Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.
Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.
Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.
Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Gila
Adel yang mendapat pertanyaan yang sangat tajam dari Riri seketika diam, ia bingung harus berkata apa.
"Apakah ini balasan yang aku dapatkan dari mu, setelah apa yang aku lakukan kepadamu, apa kau lupa? dulu kau di kucilkan di saat kita masih kuliah, tidak ada yang mau berteman dengan mu, namun aku mau menjadi teman mu, dulu saat kau membutuhkan pekerjaan, aku yang memberikan mu pekerjaan, bahkan di posisi yang cukup baik sebagai staf HRD, padahal nilai mu di bawah rata-rata, apa kamu juga lupa siapa yang membiayai rumah sakit ibu mu saat mengidap penyakit kangker, bukankah itu juga aku."
"Kenapa kau ungkit semua kebaikan mu, kau bilang dulu kau iklas?." sahut Adel dengan tatapan yang sinis.
"Aku iklas, sebenarnya aku juga tidak mau mengungkit hal-hal baik itu, karena aku juga merasa bahagia jika bisa membantu orang lain, tapi kenapa orang yang aku perlakukan baik, dan aku kira orang itu baik, malah menyakitiku, kenapa?."
"Kenapa kamu hanya menyalahkan ku, seharusnya kamu bertanya kepada suamimu, kenapa dia bisa berselingkuh dengan ku, lagi pula yang pertama ganjen adalah suamimu, bukan aku." sangkal Adel.
"Lalu kenapa kamu meresponnya?."
"Karena suamimu terus mengejarku."
"Omong kosong!." bentak Riri.
Adel yang mendengar ucapan Riri seketika tertawa kecut. "Hay.. seharusnya kau introveksi diri, di mana letak kesalahan mu hingga suamimu berpaling ke wanita lain, kau tau dia muak hidup bersamamu, dia bilang pernikahan kalian terasa hambar, karena kau jarang ada waktu untuk mas Sam, kau jarang mau di ajak bercinta, dan kau menolak untuk mempunyai momongan!."
"Plakkk!!." Riri yang menampar pipi Adel begitu saja. "Tutup mulutmu, kau tahu soal apa tentang pernikahanku?."
"Hahaha, suamimu itu lebih mencintaiku, buktinya dia lebih sering menghabiskan waktu bersamaku." ucap Adel tanpa merasa bersalah.
"Kau benar-benar sahabat yang tidak tau diri Adel, aku benar-benar menyesal menganggap kau sebagai sahabat."
"Aku tidak perduli, yang penting suamimu sudah jatuh di tanganku, bukan kah itu berarti aku pemenangnya." Adel yang begitu merasa sombong dan percaya diri.
"Keluar sekarang dari kantor ini, dan kamu sekarang bukan staf lagi di perusahaan ini, kamu saya pecat."
"Riri-Riri, mudah sekali membohongimu, kau terlalu polos dan baik hingga mudah di bohongi orang lain dan suamimu sendiri." Adel yang terus tertawa .
"Cepat keluar dari kantor ini, aku sudah tidak mau melihat wajah menjijikan mu itu!."
"Berani sekali kau memecat ku, kau akan menyesal dan akan ku pastikan kau tidak akan bahagia." ucap Adel.
"Iya.. kita pastikan saja siapa yang akan menyesal dan siapa yang tidak akan bahagia."
"Aku jelas bahagia, karena calon anakku mempunyai seorang ayah, beda dengan anakmu, hahahah." Adel yang terus tertawa.
"Keluar kamu dari ruangan ini, dan jangan pernah menampakan wajahmu itu lagi di depanku, pergi wanita gila!." Riri yang sudah muak melihat wajah Adel.
"Hahaha kamu kira kamu memecat ku, aku akan merasa bersalah, dan takut, terus bersujud syukur di kaki mu, tidak, masih banyak perusahaan lain yang menerima wanita sepertiku."
"Cuihhh." Riri yang meludah ke lantai. "Cepat pergi dari sini, sebelum security memaksa mu keluar dari kantor ini, sudah cukup kamu di permalukan di kantor ini."
"Tanpa kamu usir, atau kamu seret, aku bisa keluar sendiri dari kantor abal-abal ini." sahut Adel.
"Silahkan, pintu masih terbuka lebar untuk kamu pergi dari kantor ini."
Adel pun berbalik badan bersiap untuk keluar dari ruangan, namun saat baru satu langkah ia kembali memutar tubuhnya menghadap ke arah Riri. "Jika anak di dalam kandungan mu nanti sudah lahir, tolong sampaikan kepada anakmu, bahwa dia tidak mempunyai seorang ayah." ucap Adel dengan senyum getir.
Riri yang mendengar ucapan Adel, ingin rasanya menusuk Adel dengan pisau atau melemparnya dari gedung tersebut, Riri benar-benar merasa geram dan murka, namun ia tetap berusaha untuk tenang, karena tidak ada guna nya juga untuk marah, wanita yang cerdas tidak akan terpancing dengan ucapan-ucapan konyol dari Adel.
"Bay.. wanita hamil tanpa suami." ejek Adel sambil melambaikan tangannya.
Riri yang melihat perilaku Adel hanya diam, dan tidak lama tubuh Adel pun sudah hilang dari sebalik pintu ruangan.
Riri yang melihat Adel sedah pergi pun seketika langsung menitihkan air matanya.
"Kenapa kamu hanya diam Ri, kenapa? seharusnya kamu pukul wajahnya, lalu lempar wanita itu dar atas gedung 9 ini." Riri yang berbicara dengan dirinya sendiri.
Riri merasa begitu sangat lemas, namun saat emosi belum reda, ia berkali-kali mendapat telfon dari Samuel dan mendapat beberapa pesan dari sang suami.
"Angkat telfon ku, mari kita bertemu."
"Apa maksut mu melakukan semua ini, kenapa kamu menyebarkan perceraian kita?."
"Aku sudah bilang bukan, aku tidak mau bercerai."
Samuel terus saja mengirim pesan kepada Riri, namun Riri enggan untuk membalasnya, ia sama sekali sudah tidak perduli, Riri pun langsung mematikan ponselnya begitu saja, karena ia tidak ingin di ganggu.
Ketemu Romi, si Udel bilangnya itu anak Romi.
Ketemu Sam, si Udel bilangnya itu anak Sam.
Sebenernya itu anak siapa yak??? Jgn² bakalan ada bapaknya yang lain lagi neh.
Thor pinter bingitz sih bikin yang baca jadi bingung 😂
Ini lidah agak kaku kalo ngomong exzi karena namanya tidak ada di KKBI