Tak mau anaknya tumbuh menjadi mafia, Erika nekat pergi meninggalkan Ervan, suaminya sendiri. Mengingat sang suami adalah ketua mafia yang paling ditakuti dan kejam.
Demi sang anak, Erika rela meninggalkan kehidupan mewah dan dunia gelapnya. Namun kaburnya Erika tentu tak lepas dari perhatian Ervan. Karena itu, Erika beberapa kali harus berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari kejaran sang suami.
Suka dan duka dilalui Erika. Hidup di luar dari kebiasaannya tidak mudah. Apalagi saat dia harus bekerja di bawah pimpinan orang. Alhasil Erika mencoba membuat usaha. Ia pergi ke desa dan membeli lahan luas di sana. Erika memutuskan bercocok tanam buah dan sayuran sebagai mata pencaharian baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 - Superwoman
Erika sudah selesai berbelanja. Dia dan Ethan kini dalam perjalanan kembali ke desa Lotuscia.
Hening menyelimuti suasana. Hanya terdengar suara gemuruh mesin truck kecil Ethan.
"Bolehkah aku bertanya?" celetuk Ethan, memecah kesunyian.
"Tanyakan saja," tanggap Erika.
"Kau pernah bilang kalau suamimu adalah orang yang paling ingin kau hindari. Apa kau kabur darinya?" tanya Ethan.
"Ya. Bisa dibilang begitu," jawab Erika.
"Dia pasti melakukan kesalahan besar. Pasti melelahkan harus menjaga dua anak sendirian," komentar Ethan. Dia sengaja menahan diri untuk tidak bertanya lebih jauh. Mengingat hubungannya dan Erika belum sedekat itu.
"Apa? Dua anak?" Erika mengerutkan dahi.
"Ya. Gadis dan bayi yang bersamamu itu anakmu kan?" tukas Ethan.
Mendengar itu, Erika langsung memecahkan tawa. Dia tak menyangka Ethan selama ini menganggap Cynthia sebagai anaknya.
"Apa aku terlihat setua itu di matamu?" balas Erika di sela-sela tawanya.
"A-apa aku salah? Tidak, bukan begitu. Kalau dia bukan anakmu, lalu siapa?" Ethan tergagap.
"Tidak masalah. Cynthia hanya orang kepercayaanku. Ya bisa dibilang kerabat dekat. Sedangkan bayi itu, barulah anakku. Namanya Leroy," ungkap Erika.
"Oh... Begitu. Maaf sudah salah sangka. Tapi jujur, aku menganggap begitu bukan karena kau terlihat tua," ujar Ethan sembari menggaruk tengkuk yang tak gatal.
"Terserah. Setidaknya kau sekarang tahu," sahut Erika santai.
Tak lama mereka tiba di tempat tujuan. Erika segera turun dari truck kecil Ethan. Ia tak lupa mengambil barang-barang dari belakang truck.
Ethan bergegas turun karena ingin membantu membawa barang, akan tetapi langkahnya terhenti saat melihat Erika sudah bisa membawanya sendiri.
Padahal ada banyak barang yang dibawa. Salah satunya kotak berisi benih tanaman dan pupuk yang lumayan berat. Namun Erika mampu membawa semuanya sekaligus. Barang-barang itu bahkan terlihat enteng dalam bawaannya.
Mulut Ethan sampai sedikit menganga. "Apa kau superwoman?" timpalnya yang merasa sulit percaya.
"Ya, aku di lempar dari planet kripton," tanggap Etika bercanda. Dia lalu meletakkan barang bawaannya ke teras rumah. Erika menyuruh Cynthia memasukkan bahan makanan ke rumah, sedangkan barang untuk kebutuhan berkebun dibiarkan di teras.
"Apa kau sudah memiliki pengalaman berkebun?" tanya Ethan sembari duduk di kap truck kecilnya.
"Tidak. Tapi aku yakin kalau aku akan berhasil," sahut Erika antusias.
Kali ini Ethan yang tertawa pecah. Puas tertawa, dia berucap, "Kau pikir berkebun itu mudah? Percayalah, itu tidak semudah yang kau bayangkan. Apalagi kau punya saingan orang seperti Mr. Sullivan. Cepat atau lambat dia pasti akan mengusikmu!"
"Terserah kau mau bilang apa. Tapi hari ini aku akan mulai bercocok tanam! Kau bicara seperti pernah berkebun saja," balas Erika sembari sibuk mengambil sebuah cangkul.
"Memang pernah! Tapi dulu," sahut Ethan.
Erika otomatis menatap Ethan. Dia jadi penasaran. "Apa alasan kau berhenti karena--"
"Tolong! Aku tak mau membahasnya. Oke?" potong Ethan cepat. "Tugasku sudah selesai bukan? Kalau begitu aku akan pulang," sambungnya seraya masuk ke dalam truck. Ethan lantas beranjak pergi.
"Sepertinya Si Sullivan itu memang harus di kasih pelajaran. Dia pasti sudah banyak berbuat ulah," gumam Erika. Dia jadi teringat dengan kehidupannya dulu saat bersama Ervan. Erika sudah tak terhitung melakukan aksi perampokan, bahkan nyawa yang dia bunuh bersama sang suami tak terhitung.
Erika mendengus kasar. Dia kembali bergumam, "Apa ada sesuatu hal yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahanku?"
feeling aku sih masih hidup dan entah sekarang ada di suatu tempat mungkin... kalau enggak lagi dalam masa penyembuhan...
mau kemana coba... anak buah udah pada dibantai sama evan
Penasaran akan tindakan Erika menyelesaikan masalah anak² 🤔💪
syukurlah.....
emang cinta itu rumit ya... kita nggak bisa milih mau jatuh cinta ke siapa...🥰🥰🥰