NovelToon NovelToon
Andin

Andin

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yasmin Eliza

Menceritakan seorang wanita yang memiliki perasaan cinta kepada suaminya sendiri. Penikahan paksa yang di alami wanita itu menyebabkan tumbuhnya beni cinta untuk sang suami meskipun sang suami selalu bersikap dingin dan acuh kepadanya.

Wanita yang bodoh itu bernama Andin. Wanita yang rela suaminya memiliki kekasih di dalam pernikahannya, hingga sebuah kecelakaan terjadi. Andin mengalami koma dan ketika sadar semua tidak seperti yang di harapkan oleh sang suami.

Apakah cinta Andin tetap bertahan meskipun ia menderita amnesia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Eliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang

Sudah tiga hari sejak kesadaran Andin dari koma, Rian di sibukan urusan kantor di ruangan sang istri. Sedetik pun dirinya tidak membiarkan sang istri melakukan sesuatu tanpa izinnya.

Andin yang semakin hari semakin membaik keadaannya kini tinggal menjalani satu kali pemeriksaan darah jika hasilnya baik maka Andin di perbolehkan untuk pulang.

Rian dan Andin kini menunggu tes darah tersebut sebelum mereka yakin untuk melakukan rawat jalan.

"Aku bosan om" ucap Andin sambil memeperhatikan Rian yang sedang mengetik sesuatu di laptopnya.

Rian menolehkan pandangannya ke arah sang istri yang terdengar seperti protes.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Rian sambil membuka kaca mata bacanya.

"Aku ingin jalan-jalan om..." ucap Andin dengan senyumannya.

"Apa imbalannya jika aku mengajakmu jalan-jalan?" tanya Rian dengan wajah tengilnya.

"Aku akan berterima kasih dengan om" ucap Andin dengan tawanya yang menunjukan deretan giginya.

"Ah... kalo ucapan aku sudah sering dapatkan" ucap Rian lalu memasang kembali kacamata tersebut lalu melanjutkan pekerjaannya.

Andin yang kini telah di lepas infusnya, bisa dengan bebas kemanapun meski harus dalam pengawasan Rian.

"Bolehlah om tampan" ucap Andin memohon dengan Rian.

Rian ingin mengerjai istri kecilnya itu, dia sengaja tidak mendengari apa permohonan Andin.

Andin menggigit bibir bawahnya, dia harus berani dengan om - om yang mengaku sebagai suaminya.

"Mungkin benar dia suamiku, banyak bukti yang ia tunjukan termasuk buku nikah dan beberapa foto" batin Andin.

"Lebih baik aku goda saja dia, biar aku bisa jalan-jalan toh tidak dosa juga." pikir Andin.

Dengan berani Andin menjatuhkan tubuhnya ke atas pangkuan Rian dan mengalungkan tangannya di leher Rian.

"Apa om sedang gugup?" tanya Andin dengan matanya yang sengaja dia kedipkan.

"Apa kamu sesang menggodaku?" tanya Rian dengan wajah yang sudah merah padam.

Andin bisa merasakan sesuatu yang keras di bokongnya. Andin semakin menggoda Rian dengan menyenderkan kepalanya didada lebar milik Rian sambil menyentuh dada Rian dengan jari telunjuk sehingga membuat Rian menahan nafas karena hasratnya yang mulai timbul.

"Lebih baik kamu turun dari sini Andin sebelum kamu aku buat tidak bisa jalan" ucap Rian dengan wajah dan leher serta telinga merah padam.

"Maksud om bagaimana?" tanya Andin sambil menggerakan bokongnya dengan sengaja untuk menggoda Rian.

Rian merasa sesuatu di bawahnya sudah meminta keluar dari kandangnya.

"Kamu sengaja ya... Ingin menggoda aku?" tanya Rian menyipitkan matanya.

"Emang om bisa melakukan apa jika aku terus begini?" ucap Andin terus menggerakan bokongnya dengan kencang.

"Ah... Uhhhh ... Ahhhh" suara des ahan keluar begutu saja dari mulut Rian. Kini mata Rian terpejam karena nikmat yang tertahan. Tangannya kini telah meremas - remas pinggul Andin.

"Aku mohon jangan biarkan aku kehilangan kendali dan memakanmu di sini Andin" ucap Rian dengan suara serak.

Hasratnya sudah sampai di ubun-ubun. Rian menyamar bibir ranum Andin dan memperdalam ciumannya sehingga membuat Andin kewalahan.

"Permisi nona dan tuan, uh... Maaf ganggu" ucap Suster yang masuk saja ruangan tanpa mengetuk sehingga mendapat tontonan gratis yang live akan ke kemesraan yang mereka lakukan.

"maaf... kami tidak bermaksud..." ucap Andin yang mendorong kencang tubuh Rian dan langsung berdiri dari pangkuan Rian.

"Silahkan duduk sus... Kami bisa melanjutkannya nanti" ucap Rian santai sehingga menimbulkan rasa malu di benak Andin.

"Apaan sih om" Andin menatap Rian dengan mata melotot.

"Maaf saya hanya mau menyampaikan hasil dari labor. Setelah dokter kepala periksa nanti, sepertinya nona bisa pulang" ucap Suster tersebut gugup.

"Terima kasih sus..." ucap Rian lalu langsung di balas anggukan oleh suster sebelum sang suster keluar dari ruangan.

