Dia adalah Zaidul Akbar, pemuda yang ingin berdiri tinggi diatas puncak dunia, Mungkinkah dia bisa mewujudkannya dengan dukungan yang diberikan oleh sistem.
Ikuti keseruan nya, jangan lupa Like dan dukungan, serta berkomentar lah yang baik. untuk membangun karya yang baik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mereka Lagi
"Begini kah sikap seorang senior kepada junior nya!" Zai menggelengkan kepala nya dua kali. "Sungguh tidak mencerminkan orang yang ber-etika!" Ucap nya lagi.
"Jangan banyak omong Dre, Langsung beri dia pelajaran, Tak mungkin kita kalah!" Firman berteriak dari belakang.
"Haha!" Zai tertawa "Kalian hanya bisa main keroyokan, Sungguh pengecut!" Tatap nya tajam kepada empat orang itu.
"Wahyu, Rizal kalian pegang tangan nya! Aku akan menghancurkan wajah nya ini, Agar Aisya meninggal kan nya!" Andre yang sudah sangat kesal dengan Zai sudah tidak sabar lagi ingin menghantam kan tinju nya. Terliha. Tangan nya mengepal dengan gemetar.
Dua orang yang di perintah kan Andre langsung maju ke sisi yang di harap kan, lalu mereka berdua mengulurkan tangan "Apa kalian tidak ingat dengan Kesan semalam!?" Tanya Zai dengan tersenyum
"Jangan ragu, Cepat!" Teriak Andre
Mereka bergeges menangkap kedua tangan Zai, Saat tangan mereka hampir sampai meraih, Zai beraksi, Dia maju menerjar Andre yang belum siap dengan tendangan berputar,
Pong..! Tendangan itu tepat mengenai pangkal leher Andee membuat nya langsung telungkup di tanah, Lalu Zai berpaling ke belakang meninju tinju yang mengarah kepada nya
Braaak...! Tinju mereka beradu terlihat angin merekah di tinju mereka, Jika ada orang yang berada di tengah, Dapat di pastikan kepala mereka akan retak.
Mereka berdua sama-sama termundur namun Zai masih dapat mengontrol tubuh nya. Dia langsung berpaling kebelakang karna merasakan deru angin yang hendak mengibas kepala nya.
Yaa tendangan tinggi seorang atlet takewondo memang terlihat mematikan. Tapi Zai manapakan tangan kanan nya ke tanah dan mengangkat kaki nya keatas. Tak dapat di hindari kaki sama kaki beradu di udara. Adegan itu begitu cepat terjadi
Tidak ada yang menduga bahkan Firman sendiri tak menyangka bahwa pemuda itu dapat melakukan gaya seperti itu, Kaki nya tertahan di atas. Lalu Zai menekan nya kebawah setelah sejajar dengan tubuh nya dia langsung meninju dada Firman yang terbuka..
Bugh...! Dan dia terpelanting kebelakang dengan keras.
"Ugh..!
Karna tubuh nya tidak lagi seimbang, Mungkin saja karna masih ada efek dari tulang pinggul nya yang tergeser.
Wahyu, Rizal semua mata mereka terbelak, Jika mereka tidak melihat nya langsung. Mungkin tidak akan ada yang percaya adegan itu terjadi hanya beberapa detik setelah pemuda itu menendang Andre. Lalu pandangan mata mereka melihat ke arah Andre dan segera membangun kan nya.
"Dre bagaimana kepala mu?" Tanya Rizal dengan segera.
"Kepala ku sakit sekali, tendangan kaki nya sangat kuat!" Jawab andre yang kini duduk.
Lalu Rizal berdiri dan melompat dengan tinju menghadap kedepan. Zai yang masih belum mendarat sempurna dengan kaki nya harus tertinju pada punggung nya.
Zai termaju dua langkah lalu dia berbalik dan menatap tajam Rizal, Terlihat dari mata Zai sedikit kekejaman.
Dia segera berlari menyongsong tinju yang kembali datang, Kini Rizal penuh dengan keyakinan bisa melumpuhkan Zai. Dengan tangan yang di kepal erat dia memusatkan tenaga nya di lengan kanan nya. Dan melayangkan tinju nya seperti sapuan yang dapat menghancurkan batu karang.
Zai melihat tangan Rizal terulur dengan cepat dia menunduk sedikit setelah pukulan itu lewat tinju kanan Zai menghantam dagu Rizal, Tubuh Rizal terangkat ke atas sedikit, lalu Zai menendang dengan kaki terkuat nya, Sekali lagi satu orang terjatuh dengan keras.
