NovelToon NovelToon
My Killer Boss

My Killer Boss

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Sky Rain terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirinya mencintai sekretarisnya. Dia selalu beralibi, jika perasaannya pada janda seksi itu hanya sekadar penasaran saja.

Meski sudah cukup kentara perhatiannya, bahkan selalu menjadi seseorang yang ikut memisahkan hubungan Lala dengan lelaki- lelaki lain.

Pun, Sky masih tak mau mengakui jika dirinya
memiliki sebongkah ketulusan di hatinya. Malahan, Sky terus menunjukkan kesan jika dia hanya menginginkan seksinya Lala.

"Di luar sana banyak sekali personil Teletubbies yang mengantri untuk aku kencani, Lala!"

Lala menggerutu pelan. "Aku lebih suka kerja lembur dari pada menerima ajakan kencan boss mesum, galak, playboy, narsistik!"

Follow IG: Pasha_Ayu14 untuk tahu visual para tokoh Pasha yang menggemaskan ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKB bab 6

Mata Sky yang tertuju pada laptop, tak sengaja mengerling sedikit. Di meja kerjanya, Lala tampak meredup senyum setelah baru saja sempat dibuat sumringah oleh ponsel.

Mungkin, ada kabar tidak baik yang Lala terima hingga senyum manis itu lenyap hanya dalam hitungan detik saja.

Sky menghela napas, sebenarnya Sky cukup kesal karena kalung yang dia pesan secara khusus digadaikan begitu saja. Tapi bukan Lala bila tidak sepolos itu soal lelaki.

Hanya modal komitmen untuk menikahi saja, Lala langsung luluh. Wanita naif, tidak bisa menilai mana yang tulus dan mana yang modus.

"Ehkm!" Dominic datang membuyarkan arah mata Sky yang tertuju pada Lala. "Semakin kau pandang, semakin ingin, Boss!"

Sky menajamkan tatapannya. "Jangan dulu potong gaji. Kau harus lihat, apa yang aku dapatkan dari Raffa."

Sebelum dipotong gaji, Dominic menunjukkan sesuatu yang penting. "Taram!" Sebuah foto, dan entah kenapa Sky menyeringai iblis.

...▪️◻️🔳🔲🔲🔳◻️▪️...

Hari silih berganti, waktu- waktu pun berlalu tanpa disadari si masa depan sudah menjadi masa kelam. Dua minggu sudah Lala ngantor tanpa diantar Raffa.

Lala jadi harus lebih menghemat lagi karena gajinya akan dipotong sementara ibu masih harus melakukan pengobatan seperti biasa.

Disaat begini, Raffa malah sibuk. Di meja kerjanya, Lala masih membaca pesan singkat dari tunangannya. Bolak balik dia baca ulang tetap membuatnya kecewa.

"Sayang, aku nggak bisa jemput ya, hari ini ada job ke Singapure. Mungkin sampai minggu depan. Kamu nggak apa- apa kan berangkat ke pesta Boss kamu sendiri?"

Lala meredup senyum yang semula manis, padahal dia sudah membeli gaun yang sangat cantik demi tunangannya. Sudah dua minggu terakhir Raffa berselingkuh dengan cafenya.

Lala jadi teringat. Kemarin saat Lala sempat datangi Cafe yang dikelola secara langsung oleh teman kecil sekaligus tunangannya itu.

Cafenya cukup ramai. Lala tersenyum ketika Raffa menyatroninya sambil menyuguhkan secangkir kopi racikan ala Raffa.

Pria itu masih sangat tampan meski di pinggang hingga pahanya ada apron hitam ala pelayan Cafe. Lala juga tak sangka teman yang dulunya bermain lumpur bersama bisa setampan sekarang.

"Maaf ya, Bee. Aku lagi sibuk banget, Cafe rame akhir- akhir ini. Kamu lihat sendiri, tamu di sini harus aku yang layani."

Yah, Lala maklum karena melihat dengan mata kepalanya, di mana para pelanggan lebih suka dilayani oleh Raffa. Mungkin rasa minumannya memang berbeda jika bukan Raffa yang meraciknya.

"Jadi besok mau ikut ke pesta resepsinya Nona Alice nggak?" Lala mengeluarkan puppy eyes miliknya. "Kan aku sudah punya kamu, masa datang sendiri ke sana?"

"Aku usahakan ya, tapi beneran nggak janji, aku mau cepat- cepat bisa tebus kalung sama jam tangan mahal kamu."

Iya juga sih, bahkan Boss Sky memotong gaji karena itu. Tapi. "Nggak usah dipikirin, Fa. Kamu perlu istirahat juga loh."

"Iya." Raffa lalu beralih pada pelanggan yang memanggilnya. "Kamu lanjut nikmati kopinya, Bee, aku harus kembali kerja lagi."

BRAKK!!!

Seketika lamunan Lala terbuyar oleh sentakan buku tebal yang mendarat tiba- tiba si atas meja kerjanya. Mata Lala memindai berdirinya Sky yang memasukkan tangan ke dalam saku celana.

"Kau lupa tugas mu di sini, apa?"

"Tidak, Pak!" Seketika Lala berdiri.

Ah, akhir akhir ini Lala menjadi tidak fokus. Entahlah, pikirannya mulai terbagi antara Raffa yang sibuk dan pekerjaannya.

"Jadwalkan kencan dengan artis baru!"

Lala mendesah ke udara, dia bosan sekali dengan kelakuan boss Sky yang sering sekali membuat gosip skandal untuk para aktris jebolan PH X-meria yang sedang menaikan namanya.