"Horeee aku akan segera keluar dari rumah sakit. Aku bisa kembali sekolah seperti biasa" Ucap Andin senang.

"Eh... Apa kamu pikir kamu masih sekolah?" tanya Rian yang terdengar gumaman Andin.

"Terserah aku mau" ucap Andin lau melangkah menjauh dari Rian.

"Om mau kemana?" tanya Andin polos.

"Mau tenangi diri" ucap Rian singkat karena hasratnya kini telah terbangun.

"Kok ke kamar mandi, katanya mau tenangi diri!" ucap Andin yang bingung kenapa harus dirinya.

"Kamu pura-pura tidak tahu kan? Apa kamu mau bantu aku tenangi diri?" tanya Rian memancing Andin yang sepertinya tidak mengerti arah bicara Rian.

"emang boleh?" tanya Andin penasaran maksud Rian.

"Ayo... Sini sayang... Biar aku ajarkan cara menenangkan yang nikmat" ucap Rian yang kini telah merangkul pinggang Andin menuju kamar mandi.

Kamar mandi ruangan VIP di rumah sakit ini seperti kamar mandi hotel.

Rian mengunci pintu kamar mandi yang kedap suara. Di tuntunnya Andin sampai di bawah shower lalu membuka pakaiannya dan diikuti Andin yang dia buka juga pakaiannya.

"Apa-apaan ini om... Kenapa harus buka pakaian segala?" tanya Andin namun tetap terkesima dengan pemandangan di hadapannya.

"Kata kamu mau bantu aku menenangkan diri. Lihat kesini... Ini sudah keras sayang... Harus di tidurkan kembali jika tidak aku tidak bisa tenang sayang" ucap Rian sensual di telinga Andin sambil menuntun tangan Andin masuk kedalam celananya untuk berjumpa denga benda pusaka miliknya.

"Jadi maksud om mau di layani?" tanya Andin polos.

"Ternyata istriku ini polos" ucap Rian yang langsung menyambar bibir Andin dan membantu Andin membuka bajunya satu persatu.

Kini dua insan itu telah telah berdiri tanpa menggunakan sehelai pun benang. Andin terbuai dengan gerakan Rian yang selalu memuaskan bagi tubuhnya. Tubuh Andin bergetar ketika Rian mengobrak abrik bagian sensitif dengan lidahnya.

Andin melingkarkan kakinya di pinggang Rian lalu dengan satu kali hentakan Rian telah masuk dalam Andin. Meski sempat ada drama sakit di awal namun Rian bisa membawa Andin menuju puncak bersama dengannya.

Setelah pergulatan yang panas akhirnya Andin mengerti jika dirinya jangan sampai memancing Rian karena bisa terjadi seperti di toilet tadi.

Mereka keluar dari toilet setelah membersihkan diri. Andin di gendong oleh Rian ketika keluar dari kamar mandi. Ketika mereka membuka pintu, mereka berdua terkejut dengan kedatangan seseorang yang membuat wajah mereka berdua merah padam.

Bagaimana tidak merah padam jika seseorang pasti tahu apa pekerjaan mereka di toilet karena mereka selesai mandi dengan rambut yang masih basah. Rian membantu Andin membasuh rambutnya agar tidak mengenai luka jahitan yang ada dikepala.

"Bagaimana bapak dan ibu Andin apa kegiatan kalian sudah selesai?" tanya Dokter kepala dan beberapa suster yang tersenyum malu karena mengetahui arah mana kegiatan mereka.

Rian menurunkan Andin ke tempat tidur untuk di periksa dan Rian juga memberikan hasil lab ke dokter kepala.

"Hasilnya bagus dan baik. Tensi nona Andin juga cenderung rendah normal tapi itu bisa di maklumi karena pasien selalu di buat lelah" ucap Dokter seolah menyinggung Rian.

Rian hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Nona Andin di izinkan pulang namun dalam dua minggu sekali di harapkan untuk check up kembali kerumah sakit untuk memastikan pemulihan nona" ucap Dokter sambil tersenyum ramah.

"Tidak masalah jika siang ini kalian mu pulang silahkan siap-siap pulang nona Andin" ucap dokter tersenyum ramah.

"Terima kasih dokter" ucap Andin dan Rian bersamaan.

Akhirnya mereka berkemas untuk keluar dari rumah sakit tersebut.

1
Asmah Matin
Luar biasa
merry jen
Rian bodohh yaa msk mskinn ularr berbisa kkdlmm rumh yaa,, stjuu bgtt lhh klo Andin pergi dr hdpmuu Rian,,jgn nyesell nntii kmuu tuu klo Andin dh pergi,,Ara psti krj sm sm samuell ituu dan Adry terkecoh tp tdk dgn Kakek
merry jen
mngkin Ara x yg ingin Andin kggrnn secara Ara kn lg hmill jgg ,, apaa yg di mksdy Kakek itu sam y yg bklnn bw Andin pergii jauhh
Permainsuri: semoga kk suka ya... mohon maaf jika tidak rapi... karena autor baru nyoba nulis kk
total 1 replies
merry jen
rahasia apa kek ,,apa rhsia ko Rian nntii bklnn tauu klo Rian buknn ccuu kndung muu beratii kekayaan Rian milik Andin donk bukn milik Rian ,,Rian tegas nnti am Ara klo Ara dh selingkhh dgn Riski
merry jen
beratii Rian cucu angktt bgtuu kah Andin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!