Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Dengan amarah yang menggebu-gebu,wanita muda itu memutar badannya, memandang orang-orang yang menyindir dirinya. Melangkah dan tanpa aba-aba terdengar sebuah tamparan.
"Plaaakk...."
Dina merasakan panas di pipi kanan bekas tamparan Sandra.Tak terima tangannya terayun membalas. Dengan gesit Sandra memegang tangan tersebut.
"Kamu sudah keterlaluan Dina,emang aku pernah menyinggungmu." Ujar Sandra tersulut emosi.
"Dasar orang miskin ga tau diuntung,loe berani ma gue." Teriak Dina dengan mata melotot.
"Apa yang mesti aku takutkan. Aku ga salah kok." Jawab Sandra santai.
"Kita liat aja nanti. Apakah loe masih bisa seperti ini." Dengus Dina.
"Biarpun aku miskin aku masih punya harga diri." Ujar Sandra kemudian.
"Sandra.....Sandra miris sekali hidupmu. Udah miskin ga punya orang tua lagi." Ujar Endang sembari tertawa mengejek.
"Udah ga usah mimpi ketinggian,mending terima saja pinangan dari juragan Andi. Hidup enak ga perlu susah-susah lagi." Ledek Tante Ita yang tiba-tiba sudah ada diantar kami.
"Kenapa bukan anak tante aja di nikahkan dengan juragan Andi." Jawabku telak.
"Enak saja. Endang ga sama seperti kamu.Masa depannya jelas ga kaya kamu,madesu." ejek tante Ita.
"Dasar kismin,ga tau malu." Ledek Endang menjulurkan lidahnya.
"Ada apa ini?Kok ribut-ribut." Terdengar suara barito pak Hendra suaminya Tante Ita.
"Ga ada apa-apa pa. Cuma ngasih saran buat Sandra aja." Kekehnya menutupi rasa gugup terhadap suaminya.
"Bener begitu San?" Tanya pak Hendra.
Sandra menarik nafas kasar. Mencoba menahan gejolak emosi. Harus pintar memilah kata jangan sampai memperkeruh suasana.
"Eh...Iya Om. Ga ada apa-apa kok." Jawab Sandra sedikit kikuk.
Pak Hendra melihat raut wajah Sandra,sepertinya ada yang disembunyikan.Tapi Pak Hendra mencoba berpikir positif aja.
"Ooh gitu. Ya udah ini udah malam,lebih baik kamu pulang saja dulu San." Ujar Pak Hendra.
"Tapi pa...."Belum selesai Tante Ita berkata sudah dipotong suaminya.
"Sudah...sudah....Nanti biar Om dan Tante yang menyelesaikan. Lebih baik kamu segera pulang,istirahat yang cukup besok kamu kan kerja." Ujar Pak Hendra dengan bijak.
Tante Ita terlihat mencebik tak terima apa yang suaminya katakan,tapi kalau pun menolak tetap ga mungkin.
"Terserah." Ucap Tante Ita ketus dan pergi masuk kedalam rumah diikuti anak-anaknya.
"Kalau gitu saya pamit dulu om. Terimakasih" Pamit Sandra.
"Kamu hati-hati ya. Ga usah dimasukan hati apa yang tante kamu katakan." Ucap Pak Hendra yang sudah mengetahui kelakuan istri dan anak-anaknya.
Sandra pun berlalu meninggalkan rumah Megah tersebut. Dengan badan yang lelah bergegas ingin membaringkan tubuh yang capek bekerja seharian.
Tiba dirumah aku duduk termenung dengan pikiran menerawang. Andai bapak dan ibu masih ada tentu mereka akan membela dan melindungi.Terlihat sudut mata gadis itu mengembun.
"Saat ini kalian boleh meremehkan dan merendahkan aku,tapi suatu saat nanti roda itu akan berputar. Ada saatnya aku berada diatas dan kalian ada dibawah." Bathin Sandra membesarkan hatinya.
Intinya semua karna uang,yang punya uang banyak akan dimuliakan dan disanjung-sanjung. Sedangkan mereka yang miskin akan terhina.
Dengan tekad bulat sandra meyakinkan hatinya bahwa suatu saat nanti impiannya akan terwujud. Tak akan ada lagi yang berani menghina dirinya.
Allah tidak pernah tidur,Allah tau mana yang terbaik untuk hambanya.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.