Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 12_Pindah
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Sedangkan Kyra merasa tidurnya terganggu pun langsung bangun dari tidurnya, namun dia langsung melihat suaminya yang berada di depannya.
"Tuan muda." ucap Kyra dengan terkejut nya, dia segera berdiri dan menundukkan kepalanya karena merasa bersalah, dia keasikan tidur sampai tidak tahu kalau suaminya itu sudah datang.
"Kau tidur di luar sini bisa bisa masuk angin, buruan masuk dan bersiap-siap karena mama menyuruh ku untuk memanggil mu untuk makan malam." ucap Gavin kemudian meninggalkan tempat tersebut.
Setelah itu Gavin bersiap-siap terlebih dahulu, sedangkan Kyra masih dalam kebingungan nya karena sudah di bangunkan dari tidurnya, namun dia juga merasa senang karena Gavin sang suami sangat perhatian kepadanya, entah itu perhatian atau ada hal lainnya.
Kemudian Gavin pun turun ke bawah duluan saat Kyra sedang bersiap-siap, saat keluar dari kamar mandi Kyra tidak melihat keberadaan suaminya membuat Kyra harus sadar diri, siapa dia hingga harus di tunggu untuk turun bersama.
Sedangkan Gavin yang turun lebih dulu dengan pakaian santainya pun langsung mendapatkan pertanyaan dari sang mama.
"Loh istri kamu Vin?" tanya mama Mira yang tak melihat keberadaan Kyra di samping sang anak.
"Tuh." ucap Gavin saat tak sengaja melihat Kyra yang berjalan ke arah meja makan.
"Maaf ma Kyra telat, tadi ketiduran soalnya." ucap Kyra merasa bersalah dan tidak enak sekali.
"Gak papa kok sayang, ya udah yuk kita makan malam." ajak mama Mira.
Makan malam pun berjalan dengan khidmat, jangan tanya lagi bagaimana gugupnya kira saat dia harus makan di meja sebesar ini, bahkan dia tidak pernah bisa membayangkan hal tersebut.
Setelah makan malam, Gavin pun mulai membuka suaranya karena ada yang ingin dia sampaikan kepada keluarga.
"Ma pa, aku sama Kyra sudah memutuskan untuk kami tinggal di apartemen ku saja." ucap Gavin membuat mama Mira dan papa Angga terkejut dengan ucapan tersebut, bagaimana bisa tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan Gavin mengatakan ingin tinggal di apartemen, yang artinya dia akan tinggal terpisah dengan orang tuanya.
Kyra yang mendengar hal itu pun ikut terkejut, sang suami tidak pernah berdiskusi dengan dirinya soal pindahan tapi kenapa Gavin malah mengatakan bahwa mereka sudah sepakat untuk tinggal di apartemen.
"Kenapa? Kenapa harus di apartemen? Di rumah ini kan banyak kamar dan besar pula kenapa harus terpisah sih tinggalnya?" tanya mama Mira tidak suka dengan ide dari sang anak itu.
"Aku sama Kyra ingin mandiri ma." tegas Gavin padahal mah dia hanya beralasan karena entah mengapa dia tidak ingin banyak yang terlalu ikut campur di hubungan mereka.
Setelah penjelasan yang cukup alot, akhirnya mama Mira dan papa Angga pun menyetujuinya namun tetap Gavin dan Kyra harus sering ke mansion utama karena bagaimana pun mama Mira ingin merasakan punya anak perempuan karena dia hanya mempunyai satu anak laki-laki.
Di perdebatan keluarga mereka pun Kyra hanya bisa diam tanpa bisa berkata-kata apapun karena dia sebagai seorang wanita dan istri hanya bisa menuruti ucapan suaminya itu.
"Kapan kalian akan pindah ke apartemen nya?" tanya papa Angga setelah keputusan Gavin di setujui oleh orang tua nya.
"Besok, Max juga sudah aku suruh untuk membereskan beberapa barang di apartemen ku sekarang." ucap Gavin dengan datar nya.
