NovelToon NovelToon
Saat Istriku Tak Bodoh Lagi

Saat Istriku Tak Bodoh Lagi

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Itha Sulfiana

Firman selama ini berhasil membuat Kalila, istrinya seperti orang bodoh yang mau saja dijadikan babu dan tunduk akan apapun yang diperintahkan olehnya.

Hingga suatu hari, pengkhianatan Firman terungkap dan membuat Kalila menjadi sosok yang benar-benar tak bisa Firman kenali.

Perempuan itu tak hanya mengejutkan Firman. Kalila juga membuat Firman beserta selingkuhan dan keluarganya benar-benar hancur tak bersisa.

Saat istri tak lagi menjadi bodoh, akankah Firman akhirnya sadar akan kesalahannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa kehilangan

Kalila memutuskan untuk kembali ke dalam kamarnya. Tak lupa, dia mengunci pintu rapat-rapat kemudian bergerak meraih ponsel yang tersimpan didalam tas.

"Halo, Pak Darmawan!" sapa Kalila saat panggilan terhubung kepada seseorang.

"Halo, Mbak Kalila! Ada apa? Kok, tumben sekali Mbak Kalila menelfon saya?"

"Nggak apa-apa, Pak. Saya hanya mau bilang sesuatu sama Bapak."

"Apa itu, Mbak?"

"Mulai sekarang, Pak Darmawan tidak perlu lagi menjadi pelanggan tetap di toko meubel milik suami saya."

"Loh, kenapa, Mbak? Apa karena komplain saya ke Mbak Kalila sebulan yang lalu? Kalau soal itu, Mbak tidak perlu khawatir. Saya bisa memaklumi meski pengiriman barang seringkali telat bahkan sampai benar-benar molor. Yang penting, barangnya tetap sampai."

"Bukan soal itu, Pak," geleng Kalila. "Mungkin, tidak lama lagi saya akan bercerai dengan Mas Firman. Jadi, kemungkinan besar jika masalah seperti bulan lalu terjadi lagi, saya tidak akan bisa menjaminkan apa-apa lagi terhadap Bapak. Saya sudah lepas tangan soal toko itu, Pak."

Hening sejenak diseberang sana. Sepertinya, pria paruh baya itu agak syok mendengar perkataan Kalila.

"Jadi, mata Mbak Kalila sekarang sudah mulai terbuka? Mbak Kalila sudah tahu bahwa Pak Firman tidaklah sebaik yang selama ini Mbak Kalila pikirkan?"

Kalila hanya mampu tersenyum miris. Ya, sedari dulu, banyak orang yang sudah melaporkan soal Firman yang genit dan suka bermesraan dengan beberapa wanita di toko miliknya.

Namun, Kalila menganggap semua itu hanya sekadar angin lalu. Ia tetap mempercayai Firman meski omongan negatif soal sang suami tak hanya keluar dari satu mulut saja.

"Begitulah, Pak," jawab Kalila pada akhirnya. "Saya minta maaf kalau selama ini saya sudah mengabaikan laporan dari Pak Darmawan."

"Tidak apa-apa, Mbak. Yang penting, sekarang mata Mbak Kalila sudah terbuka. Pasti, Mas Kalandra akan sangat senang jika mendengar kabar baik ini."

Kabar baik? Baru kali ini, Kalila mendengar seseorang mengatakan bahwa perceraian adalah sebuah kabar baik.

Tapi, jika dipikir-pikir, hal itu memang tidaklah salah. Bisa lepas dari lelaki seperti Firman, bukankah memang sebuah kabar baik?

"Tahan sedikit lagi, Mas! Ini baru permulaan!" lirih Kalila sambil menatap sinis ke arah foto pengantinnya bersama Firman.

*

"Mas, kamu aja yang suntik Ibu!" pinta Lia sembari memberikan jarum suntik yang ia pegang kepada Firman.

"Mas dari kecil, trauma sama jarum suntik, Lia. Jadi, mana bisa Mas melakukannya."

"Aku juga, Mas," timpal Lia. "Aku juga takut banget sama jarum suntik," lanjutnya sambil bergidik ngeri.

"Sini, jarum suntiknya! Biar Ibu pakai sendiri saja!" pinta Bu Midah.

"Memangnya, Ibu bisa?" tanya Firman memastikan.

"Ibu harus coba. Daripada Ibu mati karena kelamaan nungguin kalian," jawab Bu Midah ketus.

Firman pun menyerahkan jarum suntik itu kepada sang Ibu. Dengan tubuh yang semakin melemas, Bu Midah lekas mengambil botol insulinnya kemudian memakai jarum suntik untuk memindahkan isinya.

Setelah itu, disuntikkan nya cairan insulin itu ke tubuhnya sendiri. Meski sama takutnya dengan Firman maupun Lia, namun dia harus menahan semuanya. Tak ada yang bisa ia harapkan selain dirinya sendiri untuk saat ini.

"Besok, kamu harus baik-baikin Kalila, Firman! Kalau perlu, kamu harus jaga jarak dulu dari Lia."

