam rumah karena melihat ada setan. Ari dan Yogi serta Tian di hantui dengan Laila yang datang karena sakit hati atas perbuatan buruk mereka ini, apa lagi Pak Amran juga tak dapat menemukan keberadaan nya sang istri yang menghilang.
"Sialan, nanti kalau aku pulang pasti di tanya lagi sama Amran!" rutuk Ari karena dia saat lari tak sengaja menyebut nama Laila.
Pak Amran jadi curiga pada Ari dan geng nya, bisa jadi bahwa putra nya lah yang sudah membunuh Laila. Ari yang merasa hidup nya sial jadi tak berani pulang, maka nya duduk di ujung jalan sambil merokok agar pikiran nya bisa agak tenang dengan keadaan ini, walau sudah di hantui begini dia tak ada rasa menyesal karena Laila bukan Ibu kandung nya juga, sedangkan Yogi yang memang punya hubungan darah saja rela menjual Kakak nya demi uang.
"Mas Ari ada lihat Yogi tidak?" Andini bertanya lembut pada pria yang lebih tua sebenar nya dari dia.
"Tidak ada, dia tak bersama ku hari ini." Ari menggeleng sambil menelan ludah.
"Kok dia tidak ada pulang ya, ku kira sama kamu." keluh Andini menunduk mengambil rumput yang menyelip di sandal nya.
Mata Ari membulat ketika melihat bokong gadis ini yang sangat menggoda di mata nya, sebisa mungkin dia tahan karena dia tak ingin menambah masalah lagi, padahal otong di bawah sudah menyala karena pria satu ini memang sangat kuat nafsu nya, entah dari pengaruh rokok atau juga dari alkohol.
"Aduh!"
Andini tersandung dan tubuh nya menempel di tubuh Ari, darah pria ini semakin berdesir tak karuan melihat nya, apa lagi senyum Andini yang sangat menggoda di mata nya. Ari diam diam memajukan wajah nya agar bisa mencium bibir Andini yang begitu menggoda, Andini diam saja dan menerima ciuman Ari dan tangan Andini memegang leher Ari yang sangat putih itu.
"Heeeempp, eeeeemmp."
Ari kian panas karena ciuman ini menggesekan dada montok putih bersih, tangan nya juga meraba karena sudah penasaran dengan benda kenyal itu, Andini sambil berciuman membawa Ari masuk kedalam sungai yang ada di pinggir jalan.
"Coba main di dalam air yuk." ajak Andini menciumi leher Ari.
"Hhmmm, boleh."
Karena sudah di balut oleh nafsu yang sangat kuat sehingga dia mau saja mau dia ajak main di tempat mana pun, air sudah sampai sepangkal paha dan Andini masih berjalan, Ari sudah tak sabar dan menaikan rok Andini lalu memasukan nya kedalam kerang yang sangat sempit itu.
"Oooh, kau masih seperti dulu." bisik Ari tak menyangka nya.
"Benarkah, ayo dong di goyang." Andini juga memajukan tubuh nya.
Ketika Ari sudah fokus dengan tujuan nya, Andini mendorong Ari hingga jatuh telentang di dalam air, dia terus menekan Ari dengan menginjak batang leher nya sehingga pria itu tak bisa bergerak. di dalam air hanya berusaha menyingkirkan kaki Andini yang rasa nya sangat kuat menginjak nya, bila saja tidak ada bantuan dari Seno maka tak akan sekuat ini karena dia hanya lah gadis biasa yang tak punya kekuatan super.
Lama dia membenam kan air hingga sampai sekitar lima belas menit karena Andini melihat jam tangan nya, setelah Ari sama sekali tidak meronta di dalam air, Andini melepaskan pijakan nya dan tak lama Ari mengambang di air dengan keadaan sudah tak bernyawa. Andini bergegas pulang dan mengambil jaket yang tadi sudah di sembunyikan, tampak sorot lampu motor dari kejauhan dan melewati Andini begitu saja tanpa melirik atau pun menoleh.
"Pria tampan memang adab nya baik, dia sama sekali tidak tergoda dengan wanita sexy." ucap Andini kagum dengan pria tampan itu.
Pria yang bernama Arya terus membawa motor tanpa menoleh, dia datang kedesa ini karena ada urusan dengan tuan tanah di ujung sana, Arya mau menjual tanah nya di kampung sebelah karena dia sudah tak cocok.
"Banyak juga gadis binal di desa ini." batin Arya melaju kencang.
Bila terlalu lama nanti dia kena marah pula oleh Fatma istri nya, namun gadis tadi sebenar nya membuat Arya penasaran karena aura nya hampir sama dengan aura Sari mantan istri dia dulu.