"Jika kalian meneruskan ini, Aku jamin nasip kalian, Jika tidak mati maka akan patah tulang!" Ucap Zai kejam. Sulit untuk menoleransi orang-orang yang suka menindas seperti ini.
Zai meninggalkan mereka berempat menuju Kelas nya, Tapi dia tidak menemui satu orang pun di kelas nya. Dia kembali ke parkiran motor nya dan berencana kembali pulang untuk istirahat sebentar sebelum perjalanan liburan.
Tapi desas desus terdengar dimana mana tentang perkelahian mereka,
Pada Akhir nya Zai di panggil oleh seorang senior. "Hei! Nama mu Zai kan?"
Zai berpaling, Setelah memastikan orang itu tidak ada niat buruk Zai pun menyahut "Iya, Ada apa senior?"
"Kau di panggil Rektor disuruh keruangan nya" Ucap senior itu lalu dia pergi meninggalkan Zai yang masih berdiri diam.
"Haih, Nambah masalah" Keluh nya, Namun dia tetap berjalan mencari ruangan Pak Rektor
Setelah bertanya kebeberapa mahasiswa, Akhir nya Zai sampai ketempat tujuan, Lalu dia mengetuk pintu tiga kali.
"Silahkan masuk" Ucap pak Rektor yang bernama M. MISTAR.
"Ada apa pak rektor memanggil ku?" Tanya Zai langsung pada inti nya.
Pak Mistar langsung melihat ke sosok yang masih memegang gagang pintuz lalu dia berdiri dan menyalami Zai.
"Silahkan duduk dulu, Tidak enak kalau bicara sambil berdiri" Ucap nya ramah "Nak Zai Tidak ada kesibukan kan?" Tanya nya sambil sambil mengarahkan tangan nya ke arah kursi, Meminta Zai duduk disana.
"Ada, Sekitar jam tiga nanti, Langsung saja pak jangan bertele tele!" Pinta nya
"Begini Nak Zai, Sebenar nya bapak baru tau tadi pagi kalau Saham Fakultas ini telah berpindah tangan sebesar 51% Dan saat bapak memeriksa data- datanya. Bapak baru tau Nak Zai adalah pemilik dari Saham tersebut. Bapak tidak menyangka Nak Zai juga kuliah disini dan mengambil jurusan Kedokteran" Terlihat nada bicara Pak Mistar sangat rendah dan halus, Seperti menjaga sesuatu agar tidak pergi, Dan terlihat tangan Pak Mistar terus berkeringat.
Zai hanya tersenyum tak menanggapi ucapan pak mistar. "Ternyata bukan masalah perkelahian" Batin nya
"Maaf sekali karna bapak tidak menyambut Nak Zai dengan baik, Nak Zai mau minum apa?" Sambung nya lagi sambil bertanya, Pak Mistar terlihat gugup.
Karna jika dia salah bicara, Bisa saja dia akan digantikan posisi nya dengan orang lain. Itu lah yang dia takut kan. Sebisa mungkin dia akan mempertahan kan nya, Walau harus menjilat anak muda itu.
Zai pun setidak nya mengerti dengan pemikiran dari pak rektor, Karna dia memiliki saham paling banyak, Jadi keputusan nya akan didengar oleh banyak orang.
Tapi sementara dia tidak mempermasalahkan nya.
"Tidak usah repot Pak, Semua akan baik-baik saja, Bapak bisa tenang sekarang!" Ucap nya lalu bediri "Oh ya pak, Aku sedang bermasalah dengan empat orang, Seperti nya mereka satu kawanan, Jika nanti bapak mendengar adanya perkelahian ku dan mereka, Tolong Bapak yang urus, Itu saja permintaan ku!" Ucap nya lalu berjalan keluar hingga di ketika dia meraih Gagang pintu suara kembali terdengar.
"Nak Zai tenang saja, Semua pasti beres!" Ucap Bapak Mistar bersemangat.
Zai mengangguk lalu keluar dan menutup rapat kembali pintu ruangan Rektor. Lalu dia mengayun kan tangan nya dan melihat jam.
"Sudah waktu nya..!" Gumam nya lalu mengambil Ponsel dan menekan tombol dial, Tesambung suara lembut pun terdengar menyapa.
Di seberang sana, Di dalam kamar nya Aliysa mengambil Ponsel nya yang berdering lalu mengangkat dan langsung berkata "Aliysa sudah siap Bos!" Ucap nya bersemangat karna liburan tiga hari bersama dengan bos muda dan tampan
madina. sdh kena bobol. tinggal lina aja.sdh 7 cewek. pas buat 1 minggu gj berhenti. yunita buat cadangan aja ya
yg btl aja si author ini sk nya bobol mem bobol gwg ha.. ha. ha. .