NovelToon NovelToon
Misteri Desa Bapak Mertua

Misteri Desa Bapak Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Matabatin / Mata Batin / Kutukan / Tumbal / Peramal
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

"kita kenapa sih milih eksplor ke desa plosok?" tanya maya.

"aduh lo bego apa gimana sih, kita kan jual konten horor misteri. ya kita harus pergi ke desa desa yang plosok dan terbelakang lah. mikir bloon," maki saki.

"diem diem, jadi kita ber empat ini fix ya pergi ke desa pancuran di kaki gunung kawi. Ada yang keberatan gak?"

.....

"lo yakin itu manusia? kenapa bungkuk begitu? dagu sama lutut aja sejajar anjir!"

"jangan ngomong kasar disini, bego lu," maki sintia.

"sorry sorry gue lupa,"

.....

"woy woy saki kesurupan anjir pasti gara gara ngomong kasar dia!" teriak sintia.

"lah lo barusan?"

"omg!!!! gak gak gue gak sengaja," teriak sintia histeris.

....

"gue mau pulang, gue mau pergi dari sini," tangis maya sambil bersembunyi di balik pohon beringin.

selengkapnya>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 21

"kenapa maya?" tanya arya yang penasaran karena mendengar maya marah marah.

"ini mas, farel nyuri barang barang kita. aku awalnya ikhlas dan gak peduli tapi dia nyuri daleman aku," jelas maya dengan mata memerah.

"tenang dulu maya, kita bisa bawa ke pak kades kok biar farel dapet hukuman. Kamu jangan marah marah dulu ya," tenang arya.

"gak bisa mas, jijik banget rasanya...!" maya langsung berlari masuk ke dalam kamar dan mengurung diri. Ia merasa marah dan malu, ia merasa jika farel benar benar menginjak injak kepalanya.

"saqi, farel itu suka sama maya ya?" tanya arya.

"iya, tapi maya gak mau karena farel itu deket sama sintia. Bahkan hubungan mereka udah jauh, jadi maya gak mau dan gak peduli. Lagipula maya suka sama lo anjir,"

"kenapa bisa?"

"kenapa bisa? Ya kenapa gak bisa jir, gak masuk akal lo. Ya karena lo tipenya, mungkin bagi maya lo ganteng, kaya atau apapun itu lah. Udah lo santai aja gak usah khawatir maya di embat orang," ucap saqi menenangkan, ia juga mulai membereskan kekacauan yang ia buat di kamar farel.

"aku pikir maya sama kamu itu deket kayak orang pacaran,"

"gue? ya emang sih kita deket, tapi maya bukan tipe gue. Tipe gue tu yang lembut lembut gitu, yang kalem deh pokoknya. Kalau yang modelan maya gue gak doyan, burung gue juga gak berdiri," kekeh saqi.

"ada ada saja,"

"oh ya ar, lo kenapa pake kosa kata aku kamu, kenapa gak lo gue?" tanya saqi bodoh.

"ya karena di kampung, kalau aku ke kota mungkin saja bahasa ku kayak kalian. Tapi, aku boleh nanya sesuatu gak?" tanya arya.

"apa? Kalau bisa gue jawab ya bakalan gue jawab,"

"kalian sebenarnya kesini mau ngapain?"

"ohh... Ya karena gue sama temen temen gue cari duit lewat media sosial, jadi gue perlu bahan konten. Dan ini tempatnya, tapi kayak yang lo lihat... Konten gak dapet, temen gue mati satu, yang satunya linglung nyuri daleman. Intinya ya gue dan yang lainnya dateng ke sini dengan niat buruk," jelas saqi sambil berjalan keluar kamar, ia menuju ke dapur karena ia masih ada pekerjaan.

"kerja begitu dapet uang?" tanya arya polos.

"ya dapet lah ar, namanya juga kerja. Kalau kerja gak dapet duit itu namanya kerja bakti. Aneh aneh aja lo, udah sini bantuin gue, nyalain tu api. Gue gak bisa kalau pake kayu bakar begitu,"

Tanpa banyak tanya lagi, arya segera menghidupkan api, ia juga sesekali melihat ke arah pintu keluar dapur yang terbuka. Namun farel tak kunjung selesai mandi padahal sudah dari tadi, "itu farel belum selesai selesai dari tadi,"

"dia kalau mandi emang lama, soalnya gosok daki dulu sebadan. Apalagi dia baru aja ngilang pasti ekstra tu gosok dakinya haha,"

Arya terkekeh mendengar penuturan dari saqi, ia segera menyalakan api dan memanaskan minyak goreng untuk menggoreng keripik singkong. Memang di kampungnya tak banyak warung yang menyediakan makanan ringan. Jika ada, jumlahnya tak banyak dan harganya mahal. Warung besar milik pak mukhlis juga hanya fokus menyediakan kebutuhan sehari hari yang bisa ia angkut dengan mobil pickup miliknya dari kota.

"ar, lo sekolah?" tanya saqi.

"sekolah, sampai smp saja tapi. Karena hanya ada itu disini,"

"sampai sekarang masih ada guru yang mau ngajar disini? Kan jauh dari kota,"

"sebenarnya gurunya itu ya orang yang bisa mengajar... bukan guru, tapi tetep dapet buku pelajaran. Cuma gak dapat ijasah, tapi bisa baca dan tulis dan tau pelajaran," jelas arya.

"lah sekolah kaga dapet ijasah buat apa? Terus kalau mau dapet kerja di kota gimana?"

