Queenara

Mama Hasna mengangguk membenarkan. "Mama juga cukup terkejut melihatnya. Setelah dua tahun menghilang akhirnya kini Queen telah kembali dengan membawa anaknya." Jawab Mama Hasna.

Daniel menghela nafas panjang. "Kevin pasti senang mendengar kabar ini." Ucap Daniel.

"Tentu saja. Semoga saja dengan kembalinya Queen dan Boy bisa membuat Kevin lebih bersemangat melanjutkan hidupnya tidak seperti dua tahun lalu." Ucap Mama Hasna.

"Ya. Aku juga mengharapkan seperti itu, Ma. Sudah cukup dua tahun ini Kevin melewati hidupnya dengan berat." Ucap Daniel dengan wajah berubah sendu.

Mama Hasna terdiam. Jika mengingat keadaan Kevin selama dua tahun belakangan ini sungguh membuatnya merasa miris. Terlalu banyak perjuangan yang Kevin lakukan agar apa yang menjadi miliknya tetap bisa ia pertahankan walau harus menahan rindu yang teramat besar pada anak dan istrinya.

"Jadi kapan kau akan memberitahukannya pada Kevin?" Tanga Mama Hasna setelah cukup lama terdiam.

"Besok siang aku akan memberitahukannya pada Kevin saat dia, Marvel dan Dio datang ke perusahaan." Jawab Daniel.

Mama Hasna mengangguk paham. Pembicaraan mereka pun terus berlanjut tentang sosok Mirza yang selama ini sepertinya menjadi benteng pertahanan Queen hingga tak dapat ditemukan oleh orang-orang di sekitarnya.

"Hua..." suara tangisan Zeline yang terdengar cukup keras menghentikan pembicaraan serius di antara Daniel dan Mama Hasna.

"Zeline?" Naina yang sejak tadi hanya diam pun seketika bangkit dari duduknya.

"Zeline? Ada apa dengan Zel?" Dara pun turut bangkit dari duduknya.

Naina hendak berjalan menghampiri Zeline yang berada di taman samping rumahnya. Namun ia menghentikan niatnya saat melihat Zeline berlari ke arahnya sambil menangis.

"Mamah... hua..." Zeline semakin menangis dengan kencang saat sudah berada dekat dengan Naina.

"Sayang... ada apa ini?" Tanya Naina yang merasa cemas dengan putrinya.

Zeline menunjuk ke arah taman sambil menangis. "Kakak jahat itu!" Adunya semakin menangis.

"Apa yang Kakak lakukan pada Zel?" Tanya Dara.

Bukannya menjawab Zel justru semakin menangis dengan kencang.

"Anak-anak itu pasti sudah menjahilinya lagi." Gumam Dara lalu berjalan ke arah taman.

Sementara Mama Hasna dan Daniel menghela nafas sejenak sebelum akhirnya Mama Hasna turun tangan untuk menenangkan Zeline yang sedang menangis.

Tak lama Dara nampak sudah kembali dengan memegang tangan Farhan dan Fahri.

"Ayo minta maaf pada Zel. Kalian ini selalu saja menjahilinya." Ucap Dara dengan tegas pada kedua anaknya.

Farhan dan Fahri saling pandang lalu menatap ke arah Zel yang masih menangis dengan tatapan tak bersalahnya.

"Maafkan kami Nutrizel." Ucap Farhan dengan pelan.

"Farhan..." nada suara Dara terdengar menggeram.

"Maafkan kami, Zeline." Koreksinya kemudian. Fahri pun turut meminta maaf pada Zel.

Zeline memilih diam sambil menjatuhkan wajahnya di pundak Daniel.

"Apa yang mereka lakukan pada Zel?" Tanya Mama Hasna pada Dara.

"Mereka memberikan ular mainan pada Zel yang membuat Zel ketakutan." Jawab Dara.

"Tapi kami memberikannya sebagai hadiah untuk Zel." Ucap Farhan dengan pelan.

"Farhan... Fahri... kenapa kalia selalu saja seperti itu." Mama Hasna hanya bisa menghelus dadanya.

"Kakak jahat itu, Pah. Kasih ular sama Zel." Adu Zeline dengan pelan pada Daniel.

"Maafkan Kakak, ya, nanti Papa akan menasehati mereka agar tidak menjahili Zel lagi." Ucap Daniel sambil mengusap rambut Zeline.

Zeline mengangguk saja walau ia tidak yakin jika Farhan dan Fahri akan berhenti mengganggunya.

*

Di tempat berbeda Queen nampak masih berada di rumah sakit sementara Mirza dan Papa Adam sudah berpamitan pulang untuk mengambil baju ganti sambil membawa Boy.

"Queen... istirahatlah. Sejak pagi kau tidak ada istirahat sama sekali." Ucap Mama Lita lembut pada Queen yang masih bersikeras terus berada di samping Mama Lita.

Queen menggelengkan kepalanya. "Queen tidak lelah, Mah. Queen masih tetap ingin di sini menjaga Mama." Balas Queen.

"Kau bisa menjaga Mama dari sana saja, Nak." Mama Lita menunjuk sofa di sudut ruangan.

Queen menggelengkan kepalanya. "Queen ingin di sini saja, Mah." Tolak Queen.

Mama Lita mengusap tangan Queen yang sedang menggenggam tangannya. Mama Lita pun akhirnya membiarkan Queen melakukan hal yang diinginkannya.

"Queen... kapan kau akan mempertemukan Boy dengan ayah kandungnya?" Tanya Mama Lita kemudian yang membuat Queen terdiam cukup lama.

***

Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.

Sambil menunggu Queenara update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Kita Harus Menikah!🖤

Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.