NovelToon NovelToon
Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Status: tamat
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kacan

Dijual oleh ibu tiri ke pada seorang duda kaya berumur 40 tahun tidak serta merta membuat Citara bahagia.

Kekejaman pria beranak dua itu menjadikan Citara sebagai pelampiasan hasratnya.

Sampai sebuah fakta mengejutkan diketahui oleh Citara. Jika, pria yang dinikahinya bukan pria biasa.

Sisi gelap dari pria itu membuat Citara menjulukinya dengan sebutan Monster Salju. Pemarah, dingin, misterius dan mengerikan.

Akankah Citara mampu meluluhkah hati ayah dan anak itu? Simak kisahnya hanya di "Pelampiasan Hasrat Suami Kejam "

Author : Kacan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHSK 11

Pagi begitu cerah dan indah. Namun, tidak secerah wajah Citara yang pucat dan terlihat tidak bersemangat.

Di sisi lain, Varen si Monster Salju sudah rapi dengan kemeja serta jas dokternya. Pria itu sangat suka memainkan pisau bedah—maka dari itu ia senang menjalani profesinya sebagai seorang dokter.

Jika di rumah sakit dia dilihat sebagai malaikat penolong, tetapi jika di mata musuhnya dia adalah sosok manusia yang tidak punya hati.

Bahkan, musuh dan saingan bisnis gelap Varen menyebutnya dengan sebutan iblis berwujud manusia dingin.

Varen keluar dari kamar yang didominasi dengan warna hitam, langkah kakinya membawa pria berwajah dingin nan tampan itu sampai ke dalam kamar Citara.

Dengan santai ia mendekat ke arah ranjang yang ditiduri oleh istrinya. Mata setajam elang Varen sedikit menyipit kala melihat wajah Citara yang pucat.

Terlihat wanita berlesung pipi itu memeluk dirinya sendiri, persis layaknya orang yang sedang menggigil.

"Dia belum memakai pakaiannnya," gumam Varen dalam hati.

Monster Salju itu berdiri di tepian ranjang, tubuhnya sedikit membungkuk agar bisa menyentuh pipi serta kening Citara.

Punggung tangan Varen dapat merasakan suhu tubuh Citara yang tidak normal. Dapat dikatakan jika saat ini Citara sedang dilanda demam.

Pria itu menarik tangannya dari kening sang istri lalu ia menegakkan tubuhnya kembali seperti semula.

"Hei bangun!" seru Varen dengan nada datar.

Citara tersentak kaget begitu dirinya melihat pria yang ia tidak sukai ada di hadapannya.

"Tssttt ... ," desis Citara merasakan sakit di bawah pusarnya.

Pria yang masih tampan di usianya yang tidak lagi muda itu mengjungkitkan alis saat mendengar suara desisan dari mulut sang istri.

"Kau belum memakai pakaianmu," ujar pria itu dengan bersedekap dada.

"Iya, Tuan." Citara menundukkan kepala, enggan melihat wajah pria yang sudah merenggut kesuciannya dengan cara memaksa dan kasar hingga ia masih merasakan sakit pagi ini.

Hap!

Tidak ada angin, tidak ada hujan Varen tiba-tiba saja mengangkat tubuh Citara ke dalam gendongannya.

"Eh!" pekik wanita yang masih mengenakan handuk kimono sejak tadi malam.

"Turunkan saya, Tuan!" Citara spontan merangkulkan lengannya pada leher Varen, saat pria itu tanpa aba-aba menggendongnya ala bridal style.

Pria dengan julukkan Monster Salju itu tidak mengindahkan protes sang istri, dirinya memilih melangkahkan kaki menuju walk in closet.

Begitu ia masuk, dirinya langsung mendudukkan Citara di atas meja kaca yang berisikan aksesoris seperti anting hingga jam branded.

Tanpa permisi, Varen membuka handuk kimono yang dikenakan istrinya dengan kasar. Hingga terpampang lah tubuh Citara yang polos tanpa sehelai benang pun.

Varen menunjukkan smirk-nya saat melihat ada banyak bercak merah di tubuh sang istri. Itu adalah maha karya dirinya, menujukkan betapa kuat dan perkasanya pria itu.

Varen jadi teringat akan ucapan Marco terhadapnya soal sang mantan istri yang katanya tidak puas terhadapnya. Namun, semua itu bisa ia patahkan saat melihat keadaan Citara sekarang, yang sakit hanya karena ia gauli semalam.

Bahkan, jerit sakit dan nikmat Citara masih membekas di kepalanya. "Ah shiit! Aku jadi ingin mengulangnya lagi," ucap Varen dalam hati.

Citara yang merasa tidak nyaman diperhatikan oleh suaminya sejak tadi, berusaha menutupi tubuh polosnya dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada, serta merapatkan kaki.

Varen tidak memperdulikan perilaku Citara, ia lebih memilih membalik badan dan membuka lemari yang berisi deretan gaun, serta baju yang indah.

Dengan asal pria itu mengambil baju model baby doll berwarna merah muda. Tidak lupa ia mengambil segi tiga serta kacamata untuk melindungi aset istrinya.

"Biar saya sendiri saja, Tuan," ucap Citara.

"Diam!" bentak Varen tiba-tiba, pria itu tidak suka dibantah.

Spontan Citara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Ia hanya bisa diam saat Varen memasangkan segitiga berwarna merah maroon lewat kedua kakinya.

