10 tahun Anna dan Alam menikah dan mereka tidak pernah bertemu sekalipun, karena Anna harus melanjutkan pendidikan dan pengobatannya di Luar negeri.
Dan disaat Anna kembali, pernikahannya harus disembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DASW BAB 16 - Rapat Darurat
Anna menunggu dengan setia namanya akan dipanggil kepala departemen Bedah. Disaat menunggu dia tidak tinggal diam, ikut membantu pekerjaan di ruang IGD. Siang hingga malam memang waktunya dia menjadi dokter jaga.
Dan kabar tentang Anna yang menjalani tindakan operasi bedah semaunya sendiri sudah di dengar oleh Maura dan semua jajaran petinggi rumah sakit.
Anton yang baru menginjakkan kaki di rumah sakit pun langsung disambut dengan kabar itu.
Dia bahkan langsung berlari menyaksikan sendiri kondisi pasiennya saat ini.
Pricilla sudah sadarkan diri dari pengaruh obat bius pasca operasi, dia pun sudah mulai bisa tersenyum berbagi bahagia dengan kedua orang tuanya.
Anton menghampiri mereka semua.
"Apa benar Pricilla sudah menjalani operasi?" tanya Anton pada ketiga orang disana, Pricilla dan kedua orang tuanya.
"Benar Dok, dokter Anna yang mengoperasi anak kami.
Kedua mata Anton melebar, dadanya bergemuruh merasa kesal. Bagaimana dokter baru itu begitu lancang menerobos tugasnya, mengambil pasiennya. Kekagumannya pada Anna seketika menghilang, kini hanya ada benci yang dia rasa.
Anton bahkan mengepalkan kedua tangannya erat.
"Kenapa kalian mengizinkan? Anna itu hanya dokter umum di rumah sakit ini, bagaimana jika operasi itu gagal? bagaimana jika operasi itu malah membahayakan nyawa Pricilla. Kalian sebagai kedua orang tua juga akan terkena sangsi karena mengizinkan kelalaian ini." Geram Anton, jadwal sudah ditentukan kenapa mereka mundur semauanya.
"Lebih baik aku mati dengan cepat daripada aku mati dengan perlahan. Aku membutuhkan penanganan itu." Pricilla yang menjawab.
Sejak datang ke rumah sakit ini dia hanya diam, menahan sakit bercampur marah hingga dadanya begitu sesak. Dia hidup dengan penderitaan disekujur tubuh, rasanya dia lebih memilih mati saja.
Sampai akhirnya dia melihat Anna yang datang menghampiri. Pricilla tidak peduli bagaimana hasilnya, dia hanya bisa pasrah.
Tahu tidak bisa bicara dengan mereka semua Anton dengan segera meninggalkan ruangan itu. Hendak mencari Anna, namun langkahnya terhenti saat Maura memanggil.
"Dokter Anton!"
Anton mendengar nya, namun dia memilih acuh. Dia terus melangkah ingin menemui Anna. Namun Maura tidak menyerah, dia sedikit berlari dan kemudian menahan lengan Anton.
"Dengarkan aku, aku sudah melaporkan ini semua pada pimpinan departemen bedah dan dokter Alam," ucap Maura langsung, sangat tahu jika kemarahan Anton kali ini karena ulah Anna.
Dan mendengar itu Anton akhirnya menghentikan langkah, deru nafasnya yang menahan amarah terdengar begitu jelas.
Sore itu rapat darurat akhirnya diadakan. Dihadiri oleh Direktur Utama, pemimpin departemen bedah dokter Rudi dan semua jajarannya. Semua dokter bedah pun ikut hadir dalam rapat itu.
Anton, Anna dan semua tim dalam operasi Pricilla.
Kini mereka semua sudah berkumpul di ruang rapat utama.
Maura terus mengulum senyum, ternyata tanpa dia bergerak Anna sudah menjatuhkan dirinya sendiri di lubang kehancuran. Dan kini dia akan menyaksikan secara langsung, anak baru yang sok pintar itu mendapatkan hukuman.
Dokter Amanda yang menjabat sebagai wakil ketua departemen bedah memimpin jalannya rapat ini. Di layar utama terdapat rekam medis Pricilla, kemudian diputar pula cctv selama Anna melakukan operasi.
Dan melihat itu semua, raut wajah Maura menjadi masam. Karena sepertinya kondisi akan berbalik, keahlian Anna dalam operasi itu mampu mencuri atensi semua orang, bahkan sampai lupa dengan kasus yang sedang mereka bahas.
Sama seperti Maura, kini Anton pun mulai mengeluarkan keringat dingin.
Sementara Anna hanya diam, sampai tidak sadar jika Alam memperhatikan.