"Kamu yah, bisa gak sih kalau ambil keputusan itu jangan mendadak kayak gitu, inget kamu masih punya orang tua Gavin dan juga inget kamu udah punya istri." tegas mama Mira tak habis pikir dengan sang anak yang seperti sangat keras kepala itu.
Gavin dan di ceramahi seperti itu hanya diam saja tak menjawab, dia tidak ingin keputusan nya malah gagal.
Malam harinya di kamar Gavin dan Kyra, Gavin sudah berbaring di kasurnya sambil membelakangi Kyra, sedangkan Kyra duduk terdiam di kasur sambil bersandar di sandaran kasur dengan tatapan sendunya.
Mulai dari setelah makan malam tadi Gavin sama sekali tidak mengajaknya bicara, hal itu membuat Kyra merasa ada yang aneh dengan suaminya itu, dia ingin mengajak Gavin berbicara namun entah mengapa dia juga merasa tidak yakin dan takut.
"Tu.. Tuan muda." panggil Kyra memberanikan dirinya untuk memanggil suaminya itu karena Kyra yakin tuan muda Anya itu masih bangun, suami rasa majikan karena dia sebagai seorang istri tidak merasakan kehangatan dari hubungan yang kata orang orang sangat membahagiakan itu.
Gavin yang sebenarnya juga belum tidur hanya diam saja namun dia menunggu saat Kyra ingin mengucapkan apa lagi.
"Tuan." panggil Kyra lagi.
"Apa?" jawab Gavin singkat namun tetap membelakangi Kyra.
"Apakah kita benar benar akan pindah?" tanya Kyra dengan gugup.
Mendengar hal itu Gavin pun langsung bangun dari tidurnya dan langsung melihat ke arah Kyra, seperti nya Gavin sudah sangat jelas tadi mengucapkan hal tersebut saat di meja makan.
"Apakah ucapan ku tadi di meja makan kurang jelas?!" tegas Gavin dan langsung mendapatkan gelengan dari Kyra.
"Saya hanya merasa bahwa tuan muda tidak mengatakan hal tersebut kepada saya, tuan muda tidak berdiskusi sama sekali jadi saya sedikit terkejut." ucap Kyra dengan gugupnya, bahkan tangannya sudah meremas baju nya.
"Ck alasan saja, tidur karena besok pagi kita sudah harus berangkat." ucap Gavin kemudian kembali tidur.
Kyra yang sudah merasa terintimidasi pun langsung merebahkan tubuhnya berusaha untuk tidur walau dengan kegelisahan yang Kyra alami.
.
Pagi harinya Kyra dan Gavin sudah bersiap untuk pindah ke apartemen mereka, Gavin memang mempunyai apartemen mewah namun jarang sekali dia tempat karena dulu dia hanya beli namun ternyata dia malah melanjutkan pendidikan dan mengelola bisnis di luar negeri sehingga apartemen nya hanya di bersihkan oleh pembantu nya satu minggu sekali.
"Ma pa kita pamit dulu." ucap Gavin saat mereka sudah berada di ruang tamu bersiap untuk pergi.
"Kalian hati hati ya, jangan lupa sering sering ke sini juga." ucap mama Mira yang sebenarnya masih tidak terima sang anak dan mantu nya pergi.
"Iya ma."
Setelah pamit mereka pun langsung menuju ke apartemen mewah tersebut dengan Max yang menyetir sedangkan Gavin dan Kyra berada di belakang.
Setelah menempuh waktu setengah jam an akhir nya mereka pun sampai di sebuah bangunan menjulang tinggi sekali membuat Kyra hanya bisa melongo melihat bangun tersebut.
"Ayo." ucap Gavin menyadarkan Kyra yang masih terperangah dengan bangunan di depannya itu.
"Eh iya." balas Kyra kemudian mengikuti sang suami menuju ke dalam bangunan tersebut.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
aq kira mau di apai!!!