Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"baik lah anak - anak ,silahkan di buka hasil kelulusan dan nilai ujian kalian" ucap Wali kelas itu.
Setelah mendengar perintah dari wali kelas, semua siswa di kelas itu membuka kertas hasil ujian mereka secara perlahan.
Seketika seisi kelas itu di penuhi dengan sorak-sorai dari para siswa karena semua siswa di kelas itu di nyatakan lulus.
Raya menatap tajam ke arah Raka dan Hansen yang telah mengerjai nya , Raka dan Hansen tertunduk takut dengan Raya ,namun mereka tetap terkekeh karena berhasil mengerjai Raya.
"Baiklah semuanya , bapak ucapkan selamat , setelah ini bapak akan bagikan formulir masa depan , ini hanya formalitas tapi tolong di isi tujuan kalian setelah lulus dari sekolah ini, termasuk Universitas incaran kalian dan program studi yang kalian inginkan" Wali kelas membagikan sebuah formulir untuk mereka isi.
"Bapak akan kembali satu jam lagi, kalian bebas mengisi nya " Wali kelas meninggalkan ruang kelas untuk memberikan waktu kepada siswa - siswi nya untuk mengisi formulir.
"Anjing lu Raka ! Hansen !" Raya menjitak kepala keduanya ,mereka duduk bersama.
Di kelas ini masing - masing punya pertemanan mereka , walau semuanya akrab tapi mereka selalu saling berkumpul dengan teman - teman nya masing - masing.
Kumpulan Raka sendiri terdiri dari Wica, Raya ,Hansen dan Dimas .
"lu mau kuliah di mana Raka?" tanya Hansen memulai percakapan sembari mengisi Formulir.
"gak tau deh mau jadi apa gue , rasanya ingin segera bekerja dan menikahi Wilona" jawab Raka melantur membuat nya mendapat sorakan dari ke - empat teman nya.
"kalau lu Wi?" tanya Hansen, Wica hanya tersenyum.
"dia kan udah bilang mau lokal - lokal aja ,paling dia ujung - ujung nya jadi Dosen iyakan?" ucap Dimas, Wica pernah berkata bahwa ia hanya ingin ber kuliah di kota ini.
Wica lagi - lagi hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya melihat sikap teman - teman nya yang selalu membuat nya tersenyum itu.
Raka sangat kebingungan mengisi apa di Formulir itu, ia sungguh tak tahu apa tujuan nya setelah lulus dari Sekolah.
Raka belum menentukan masa depan nya akan seperti apa , ia hanya ingin hubungan nya dengan Wilona bisa bertahan hingga jenjang yang lebih serius di masa depan.
Satu jam telah berlalu ,pak Andi Wali kelas untuk kelas itu telah kembali dan meminta semuanya untuk mengumpulkan Formulir yang telah mereka isi.
Pak Andi memeriksa nya satu persatu sambil tersenyum dengan beberapa jawaban anak murid nya yang terlihat konyol.
"ingin menikahi Wilona? " ucap pak Andi saat membaca Formulir yang Raka isi ,seisi kelas menyoraki Raka ,Wica yang kesal karena Raka mengisi nya dengan asal - asalan melemparkan pulpen yang ia pegang kepada Raka.
"Raka ! Kamu sudah lulus SMA sekarang, pikirkan baik - baik mimpi kamu di masa depan , jangan pacaran terus !" tegas pak Andi.
Raka mengangguk dan menutupi wajah nya karena terus - terusan di goda oleh teman sekelas nya.
"baiklah , murid dengan nilai terbaik se Kota kita ada di kelas ini ,bapak sangat bangga tapi bapak akan merahasiakan nya sampai nanti di umumkan di mading peringkat dan nilai kalian secara umum atau pun secara Nasional , tapi bapak penasaran dengan impian si nomor satu" ucap pak Andi lalu mencari Formulir dari murid yang ia maksud.