"Siapa lagi kali ini?"

Sky lalu menyodorkan foto artis yang dia maksudkan. "Yang pasti bukan personil Teletubbies!"

Segera Lala raih selembar foto itu, dia rasa dia mengenal dan masih satu kampung dengan artis itu juga. "Ini bukannya penyanyi dangdut yang baru itu juga kan?"

Sky mengiyakan dengan gumaman kecil dan cebik bibirnya. Revina memang pesinetron yang berasal dari penyanyi dangdut.

"Lihat saja, lagu- lagunya juga akan meledak setelah berhubungan dengan ku."

Bibir Lala mendadak tertarik. "Semoga ledakannya, tidak menelan korban jiwa."

"Hari ini wangimu berbeda, lebih baik dari wangimu yang sebelumnya." Sky sedikit mendekat, dan Lala tersenyum tipis.

"Ini parfum dari Raffa."

Ah! ... Ck! ... Sky menyesal memujinya, bahkan memutarkan manik mata, kenapa harus dari Raffa yang jelek itu? "Dia membelikannya untuk mu?"

"Mmh." Lihat, bagaimana cara Lala tersenyum sambil manggut- manggut. Terlihat sekali jika Lala bahagia hanya karena sebuah parfum.

Padahal, Sky terbiasa memberikannya kalung, gelang, cincin, bahkan tas branded. Yah, meski Lala tak minta, tapi intinya Sky sering memanjakan wanita itu dengan benda mahal.

Walaupun, dalihnya selalu bilang, pemberian itu hanya barang- barang buangan Alice. Nyatanya merek- merek yang Sky berikan bukan yang biasa.

Namun, tak ada sedikit pun kebahagiaan saat Lala menerima semua itu. Justru terkesan biasa saja bahkan acap kali menjualnya lagi dengan dalih agar uangnya lebih manfaat.

Memang begitu kenyataannya, ibu Lala membutuhkan biaya yang banyak untuk pengobatan.

"Kau bahagia?" Sky kali ini cukup serius, dan Lala mengangguk mengiyakannya.

"Dia bertanggung jawab. Dia lemah lembut, dia begitu baik." Lala bercerita seolah Raffa yang memberikan segalanya.

"Semoga kau diputuskan," sumpah Sky yang membuat Lala menajamkan tatapan ke arah mata Sky yang lekas terkekeh. "Raffa mu itu punya banyak pacar."

Sky menyeringai karena info yang dia dapat selalu dari sumber yang akurat. "Kalau tidak percaya, datang malam ini ke hotel Millers corpora. Lantai lima, pintu nomor 303."

"Bapak mau jebak, Raffa?" tukas Lala, dan yah, Lala tahu bos-nya ini mengincar dirinya, maka mungkin saja jika Sky macam- macam.

Sky hanya tertawa meremehkan. "Aku punya banyak pekerjaan, untuk apa aku mengurusi manusia parasit seperti kekasih mu?"

"Lalu untuk apa menjadi stalker, Raffa?" Lala tak suka Sky ikut campur urusannya.

"Kau sudah lima tahun bersama ku, tentu saja aku peduli padamu," kata Sky, sebelum dirinya bertolak ke ruangannya kembali.

Lala bergeming, antara memikirkan ucapan Sky dan ucapan Raffa tadi. Raffa izin untuk pergi ke Singapure selama beberapa hari demi mengambil pekerjaan sampingan.

Kenapa, Sky mengatakan jika Raffa akan ada di hotel Millers corpora? Sebagai sekretaris pribadi CEO X-meria group yang melingkupi banyak sekali perusahaan, Lala tentunya tahu bahwa Sky Rain pandai meretas.

Jadi apakah mungkin, Sky meretas semua aktivitas Raffa di media sosial. Dan mungkin juga kah, Raffa telah melakukan aktivitas pemesanan kamar hotel? Ah, ... Lala cukup penasaran.

1
Herta Siahaan
Wowww Lala dijemput dengan Wilona... Gimana spesial kan kamu lala... siap kan jantung lala
Asri Fauziah
Luar biasa
Asri Fauziah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fitriyani Indri
Luar biasa
Lies Atikah
lalanya bucin duluan payah
Tuti irfan
Luar biasa
Lies Atikah
teu puguh kamu mah sky kabatur ulah kumaneh henteu sukurin
Nani Haryati
keram perutku 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Het dah udah aki aki juga 🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Pas meriksa Alice apalagi, selain tuan Rega dan Sky ada tuan arab sama opa Arjuna juga 🤭
Hani Ekawati
Aku baca bab ini tengah malam, eh dibikin cekikikan tengah malam 🤣🤣🤣
Nani Haryati
🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fitri Nurhalimah
jaman sekarang kebalik emang yah, cowo matang sukanya sama cewe2 ABG, cowo2 yg masih kinyis2 malah suka tante2 😂
Fitri Nurhalimah
lala nya ke bego an inimah, udah tau nyari uang itu susah, gampang banget ngasih uang ke calon suami meskipun dengan dalih minjam, ttep aja gk realistis, minimal jadi cowo tuh tau diri kalau emang bener2 dia tulus sama lala
Dahlia Kartono
TOP karya mu kak
Ayu Wulansari
bagus bangettt, menarik
Hani Ekawati
Hurriyet itu ya 😅
Hani Ekawati
Ini Marco nya Allura kah?
Muhammad Zaki
kok tumben bersaing sama saudara sendiri? biasanya keluarga mereka akur
Hani Ekawati
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!