Semuanya berawal dari David yang salah masuk ke kamar Viona, dan keduanya terlibat percintaan panas yang membuat keduanya saling terikat.
"Ingat pernikahan ini hanya formalitas saja, kau hanya istri di atas kertas saja" David Bramasta.
"Terserah, tapi aku mau bayaran ku 2M setelah itu kita bisa bercerai" Viona Khanza.
Penasaran? ikuti kelanjutan nya, dan jangan lupa dukung author dengan like coment dan vote nya ya🥰 makasih🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.29. Berakhir.
Happy reading..
🌹🌹🌹🌹
Malam nya David nampak pulang, saat dia masuk ke dalam rumah David mengerutkan kening nya heran tak melihat Viona di rumah.
Dia akhirnya memutuskan ke kamar nya dan saat sampai di dalam kamar nya David juga tidak menemukan Viona.
"Kemana dia, apa dia pergi?" gumam David heran.
Tidak mau berpikiran terlalu jauh David akhirnya memilih untuk mandi.
Saat baru masuk David terkejut melihat Viona yang sedang merendam tubuh nya di bak mandi.
Dia bergegas menghampiri Viona dan mengangkat tubuh Viona dari air.
"Apa yang kau lakukan!" teriak David marah.
Viona yang juga kaget dia nampak melotot ke arah David.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu, apa yang kamu lakukan?" Viona malah balik marah.
Dia sedang merendam tubuh nya karena merasa keringatan setelah olahraga sore, dan saat ingin menenangkan pikiran nya dengan cara berendam tiba-tiba David datang mengacaukan semuanya.
David menatap Viona dengan wajah masih marah, dia mengangkat tubuh Viona dan berjalan keluar dari kamar mandi.
"Hey mau di bawa kemana aku! lepaskan" ucap Viona kesal.
Tapi David masih tetap membawa Viona sampai ke dalam kamar lalu menjatuhkan tubuh Viona di ranjang.
Viona yang di baringkan dia berniat bangkit tapi telat karena David langsung menahan dengan tangannya.
"Kau pikir bisa lari setelah membuat aku kesal" David menatap Viona dengan penuh nafsu.
Tubuh Viona yang tak memakai sehelai benang pun membuat adik kecilnya berdiri tegak.
Tak mau menunda David langsung menindih tubuh Viona dan mulai memberikan ciuman di bibir.
"Buka mulut mu" titah David kesal karena Viona menolak.
"Tidak mau!" balas Viona tetap bungkam.
"Cepat buka nggak!" kesal David.
Dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Viona.
"Nggak akan, cepat menyingkirkan dari tubuhku!" ucap Viona sambil memukul dada David.
Mendapatkan penolakan dari Viona David tentu saja kesal.
Dia terus memaksa Viona, bahkan David mencium paksa tapi hal itu malah membuat Viona berakhir mengigit bibir nya.
Swww!
Sialan!
David mengumpat kesal.
"Apa yang kau lakukan!" David memegang bibir nya yang berdarah karena di gigit oleh Viona.
"Itu pantas kamu dapatkan, dasar bajingan! pria mesum" balas Viona dengan wajah galak.
"Apa kau bilang!" David murka, sorot matanya menatap tajam penuh kemarahan pada Viona.
Bukan nya takut Viona malah memperlihatkan wajah yang tak kalah galak nya.
"Aku bilang kau pria mesum pria bajingan yang suka nya memanfaatkan wanita! meniduri wanita menghina tubuh wanita dan tidak bisa menghargai wanita! kau pria yang kotor David!" ucap Viona dengan lantang.
David mengeraskan rahang nya saat mendengar kata-kata pedas yang keluar dari mulut Viona.
David yang marah itu pun dia langsung mencengkram dagu Viona, hal itu tentu saja membuat Viona terkejut karena David tak pernah kasar sampai seperti ini.
Tapi bukan nya merasa takut Viona malah tersenyum seolah meremehkan.
"Kenapa marah? ayo pukul? pukul saja kalau berani" Viona melanjutkan.
"Kau___" ucap David terpotong.
David bangkit dari tubuh Viona, dia mengambil handuk dan melemparkan ke tubuh Viona.
"Pakai pakaian mu dan setelah itu segera enyah dari kehidupan ku, hubungan ini selesai!" ucap David tegas.
Hah?
"Apa? tidak bisa, kau masih memiliki hutang kepadaku David" Viona tak terima.
"Hutang apa? hutang untuk mencari papa mu yang hilang?" tanya David.
Dan Viona mengangguk karena itu yang membuat dia mau bertahan.
