【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Aneka Rasa
Sampai di rumah,aku langsung bersih-bersih seperti biasa,setelah tadi berbincang sedikit dengan Mamak.
Tok tok tok.
Pintu kamarku diketuk dari luar.
" Masuk aja ngga di kunci." jawabku yang sedang duduk santai di kasur.
Setelahnya Bapak masuk dengan gaya cool seorang bapak-bapak yang pendiem dan ngga suka basa basi.
" Kenapa Pak ,ada yang bisa Ndoro Ayu bantu ? hehe." tanyaku sambil cengengesan.
" Peluk dong ,udah lama ngga manja nih anak Bapak satu ini " jawabnya yang langsung aku peluk sembari tersenyum manis.
" Makasih buat semuanya ya Pak,tolong doain Marga terus biar bisa jadi anak yang lebih baik lagi,maaf Marga mampunya hanya sampai situ." ucapku yang masih memeluk bapak.
" Itu udah paling terbaik versi dirimu sendiri,Bapak bangga punya kamu,maafin Bapak yang masih banyak kurangnya ini ya." jawab bapak sambil melepas pelukannya.
" Iya sama-sama ,tapi tahun baru jalan oke ? " ucapku yang di balas anggukan oleh bapak.
" Yey ,jalan kemana ? " tanyaku antusias.
" Nanti cari tempatnya,sekarang banyakin belajar dulu." jawabnya sambil mengelus kepalaku.
" Hmm oke." jawabku sembari mengacungkan jempol tangan.
Setelah itu ,bapak keluar kamar.
Dan bayangan indah menari di pikiranku,bagaimana nanti pas jalan,pas di sana ngapain dan masih banyak haluan yang tak terhingga.Haha.Sampai ponselku berdering menandakan ada yang menelfon ku.
" Nuga ? " batinku.
" Iya hallo assamualaikum ," ucapku memberi salam saat panggilan terhubung.
" Waalaikumsalam Ga ,loe kok ninggalin gue sih ,"
" Haah ninggalin loe maksudnya apaan ? " tanyaku bingung.
" Loe beneran lupa apa sengaja ,tadi gue bilang kalo ada waktu kita ketemu buat ngobrol,"
" Lah yang tadi siang ? ,sorry gue beneran lupa ? emang mau ngomong apa sih ? ,kan bisa lewat pesan apa telepon aja." jawabku.
" Ini kalo menurut gue ya serius kalo menurut loe ya gue ngga tau,tapi lebih enak ketemu langsung."
" Hmm oke ,kapan nih ,sekarang ? "
" Iya kalo bisa ,"
" Oke di mana ? "
" Warung Bakso Cinta loe mau ? ."
" Nah cocok tuh ,oke bentar lagi gue jalan bye."
Setelah mengucapkan itu aku langsung menutup sambunngan telepon tanpa salam,haha solehot sekali ya kan ?.
Sambil bersiap dan menunggu waktunya solat isya,aku duduk di depan cermin di kamar,menoel-noel boneka air yang tadi di kasih Nuga,sambil ngebayangin kalo ini beneran wajah Nuga.Oke stop jangan dilanjut,karena ini akan mempengaruhi letak jantung yang akan tergantikan oleh jantung pisang.
" Gue sayang sama loe Nu,cuma gini loh ya kali kita masih ingusan udah mikir caranya nanti ngelap ingus bocil ,apa ngga nsnshdjdbsba rasanya.Sabar dulu ya nanti gue jawab entah loe udah ada yang lain atau masih buat gue." batinku yang ngga jelas.
Suara adzan terdengar,aku keluar kamar untuk solat isya,karena setelahnya akan menemui belahan jiwa yang masih di sembunyikan.Haha.
...****************...
Di sini di Warung bakso yang telah Nuga janjikan untuk tempat bertemu.Aku datang lebih dulu sambil menunggu dia datang aku terlebih dulu memesan 2 mangkok bakso dan 2 teh manis,ngga tau nanti bakalan dimakan apa ngga sama Nuga,yang penting udah pesenin kan ?.
Tepat Nuga datang hujan pun turun.
" Lah hujan ,ngga bawa jas hujan lagi duh " gumam ku yang kupikir hanya akan terdengar oleh diri sendiri,ternyata malah dapat sahutan dari Nuga,kerena dia sudah berada tepat di depanku untuk duduk.
" Gue bawa nanti buat loe pulang." ucap Nuga setelah duduk di depan ku.
" Lah gimana ceritanya kalo loe pulang masih hujan malah jas hujannya gue yang pakai ?."
" Ngga apa-apa ,ini salah satu cara menguatkan diri selain memendam perasaan hati " jawab Nuga sambil senyum.
" Haih apaan sih ,ohh ya gue udah mesen bakso tadi,tapi ngga tau deh loe suka apa ngga,soalnya gue pesen sama kaya yang gue suka."