"Loh, nggak bisa gitu dong, Bu! Masa' Mas Firman disuruh jaga jarak dari aku, sih?" protes Lia tak terima.

Buk!

Bu Midah melemparkan bantal hingga mengenai wajah sang menantu baru.

"Ini semua juga gara-gara kamu, tahu! Seandainya, kemarin kamu tidak mengundang Firman ke rumah kamu, mungkin sampai saat ini, Kalila masih belum mengetahui soal hubungan kalian. Dan, secara otomatis, Kalila masih menjadi menantu penurut yang bersedia merawat dan juga memperhatikan kesehatan Ibu."

Bibir Lia tampak mencebik. Dia kesal karena disalahkan seorang diri.

"Aku capek, Mas. Mau istirahat," pamit Lia beralasan.

"Mas ikut," ucap Firman seraya mengekor dibelakang sang istri.

*

"Kalila, tunggu!" teriak Firman pagi ini saat melihat Kalila sudah tampak rapi dan cantik dengan rok span berwarna hijau emerald yang dipadukan dengan blouse lengan panjang berwarna putih.

"Ada apa?"

"Mau kemana, kamu?" tanya Firman heran.

"Kerja."

"Kerja? Kerja dimana?"

"Di kantor lama aku," jawab Kalila tanpa berminat menatap wajah pria itu.

"Kamu kerja lagi? Kenapa nggak bilang-bilang sama Mas?"

"Ngapain juga aku bilang? Bukan urusan Mas Firman juga, kan?"

"Mas belum kasih kamu izin, Kalila!"

"Tanpa izin dari Mas Firman pun, aku akan tetap bekerja. Aku capek jadi babu gratisan kamu, Mas! Jadi, mending aku kerja sama orang lain aja asalkan dapat gaji, daripada aku harus kerja sama kamu tapi cuma dapat makian dan nasi basi setiap hari."

Jleb!

Lagi-lagi kata-kata Kalila sukses menyayat hati Firman. Apakah Kalila sebenci itu atas perlakuan Firman yang dahulu?

"Lila, Mas minta maaf untuk semuanya, Sayang!" ucap Firman sambil menyusul langkah Kalila. "Mas menyesal. Apa tidak bisa, kita memulai semuanya dari awal?"

"Terlambat," sahut Kalila tanpa menoleh.

Wanita itu segera naik ke taksi online yang sudah menunggunya didepan gerbang. Sementara, Firman hanya mampu menatap lesu tanpa bisa mencegah kepergian Kalila lagi.

"Kamu semakin terasa jauh, Kalila!" lirih Firman yang kini baru merasakan kehilangan saat Kalila mulai menunjukkan kebencian.

1
tini 06
ya walaupun g suka sma sifatnya mantan mertua lila tp klo diperlakukan ky gt kasian jg pdhl tuh riko dibelain trs
tini 06
yg jelas yg salah dari awal ibunya g pernah ngedidik anknya dengan bener,mantu mokondo disokong mlu trs firman jg mentang2 udh kaya masa nanggung keluarga kknya mau aja...uler dipelihara ya pasti gigit majikannya
tini 06
dari mak moyangnya aja dah begitu pasti anak2nya ya begitu jg dah g jauh2 sifatnya
tini 06
seplakor2nya lia kynya dia g sejahat itu deh curuga sma vivi semenjak nikah mertuanya tdr mlu tp bagus deh mertua dakjal gt mah mesti kasih pelajaran
tini 06
huhhh g akan habis hartanya dikata dia kaya dari nenek moyangnya org merintis aja bru asalnya gembel
tini 06
lgian kalila jd ko bodoh bgt dah ktanya mau balds dendam tp masih aja jd istrinya kan pas udh pisah bisa bls dendamnya
tini 06
ibunya aneh deh g suka sma kalila yg ktanya miskin sedangkan silia kan juga miskin bukan org kaya tp disukain ane
tini 06
ohhhh kalila pura2 miskin toh tp ternyata kaya ,klo gt miskinkan suamimu trs ceraikan rugi klo g cerai tar pas tau kaya dia g mau ceria dari kalila
tini 06
wanita bodoh digituin pasrah aja mau aja dengerin klo w mah yg ada udh ribut enk aja diperlalukan bak hewan
Omah Tien
paling bodoh
Omah Tien
kojadi malas baca nya
Omah Tien
sudah kaya biarin aja gapain tg lg dasar gajen jg
Omah Tien
cewe nya ko belagu cerei aja sudah g ada lg drama macam2
Omah Tien
bigung nama hampir semua sm pusing bd kan nya
Hartini Donk
aku k sebel luar biasa bacanya
Dian herni Purbandini
berbobot ,bermakna, keren bgt
irena
bagus ceritanya
Jeng Sri
suka banget dengan critana pas dan jelas smua bagus bagus l👍👍👍👍 untuk sang penulis
Ngobrolin Bola
bru ktmu orang macam ke gini 😄😅😄😅
Rini Amelia
seru juga untuk di baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!