NovelToon NovelToon
With You

With You

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Berbaikan / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Ini tentang Xeira, tentang kisah cintanya dengan Jeffery sang artis juga model ternama, tentang rasa sayang Xeira pada Alexa sang adik dan tentang rasa cemasnya.

Xeira sangat menyayangi sang Adik, tak sekali pun dia menolak apa yang menjadi keinginan adik tercintanya namun satu hal yang menjadikan Xeira bimbang untuk mengambulkan salah satu permintaan sang adik, Jeffery. seorang pria yang adiknya dambakan sebagai seorang kekasih nyatanya adalah kekasih Xeira, pria yang Xeira cintai di dalam hidupnya.

Akankah Xeira memilih kembali menuruti sang adik dan melepaskan Jeffery, atau tetap mempertahankan pria itu dan menolak apa yang menjadi keinginan sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEMBILAN BELAS

Aku menatap gedung tinggi di depan ku sedikit gugup. Memang benar ini bukan pertama kalinya dia bertemu dengan anggota keluarga Jeffery , tapi entah kenapa sekarang dia merasa gugup bahkan saat pertama kali bertemu ke dua orang tua Jeffery saja dia tak se gugup ini, lalu kenapa saat akan bertemu paman Jeffery aku lebih gugup? Atau karena paman Jeffery adalah pemilik agensi dimana Jeffery bekerja? Atau karena paman Jeffery galak? Semoga saja jawabanya tidak!

Menoleh, aku menatap Jeffery dengan senyum kikuk.

"Jeff kita harus banget, sekarang ke temu paman kamu?" pria itu mengangguk dengan senyum terkembang.

"Iyap. Kebetulan dia juga mau ke temu kamu. Jadi kenapa gak secepatnya kan?" aku mengangguk. Iya juga.

"Tapi aku ngerasa minder. Gimana nanti aja ketemunya?" tawar ku, yang dengan lembut Jeffery balas dengan usapan di rambut juga pipi ku.

"Gak ada yang perlu di takut-in Baby. Paman aku baik kok. Udah yuk! " aku akhirnya mengangguk, membiarkan Jeffery beranjak keluar di susul aku yang juga ikut keluar dari mobil, dengan pandangan yang kembali menatap ke depan dimana gedung tinggi menjulang seolah menyombongkan diri.

Kami melangkah memasuki gedung, mengabaikan berbagai tatapan yang mengarah pada kami mungkin lebih tepat pada Jeffery yang sudah menarik ku memasuki lift kusus tanpa perduli sekitar. Nampak biasa saja dengan pandangan semua orang. Ya namanya juga Model! Aku menggeleng tak mengerti, bagaimana Jeffery melakukan hal itu?

Lift berhenti, tepat pada angka tertinggi di tombol yang berjajar rapih itu. Terbuka dan menampilkan satu-satunya ruangan yang berada di ujung. Aku semakin berdebar. Astaga tolong buat sesuatu agar aku bisa keluar dari rasa gerogi ini Tuhan! Kepala ku mulai menciptakan pengandaian seperti seseorang tiba-tiba muncul dan menumpahkan sesuatu ke baju ku, atau telfon ku yang berbunyi menampilkan nama mamah, atau telfon dari kantor yang meminta ku mengerjakan sesuatu yang mendesak. Tapi semua pengandaian itu tidak terjadi. Dan aku tau tak akan pernah terjadi.

"Jeff... " aku memandangnya yang justru terkikik kecil hanya sesaat sebelum menggantinya dengan usapan lembut dan tangan yang menggenggam tangan ku sama lembutnya setelahnya meletakkan tangan ku di lengan.

Mengetuk pintu perlahan, Jeffery kemudian mendorong pintu besar itu setelah mendapat ijin untuk masuk. Detik pertama kaki ku menginjak area dalam ruangan, detik itu juga udara di sekeliling ku terasa menghilang entah kemana.

Aku semakin mengeratkan pelukan pada lengan Jeffery yang mengurai itu dengan usapan lembut di punggung tangan ku. Seolah mengatakan 'it's okey Baby'. Yang hanya sesaat mengurai gerogi ku, karena tepat saat pria lanjut usia yang duduk di kursi kebesaran itu berbalik, nafas Xeira tercekat. Bagaimana ini?

Tatapan pria itu menelisik seolah mencari celah untuk melumpuhkan Xeira yang mati-matian berusaha untuk bernafas. Tubuhnya tanpa sadar bergetar halus dengan degub jantung yang dia yakini sampai ke telinga Jeffery.

"Duduk!" Xeira lagi-lagi menahan nafas. Berjalan kaku mengikuti langkah Jeffery menuju Sofa di bagian samping.

"Jeff.." aku kembali memanggil, mungkin lebih terdengar mencicit di telinganya Jeffery yang justru tertawa seolah menyukai raut gerogi ku.

Dia menoleh, menatap Pria lanjut usia yang berjalan mendekat itu dengan kekehan.

"Udah kali Om. Kasian Xeira" dan tawa keduanya yang menggelegar berhasil membuat Xeira menatap tak habis pikir.

1
Debby
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!