" Gue pemakan segalanya jadi asal halal dan baik gue pasti mau makan."
" Ohh bagus tuh ntar yang jadi istri loe ngga bakal puyeng ngempanin loe apa tiap harinya,ohh ya loe mau ngomong apa ? " ucapku menanyakan hal yang akan di bicarakan olehnya.
" Jujur gue ragu dan gue ngga tau loe akan sedih atau bahagia tapi setidaknya gue harus ngomong biar diri gue lega."
" Gue— " belum juga dia mengatakan apa maksudnya ,sudah kepotong oleh mba-mba yang membawa bakso pesenanku.
" Silahkan Mba Mas " ucap mba nya.
" Iya makasih " jawabku yang di angguki oleh mba nya ,lalu dia berlalu kembali ke peraduan.Eh maksudnya ke belakang tempatnya bekerja.
" Ohh ya,makan dulu deh baru loe lanjutin yang tadi " ucapku.
" Hmm ,makasih ".
Kami saling diam menikmati makanan kami.Setelahnya Nuga melanjutkan ucapannya yang tadi kepotong.
" Gue sebenarnya mau minta maaf kalo selama ini gue gangguin loe ngga jelas,mungkin menurut loe gue kaya neror loe dengan apa yang gue ucapin sama gue lakuin.Tapi loe harus tau kalo gue ngga pernah ada niat sedikitpun buat loe kaya gitu. " ucapnya panjang tapi belum pada intinya,yang malah membuat aku gemas.
" To the point please."
" Oke ," jawabnya yang membuat dia menarik nafas dalam seolah-olah banyak sekali beban yang dia pikul.
" Loe tau perasaan gue kan Ga ? gue ngga pernah bercanda dengan apa yang selalu gue ungkapin ke loe," lanjutnya.
" Hmm terus kenapa ? " tanyaku.
" Gue masih sayang sama loe,sama seperti 1 tahun lalu." ucap Nuga tanpa ragu.
" Nu,,tapi gue masih percaya dengan kata cinta tak harus memiliki" jawabku dengan senyum.
" Apa setidak pantas itu kah gue buat loe,sampai serapat itu loe mengunci hati ?,apa ngga ada kesempatan sama sekali buat gue memperjuangkan rasa gue ke loe Ga ? " ucapnya dengan wajah yang mulai frustasi.
" Perlu loe tau Nu ,prinsip yang gue percayai dari dulu sampai sekarang bahwa dalam proses menuju sukses tidak ada lelaki di dalam nya kecuali bapak,adikku/kakakku.Kesempatan itu masih banyak,tapi belum waktunya buat loe tunjukkin,rayu saja dulu Tuhanmu dan percayakan semua pada-Nya.Dan menurutku saat ini benar-benar belum tepat umur kita buat seserius itu." terang ku dengan tenang.
" Oke gue paham,jadi seandainya gue saat ini pergi dan beberapa tahun ke depan gue datang lagi ke loe dengan keadaan yang masih sama apa loe bakal terima gue Ga ?."
" Tergantung keadaan nanti ,apakah kita sama-sama masih sendiri apa sudah sama-sama saling berpasangan.Dan tolong di pastikan bahwa apa yang kamu rasakan itu sebuah obsesi apa memang benar dari hati." jawabku dengan memberi pesan padanya.
Kami terdiam sesaat,kemudian aku kembali berucap.
" Loe emang mau pergi ?." tanyaku.
" Hmm ,gue mau fokus kuliah sama ngembangin bisnis."
" Berarti kuliah loe pindah ?."
" Iya,gue berharap banget bisa sesuai harapan gue kalo gue pindah."
" Kapan loe pindah ?." tanyaku yang sudah mirip kereta.
" Besok subuh gue berangkat dari rumah." jawabnya mantap yang membuatku menyemburkan minuman yang akan aku telan tepat di wajahnya.
" Sor— " baru saja aku mangap untuk meminta maaf ke Nuga,tiba-tiba ada seorang cewek datang dari depan dan langsung melayangkan tamparan ke kedua pipiku tanpa jeda.
Plak,plak.
" Eh sehebat apa loe sampai ngga sopan nyembur cowok sekelas Nuga,seharusnya loe ngaca kalo emang ngga suka ngga usah bikin seolah loe jijik sama dia." cerocosnya tanpa henti dan malah menarik kerudungku sampai kepalaku sedikit mendongak.
" Ya Allah ini kok ada setan nyasar sih ,duuh sakit Gustii." batinku meringis.
" Riana !! lepasin ngga tangan loe, apa-apaan sih loe datang-datang langsung nyerang orang." ucap Nuga sambil menarik paksa tangan Riana dari kepalaku.
