NovelToon NovelToon
Dendam Berbalas Madu

Dendam Berbalas Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Minami Itsuki

Sinopsis

Caca, adik ipar Dina, merasa sangat benci terhadap kakak iparnya dan berusaha menghancurkan rumah tangga Dina dengan memperkenalkan temannya, Laras.

Hanya karena Caca tidak bisa meminta uang lagi kepada kakaknya sendiri bernama Bayu.


Caca berharap hubungan Bayu dan Laras bisa menggoyahkan pernikahan Dina. Namun, Dina mengetahui niat jahat Caca dan memutuskan untuk balas dendam. Dengan kecerdikan dan keberanian, Dina mengungkap rahasia gelap Caca, menunjukkan bahwa kebencian dan pengkhianatan hanya membawa kehancuran. Dia juga tak segan memberikan madu untuk Caca agar bisa merasakan apa yang dirasakan Dina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15 BAYU MERASA NYAMAN DENGAN LARAS

Aku pura-pura tidak peduli, meskipun dalam hatiku ada rasa puas yang terus berkembang. "Oh, Laras memang orang yang mudah bergaul, Danu. Kami hanya berbincang-bincang sedikit tentang pekerjaan dan kehidupan, itu saja. Laras kan model terkenal, pasti banyak cerita menarik," jawabku sambil tersenyum, berusaha terlihat natural.

Mas Bayu mengangguk, seakan membenarkan kata-kataku. "Benar, Danu. Laras sangat menyenangkan, banyak cerita menarik yang dia bagi. Pekerjaannya memang cukup menantang," jawabnya, masih dengan nada yang agak lebih hangat saat berbicara dengan Laras.

Danu tidak melanjutkan pertanyaannya, namun aku bisa melihat ekspresi di wajahnya yang mulai berubah. Mungkin dia mulai merasakan ketegangan di antara kami, namun aku tidak peduli. Mas Bayu dan Laras semakin dekat, dan itu adalah langkah besar dalam rencana yang aku susun.

Setelah beberapa saat, aku beranjak dari tempat duduk dan mendekati Mas Bayu dan Laras. "Mas Bayu, Laras, kalian sudah pasti akan jadi teman yang sangat baik, ya?" kataku, memberi tekanan pada kata "teman" dengan sedikit kesan menggoda.

Mas Bayu tersenyum, tapi aku bisa merasakan ada sesuatu yang mulai berubah. "Iya, Caca, sepertinya kita akan sering bertemu, kan Laras?" jawabnya, kali ini dengan lebih banyak perhatian pada Laras.

Laras tersenyum penuh percaya diri. "Tentu, Mas Bayu. Kita pasti akan banyak ngobrol lagi. Saya rasa kita bisa banyak belajar satu sama lain," jawabnya, membuat suasana semakin tegang namun menggoda.

Aku duduk kembali di sofa, menyaksikan kedekatan mereka yang semakin terjalin. Danu yang masih terlihat bingung, mulai fokus pada hal lain, sementara aku hanya tersenyum dalam hati. Ini baru permulaan. Rencana yang aku susun sudah berjalan dengan sempurna. Aku hanya perlu memastikan agar semuanya tetap berjalan lancar.

Aku duduk terdiam setelah percakapan dengan Mbak Dina, merasa bingung dan cemas. Aku benar-benar tak menyangka jika Mbak Dina bisa mengetahui kalau Mas Bayu pergi keluar kota dan bertemu dengan Laras. Dari mana dia mendapatkan informasi itu? Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang lebih besar dari yang aku perkirakan.

Aku mulai mengingat kembali setiap langkah yang aku buat, setiap percakapan yang mungkin terlewat, dan entah bagaimana aku merasa seperti ada yang mengawasi. Mungkinkah ada seseorang yang mengikutiku? Atau mungkin ada yang memberitahu Mbak Dina tentang pertemuan itu? Pikiran-pikiran ini terus berputar di kepalaku.

Aku mencoba mengalihkan perasaan cemas itu, tapi tak bisa. Setelah Mbak Dina pergi, aku kembali ke ruang tamu, duduk di sofa dengan tangan yang gemetar. Laras yang duduk di dekatku melihatku dengan ekspresi yang tak bisa kubaca. "Caca, ada apa? Kamu kelihatan tidak tenang," tanyanya, suaranya lembut namun tajam menembus kecemasan yang membelenggu pikiranku.

