Oh My Boss

Grace tengah duduk di kantin perusahaan, ia mengaduk-aduk makanannya dengan senyuman di wajahnya. Matanya menatap handphone yang terus bergetar dengan notifikasi komentar-komentar orang-orang tentang video yang ia buat.

"Grace.!"

Terdengar suara seseorang memanggil namanya, dan saat akan melihat. Seketika wajahnya di siram oleh minuman, Grace terdiam dengan tangan yang lebih mengelap minuman yang ada di wajahnya.

Mata Grace terbuka secara perlahan, ia bisa melihat sosok Erika yang menatapnya dengan tatapan marah dan kesal. Grace tahu, kenapa gadis itu marah kepadanya.

"Apa maksudmu memposting video seperti itu?" Teriak Erika dengan mata yang berkaca-kaca.

Grace hanya diam, ia menatap Erika yang menangis. Wanita itu terlihat seperti seorang korban yang tengah di tindas olehnya.

"Aku hanya ingin mengungkapkan kejahatan seseorang." Jawab Grace.

"Cepat hapus video itu, semua itu tidak benar. Aku mana mungkin merebut kekasih mu! Aku sahabat mu." Jawab Erika dengan mata yang berkaca-kaca.

Plak...

Erika terdiam dengan mata yang membulat sempurna, secara perlahan ia melihat Grace yang diam dengan tatapan mata yang menatapnya.

"Jangan panggil aku sahabat mu, bagi ku. Kau tak lebih dari wanita tak tahu malu. Kau merebut kekasih ku dan sekarang kau ingin membuat drama. Seakan aku yang jahat dan kau adalah korban?" Tanya Grace.

"Arg.. Apa kau gila, semuanya bisa di bicarakan baik-baik. Dan ini termasuk pencemaran nama baik, kau bahkan tidak memiliki bukti jika aku adalah seorang pelakor yang merebut kekasih mu. Itu hanya imajinasi mu saja, kau iri kepada ku kan? Karena aku cantik dan Mas Jimmy membandingkan dirimu dan diri ku." Jawab Erika.

Mendengar hal itu Grace tertawa, "Apa sudah cukup bicaranya?" Tanya Grace.

Grace langsung bangkit dari tempat duduknya, ia mengambil tas yang ada di sampingnya. "Kau bilang bukti kan?" Tanya Grace.

Grace langsung mengambil sesuatu di tasnya, "Ini bukti yang kau inginkan itu."

Grace melemparkan puluhan foto-foto yang sengaja ia cetak, foto-foto itu ia lemparkan ke atas hingga berterbangan ke sana ke sini. Dan beberapa karyawan yang ada di kantin pun langsung memungut foto-foto yang terjatuh ke lantai.

"Gila.. Ini Erika dan Jimmy."

Terdengar suara keributan orang-orang yang melihat foto-foto Erika dan Jimmy yang sedang bercinta, bahkan Grace juga mencetak setiap percakapan antara keduanya.

"Apa bukti yang ku berikan masih belum cukup? Kau ingin bukti yang lain? Atau kau ingin video di saat kalian tengah bercinta?" Tanya Grace dengan senyuman di wajahnya.

Erika menatap kesal ke arah Grace, wajahnya memerah dan matanya berkaca-kaca. Ia ingin menangis.

"Kenapa kau melakukan ini? Kenapa kau menghancurkan hidupku." Maki Erika.

"Jika kau tidak mengkhianati ku, maka aku juga tidak akan pernah melakukan hal ini." Jawab Grace.

Erika yang kesal dan malu, langsung meninggalkan Grace. Ia menutup wajahnya, tak sedikit karyawan yang menertawakan Erika dan menghina gadis itu.

Melihat kepergian Erika, Grace kembali dengan perasaan yang kacau. Mungkin karena ia dan Erika sudah berteman sangat lama, ada rasa bersalah saat melihat hal itu kepada Erika.

Di saat orang-orang tengah ribut, dan menertawakan foto-foto Erika dan Jimmy. Lion tiba-tiba datang dan membuat semua orang hening seketika.

"Ada apa ini? Kenapa kalian ribut-ribut?" Tanya Lion.

Tapi tidak ada satupun karyawan yang berani menjawab, mata Lion menatap foto-foto tak senonoh Erika dan Jimmy yang berserakan di lantai.

"Apa maksud dari foto-foto ini?" Tanya Lion.

"Maaf Pak Lion, saya yang bertanggung jawab atas foto-foto tersebut." Jawab Grace.

Lion menatap tajam ke arah Grace, ia terlihat marah dan tak suka.

"Nona Grace, kau bisa datang ke ruangan ku sekarang!" Teriak Lion dengan nada tinggi.

Mendengar hal itu, semua karyawan terdiam. Ia melihat ke arah Grace yang pasti akan di marahi oleh Lion habis-habisan karena telah membuat keonaran di perusahaan.