" Kamu yang apa-apaan ,udah tau dia yang salah masih aja di belain,buka mata kamu lebar-lebar dia itu ngga pantas ngelakuin hal kaya gitu ke kamu." jawab Riana yang malah ngegas.Dan itu mengundang banyak pengunjung melihat ke arah kami.Duh malu nya.
Iya yang tiba-tiba datang menamparku dialah Riana si kutu rambut.Sebenarnya dia emang waras apa ngga sih,heran kok ada cewek seanarkis dia.
" Aww ,nancep nih pasti si pentul." ucapku meringis setelah tangan si kutu terlepas dari kepalaku.
" Eh jaga ya ucapan loe ,kalo ngga tau apa-apa ngga usah ikut campur ,pergi ngga loe dari sini." ucap Nuga tenang tapi penuh ketegasan.
" Kamu tega banget ngusir aku ,padahal aku di sini belain kamu loh Nu,sadar dia ngga pantes buat kamu bela." ucap Riana dengan mode mencle pemirsa.
Melihat mereka yang terus berdebat ngga jelas aku hanya diam saja sambil menahan perih di kedua pipiku.
kalo kata orang sunda pasti gini ,nyeri pisan eui.Eh bener ngga sih.Wes pokonya gitu lah.
Ngga ada perlawanan apapun dari tindakan yang Riana lalukan padaku,dia kembali menyerang ku dengan ganasnya.
Braakkk.
" Aaawww ,ya Allah Riana, loe beneran sinting ya " ucapku yang masih terduduk di lantai akibat dorongan tiba-tiba dari Riana saat aku sedang duduk anteng di kursi.
" Loe.Pergi atau gue seret." Ancam Nuga.
Dan itu membuat dia akhirnya pergi menjauh dari kami.Saat itu juga terdengar umpatan-umpatan dari beberapa orang yang melihat dan maju menolongku untuk bangun.
" Dek ngga apa-apa kan kamu ? " tanya salah satu Ibu-ibu yang tadi menyaksikan adegan drama yang eksotis.
" Ngga apa-apa Bu,ûcuma sedikit nyeri " jawabku sambil tersenyum.
" Makasih ya Bu ,maaf kalo saya buat kalian ngga nyaman,saya ngga tau kalo tiba-tiba ada orang gila nyerang.Hehe." lanjut ku setengah bercanda.
" Hati-hati Dek jaman sekarang emang perebut yang malah lebih ganas dari yang punya." ucap Mba-mba di sebelah kananku yang malah seperti curhat.Haha.
" Udah biasa itu Mba " jawabku sembari kembali duduk di kursi.
Setelahnya mereka kembali ke tempat duduk mereka.
" Are you okey,sorry banget ya Ga " ucap Nuga meminta maaf.
" Lah loe nanya keadaan gue Nu ,ya jelas sakit lah " ucap ku ketus.
" Sorry gue ngga tau kalo ada setan berubah wujud di sini."
" Hmm udahlah,udah kejadian juga kan,jangan-jangan dia emang ngikutin loe dari tadi Nu cuma kita ngga tau " ucapku menebak.
" Iya kali,mau pulang sekarang ? ini udah malam,gue juga besok subuh harus berangkat." jawab Nuga.
" Loe pulang dulu gih,gue bentar lagi,pinggang gue beneran patah deh ini kayanya."
" Beneran ,gue anter aja kalo gitu."
" Ngga ,ngga usah ,loe mending buruan pulang deh biar ngga telat besok." jawabku menolak ajakannya.
" Yakin ?? "
" Hmm ,udah sana.Sampai jumpa lain waktu okey " jawabku dengan senyum.
" Okey kalo itu mau loe."
Setelah Nuga menjawab ,dia bukanya gerak cepat untuk pergi dari sini,malah diam duduk manis dan beberapa kali melihatku yang terkadang masih meringis menahan nyeri yang luar biasa.
" Apa ? " tanyaku melihat kearahnya.
" Ng - ngga apa-apa ,ya udah gue pamit ya ,loe hati-hati nanti kalo pulang " jawanya tergagap.
" Iya tenang aja ,udah sih sana ngapain masih berdiri aja " jawabku.
" Ga ,,"
" Astaghfirullah Nuga,, apalagi ? udah sana gue ngga apa-apa beneran." usirku karena geregetan melihatnya yang ngang ngong ngga jelas.
" Gue sayang sama loe " jawabnya sembari sengaja menyentuh kepalaku dan tersenyum manis.
What the,,,.Apa yang barusan.
Beruntung hanya seperkian detik dan itupun kepalaku tertutup hijab.
" Iya " jawabku sambil mengangguk.
" Gue pergi." ucapnya lalu berlalu dari hadapanku.
Kalian pasti bisa menebak isi hatiku kan ?
Iya benar,ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.
" Aku juga Nu,aku sayang sama kamu,semoga kita bisa bertemu lagi nanti,kamu baik-baik ya di sana. " ucapku yang hanya bisa ku ucapkan dalam hati.