Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Di sebuah restoran yang terletak di tepi pantai, Zhou Yi dengan lahapnya menikmati seafood yang di pesannya, Zhou Yi tidak sendiri dia membawa Nana ikut bersamnya.
'' Nana, saat ini kita sedang di luar, jadi anggap saja aku ini teman, jadi tidak usah sungkan begitu '' ujar Zhou Yi melihat Nana yang menemaninya makan dengan expresi takut.
'' Tapi Nona,, ''
'' Aku tidak menerima penolakan '' tegas Zhou Yi.
'' Baik Nona ''
Nana akhirnya menuruti permintaan Zhou Yi, dia dengan lahap menikmati seafood yang ada di depannya tanpa sungkan, bahkan keduanya tidak hanya makan saja, mereka juga menyelingi dengan mengobrol ringan dan tertawa bersama.
Satu jam berlalu Zhou Yi dan Nana bersandar sembari mengelus perutnya yang terasa kenyang.
'' Nona, ini makanan terenak yang pernah saya makan '' tukas Nana.
'' Benarkah? '' Nana menganggukkan kepalanya.
'' Lain kali aku akan meneraktirmu lagi ''
'' Ah terimakasih Nona, anda yang terbaik '' tukas Nana dengan tertawa begitu juga dengan Zhou Yi.
'' Ya sudah ayo sekarang ikut aku ke mall, belanja '' ajak Zhou Yi menarik pergelangan tangan Nana.
'' Ah, baik Nona ''
Nana segera mengikuti langkah Zhou Yi, dengan menatap tangannya yang di gandeng oleh Zhou Yi.
Nana merasa tersentuh dengan perlakuan Nona Mudanya, padahal dirinya hanya seorang pelayan rendahan, tapi Nona Mudanya memperlakukannya seperti temannya tanpa merasa jijik.
" Nona, saya janji, akan mengabdikan seluruh hidup saya pada anda " batin Nana karna dirinya juga hidup sebatang kara, tidak ada keluarga satupun yang ia punya.
Di perusahaan Fuji Group, Fu Sihan mendapat pesan dari kedua sahabatnya, yang mengajaknya ke basecamp mereka, yang terdapat arena lapangan balap mobil, pacuan kuda dan masih banyak yang lainnya, yang berada di pinggiran kota, dan mereka juga meminta dirinya untuk membawa Zhou Yi, dengan alasan mereka ingin berkenalan.
Fu Sihan lalu menghubungi Zhou Yi, tapi sampai tiga kali Zhou Yi tidak juga mengangkat telfon darinya, yang membuatnya di landa rasa khawatir.
'' Hans, coba kamu lacak keberadaan istriku '' perintah Fu Sihan, ada raut hawatir yang tercetak jelas di wajahnya.
Asisten Hans langsung membuka laptopnya untuk melacak keberadaan Nona Mudanya, dan tidak butuh waktu lama untuk asisten Hans mengetahuinya.
'' Nona sedang berada di mall '' ucap asisten Hans.
Fu Sihan bernafas lega, beberapa akhir ini dia mulai hafal dengan kebiasaan Zhou yi, yang sangat suka ke mall belanja, dan parahnya lagi Zhou Yi kalau sudah belanja dia tidak akan mendengar deringan ponselnya.
Sore hari Fu Sihan tiba di villa sijin lebih dulu, dia duduk di ruang tengah untuk menunggu Zhou Yi, beberapa menit yang lalu Zhou Yi menghubunginya dan mengatakan jika sudah dalam perjalanan pulang.
'' Paman Zhang, tidak perlu menyiapkan makan malam, aku akan membawa Yi yi makan malam di luar '' ucap Fu Sihan.
'' Baik Tuan ''
Tak berselang lama terdengar suara deru mesin mobil berhenti di depan villa, tanpa melihat siapa orangnya Fu Sihan sudah tahu kalau itu Zhou Yi.
Fu Sihan bangkit dan berjalan ke depan, dia tersenyum dan menghampri Zhou Yi yang baru masuk ke dalam villa sembari menenteng paperbag di kedua tangannya.
'' Loh, tumben Paman sudah pulang '' ucap Zhou Yi.
'' Iya, istirahatlah dulu sebentar, setelah ini aku akan membawamu makan malam di luar '' perintah Fu Sihan sembari mengambil alih barang belanjaan Zhou Yi.
'' Oh, ok '' sahut Zhou Yi.
Keduanya berjalan menuju lantai dua berbarengan.
Sedangkan Nana dia sudah berada di paviliun yang berada di belakang villa, yang menjadi tempat tinggal para pelayan.
'' Nana, itu apa? '' tanya salah satu pelayan wanita paruh baya.
