Zara Salsabila, seorang gadis cantik dan juga pekerja keras. Diusianya yang menginjak dua puluh lima tahun dirinya sudah menjabat sebagai sekretaris CEO. Dia begitu dikagumi oleh banyak pria dan juga wanita yang menjadikan dia sebagai sosok idola. Prestasi yang begitu membanggakan tetapi tidak dengan perjalanan cintanya.
Justru dirinya dikhianati oleh sahabat baiknya dan juga kekasihnya sendiri.
Lalu bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Ting
Tong
Ting
Tong
Bunyi suara di apartemennya membuat Widia merasa kesal
"Siapa sih malam-malam begini datang? nggak mungkin Azka juga? dia sedang ke rumah kedua orang tuanya," gerutu Widia kemudian mengecek terlebih dahulu siapa tamu yang datang berkunjung.
"Hadeh, dia mau apalagi sih?" Widia merasa kesal karena kembali digangguin oleh kakak tirinya, Jessica.
Ceklek.
"Ada apa lagi sih kak?" tegur Widia begitu membuka pintu apartemennya.
"Kamu nggak sopan banget sama kakakmu. Negur di depan pintu nggak disuruh masuk pula," balas Jessica yang langsung nyelonong masuk ke dalam apartemen sang adik.
Widia hanya menggerutu melihat kelakuan kakak tirinya yang selalu saja suka seenaknya itu.
"Apartemenmu bagus juga. Tangkapan yang bagus," puji Jessica kepada sang adik.
Keduanya memang sebelas dua belas. Demi bisa hidup enak mereka akan melakukan apapun. Termasuk menjadi simpanan pria hidung belang namun kaya raya, seperti yang jessica lakukan.
"Ada apa kakak kemari malam-malam begini," ujar Widia dengan nada tidak suka.
"Heh, nada bicaramu kek nggak suka gitu aku di sini. Jangan jadi kacang lupa kulitnya kamu ya, Wid. Inget pas kamu belum punya apa-apa dulu. Cuma kakakmu ini yang kasih kamu duit," sindir Jessica.
Widia menghela napasnya panjang. Memang sih dia bisa merasakan hidup enak karena duit yang setiap bulan selalu Jessica kirim ke rekeningnya. Kenapa juga dia merasa kesal tiap kali melihat Jessica. Apa karena bawaan janin dalam kandungannya? Jadi dia gampang mood nya berubah-ubah.
"Maaf kak, mungkin bawaan si janin juga jadi moodku gampang naik turun," ujar Widia dan seketika Jessica melotot ke arahnya.
"Astaga! kamu hamil Widia! Bodoh sekali kamu," ejek Jessica.
"Bodoh sekali kamu, kenapa sampai kamu kebobolan, heh?"
"Aku pikir dengan cara ini akan mempercepat Azka menikahiku, kak," adu Widia.
"Ckckck, lalu apakah Azka segera menikahimu, hah? Kapan kalian menikah?" sindir Jessica sambil berdecak. Dia sudah lama menjadi wanita penghangat ranjang orang lain. Dan trik seperti yang Widia lakukan hanyalah trik bodoh saja.
"Orang tuanya tidak menyetujui hubungan kami," jawab Widia sambil menundukkan kepalanya.
Jessica tertawa renyah mendengar pengakuan sang adik. Nah, kan benar apa yang ditebaknya. Karena apa? itulah dulu yang pernah dia lakukan kepada Aven dulu. Mantan mertuanya menentang keras pernikahan mereka. Bahkan menggunakan berbagai cara untuk memisahkan keduanya. Dan sekarang adiknya kembali menggunakan trik bodoh itu untuk menjerat pria dari keluarga kaya raya agar menikahinya. Sungguh dia hanya akan dianggap sebagai wanita murahan. Lebih baik menjadi simpanan saja dan hidup bergelimang harta. Daripada makan hati dengan mertua kaya raya.
"Sudah kubilang berkali-kali Wid, lebih baik kamu menjadi simpanan, penghangat ranjang mereka saja. Maka kamu bisa mendapatkan pundi-pundi kekayaan. Kenapa kamu justru haus akan yang namanya status, heh? Bodoh kamu Widia, hahaha," ucap Jessica mentertawakan sang adik.
