NovelToon NovelToon
Kehidupan Penuh Luka

Kehidupan Penuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Clara

Kehidupan memang penuh lika-liku. Itulah yang terjadi pada kisah kehidupan seorang gadis cantik yang merupakan putri seorang pengusaha kaya raya. Namun hidupnya tidak berjalan semulus apa yang dibayangkan.

Jika orang berpandangan bahwa orang kaya pasti bahagia? Tapi tidak berlaku untuk gadis ini. Kehidupannya jauh dari kata bahagia. Ia selalu gagal dalam hal apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

...𝙽𝚊𝚕𝚞𝚛𝚒 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖𝚗𝚢𝚊...

...𝓚𝓮𝓱𝓲𝓭𝓾𝓹𝓪𝓷 𝓟𝓮𝓷𝓾𝓱 𝓛𝓾𝓴𝓪...

"Mas"

"Arlla hilang"

"Dari dua minggu lalu"

Sandra menatap wajah suaminya yang sedang sibuk di meja kerjanya. Pria yang masih tampak kekar dengan tubuh tetapnya tampak sibuk membolak-balikan kertas laporan yang sedang ia pegang.

"Bagus" jawaban singkat itu membuat Sandra frustasi.

"Mas dia itu anak kamu" ucap Sandra dan menatap wajah suaminya yang malas menanggapi aduannya.

"Anak kamu. Bukan anak saya" Kavendra menatap tajam istrinya namun sedetik kemudian kembali fokus pada laporannya.

Sesekali dahi pria itu berkerut saat melihat ada kesalahan input data yang dilakukan oleh bawahannya. "Mas"

"Setidaknya bantu aku buat cari Arlla" pinta Sandra dengan memohon.

"Buat apa? Pasti dia sekarang lagi keluar sama pacarnya" ucap Kavendra sinis.

"Gerald aja gatau dimana keberadaan Arlla"

"Ouh gatau ya. Berarti dia kabur sama selingkuhannya" Kavendra menutup laporannya dan menatap istrinya yang sedang frustasi.

"Kamu jangan nuduh aneh-aneh"

"Dia gak semurahan itu"

"Buah jatuh gak jauh dari pohonnya" sinis Kavendra seketika membuat Sandra terdiam.

"Okey kalau kamu gamau bantu gapapa" ucap Sandra dan menghapus sisa air matanya dengan kasar. "Aku akan cari sendiri"

Sandra melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja suaminya itu. Ia menuruni anak tangga dan menuju garasi. "Jangan keluar!! Ini sudah mau malam" teriak Kavendra dari balkon ruang kerjanya.

Sandra mendongak menatap suaminya itu namun ia tak memperdulikannya. Wanita itu masuk ke dalam mobil mewah miliknya dan melaju keluar dari area rumah.

"Astaga keras kepala sekali wanita itu" Kavendra mengusap wajahnya kasar kemudian menyambar kunci mobil miliknya dengan cepat dan ikut menyusul istrinya.

"Aku sudah memperingatinya untuk tidak keluar tapi tetap saja dia membantah"

"Buat apa mencari anak itu"

"Dia memang pembawa sial di keluargaku" Mata Kavendra menyorot tajam menelisik jalanan untuk mencari mobil milik Sandra yang sudah cukup jauh darinya.

"Mungkin aku membenci anak itu. Tapi entah kenapa aku tidak bisa membenci Sandra" gumam Kavendra yang kesal pada dirinya sendiri.

"Leon" sapa Sandra saat panggilannya terhubung.

"Kamu dapet kabar?" tanya wanita itu dengan cemas.

"Gerald pergi ke Hyde Park untuk mencari Arlla. Dia sama Bella sekarang tapi sampai saat ini dia belum memberi informasi apapun" ucap Leon

Sandra menarik nafas panjang. Wanita itu memiijat pangkal hidungnya pelan. "Kalau ada kabar apapun hubungi aku" ucap Sandra dan menutup sambungan teleponnya secara sepihak.

Kaki Sandra menginjak rem secara spontan saat sebuah mobil hitam menghadang mobil miliknya. "Keluar" Dan sekarang Kavendra sudah berdiri di samping pintu mobilnya dengan wajah garang.

"Kalau kamu gamau bantu cari gausah halangi aku buat mencari putriku" ucap Sandra dari kaca mobilnya tanpa berniatan untuk turun.

Tangan Kavendra menerobos masuk dan membuka pintu mobil secara paksa. Pria itu menarik tubuh istrinya dan mendorongnya hingga sedikit terbentur pada body mobil wanita itu.

"Awwwssss" ringis Sandra

"Aku sudah bilang bukan. Jangan keluar karena ini mau malam" ucap Kavendra penuh penekanan di setiap kata yang ia ucapkan.

"Aku tau tapi putriku diluar sana tanpa tau bagaimana keadaannya" teriak Sandra kesal

"Kalau kamu keluar sendirian malam-malam juga bahaya. Kalau kamu kenapa-napa gimana" Kedua tangan pria itu mengunci tubuh Sandra hingga wanita itu tidak bisa berkutik. Kavendra semakin mengikis jarak di antara keduanya hingga wajah mereka hanya berjarak 2 cm.

"Aku gamau kamu dalam bahaya"

"Aku akan minta anak buahku untuk mencari. Kamu ikut aku pulang ke rumah" ucap Kavendra dan merangkul pinggang istrinya.

Keduanya berjalan memasuki mobil milik Kavendra dan membiarkan mobil Sandra berada di tepi jalan. "Mobilku gimana?"

