NovelToon NovelToon
Bangkitnya Arwah Penari Ronggeng

Bangkitnya Arwah Penari Ronggeng

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Hantu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: JK Amelia

Novel ini merupakan lanjutan dari "susuk nyironggeng"

"Ampun Sari jangan,"Juragan Karta berlari keluar dari kamar,sedangkan perempuan yang bersama nya mengigil ketakutan,terlihat sosok penari ronggeng melayang mengejar Juragan Karta.
Sudah 10 tahun sejak peristiwa pembakaran yang menyebabkan kematian seorang penari ronggeng,kini desa itu sudah maju dan berganti nama menjadi desa sukamulya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Ustadz Salim dan Akhmad

Terlihat Kang Jejen,pak Kades dan Ustadz Salim sedang berbicara didepan teras setelah mengecek makam Sari.

"Jadi sekarang bagaimana Ustadz,apa yang harus kita lakukan?"Pak Komar dan Kades Jana terlihat bingung.

"Rencananya sore ini juga,saya akan pergi menemui Uwa di Banten,mudah-mudahan beliau ada dirumah."

"Kalau menurutmu gimana Jen,apa kamu punya usul?"pak Komar menatap ke arah Kang Jejen.

"Kita tingkatkan penjagaan kampung lagi,aku lihat mereka sekarang sudah mulai berani,dan kita himbau pada masyarakat agar perbanyak ibadah dan baca al'quran,biar kita terhindar dari hal-hal jahat,aku lihat dengan bersatunya masyarakat Ica bisa lepas dari maut,"ujar kang Jejen.

"Betul juga pak,kayanya mulai nanti kita harus ikut warga ronda juga pak,biar tahu situasinya seperti apa,"usul Kades Jana pada Pak Komar mertuanya.

"Iya Jan,Bapak setuju dengan usul kamu,mulai nanti malam kita ikut warga ronda,"ujar pak Komar.

Ketika mereka sedang berbincang dari dalam rumah Emaknya Sari keluar sambil menangis dan meminta maaf.

"Maafkan anak saya Kang Jejen,Pak Ustadz,saya juga tidak tahu Sari akan membalas dendam,saya yakin kalau tidak ada yang memanfaatkannya dia tidak keluar untuk balas dendam,tolong Pak Ustadz sempurnakan anak saya,tolong dia,dia pasti tersiksa,"dengan bersimpuh dibawah,Emaknya Sari menangkupkan tangan pada pak Ustadz Salim.

Apa yang dilakukan itu membuat semua orang bingung,mereka menduga selama ini Emaknya Sari lah biang keroknya,tapi melihat itu mereka semua jadi ragu.

"Sudah Bangun Mak Imas,jangan begini saya tidak enak jadinya,iya saya akan bantu biar Sari tenang dialam sana,"Ustadz Salim mengangkat tubuh Emaknya Sari dan mendudukannya dikursi.

Sementara Pak Komar dan Kades Jana dibuat bingung dengan perubahan sikap Emaknya Sari yang mendadak,semenjak pulang dari kampungnya.

"Iya Ceu',Ceu'ceu jangan khawatir kami pasti akan bantu,sekarang lebih baik Ceu'ceu istirahat saja yah,"ujar pak Komar,tapi dalam hati ia masih bingung sengan sikap Emaknya Sari.

"Bener ya Komar,kamu Mamang nya,kamu harus membantunya,saya tidak akan bisa tenang dan malu mendengar warga membicakan Sari yang selalu bergentayangan."

"Sudah Uwa jangan khawatir,kami pasti bantu,"sahut Kades Jana.

"Makasih semuanya,sekarang saya lega dan agak tenang,"Emaknya Sari mengusap air matanya,ia kemudian pamit masuk rumah.

Setelah dirasa Emaknya Sari sudah benar-benar masuk Jana berbisik pada Pak Komar mertuanya,"Pak aku bingung yah dengan perubahan sikap Uwa."

"Sudahlah,mungkin dia sudah sadar,sudah tidak usah dipikirkan,"ujar Pak Komar sambil menyilangkan tangan dimulut.

Karena hari sudah semakin siang Kang Jejen dan Ustadz Salim pun pamit.

Kang Jejen langsung pulang kerumah sedangkan pak Ustadz akan bersiap-siap untuk pergi ketempatnya Uwanya di Banten.

Kang Jejen yang baru sampai didepan rumah terkejut melihat ada motor Kang Azam terparkir didepan rumahnya,ia buru-buru memarkirkan motornya dan bergegas masuk.

"Assalamualaikum,"Kang Jejen langsung masuk kekamar Ica begitu mendengar suara riuh dikamarnya.

"Waalaikum salam,"semua orang menjawab serentak.

"Wah ada tamu nih,mana ponakan Mamang yang cantik,"Kang Jejen mengangkat Maharani yang sedang duduk dipangkuan Kang Azam.