Varen sedikit membungkukkan badannya yang tinggi, wajah pria itu tepat berada di depan dua gundukkan milik sang istri.

Dengan seringai nakal ia menangkup salah satu aset Citara. Mata wanita itu mendelik merasakan hangatnya telapak tangan Varen yang kini menggenggam bukit kembar miliknya.

"T-tuan ... eungh," lenguh wanita itu saat Varen menekan tangannya.

Monster Salju dengan wajah datar itu menarik tangannya kembali, lalu memasangkan kacamata untuk menutupi dua aset sang istri.

"Milikmu sangat pas dalam genggaman tanganku. Kau jangan berbangga diri kuperlakukan seperti ini! Kau harus baikan nanti malam, karena aku ingin mengulang malam itu kembali!" tegasnya tanpa memperdulikan ekspresi wajah Citara yang bersedih di tengah wajahnya yang pucat.

Citara hanya bisa diam saat Monster Salju itu mengangkat tubuhnya yang lemah. Ia tidak berani memberontak, jadilah dirinya menerima apa yang sedang pria itu lakukan.

Bulu mata Citara yang lentik bergerak kala matanya mengerjap. Ia diam-diam memperhatikan wajah Varen yang fokus ke depan.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Varen tiba-tiba, tanpa mengalihkan pandangannya.

Citara yang kaget hanya mampu menutup wajah dengan kedua tangannya. "T-tidak ada, Tuan."

Varen menurunkan tubuh sang istri ke atas ranjang. Pria itu merogoh sakunya—megeluarkan sebuah ponsel berteknologi canggih. Jari telunjuk si Monster Salju menekan kontak yang ada di ponselnya.

"Datang ke kamar istriku sekarang!" perintah Varen pada seseorang yang ia hubungi, lalu mengakhiri panggilan tersebut.

Mata setajam elang milik pria itu mengunci tatapan Citara yang terlihat ketakutan. Wanita yang kini berada di atas ranjang mulai berpikir negatif.

"Siapa yang dihubungi oleh monster ini? Kenapa orang itu disuruh ke kamarku? Apa aku mau dihukum lagi?" Citara bertanya-tanya dalam hati.

Bibir Varen menyeringai, pria itu senang melihat wajah ketakutan istrinya. Ia maju selangkah demi menipiskan jarak. Tubuhnya yang jangkung mebungkuk di atas tubuh sang istri.

Mata Citara terpejam kuat saat wajah Varen berada begitu dekat dengan wajahnya.

Tok! Tok!

"Masuk!" ucap Varen dengan suara yang lantang.

Pria itu menegakkan tubuhnya kembali, Citara merasakan jantungnya yang kian berdebar dengan kencang.

Saat seseorang yang diperintah Varen itu masuk, wajah Citara berubah tenang. Ternyata itu adalah Rani, maid yang pernah mengantarnya ke kamar ini.

"Kau urus dia! Lakukan apapun yang membuat tubuhnya kembali membaik," ujar Varen tanpa menatap orang yang ia ajak bicara.

Maid yang mengerti maksud tuannya itu langsung menjawab. "Baik, Tuan." Tubuh Rani sedikit membungkuk.

"Hm, aku pulang larut hari ini. Pastikan dia menyambutku ketika pulang!" Varen merapikan jas dokternya yang sedikit kusut karena menggendong tubuh sang istri.

"Baik, Tuan."

Pria berusia 40 tahun itu meninggalkan kamar Citara tanpa berpamitan, ia turun ke bawah dan bergegas ke rumah sakit. Setelahnya, pria itu akan ikut turun tangan melakukan transaksi barang haram yang menghasilkan banyak uang.

Bersambung ....

1
Zellin
yang ngejual citara juga hidup bahagia ya thor..
aagnes
keren ceritanya sukses ya thorrr
Zellin
sampe sini aq baca..GK etis gak ada etika nya..menyiksa org yg tak bersalah..yang bersalah hidup bahagia sehabis menjual citara...mungkin ini kisah nyata sang penulis kali ya..
Diana Hariadi
jgn2 kaki veren gk di amputasi cuma ngerjain citara aja untuk melihat kesetiaan citara
Rani Ayu
thor.. kapan buat si varen bucin dan anak sulung nya sadar ?
Diana Hariadi
paman varen🤣🤣🤣🤣
Diana Hariadi
serem amat thor
Diana Hariadi
citara goblok bilang aja gk tau,malah bilang gk mau itu berarti kamu tau,habis lah kau tiara😢
Diana Hariadi
aduh thor serem amat😢
Diana Hariadi
syukur lah citara di culik biar tau rasa tu si varen bahwa citara sangat berarti untuknya
aagnes
Luar biasa
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
varen stres😂
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
itu namanya kualat varen tau kualat?
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
GK suka sm sikap Ara... kebanyakan ngelamun...lelet...muak lama2
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
sudah umur 20 msh ogeb aja...sdh tau varen GK bisa d bantah msh aja bantah...
muak lama2 sm si Ara ini...suruh nurut susah banget..
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
takut tp masih pengen liat kebelakang...bego apa oon km ini Ara... pantesan varen gemes sm km...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
tak baca pelan2 sambil ngeri2 sedep...yg penting si mafia Endingnya bucin setengah modar...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
masih blm kapok...masih punya pikiran kabur kau Ara?
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
udah..kl tau suami km kek gitu nurut makanya...nurut malah aman kan...
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
gpp...drpd hidup sm ibu tiri dan kakak tiri mu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!