Aku memaksakan senyum. "Tidak ada apa-apa, Laras. Hanya sedikit... masalah pribadi," jawabku, berusaha tidak memperlihatkan betapa tertekannya aku saat itu.

Tapi Laras, yang semakin dekat dengan Mas Bayu, mulai memperhatikan perubahan ekspresiku. "Jangan bohong, Caca. Aku bisa melihat kalau kamu sedang khawatir tentang sesuatu," katanya dengan nada yang lebih serius. "Mungkin aku bisa membantu."

Aku menghela napas dalam-dalam. "Mbak Dina tahu tentang pertemuan kita di luar kota," kataku akhirnya, suaraku terhenti sesaat karena rasa cemas yang menguasai diriku. "Aku tidak tahu bagaimana dia bisa mengetahuinya, padahal aku sudah berusaha sangat hati-hati."

Laras tampaknya terkejut, namun kemudian dia mengangguk dengan bijak. "Mungkin dia sudah mencurigai kita sejak lama. Atau, siapa tahu ada yang memberi informasi tentang pertemuan itu," jawabnya, matanya berpikir keras.

Aku mengangguk pelan, mencoba mencerna kata-katanya. "Itu yang membuatku bingung, Laras. Aku benar-benar tidak tahu siapa yang bisa memberi informasi seperti itu kepada Mbak Dina. Aku harus lebih hati-hati lagi sekarang," kataku dengan nada serius.

Laras tersenyum sedikit, seolah mencoba menenangkan aku. "Tenang saja, Caca. Selama kamu tetap tenang dan tidak terburu-buru, kita masih bisa lanjutkan rencana ini. Tapi hati-hati, jangan sampai dia mendapatkan bukti yang lebih kuat," nasihatnya.

Aku hanya bisa mengangguk, meskipun hatiku masih gelisah. Aku tahu bahwa sekarang aku harus lebih berhati-hati. Mbak Dina tidak akan mudah dikalahkan, dan dia pasti akan terus mengawasi setiap gerak-gerikku. Tetapi aku juga tak bisa mundur. Semua yang sudah aku rencanakan tidak bisa dipatahkan begitu saja. Aku harus tetap melangkah maju, walaupun ini semakin berbahaya.

Sementara aku terjebak dalam kecemasan dan kebingunganku, di sisi lain, Mas Bayu sama sekali tidak menyadari bahwa setiap langkahnya selama ini telah diawasi oleh istrinya, Mbak Dina. Meskipun ia merasa bebas dan terpesona dengan kedekatannya bersama Laras, Dina ternyata telah melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar mencurigai. Dia benar-benar mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk melindungi rumah tangganya, bahkan jika itu berarti harus mengetahui apa yang terjadi di balik punggung suaminya.

Diam-diam, Dina sudah menyuruh orang untuk mengawasi setiap gerakan Bayu ketika dia bersama Laras. Ini bukan hanya masalah kecemburuan, tapi lebih kepada kebutuhan Dina untuk mengontrol situasi yang semakin tidak terkendali baginya. Dia tahu suaminya, dan dia tahu bagaimana cara membuatnya merasa nyaman dan aman untuk membuka diri tanpa menyadari bahwa ada mata yang mengawasi setiap gerakannya.

Begitu Bayu pergi keluar kota bersama aku dan Laras, Dina sudah mengambil langkah untuk memata-matai mereka. Dia meminta seseorang yang dapat dipercaya untuk mengikuti dan memonitor apa yang sebenarnya terjadi selama pertemuan itu. Karena itu, tak mengherankan jika dia tahu persis bahwa mereka berdua menghabiskan waktu bersama di luar kota, tanpa Bayu menyadari bahwa dia telah terjebak dalam permainan yang lebih besar dari yang ia bayangkan.

Mbak Dina mungkin tampak tenang di luar, tapi dia sebenarnya sedang merencanakan untuk menjaga segala sesuatunya tetap terkendali. Bahkan sebelum kami pergi ke luar kota, dia sudah memiliki strategi untuk memastikan bahwa segala yang terjadi antara Bayu dan Laras tidak akan mengganggu kebahagiaannya.