"Mamang abis kemana?"Maharani langsung bergelayut manja pada Kang Jejen.

"Abis kerumah pak Kades,"Kemudian Kang Jejen melihat kearah Kang Azam,"sudah lama Zam."

"Yah,lumayan Kang,coba lihat kondisi Ica sekarang Kang,"ujar Kang Azam.

"Maksudnya Zam,"Kang Jejen memberikan Maharani kembali pada Kang Azam dan menuju tempat tidur,"Ica lehernya sakit lagi?"Kang Jejen memeriksa luka pada leher Ica,tapi ia terkejut luka itu udah kering.

"Kang,"mata Ica berkaca-kaca.

"Kamu sembuh Neng,masya Allah,terimakasih ya Allah ini suatu keajaiban,bagaimana bisa?"Kang Jejen menangis memeluk Ica.

"Maharani Kang,Maharani lah yang telah menyembuhkanku,"Ica menunjuk kearah Maharani yang sedang dipangku Kang Azam.

Kang Jejen menatap Maharani dan mengangkat,memeluknya,"terima kasih Rani,bagaimana kamu melakukannya?"Kang Jejen melepaskan pelukannya dan menatapnya.

Maharani mengeleng,"Bukan saya Mang,tapi Allah,Tante orang baik Allah ngasih sembuh,"ujar Rani.

"Masya Allah siapa yang mengajarimu bicara seperti ini,bijak sekali,"Kang Jejen memeluk dan menciumi Maharani.

Sore pun mulai merayap datang,Pak Ustadz Salim dengan ditemani Akhmad hendak berangkat ke tempat Abah Harun,mereka tengah bersiap-siap.

Ketika Pak Ustadz sedang mengepak baju tiba-tiba pintu belakang seperti ada yang menghempaskan.

"Brukhhhh....."

"Masya Allah,"Ustadz salim dan Akhmad terlonjak kaget.

"Apa itu pak Ustadz?"

"Enggak tahu Mad,coba kamu tengok kebelakang padahal pintu tadi udah saya tutup dan dikunci,"ujar pak ustadz keheranan.

Akhmad bergegas kebelakang,ia terkejut melihat pintu terbuka dan bergoyang seperti ada yang menghempaskan,ia memeriksa sekeliling tapi tidak ada orang,ia pun kembali menemui Ustadz salim.

"Enggak ada siapa-siapa pak Ustadz,pak Ustadz lupa barangkali menutupnya."

Pak Ustadz menatap akhmad bigung,jelas-jelas ia sebelum mengepak baju menutup pintu tersebut,"masa Mad,moal eu'nya (masa iya) sih,"pak Ustadz bergegas kebelakang mengeceknya,"iya yah,apa aku lupa yah?"

Setelah kembali menutup pintu dan menguncinya pak Ustadz dan Akhmad kembali keruang tengah melanjutkan mengepak baju mereka.

"Hi hi hi hi hi....."

"Plak plak plak plak...."

Terdengar suara anak-anak tertawa dan berlarian di belakang.

"Loh Mad,itu anak kecil siapa yah yang berlarian dibelakang,coba kamu cek,barangkali ada anak tetangga yang masuk,udah mau magrib anak kok dibiarkan keluyuran,"ujar pak Ustadz lagi.

Akhmad kembali mengecek kebelakang,tapi tidak ada apa-apa dan pintu tadi masih terkunci.

"Kricikkk kricikkkk..."

Terdengar suara air kran kamar mandi dimainkan.

"Apalagi ini,kok bulu kudukku meremang yah,"dengan perasaan was-was Akhmad mengecek kamar mandi,ia membuka pintu kamar mandi dengan pelan-pelan.

"Masya Allah,ya Allah,"Akhmad terkejut melihat ada tiga anak kecil sedang memainkan kran air kamar mandi,Akhmad menutup mulutnya terkejut.

Tiga anak kecil yang tidak memakai baju menoleh ke arah Akhmad sambil tersenyum menyeringai,"Kang hayu urang ulin yuk (kang ayo kita main) anak-anak tersebut menatap Akhmad sambil mengajaknya bermain.

"Akhhhh...,juriggg,"Akhmad berlari menghampiri pak Ustadz.

"Pak Ustadz,itu dibelakang ada hantu,"Akhmad menunjuk ke arah belakang sambil mengatur nafasnya.

"Masa sih Mad?"pak Ustadz dan Akhmad kebelakang menuju kamar mandi,ketika pak Ustadz melihat kedalam kamar mandi, keadaan sepi tidak ada apapun dan semuanya masih seperti semula,"enggak ada Mad,sudahlah kita berangkat sekarang saja,nanti kita magrib dijalan saja,sepertinya perjalan kita tidak akan mulus."

"Iya pak Ustadz,"Akhmad pun mengikuti pak Ustadz keruang tengah,kemudian setelah semua siap mereka berdoa dulu sebelum berangkat dan langsung pergi meninggalkan rumah.