"Biar nanti di ambil sama bawahanku" ucap pria itu dengan datar dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang untuk kembali ke rumah mereka.

Mata pria itu sesekali melirik ke arah Sandra yang masih tampak cemas dengan keadaaan Arlla yang masih belum di temukan. "Bagaimana bisa dia menghilang dari dua minggu lalu tapi kamu baru tau sekarang?"

Sandra menoleh sekilas. "Dia bilang ke aku akan menginap di rumah temannya, Livia" jawab Sandra pelan. "Dan kemarin Gerald dateng ke butik dia bilang kalau sudah dua minggu Arlla menghilang tanpa kabar"

"Gerald itu pacarnya Arlla?" Sandra mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan suaminya itu. "Lalu?"

"Gerald dan Bella pergi ke apartemen Livia untuk mencari Arlla. Tapi ternyata Livia bilang Arlla gak nginep disana dan pergi ke Hyde Park"

"Mereka berdua pergi kesana dan sampai sekarang belum ada kabar apa Arlla ada disana atau engga" cicit Sandra dan menunduk. Ia sangat mengkhawatirkan keadaan putrinya itu.

"Mas"

"Hmm"

"Kalau ada kabar apapun kasih tau aku ya" pinta Sandra dan dibalas anggukan kepala oleh Kavendra.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Gimana Bel?" tanya Gerald

"Aku udah cari kemana-mana tapi orang gak pernah lihat dia di sekitar sini" ucap Bella

Gerald menunduk lesu usai mendengar jawaban Bella. Tubuhnya ambruk di tepi jalan dan menatap kosong pohon-pohon yang rimbun di hadapannya.

"Kak mending sekarang kita balik ke vila. Kayanya sebentar lagi ada badai" ucap Bella

"Kamu balik duluan aja" ucap Gerald tanpa menatap lawan bicaranya.

"Dia sebenarnya kemana sih. Aku gatau harus cari dia kemana lagi" ucap Gerald putus asa.

Bella memeluk tubuh Gerald yang lunglai dan mengusap punggung pria itu. "Kita bisa cari lagi besok. Mungkin dia ada di tempat lain" ucap Bella

Gerald mendongak menatap wajah Bella beberapa saat. Entah mengapa dia bisa melihat wajah Arlla dari wajah gadis itu.

"Apa Arlla berniat ninggalin aku ya Bel?"

"Gak mungkin, dia kan sayang banget sama kamu" ucap Bella meyakinkan.

"Aku gamau kehilangan dia Bel. Aku sayang banget sama Arlla" Gerald menutup kedua matanya yang memanas. Dia tidak pernah selemah ini. Namun jika itu menyangkut soal kekasihnya ia akan menjadi makhluk terlemah.

Angin berdesir memberikan hawa sejuk yang menusuk kulit. Bella mengusap tangannya yang kedinginan. Bahkan sekarang langit tampak mendung dan kilat mulai bersahutan.

"Kita balik ke vila sekarang" Gerald menggandeng tangan Bella dan membawa gadis itu kembali ke vila miliknya saat dirasa badai akan datang.

Belum sampai di vila keduanya sudah diguyur oleh air hujan yang deras. "Kak, hujan" ujar Bella

Mata gadis itu menyipit untuk bisa melihat jalanan di depannya namun air hujan yang sangat deras ditambah dengan angin dan kabut menutupi pandangannya.

"Awwww" ringis Bella saat tanpa sengaja menabrak punggung kekar milik Gerald. Pria itu menoleh menatap ke arah belakang dimana Bella berteduh di balik punggungnya.

"Kamu gapapa?" Bella mengusap wajahnya yang dipenuhi dengan air hujan. "Aku gak bisa lihat depan kak" ucap Bella

Gerald berbalik badan dan mengangkat tubuh gadis itu untuk dibawanya ke dalam vila. Pria itu menurunkan tubuh Bella saat keduanya sudah berada di vila. Tubuh gadis itu tampak menggigil kedinginan hingga wajah dan bibirnya mulai memucat.

"Bella, are you okey?" tanya Gerald sembari menepuk pipi Bella

"Dingin kak" ucap Bella pelan sambil memeluk tubuhnya sendiri agar bisa meredakan dingin di tubuhnya.

Brak

Keduanya menoleh bersamaan. Gerald melangkahkan kakinya menuju sumber suara dan memastikan penyebab suara tersebut. Pintu kaca itu terbuka keduanya akibat angin yang menerobos masuk dengan kencang. Bahkan air hujan pun sedikit masuk dan membasahi lantai teras vila tersebut.

Setelah menutup kembali pintu tersebut dan menguncinya dengan benar, Gerald kembali menemui Bella yang duduk di ruang keluarga. "Cuma pintu yang kebuka gara-gara angin aja" Bella menghembuskan nafas lega.

"Kamu pergi aja ke kamar. Kamu mandi habis itu tidur kalau butuh sesuatu panggil aja aku" ucap Gerald dan dibalas anggukan kepala oleh Bella.

Kedua kakinya melangkah menuju anak tangga dan masuk ke salah satu kamar yang ada di vila tersebut. Bella masuk ke dalam kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya yang lengket dan basah akibat terguyur air hujan.

Sedangkan di bawah sana, Gerald mengambil cerutunya dan mulai menghisap batang rokok tersebut hingga asap mengepul di depan wajahnya.

Pikirannya yang kalut akibat gagal mencari Arlla membuat dirinya melampiaskan pada beberapa batang rokok yang ia anggap bisa meredakan setres di kepalanya.

"Arlla"

1
Akhmad Soimun
Coba aah Ramaikan, kayaknya bagus..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!