Aku sendiri merasa cukup terkejut mengetahui bahwa Dina sudah mulai mengambil tindakan preventif tanpa memberiku kesempatan untuk bergerak lebih jauh. Ternyata, aku tidak sendirian dalam permainan ini, dan meskipun aku berpikir semuanya berjalan sesuai rencana, Dina sudah lebih dulu melangkah dengan cara yang lebih cerdik.

Bayu, yang merasa nyaman dan terbuai dengan pujian dan perhatian Laras, tak pernah menyadari bahwa langkah-langkahnya dipantau, dan setiap percakapan serta pertemuannya dengan Laras bisa saja menjadi bahan yang digunakan oleh Dina untuk merencanakan langkah selanjutnya. Perbedaan antara kami—aku yang berusaha untuk mengatur segalanya, dan Dina yang bermain dengan cara yang lebih diam-diam dan tak terduga—membuat suasana semakin rumit. Kini, aku harus lebih berhati-hati karena Dina bukanlah lawan yang mudah untuk dihadapi.

Ketika Mbak Dina mulai memberikan ancaman itu, seolah-olah dunia berhenti berputar sejenak. Kata-kata yang dia lontarkan begitu tajam dan memukul, lebih dalam dari yang bisa aku bayangkan. "Caca," katanya dengan nada yang datar namun penuh ancaman, "Aku tahu apa yang kau sembunyikan selama ini. Aku tahu apa yang kau lakukan saat masih remaja. Kau kira aku tidak bisa menemukan apa pun tentang masa lalumu?"

1
gaby
Gantian dong Pov nya, jgn pov nya Caca mulu Smua tokoh dbuat Pov nya, atau utk meminimalisir babnya Pake Pov othornya. Gimana nasib rmh tangga Laras, Dina , & Bayu. Apakah Bayu ga dpt karma??? Aq sih berharap smua tokoh jahatnya dpt karma. Di mulai dr Laras, Bayu, Caca, Danu, & terakhir Belinda. Danu & Belinda jg salah dah slingkuh sblm nikah. Seburuk apapun istri, kalo ga bisa di nasihatin mending di cerai drpd d slingkuhin. Intinya apapun masalah dlm rmh tangga, selingkuh adalah kesalahan fatal yg ga bisa d maafkan
Erni Nofiyanti
adakah campur tangan Dina.
kadang kasian Ama Caca, tp kenapa dia ngga mikir y gimana perasaan Dina. yg skg dia alami.
Erni Nofiyanti
disini kenapa kesan nya si Caca Ama Laras yg di zolim y.
apa Caca ngga sadar ini ulahnya.
Yana Phung
ternyata makin dibaca makin seru
makin merasa terzolimi padahal dia sendiri pelakunya
Sinni AhmaDi
lah kocak x kalian....org licik menghancurkn RT org lain.....malah macak jadi korban🤣🤣
stela aza
si Caca bisanya cuma ngadu domba doank ,, Thor sudahin j rumah tangga si Dina biar dia lepas dari keluarga suaminya ,,
Sinni AhmaDi
Thor q ko penasaran.....kira2 suami Dina dapet karma gak ya
gaby: Ga bakalan dpt karma, berkaca dr novel sblmnya yg judulnya kembalinya mantan. Sang pria yg slingkuh sama mantan, endingnya bahagia dpt istri baru yg nerima dia apa adanya. Kalo feelingku endingnya jg sama, cm pelakor yg hancur, tp suami pengkhianat malah dpt istri baru
total 1 replies
stela aza
kapok kamu Caca,, bilang g merusak rumah tangga orang lain padahal rumah tangga kakanya sendiri di rusak sama dia ,,, Thor nunggu kelanjutan cerita si Dina sama suaminya ,, semoga Dina tau kalau suaminya udh nikah lagi Ama laras
Sinni AhmaDi
mengapa ya Dina mempertahankan mati2an lakinya...padahal lakinya pria plin plan
stela aza
keluarin j kartu AS di Caca biar kapok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!