Sementara di belakang suara gaduh bermunculan seperti benda-benda yang dilemparkan.

"Pak Ustadz bagaimana ini?"Akhmad terlihat Khawatir.

"Sudah biarkan saja mereka mau ngapain,sepertinya mereka mau menganggu kita,biar kita tidak jadi pergi,ayo Mad kita berangkat.

Merekapun tidak memperdulikan lagi suara-suara itu,mereka langsung pergi meninggalkan rumah.

Matahari pun mulai tenggelam,sinar merah keemasan mulai masuk berganti dengan gelap,Ustadz Salim dan Akhmad terlihat sedang melewati area hutan,Akhmad terlihat ketar ketir sedangkan Ustadz Salim tanpak tenang.

"Pak Ustadz kita mau sholat dimana?"tanya Akhmad sambil melihat kekanan dan kiri yang ada hanya hutan,Akhmad terkejut ketika matanya sedang melihat kekanan dan kekiri ia melihat sekelebat bayangan hitam melintas didepannya,ia cepat-cepat mengerem motornya.

"Brukhhh...."

Ustadz Salim dan Akhmad terjatuh dari motor,motornya sampai tergelincir beberapa meter.

"Akhhhh...."

Ustadz Salim dan Akhmad berteriak kesakitan terpental dan jatuh kejalan.

Akhmad bergegas bangun walaupun kaki dan tangannya lecet,ia segera menghampiri Ustadz Salim memastikan keadaannya.

Pak Ustadz yang masih tergelak karena kakinya terkilir berusaha dibangunkan Akhmad.

"Pak Ustadz enggak apa-apa?"

"Kakiku sakit sepertinya terkilir."

Karena kakinya terkilir pak Ustadz tidak bisa berdiri,ia kemudian didudukan oleh Akhmad,Akhmad melihat kedepan dan kebelakang berharap ada kendaraan yang lewat.

"Percuma Mad,kalau malam tidak ada kendaraan yang melintas kesini,tempat ini terkenal angker,"ujar pak Ustadz sambil memijit kakinya sendiri.

"Loh pak Ustadz,kalau tempat ini angker kenapa kita lewat sini tidak lewat jalur lain?"

"Jalan ini yang paling cepat,kita bisa sampai malam nanti,tapi kalau pake jalur lain baru besok pagi kita bisa sampai,"ujar pak Ustadz.

Akhmad kemudian mengangkat tubuh Ustadz Salim kepinggir,setelah itu,ia mengambil sepeda motornya.

"Grosak...grosak...grosak..."

Terdengar suara ranting pohon di belakang mereka.

Akhmad menstandarkan motornya,ia melihat ke arah suara berisik ranting pohon,disana ada mata merah besar sedang menatap kearah mereka,Akhmad terlihat ketakutan ia bergegas menghampiri pak Ustadz.

1
MasWan
ceritanya kampung sedap malam berada dimana?
awal aku ngebayangin daerah karawang, kan daerah penari.
lalu kalau jalur tempuh tengah malam bisa nyampe Banten, berarti deket, antara Bogor atau Sukabumi.
ah jadi lieur kumaha othor wae lah hehehe
up
up
up
MasWan
jaga maharani dengan baik zam
MasWan
sari sari.. jurigh sia
Amelia: he eh si Sari mah jadi manusia sifat kawas jurig,ayena jd jurig kawas naon nya...
total 1 replies
MasWan
Alhamdulillah ada yg nyelametin ica
MasWan
boa² si imran jeung guru penolong na
MasWan
saha nya?
MasWan
heuh emak jeung anak sarua wae kelakuan teh... nyalawading
Amelia: teu aya walungan kang...ayana sumur...
MasWan: nya thor... lelepkeun we ka walungan hahahaha
total 3 replies
MasWan
geng sugeng... modyar kowe
MasWan
keburukan akan selalu terbongkar
MasWan
nya si euceu mah, bikin gaduh wae da
MasWan
huh dasar si nini lebih parah dari nyi ronggeng ini mah, nyi ronggeng versi manusia nya
MasWan
wah sudah dimulai dendam arwah nyai sari
MasWan
wah sdh 10 atau 11 tahun terlewati nih sejak kejadian sari meninggal
MasWan
eh, nenek ipak dan mbah jarwo sdh mendiang?
MasWan
waw ini kelanjutan nya ya... asyik
Arsy Rhesy
Luar biasa
tundra mahkota
susah nih
FiaNasa
susah klau ngajak orang penakut,,bukannya perjalanan lancar malah begini jadinya
neng ade
mereka sengaja mengganggu perjalanan ustadz Salim dan Akhmad agar. tak busa sampai ke rumah abah Harun
FiaNasa
benang merah Abah Harun kurang manjur karena segitu mudahnya dukun itu mengambilnya.
Amelia: ok siap mba...
FiaNasa: lanjut thor
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!