Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 7.
Ivanka mendadak membeku di tempatnya, baru menyadari penampilan Carla.
Carla terlihat begitu cantik. Ternyata Carla telah menghapus dandanan noraknya.
Membuat Ivanka menjadi khawatir, dan takut kalau Bastian akan jatuh cinta pada Carla.
Padahal ia sudah menghasut Carla, untuk berdandan tebal. Ia mengatakan pada Carla, kalau pria dewasa menyukai gadis yang berdandan glamour.
Dan, ia berhasil mengubah Carla menjadi seorang gadis badut, sangat jelek dan norak.
Tapi, gadis badut hasil provokasinya, kenapa tiba-tiba berubah, dan mempercantik diri?
Ivanka mengepalkan tangannya dengan erat, ia tidak ingin Bastian terpikat oleh paras wajah cantik Carla.
Carla yang melihat kebersamaan Paman dan sepupunya itu, sangat malas untuk meladeni mereka bicara.
Carla melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kamarnya.
"Carla!!" panggil Bastian, ia merasa kalau Carla berpura-pura tidak perduli padanya.
Saat Carla jatuh ke dalam kolam renang, Bastian berada di kantor.
Ia mengetahui Carla jatuh ke dalam kolam renang, dari salah satu Bodyguard, yang ia perintahkan untuk memantau Carla di Mansion.
Saat ia pulang ke Mansion, Carla tidak sadarkan diri di kamar Carla, membuat Bastian menduga Carla berpura-pura pingsan untuk menarik perhatiannya.
Karena sibuk, ia tidak sempat untuk melihat Carla, sehingga ia minta tolong pada Ivanka, untuk membantunya menjaga Carla.
Hingga pagi harinya, ia mendapat laporan dari Tina, Pelayan yang mengurus segala keperluan Carla, kalau Carla masih belum siuman dari pingsannya.
Bastian tersadar belum melihat keadaan Carla, sehingga ia bergegas untuk melihat Carla.
Saat ia akan ke kamar Carla, ia berpapasan dengan Ivanka. Dan, sepupu Carla itu, mengikutinya untuk ikut melihat Carla.
Sesampainya di kamar Carla, ponakan angkatnya itu ternyata sudah siuman, dan telah pergi untuk jalan-jalan, serta berbelanja.
Sontak membuat Bastian terkejut, karena tidak biasanya Carla seperti itu, menghindari dirinya saat akan bertemu dengannya.
Dan, keanehan terus berlangsung sampai malam ini, ia baru menyadari penampilan Carla yang berubah.
Wajah di balik make up tebal Carla, ternyata wajah yang sangat cantik, membuat ia tanpa sadar, menginginkan Carla untuk berdandan norak lagi, untuk menyembunyikan wajah cantik Carla.
Dan tatapan dingin Carla padanya, menurut Bastian karena sakit hati padanya, karena ia terlambat datang untuk melihat keadaan Carla.
Dan, Bastian juga melihat sikap ponakan angkatnya itu, terlihat jadi dewasa, dan penampilan noraknya tidak terlihat lagi.
Mendengar teriakan Bastian, Carla sama sekali tidak perduli, ia tetap melangkahkan kakinya untuk menaiki tangga.
Davin yang membawa belanjaan Carla, jadi kebingungan sendiri, melihat suasana antara Carla dan Bastian.
"Davin, Ayo!" panggil Carla sembari terus berjalan.
"Berhenti!!" teriak Bastian kepada Davin.
Bodyguard Bastian itu, menghentikan langkahnya, ia tampak takut, melihat Bastian yang melangkah menuju ke arahnya.
"Tu.. Tuan, belanjaan Nona Carla berat!" ujar Davin, mencoba menenangkan amarah Bastian.
Karena ia tidak bermaksud lancang, dengan sengaja mengikuti Carla, membawa paper bag milik Carla.
"Berikan padaku!" Bastian mengulurkan tangannya, untuk membawa barang belanjaan Carla.
"Jangan! Davin! bawa kemari semuanya!!" tiba-tiba Carla berteriak.
Ia berhenti di anak tangga, menunggu Davin datang padanya.
Davin jadi bingung, apakah ia menuruti apa yang diinginkan Carla, atau memberikan paper bag, yang ia pegang di tangan kiri dan kanan nya kepada Bastian.
Melihat Davin belum juga bergerak, Carla kembali berteriak, "Davin! bawa semua belanjaan ku ke kamar!!"
Setelah ia selesai berteriak, Carla langsung berbalik kembali, melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga.
"Tuan, saya akan letakkan di depan kamar Nona Carla, setelah itu saya akan pergi!" kata Davin, lalu bergegas mengejar Carla.
"Dia terlalu manja, sudah waktunya dia mandiri, biarkan saja dia, Paman" sahut Ivanka dengan nada lembut, ia buat terdengar begitu perhatian pada Bastian.
"Nona Ivanka, ini sudah malam, kamu juga harus tahu diri, pulang lah, mulai sekarang aku yang akan mengurus keponakan ku sendiri!" nada suara Bastian terdengar begitu dingin, mengusir Ivanka untuk segera pulang ke rumahnya.
"Paman, ini sudah malam, aku seorang anak gadis, takut pulang malam hari, biarkan lah aku menginap malam ini, di sini!" suara lembut dan dibuat semerdu mungkin, Ivanka menolak untuk pulang ke rumahnya.
Bastian meraih ponselnya, "Antar Nona Ivanka kembali pulang ke rumahnya!" sahut Bastian, kepada seseorang dalam ponselnya.
Bersambung.....
brrti carla jg nma blakangnya bkln brubah y????