"kuliah di Luar Negeri ? Tentu saja dengan nilai yang ia dapat ini akan mudah" ucap Pak Andi , murid - murid kagum dan saling menebak siapa yang peringkat satu kali ini.
"Baiklah waktu kalian di sekolah ini hanya satu minggu lagi ,manfaatkan untuk hal positif dan rundingkan kalian akan membuat acara perpisahan seperti apa " pak Andi berpamitan dan meninggalkan kelas.
Mereka akan melakukan aktivitas - aktivitas terakhir sebelum acara perpisahan di akhir pekan , setelah itu mereka akan menyelesaikan masa sekolah dan melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.
"sayang banget bukan lu yah Wi juara satu nya ,tapi siapa ? Mungkin si Vincent ?" ucap Hansen yang mulai menebak si juara pertama di skala Nasional yang ada di kelas nya, ia berkata seperti itu karena Wica tak ingin kuliah di luar Negeri.
"gak apa Hans ,hidup kadang di atas kadang di bawah" ucap Wica.
"alah nanti juga kita tahu pas hari Senin peringkat nya di umumkan ,semoga gue ada di 50 besar minimal , malu kalau di 200 besar dari 250 siswa " ucap Raka, ia khawatir dengan peringkat dan nilai nya.
Mereka mengobrol sebentar lalu segera pulang setelah mereka di izinkan untuk meninggalkan sekolah, semuanya tak sabar untuk memberitahu orang tua mereka tentang kelulusan nya.
"gimana sayang ,kamu lulus kan?" mama Raka segera menyambut kepulangan Raka, dilihat nya wajah lesu dan langkah kaki yang lemas dari Raka.
"gak mungkin kan kalau kamu gak lulus?" mama Raka menjadi khawatir setelah melihat sikap anak sulung nya ini.
"maaf yah ma ,Raka hanya sibuk dengan Dance" ucap Raka yang mendudukan diri nya di ruang TV keluarga.
"sini kertas nya deh ,gak usah sok ngerjain mama kamu, mama udah tahu kamu lulus" ujar Mama raka seraya menyambar kertas kelulusan yang ada di tangan Raka.
"yah gak asik lah " Raka berdecak kesal , setelah ia melakukan akting terbaik nya ,namun mama nya malah sudah tahu lebih dulu.
"iyalah , kan Wica mengunggah kelulusan kalian ke sosial media bahwa satu kelas lulus semua" ujar Mama Raka seraya membaca isi surat kelulusan milik Raka.
"selamat yah sayang ku " mama Raka dengan Gemas nya menciumi Raka yang tak terasa sudah lulus SMA.
..
"sayang aku lulus ! ayo kamu siap - siap !" Raka mengirim pesan kepada Wilona ,membuat Wilona bingung harus ber siap- siap apa.
Wilona bertanya kepada Raka , apa yang di maksud oleh Raka , ia juga mengucapkan selamat dan menyampaikan rasa bangga nya kepada Raka.
"siap - siap ke KUA" Balas Raka yang ternyata tengah menggoda Wilona.
..
Raka berdiam diri , memikirkan mimpi apa yang di inginkan nya ,namun Raka sama sekali tak mempunyai mimpi apapun selain Dance .
Ia hanya ingin fokus dengan Dance nya ,namun ia pun tak ingin mengambil resiko,membuat nya sedikit frustasi dengan diri sendiri.
Raka sudah meminta saran kepada Wilona ,namun Wilona memberikan sepenuh nya pilihan kepada Raka ,karena ini adalah hidup Raka .
Malam hari nya Raka mengobrol dengan papa nya untuk meminta saran kepada papa nya.
Papa Raka tetap memberikan pilihan itu kepada Raka ,namun ia memberitahu Raka bahwa apapun yang Raka ingin kan papa dan mama nya sudah menyiapkan biaya kuliah untuk Raka .
Mereka juga tak akan keberatan jika Raka nekad ingin langsung memulai sebuah bisnis atau fokus dengan Dance nya ,Raka akan mendapat dukungan penuh dari kedua orang tua nya.