'' Ini baju pemberian Nona Muda, Bibi ''
Wanita paruh baya yang di panggil Bibi itu mengangguk tersenyum. '' Nona Muda memang sangat baik, dan kamu harus sigap melakukan perintahnya ''
'' Hem, pasti Bibi ''
Di Villa sijin terdapat empat pelayan wanita, dan dari ke empat itu hanya Nana yang paling muda, karna ketiga lainnya seumuran dengan Bibi Wang.
Menjelang malam Zhou Yi sudah terlihat rapi, dia memakai kaos over size yang di padukan denga celana jeans serta sepatu sneakers, begitu juga dengan Fu Sihan dia juga memakai baju casual, tadi Zhou Yi protes saat Fu Sihan hendak mengenakan pakaian formalnya, dan mengatakan kalau dia sudah bosan melihat Fu Sihan dengan pakaian formalnya, Fu Sihan tidak bisa membantah, dan akhirnya menuruti permintaan Zhou Yi untuk mengenakan baju casual sesuai permintaannya.
'' Ayo berangkat ''
'' Hem ''
Seperti yang di ucapkan Fu Sihan tadi, dia akan membawa Zhou Yi makan malam di luar, dan sekarang keduanya berjalan beriringan keluar dari villa sijin.
'' Paman Zhang, kami keluar dulu ya '' pamit Zhou Yi.
'' Baik Nona, anda dan Tuan hati hati di jalan '' timpal Kepala pelayan Zhang dengan sopan.
Zhou Yi dan Fu Sihan segera masuk ke dalam mobil, yang di kemudikan sendiri oleh Fu Sihan.
'' Kita mau makan malam di mana? '' tanya Zhou Yi saat sudah dalam perjalanan.
'' Di restoran jepang '' jawab Fu Sihan menoleh sebentar pada Zhou Yi yang duduk di sampingnya.
Tak butuh waktu lama kini mereka sudah tiba di restoran Jepang, Fu Sihan langsung menggandeng Zhou Yi dan membawanya ke ruang vip yang sudah di reservasi oleh asisten Hans.
'' Tumben Paman mengajakku makan malam di luar? '' tanya Zhou Yi di sela sela menikmati makanan khas Jepang.
'' Ingin saja '' jawabnya. '' Selain itu setelah ini aku akan mengajakmu bertemu dengan kedua sahabatku '' imbuhnya.
Zhou Yi hanya menganggukkan kepalanya, dia ingat di dalam novel kalau kedua sahabat Fu Sihan bernama Long Moshen dan Pei Nan, dan keduanya sama sama kepala dari dua keluarga bangsawan Long dan Pei, jika sosok Fu Sihan jarang sekali yang mengetahui, maka berbeda dengan mereka berdua, yang banyak tahu dengan sosok kedua pemuda itu.
" Seperti apa sosok Long Moshen dan Pei Nan ini?, apa dia sama sama tampan seperti Fu Sihan " batinnya.
Kalau masalah kaya Zhou Yi sudah tahu, karna di dalam novel di ceritakan kalau keluarga Long dan Pei sama sama kaya raya seperti keluarga Fu, bedanya kekuasaan Fu Sihan jauh lebih kuat dari kedua keluarga itu, dan itu juga yang menjadikan Fu Sihan sebagai pemimpin dari tiga keluarga bangsawan yang di takuti.
" Hah, betapa beruntungnya diriku masuk ke raga Zhou Yi, menikah dengan orang kaya raya, mana paling berkuasa pula, dan plusnya dia sangat royal sama pemilik raga ini " batin Zhou Yi bahagia.
Fu Sihan mengerutkan dahinya melihat Zhou Yi yang tersenyum sendiri.
'' Yi yi, apa yang membuatmu bahagia?, sampai senyum senyum sendiri seperti itu '' tanya Fu Sihan.
'' Tentu uang Paman, yang membuatku bahagia '' jawab Zhou Yi santai dan apa adanya.
Fu Sihan tertawa kecil, lalu mengusap kepala Zhou Yi dengan lembut. '' Dasar, istri matrealistik ''
'' Makanya, aku mau menikah sama Paman, karna aku orangnya matrealistik '' sahut Zhou Yi. '' Paman, jangan pelit pelit sama aku ya, karna uang Paman itu kebahagianku '' imbuhnya di sertai kekehan kecil.
'' Iya ya, aku akan lebih bersemangat kerjanya, untuk mendapatkan lebih banyak uang untukmu, agar aku terus bisa membuatmu bahagia '' timpal Fu Sihan.
'' Huh, tidak usah kerja pun, aku tidak tahu bagaimana cara menghabiskan uangmu yang seabrek itu '' gumam Zhou Yi lirih yang sama sekali tidak di dengar oleh Fu Sihan.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