"ya gak tau, kan kalau belum menikah ya gak bisa keluar dari sini to. Cuma mereka yang pindah ke kota itu katanya jualan makanan atau pakaian, gak ada yang ikut orang karena ya gak bisa,"

"tapi lo kaya sih, gak perlu ke kota udah banyak duit lo,"

"ya kalau orang desa memang biasanya banyak pewetonnya, jadi sebenarnya gak perlu cari kerja di kota. Tapi ya hidupnya terkurung disini,"

Saqi diam saat melihat farel keluar dari kamar mandi, ia memperhatikan farel yang nampak aneh. Tak seperti tadi yang linglung, kini farel seperti sudah sehat akal dan jiwanya.

"kenapa?" tanya farel.

"sembuh lo udahan? Gak linglung lagi?"

"ngomong apa sih lo," elak farel.

"lo mau masuk sekarang?" tanya saqi.

"iya lah kenapa emangnya?"

"lo gak ngerasa bersalah?" tanya saqi lagi.

"emang gue ngapain?"

Tanpa di duga duga, maya langsung memukul kepala farel dengan baskom yang ia temui di ruang makan. Ia mendadak kesetanan saat melihat farel merasa tak bersalah, padahal tadi ia sudah berniat bertanya baik baik pada farel perihal bra miliknya.

"lo tu emang anjing! Kenapa lo gak mati aja bajingan!"

"may may apaan sih lo, ampun ampun,"

Dengan segera, saqi menarik maya agar berhenti memukul, "udah udah, jangan teriak teriak udah malam,"

"kenapa sih may? Lo tu kenapa?" tanya farel masih tak mengerti.

"lo ngapain anjing nyuri daleman gue? Punya otak gak lo?" sentak maya.

"lo buka tas gue?"

"iya kenapa? Lo udah nyuri laptop gue, kamera saqi, tripod nya juga sekarang lo nyuri daleman gue anjing. Sopan lo begitu?"

"kebawa may gak sengaja,"

"gak sengaja biji mata lo! Gue laporin lo ke pak kades besok pagi. Awas lo!" ancam maya.

Maya langsung meninggalkan farel dengan kesal, ia mendekati arya yang tengah menunggu minyak panas.

"belum panas?"

"belum may, udah maya kamu jangan marah marah besok lapor aja ke pak kades. Kalau kamu marah marah gak akan nyelesain masalah," tenang arya.

"iya mas,"

Sampai pukul sembilan malam, mereka masih sibuk di dapur untuk mengolah makanan. Setelah selesai menggoreng keripik singkong, maya melanjutkan untuk membuat gaplek bersama arya dan saqi.

"ngapain kita bikin banyak banget?" tanya saqi.

"ya buat di makan lah, ini tu bisa di simpen lama jadi lumayan deh buat hemat duit kita. Inget ya kita miskin mana kaga kerja lagi, kalau duit kita habis gimana?"

"ohh gitu,"

Maya kaget karena arya tiba tiba menariknya dan menghempaskannya ke dinding rumah. Arya langsung mengunci pergerakan maya, "diem may,"

Maya yang tak paham berusaha melihat ke sekitar, ternyata ada bisma yang sudah berdiri di ambang pintu dapur. Saqi pun sampai melongo di tempat karena ketakutan.

"mas kok bisa kan udah di pasung,"

"diem may, diem disini jangan teriak atau lari kemana mana," peringat arya.

Bisma berjalan tertatih mendekati arya yang sedang memojokkan maya di dinding, "mas... Aku mau sembuh mas, aku mau sembuh,"

"kenapa kamu bisa keluar?" tanya arya ketus.

"aku emang udah gak di pasung, kata pak kades aku udah bisa keluar,"

"walaupun kamu boleh keluar, bukan berarti kamu boleh masuk ke rumah orang bisma. Keluar, sebelum mas hajar lagi kamu,"

"tapi mas aku mau sembuh mas.... Setelah sembuh aku janji bakalan tanggung jawab sama orang yang menyembuhkan aku mas, aku janji,"

"gak ada wanita lajang lagi bisma, anak anak kota itu udah pulang. Yang disini cuma anak anak kampung, jadi mending kamu keluar dari sini,"

"bisma...! Keluar kamu!" teriak mbok indri.

"mbok aku mau sembuh mbok, mbok harus mau kawin sama aku,"

"ora sudi! Keluar kamu dari rumahku!" teriak mbok indri.

Maya diam saja di dekapan arya, sebenarnya ia juga sangat takut mendengar ada bisma. Namun ia berangsur angsur tenang karena arya mendekapnya.

"aku mau sembuh mbok aku mau sembuh!" teriak bisma meraung-raung.

1
okiikk_art
baca juga dong cerita karya ku, mampir aja bolehh judulnya "jejak legenda"
rucee
nikahin ar Maya ar
Komangparwati
maksud nya tangn sintia buntung? walah ap yg terjdi y dngn parel dn sintia
Adinda Wahyuni
semangat thorr
Bunda Silvia
pasti maya malu banget sama arya karena saqi buka kartu 😅😅😅😅
rucee
semoga arya gaada maksud apa apa sama Maya dan jodoh
rucee
Tapi kan udah dipasung
rucee
Apa itu Bisma ya?
Erna Wati
jangan jangan Sintia yg buka
rucee
Semoga arya&Maya jodoh
rucee
lanjut thorr
rucee
baguss ceritaa nyaa seruu jugaa
Komangparwati
ngeri ngeri sedp nie.. lnjit thor
Bunda Silvia
haaaaah baru dateng udah di cap buat jadi tumbal ?
Andriani
wih kok gitu
Komangparwati
wah seru nie kyk nya lnjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!