David menghembuskan nafasnya kasar, lalu melirik Viona yang sudah memakai handuk untuk menutupi tubuh polosnya.
"Papa mu ada di kota x, dia sudah meninggal karena kecelakaan" ucap David menjelaskan.
A-apa!
"Tidak mungkin"
"Kamu pasti bohong" Viona menutup mulutnya.
Apa yang David ucapkan lebih menyakitkan, Viona tidak bisa menerima kenyataan itu.
"Kamu bohong kan? David katakan padaku itu semua bohong kan?" tanya Viona lagi.
Tapi David enggak menjawab, dia hanya mengangguk kecil dan setelah itu masuk ke kamar mandi.
Viona melihat kepergian David tubuh nya lemas dan dia terduduk di lantai.
Wajahnya penuh dengan air mata yang terus jatuh menetes mengingat semua hal bersama sang papa.
"Papa, ini pasti tidak mungkin" ucap Viona sambil menangis.
Viona yang menangis akhirnya memilih berpakaian, dia membawa dua stel pakaiannya lalu membawa tas gendong kecil.
Air mata masih jatuh, Viona melihat ke arah kamar mandi dimana David berada sekali lagi air matanya kembali jatuh.
"Aku pergi" ucap nya pelan hampir tak terdengar.
Lalu Viona berjalan keluar dari kamar, Viona terus berjalan tanpa melihat ke belakang karena dia akan semakin merasa sakit jika harus mengingat semua yang telah dia lakukan selama ini.
Menikah tanpa cinta, di jadikan pemuas nafsu oleh pria kaya dan apa yang dia dapatkan? tidak ada, Viona hanya mendapatkan kenyataan jika papa nya sudah tiada.
"Bodoh! kamu bodoh Viona" ucap Viona sambil terus berjalan meninggalkan halaman rumah David yang luas.
Hujan mulai turun Viona yang tak membawa payung dia akhirnya berlari karena jarak dari rumah ke jalan raya cukup jauh, hingga setelah sampai di pinggir jalan raya Viona langsung naik taksi meski dia tidak tahu akan pergi ke mana.
Viona mengambil ponselnya dan melihat saldo ATM nya, dia hanya memiliki uang tabungan nya dari uang jajan nya selama menjadi istri David.
"Aku harus ke kota B, aku harus melihat papa" gumam Viona sambil mengusap air matanya.
Keputusan nya sudah bulat, dia akan pergi dari kehidupan David yang tidak jelas. Viona tak ingin terjebak dalam perasaan sesaat bersama pria yang suka bermain wanita seperti David.
****
Sedangkan David dia yang baru keluar dari kamar mandi menemukan Viona sudah tak ada di kamar nya.
Bukan nya mencari David malah mengambil ponselnya seolah tahu apa yang telah terjadi.
"Kirim alamat rumah sakit nya pada wanita itu, setelah itu bilang padanya untuk tak lagi memperlihatkan batang hidung nya kepada ku" titah David pada orang di sebrang telpon yang tak lain adalah Rico.
"Baik tuan, ada lagi?" tanya Rico.
"Ya, bawakan satu wanita kerumah ku. ingat dia harus sexy dan lebih cantik dari wanita-wanita yang telah bermalam bersama ku!" ucap David lagi.
"Anda yakin akan membiarkan nona pergi tuan?" tanya Rico lagi.
Membuat David menaikan sebelah alisnya ke atas.
"Kenapa? kau mau bekas ku?" tanya balik David.
"Tentu tidak tuan, tapi bukan kah nyonya Jenna tahu anda menikah?" Rico mengingatkan.
"Jenna tak akan pernah kembali, lagi pula daddy tak memberikan warisan pada wanita itu" kata David tersenyum santai.
Terdengar helaan nafas kasar di sebrang telpon dari Rico.
"Baik tuan" balas Rico yang menjadi obrolan terkhir.
Lalu panggilan nya di matikan, David menghembuskan nafasnya kasar.
"Akhirnya dia pergi, dia pikir dia siapa bisa menolak ku seperti tadi" gumam David terlihat masih kesal.
Awal nya dia kasihan pada Viona yang baru saja kehilangan papa nya, tapi setelah penolakan dari Viona David menjadi kesal dan rasa kasihan nya hilang menjadi rasa marah.
Bagi David hilang nya Viona dari kehidupan nya tak akan merubah apapun, yang ada David akan merasa happy karena setelah ini tak akan ada yang mencela nya dan menghina nya lagi dengan kata-kata pedas karena suka berganti wanita.
🌹🌹🌹
Masih ada yang mau baca kah?
ditunggu kelanjutannya. tetap semangat