"Karena kupikir itu bisa membuatku naik derajatnya kak," aku Widia kembali.
"Derajat apa yang kamu mau Widia. Kita ini sudah hidup belangsak dari kecil. Kita sudah terbiasa hidup kelaparan dan susah. Kalau cara berpikirmu masih sebodoh ini. Bagaimana kamu bisa hidup enak nantinya," sindir Jessica.
"Kalau begitu, kenapa kakak nekat ingin kembali bersama mantan suami kakak itu? Bukankah keluarganya tidak pernah menyukai kakak?" tanya Widia.
Jessica seketika berhenti tertawa. Dia menatap Widia tajam.
"Karena dia sudah kaya raya dan menjadi pimpinan perusahaan sekarang. Siapa tahu dia ingin kembali merasakan panasnya ranjang bersamaku," ujar Jessica penuh percaya diri.
"Tetapi ku dengar dia sudah membenci kakak karena melihat perselingkuhan kakak bersama produser itu. Kenapa kakak masih nekat kembali? Apakah kakak benar-benar mencintai mantan suami kakak, hemm?" pertanyaan menohok Widia sampaikan dengan senyum menyeringai.
Hal itu membuat Jessica merasa gusar karena dia mulai dipojokkan oleh sang adik. Sepertinya memang benar jika dia hanya merasa dicintai dan dihargai oleh Aven. Selama berhubungan dengan siapapun. Jessica hanya merasa dianggap sebagai barang yang seenaknya mereka pakai. Lalu setelah puas, dia akan ditinggalkan begitu saja. Hanya Aven lah yang mengagumi dirinya dan memujanya dulu.
"Ak...aku cuma tidak ingin penasaran saja dengan perpisahan kita yang mendadak," jawab Jessica.
"Untuk apa kakak penasaran. Bukan karena kakak menyesal kan meninggalkan lelaki yang sudah pernah berjuang untuk kakak?" kembali pertanyaan menohok Jessica dapatkan.
Memang benar kata Widia, Jessica menyesal sudah meninggalkan lelaki seperti Aven. Tangkapan yang bagus dan setia mempertahankan dirinya. Namun, justru dia sia-siakan begitu saja.
"Kamu tahu apa sih, Wid," ujar Jessica sambil menyalakan rokoknya untuk mengurangi kegugupannya.
Widia tahu kakaknya itu sama dengan dirinya. Mereka berdua selain kekurangan materi. Hal pertama yang mereka inginkan adalah kasih sayang, perhatian dan cinta dari seseorang. Keduanya tidak pernah mendapatkan hal itu sejak kecil. Mereka hanya hidup susah dan juga menderita. Karena itulah keduanya berjuang untuk hidup enak dan ingin juga disayang sepenuh hati meskipun cara yang mereka lakukan juga melukai hati orang lain.
"Itulah yang aku rasakan bersama dengan Azka. Aku merasa bahagia, disayang dan dicintai setiap kali bersamanya. Meskipun aku harus merebutnya dari orang lain. Tetapi kini kedua orangtuanya justru menghambat jalan kami untuk bersama. Itulah alasan kenapa aku hamil untuk memperjuangan Azka tetap berapa di sampingku kak," adu Widia dan Jessica menghela napasnya panjang.
"Aku ingin kembali bersama Aven seperti dulu lagi. Aku juga merindukan kasih sayang, belaiannya dan juga perhatian darinya yang tidak pernah aku dapatkan dari pria lain."
Widia menatap Jessica merasa kasihan. Dia memeluk Jessica dengan perasaan campur aduk. Hanya Jessica tempat Widia berkeluh kesah selama ini. Dan Jessica lah yang mensupport keuangannya.
"Aku akan membantumu kak," jawab Widia yakin.
Jessica mengangguk.
"Aku juga akan membantumu untuk bersama dengan Azka," balas Jessica yakin.
Widia tersenyum mendengarnya.
"Terimakasih banyak kak."
❤️❤️❤️
TBC
Hari ini cuma update 2 episode ya, masih sibuk dengan acara lebarannya. Sampai jumpa besok 😸